PENDAHULUAN
Penemuan insulin lebih dari 90 tahun yang lalu merupakan salah satu
penemuan terbesar dalam dunia kedokteran pada abad ke-20. Saat ini, penggunaan
insulin mengalami kemajuan yang pesat. Beberapa kemajuan itu antara lain dalam
hal jumlah penggunaan insulin per pasien, perbaikan mutu insulin, dan cara
penggunaan insulin. Penemuan insulin dimulai dari jenis yang belum dapat dibuat
dengan murni, kemudian insulin manusia yang dibuat dengan rekayasa genetika,
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas
dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor di mana
didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030. Laporan dari hasil penilitian di berbagai daerah di Indonesia
1
yang dilakukan pada dekade 1980 menunjukkan sebaran prevalensi DM tipe-2
antara 0,8% di Tanah Toraja, sampai 6,1% yang didapatkan di Manado. Hasil
penelitian pada era 2000 menunjukkan peningkatan prevalensi yang sangat tajam.
akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi
prevalensi dm pada urban (14,7%) dan rural (7,2%) maka diperkirakan terdapat 12
juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural.
kejadian DMT2, terutama pada orang berusia relatif muda dan kemungkinan usia
hidup masih panjang, maka semakin banyak pasien DMT2 dengan defisiensi
insulin.
insulin terdapat di dalam tubuh secara alamiah. Selain itu, pengobatan dengan
insulin dapat diberikan sesuai dengan pola sekresi insulin endogen. Sementara itu,
menyuntik dan harganya yang relatif mahal. Namun demikian, para ahli dan
suntikan, seperti inhalan sampai bentuk oral agar penggunaannya dapat lebih
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diabetes Melitus1
Definisi
hiperglikemia kronis akibat defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.4
a. Klasifikasi1,2
3
B. Insulin
a. Definisi isulin
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin
manusia. Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan
merupakan kelompok sel yang kaya akn pembuluh darah dan memproduksi
penting dan masing-masing jenis sel ini memproduksi hormone spesifik. Sel-sel
Sel-sel yang mensekresikan insulin memiliki jumlah yang sangat banyak dan
4
b. Farmakokinetik insulin1
yakni sejak tahun 1922. Awalnya insulin dibuat dari ekstrak binatang, seperti babi
dan sapi. Kemudian dengan kemajuan teknologi berhasil dibuat insulin manusia
Dan pada tahun 1990-an diperkenalkan insulin analog pertama dengan kerja cepat.
Saat ini di pasaran tersedia berbagai jenis insulin. Ditinjau dari asalnya,
terdapat insulin manusia dan insulin analog (sudah direkaayasa dengan kerja yang
lebih baik dari insulin manusia). Sedangkan bila ditinjau dari asalnya, terdapat
insulin kerja pendek (insulin manusia) atau cepat (insulin analog), kerja menengah
(insulin manusia), dan kerja panjang (insulin analog). Insulin kerja pendek atau
glukosa darah setelah makan. Sementara itu insulin kerja menengah dan panjang
sering disebut juga insulin basal karena digunakan untuk menekan produksi
sebelum makan. Selain itu dipasaran juga tersedia insulin campuran (premixed).
Insulin campuran ini merupakan campuran antara insulin kerja pendek dan
menengah (insulin manusia) atau insulin kerja cepat dan kerja menengah (insulin
kerja pendek atau cepat dan kerja menengah (25%:75% atau 30%:70%).
5
Tabel 1.2. Karakteristik sediaan insulin1,2
6
Gambar 1.1 : Perkiraan Profil Farmakokinetik dari Insulin Manusia dan
Insulin Analog.
pengendalaian DM yang baik, apabila kadar glukosa darah mencapai kadar yang
diharapkan. Untuk pasien berumur lebih dari 60 tahun dengan komplikasi, sasaran
kendali glukosa darah dapat lebih tinggi dari biasa (puasa 100-125 mg/dl an
7
sesudah makan 145-180mg/dl). Demikian pula kadarlipd, tekanan darah, dan lain-
lain mengacu pada batasan kriteria sedang. Hal ini dilakukan mengingat sifat-sifat
khusus pasien usia lanjut dan juga untuk mencegah kemungkinan timbulnya efek
Pada DM4
Secara garis besar patogenesis DM tipe-2 disebabkan oleh delapan hal (omnious
octet) berikut :
8
Pada saat diagnosis DM tipe-2 ditegakkan, fungsi sel beta sudah sangat
berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja melalui jalur ini adalah sulfonilurea,
2. Liver:
Pada penderita DM tipe-2 terjadi resistensi insulin yang berat dan memicu
(HGP=hepatic glucose production) meningkat. Obat yang bekerja melalui jalur ini
3. Otot:
transport glukosa dalam sel otot, penurunan sintesis glikogen, dan penurunan
oksidasi glukosa. Obat yang bekerja di jalur ini adalah metformin, dan
tiazolidindion.
4. Sel lemak:
Sel lemak yang resisten terhadap efek antilipolisis dari insulin, menyebabkan
peningkatan proses lipolysis dan kadar asam lemak bebas (FFA=Free Fatty Acid)
mencetuskan resistensi insulin di liver dan otot. FFA juga akan mengganggu
sekresi insulin. Gangguan yang disebabkan oleh FFA ini disebut sebagai
5. Usus:
9
Glukosa yang ditelan memicu respon insulin jauh lebih besar dibanding kalau
diberikan secara intravena. Efek yang dikenal sebagai efek incretin ini diperankan
Disamping hal tersebut incretin segera dipecah oleh keberadaan ensim DPP-4,
sehingga hanya bekerja dalam beberapa menit. Obat yang bekerja menghambat
diserap oleh usus dan berakibat meningkatkan glukosa darah setelah makan. Obat
Sel-α pancreas merupakan organ ke-6 yang berperan dalam hiperglikemia dan
sudah diketahui sejak 1970. Sel-α berfungsi dalam sintesis glukagon yang dalam
individu yang normal. Obat yang menghambat sekresi glucagon atau menghambat
7. Ginjal:
Ginjal memfiltrasi sekitar 163 gram glukosa sehari. Sembilan puluh persen dari
10
glukosa terfiltrasi ini akan diserap kembali melalui peran SGLT-2 (Sodium
sisanya akan di absorbsi melalui peran SGLT-1 pada tubulus desenden dan
asenden, sehingga akhirnya tidak ada glukosa dalam urine. Pada penderita DM
terjadi peningkatan ekspresi gen SGLT-2. Obat yang menghambat kinerja SGLT 2
glukosa akan dikeluarkan lewat urine. Obat yang bekerja di jalur ini adalah
8. Otak:
Insulin merupakan penekan nafsu makan yang kuat. Pada individu yang obes baik
mekanisme kompensasi dari resistensi insulin. Pada golongan ini asupan makanan
justru meningkat akibat adanya resistensi insulin yang juga terjadi di otak. Obat
yang bekerja di jalur Ini adalah GLP-1 agonis, amylin dan bromokriptin.
Pembagian insulin atas dasar durasi waktu kerja isulin sebagai berikut :
glargin.
2. Insulin bolus atau meal time misalnya insulin regular, insulin analog
11
3. Insulin kombinasi misalnya insulin premixed NPH dan insulin regular atau
5. Insulin utralong, jenis insulin yang terbaru adalah insulin yang memiliki
Sediaan yang termasuk insulin kerja cepat : glulini, lispro dan insulin
rekayasa secara genetic dengan pembalikan lisin asam prolin pada rantai B
cepat di absorbsi dengan onset kerja 5 menit dan bisa mencapai puncak
dengan lisin pada rantai B di posisi B29. Sedangkan insulin aspart dibenuk
rantai B. jenis insulin lebih cepat diserap, sehingga memiliki onset kerja
yang cepat juga (5-10 menit). Demikian juga untuk peak interval 45-75
12
Keuntungan dari insulin jenis adalah kemampuanya menurukan resiko late
2. Insulin regular
memerlukan jeda yang lebih awal 30-45 menit sebelum makan. Meskipun
insulin ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan insulin pada saat makan,
onset kerja yang agak lambat ini, maka efek jenis insulin ini kurang dapat
waktu senjang lag time anatara injeksi dan mulai terjadimya efek
13
F. Metode pemberian insulin3
produksi glukosa hepar dan lipolysis pada fase pasca absorbs antar makan dan
pada malam hari-pagi hari. Insulin bolus untuk membatasi hiperglikemik yang
bertahap, pada awalnya insulin basal diberikan bersamaan dengan obat oral pada
progresif sampai akhirnya menuju pada terapi basal bolus. Konsep terapi basal-
G. Insulin Inhalan
yaitu secara inhalan dan bekerja langsung melalui paru-paru. Karena paru-
14
pemberian insulin reguler secara subkutan dan sama seperti interval pada
insulin analog, seperti aspart, glusine dan lispro. Sehingga insulin inhaler
rekombinan DNA, contohnya Exubera. Setiap satu dosis dari insulin yang
dihirup dan masuk ke paru-paru, kira-kira 40% dari dosis mencapai paru-
paru dalam dan hanya 10% dari dosis yang diserap oleh tubuh. Hal ini
Besar absorbsi insulin inhalan pada setiap orang dapat berbeda bergantung
pada fungsi paru. Sehingga saat ini insulin inhalan jarang digunakan lagi.
Penggunaan Klinis
cocok digunakan pada saat sebelum makan (bolus) dan tidak cocok
15
absorbsi insulin menurun. Pada pasien dengan PPOK (Penyakit Paru
sama dengan dosis insulin injeksi 3 unit dan 8 unit. Satu blister hanya
dapat digunakan untuk satu kali inhalasi. Inhalasi dapat dilakukan berkali-
kali jika dosis yang dibutuhkan lebih dari 1 dan 3 mg. Penggunaan dosis 1
16
Gambar 2.2. Insulin Inhaler
Cara penggunaan insulin inhaler, yaitu pertama kita membuka alat inhalasi yang dalam keadaan tertutup
dengan memperpanjang chamber, setelah dosis ditentukan kita tepat satu blister yang berisikan bubuk insulin
di celah yang ada di bagian depan alat. Bubuk ini kemudian akan masuk ke dalam chamber, dari luar relihat
berwarna keruh seperti mengembun. Kemudian pasien mencipatakan tekanan udara dengan menekan handle,
Ketika alt aktif, bubuk dilepaskan berbentuk suspnsi menjadi molekul yang kesil, insuin dapat dihirup. Insulin
sampai di paru-paru 5 detik setelah dihirup.
17
Alur Pemberian Terapi Insulin
Pada pasien ini, ditemukan kekurangan insulin secara mutlak (baik basal maupun
prandial), maka kebutuhan insulin tubuh harus diganti dari luar. Agar pemberian
insulin sesuai dengan pola sekresi insulin endogen, maka pemberian insulin wajib
digunakan insulin prandial dan untuk mempertahankan kadar glukosa puasa atau
Berdasarkan Joslin’s Diabetes Mellitus, dosis insulin yang diberikan pada pasien
baru adalah 0.5 unit/kgBB/hari. Kemudian dosis insulin harian total berdasarkan
perhitungan ini, dibagi menjadi 60% yang diberikan dalam bentuk insulin prandial
(selanjutnya dibagi tiga, diberikan sebelum makan pagi, makan siang dan makan
malam) dan 40% bagian diberikan dalam bentuk insulin basal. Insulin basal yang
bekerja intermediet dapat diberikan satu kali pada malam hari atau dua kali yaitu
pada pagi dan malam hari. Sedangkan untuk insulin basal yang bekerja panjang
(mendekati 24 jam) dapat diberikan pagi hari. Berikut ini adalah contoh
Mellitus:11
18
Insulin Prandial Total (IPT) Insulin Basal Total
unit)
Tidak semua pasien dengan DMT2 membutuhkan insulin. Hal ini sangat
pengelolaan diet (perbaikan pola hidup disamping konsumsi obat). Berikut adalah
basal-bolus)
19
Berikut ini akan dibahas mengenai insulin basal, insulin prandial, insulin basal-
Pada keadaan puasa atau sebelum makan, sel beta mensekresi insulin pada
kadar tertentu yang hampir sama sepanjang waktu puasa dan sebelum makan yang
disebut insulin basal. Tujuan dari insulin ini adalah untuk mempertahankan kadar
glukosa darah puasa atau sebelum makan selalu dalam batas normal (dibawah 100
insulin basal pada awal pemberiannya adalah 10 unit per hari, yang dapat
diberikan saat sebelum tidur (kerja menengah dan panjang) atau pagi hari (kerja
20
Pada setiap kali makan, ketika glukosa darah naik akibat asupan dari luar,
dibutuhkan sejumlah insulin yang disekresikan secara cepat oleh sel beta dalam
kadar yang lebih tinggi untuk menekan kadar glukosa darah setelah makan agar
tetap dalam batas normal (tidak lebih dari 140 mg/dl). Konsep ini disebut sebagai
Seperti telah disebutkan diatas, jika sasaran glikemik belum tercapai dalam waktu
2-3 bulan, maka diberikan terapi insulin intensif. Dalam pemahaman ini, insulin
insulin prandial. Kondisi ini dikenal dengan nama basal-plus dan basal-bolus.
menurunkan glukosa darah setelah makan ketika pemberian insulin basal dan obat
oral gagal mencapai sasaran glikemik. Insulin prandial dapat diberikan satu, dua
atau tiga kali mengikuti pola makan. Pemberian satu kali insulin prandial,
diberikan untuk menurunkan glukosa darah dua jam sesudah makan pada porsi
makan yang menaikkan glukosa darah prandial tertinggi. Dalam praktek sehari-
hari, jika kadar glukosa darah tidak dapat diukur setiap saat, maka insulin prandial
ini bisa diberikan pada saat makan dengan jumlah makanan terbanyak. Jika ada
dua kadar glukosa darah setelah makan yang belum mencapai sasaran, maka
insulin prandial dapat diberikan dua kali. Jika diperlukan pemberian terapi insulin
21
prandial sebanyak tiga kalidalam sehari maka ini disebut dengan konsep basal-
insulin prandial diberikan dimulai dengan dosis 4 unit dalam 1 hari dan dapat
glukosa darah setelah makan belum tercapai. Penggunaan konsep basal bolus ini
harus disertai dengan perencanaan makan yang tepat dan pemantauan glukosa
darah yang ketat. Basal bolus dapat juga digunakan lebih awal pada keadaan
tertentu seperti DM tipe 1, kontrol glukosa darah yang buruk, dimana dibutuhkan
penurunan kadar glukosa darah secara cepat. Berikut akan dijabarkan mengenai
2. Insulin basal satu kali dalam satu hari dengan obat oral tetap dilanjutkan
3. Insulin basal + satu kali insulin prandial untuk menurunkan glukosa darah
tertinggi
4. Insulin basal + dua kali insulin prandial untuk menurunkan glukosa darah
tertinggi
Saat ini tersedia beberapa sediaan insulin premixed (insulin campuran antara
insulin kerja pendek/cepat dan kerja menengah; insulin manusia dan analog).
22
Insulin ini kurang dianjurkan diberikan pada penderita DM tipe 1 karena adanya
pengaturan dosis insulin basal dan prandial sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
berbeda dengan penderita DM tipe 2 yang masih memiliki insulin endogen (bukan
dapat diberikan pada penderita DM tipe 2 yang gagal dengan obat oral atau
a. Hipoglikemia
hipoglikemia.
berat badan yang lain adalah makan yang berlebihan serta kebiasaan
23
dibandingkan dengan diet ketat saat terapi dengan obat antidiabetik
c. Edema insulin
Edema dapat muncul pada pasien yang memiliki kendali glukosa darah
buruk (termasuk pasien KAD) akibat retensi garam dan air yang akut.
insulin yang tinggi di tempat penyuntikan. Hal itu dapat muncul pada
jarang terjadi.
e. Alergi
Saat ini, dengan penggunaan sediaan insulin yang sangat murni, alergi
24
BAB III
KESIMPULAN
dengan hiperglikemia akibat defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
melitus tipe 2, diabetes melitus tipe lainnya, dan diabetes melitus gestasional.1
25
Penatalaksanaan diabetes melitus bertujuan untuk meningkatkan kualitas
secara holistik dengan edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi
penderita diabetes.1
basal maupun insulin prandial endogen. Berdasarkan konsep ini, sediaan insulin
eksogen disesuaikan dengan kebutuhan seperti halnya pada orang normal, yaitu
insulin basal (yang bekerja menengah atau panjang) dan insulin prandial (yang
sampai 2 kali sehari, sedangkan insulin prandial eksogen diberikan setiap kali
sebelum makan. 1
Ditinjau dari asalnya, terdapat jenis insulin manusia dan insulin analog
(insulin yang sudah direkayasa dengan kerja yang lebih baik). Sedangkan bila
ditinjau dari segi kerjanya terdapat insulin kerja pendek (insulin manusia) atau
cepat (insulin analog), kerja menengah (insulin manusia), dan kerja panjang
(insulin analog). Bila ditinjau dari cara penggunaannya, terdapat insulin oral,
26
DAFTAR PUSTAKA
Melitus. Jakarta:2015
http://pbperkeni.or.id/newperkeni/wp-content/plugins/download-
attachments/includes/download.php?id=102.
27