PENDAHULUAN
1
BAB II
TEORI DASAR
Jenis-jenis sakelar
1. Sakelar Tekan
saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan
aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja
unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus
aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas),
maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
2. Sakelar Tukar
Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan
dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah
penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah
lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang
menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah
penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar tukar ini
dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Tujuan dari penggunaan
2
ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat
praktis.
3. Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal adalah merupakan suatu jenis sakelar yang hanya
mempunyai dua buah terminal dan sering disebut dengan sakelar satu arah.
Rangkaian penerangan yang mengunakan sakelar tunggal dinamakan dengan
sistem pengaturan penerangan satu arah. Walaupun dalam rangkaian
penerangannya dipasang beberapa buah lampu.
4. Saklar Impuls
Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja
magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja. Lamanya
mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar ini
mempunyai dua posisi kontak, “off” pada impuls kedua dan kontak “on” pada
posisi pertama. Dalam mengendalikan (on dan off) suatu lampu menggunakan
push button sebagai control Bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh
adanya impuls (sinyal) yang diberikan dari push button.
3
Gambar saklar impuls
0 1 2
b. Kontaktor
Kontaktor adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atau dasar magnet
yang dapat menghubungkan antara sumber tegangan dengan beban. Jenis kontaktor
ada dua yaitu kontaktor arus searah dan kontaktor arus bolak-balik. Kontaktor arus
searah inti kumparannya tidak menggunakan kumparan hubungan singkat, sedangkan
untuk kontaktor arus bolak-balik intinya dipasang kumparan hubungan singkat.
Dalam penggunaan kontaktor perlu diperhatikan selain jenis arus dan besar
tegangan, maka harus pula diperhatikan kemampuan daya hantar arus dari kontaktor
itu sendiri.
Bagian-bagian yang penting dari konstruksi kontaktor ialah kontak utama (main
contact) dan kontak tambahan (auxiliary contact).
Kontaktor banyak variasi diantaranya ada yang dilengkapi dengan 4 kontak utama
Dan 1 kontak bantu. Kontak utama diberi angka 1 3 5 untuk disambung dengan daya
4
dan 2 4 6 untuk disambungkan dengan beban, dan kontak bantu diberi nomor 13 dan
14, 11 dan 12.
c. Kontaktor Daya
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus
listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya
tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan
menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
1 3 5 A1 13 11
2 4 6 A2 14 12
Gambar. Kontaktor
d. Kontaktor Delay
Kontaktor delay/timer ini pada prinsipnya juga merupakan kontaktor
pengontrol. Adapun fungsi dari kontaktor delay/timer ini untuk memindahkan kerja
dari rangkaian pengontrol dalam waktu tertentu yang bekerja secara otomatis,
misalnya untuk rangkaian kontrol hubungan Ү – Δ secara otomatis, hubungan kontrol
secara berurutan dan lain – lain.
5
Gambar Kontaktor delay
. Kontaktor delay ini ada dua jenis yaitu kontaktor penunda waktu “ ON “
dan kontaktor penunda waktu “ OFF “.
1. Kontaktor penunda waktu “ ON “ (On Delay)
On Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara
langsung ke kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan
berfungsi jika kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON
). Prinsip kerja kontaktor ini secara umum sama dengan kontaktor
lainnya yaitu berdasarkan magnit. Tetapi pada kontaktor ini dilengkapi
dengan pengatur waktu. Pada kontaktor biasanya saat terdapat magnit,
kontaktornya langsung berubah posisi dengan seketika dalam waktu
yang bersamaan, sedangkan pada kontaktor penunda waktu “ ON “ bila
kumparannya terdapat magnit, kontaknya tidak langsung berubah
posisi, tetapi beberapa saat kemudian baru kontaknya akan berpindah
posisi. Kontaknya akan kembali keposisi semula dengan seketika bila
magnit pada kumparannya dihilangkan.
2. Kontak penunda waktu “ OFF “ (Off Delay)
Off Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara
langsung ke kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan
berfungsi jika kontaktor bekerja ( ON ) dan Timer tidak bekerja ( OFF
). Kontak ini bekerjanya berlawanan dengan kontaktor penunda waktu
“ ON “. Pada kontaktor ini, saat kumparan terdapat magnit kontaknya
akan berubah posisi dengan seketika dalam waktu yang bersama.
Tetapi pada saat kumparan tidak lagi terdapat magnit, kontaknya tidak
kembali keposisi seperti semula dengan seketika tetapi beberapa saat
kemudian tergantung dari pengesetan waktu yang dilakukan, barulah
kontaknya kembali keposisi semula.
e. Pengaman
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar menimbulkan panas, supaya suhu
penghantarnya tidak menjadi terlalu tinggi, arusnya harus dibatasi. Pengaman
merupakan salah satu syarat utama yang harus diperhatikan dalam pemasangan
instalasi baik untuk penerangan maupun untuk tenaga, untuk melindungi peralatan-
peralatan listrik dari bahaya kerusakan akibat terjadinya arus beban lebih, terjadi
hubung singkat dan gangguan lainya yang dapat merusak peralatan-peralatan listrik
6
tersebut. Untuk mengamankan instalasi listrik biasanya digunakan pengaman lebur
dan sakelar arus maksimun (MCB).
Pengaman lebur ini memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran dari
beberapa logam lain, antara lain timbel, seng dan tembaga untuk kawat lebur
digunakan perak karena logam ini hampir tidak mengoksida dan daya hantarannya
tinggi. Jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin sehingga kalau kawatnya
lebur tidak akan banyak menimbulkan banyak uap. Dengan demikian kemungkinan
terjadinya ledakan juga lebih kecil.
Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC,
Komputer/laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan PLN di
Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2A, hal ini dikarenakan banyaknya
pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Pelanggan yang
menggunakan daya 450VA akan menggunakan MCB dengan nominal 2A, dengan
perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-rata) 220 Volt jika kita ingin
daya yang terpasang dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah membagi
450 dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB dengan
nominal 2 Ampere.
7
h. Kotak Kontak dan Tusuk Kontak
Sedangkan tusuk kontak adalah media penghubung antara beban dengan stop
kontak yang nantinya tusuk kontak akan ditancapkan pada stop kontak.
8
i. Lampu
Pada rangkaian panel industri, lampu adalah komponen yang digunakan untuk
mengeluarkan cahaya. Beberapa dari jenis lampu diantaranya :
2) Lampu Pijar
Lampu pijar adalah lampu yang terbuat dari kaca berbentuk bulat yang
hampa udara dan didalamnya terdapat filament. Lampu pijar ini mempunyai
tegangan dan daya yang besar, sehingga boros dalam pemakaian tegangan,
lampu ini kurang efisien digunakan dalam instalasi sederhana.
9
3) Lampu TL
Gambar Lampu TL
j. Kabel
Kabel adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya
terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat
dari bahan tembaga ataupun aluminium. Penandaan warna kabel :
1) Kabel NYA
10
harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah
cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan
tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh
manusia.
2) Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system
tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi
dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya
lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang
kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
11
3) Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah),
dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih
mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang
tidak disukai tikus.
4) Kabel NYAF
12
Gambar Kabel NYAF
b. Box Panel
Box panel adalah bagian luar dari panel yang berfungsi sebagai tempat dari
rangkaian-rangkain panel itu sendiri. Box panel ini terbuat dari logam, sehingga
dalam rangkaian panel diberi ground agar aman bagi pengguna.
13
Gambar 19. Box Panel
Star delta adalah sebuah sistem starting motor yang paling banyak
dipergunakan untuk starting motor listrik. Dengan menggunakan star delta starter
lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. Cara kerjanya adalah saat
start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya sekitar 57,7 % dari sumber
jala - jala dengan cara dihubung bintang/star. Setelah motor berputar dan arus sudah
mulai turun dengan menggunakan rangkaian kotrol secara otomatis arus dipindahkan
menjadi segitiga/delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor penuh.
Penstaran motor jenis ini dilakukan pada motor dengan kapasitas daya 3 - 5,5 Hp.
14
Gambar 2. Panel kontrol star - delta
15
sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol
atau rangkaian interlock tertentu.
f. Terminal
Penyambungan kabel pada intalasi dilakukan dalam kotak cabang, tetapi
pada peralatan listrik, papan hubung bagi untuk rangkaian pengatur yang masuk
dan keluar dilakukan dengan menggunakan terminal.
Pasal 211-A1 1977, penyambungan hantaran dengan peralatan listrik, alat
pemakaian listrik dan perlengkapan listrik lainnya dengan hantaran tanah harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sambungan dimaksud mempunyai hubungan
listrik yang baik dan bebas dari gaya tarik.
Pasal 211-B1 1977, peralatan penyambungan seperti terminal tekan,
penyambungan putir tekan, sambungan solder harus sesuai dengan bahan hantaran
yang disambung.
Pasal 602-A6 1977, terminal dari saluran kontrol harus ditempatkan dari
terminal saluran daya.
Pasal 602- C4 1977, terminal dari perlengkapan kontrol harus diberikan tanda
atau nomor sehingga memudahkan pemeriksaan.
Pasal 630-F3 1977, kemampuan terminal sekurang-kurangnya harus sama
dengan kemampuan sakelar dari rangkaian yang bersangkutan.
16
2.3 Daftar Alat dan Bahan yang digunakan
2.3.1 Alat dan Bahan Instalasi Penerangan
1 Panel 1 unit
4 Fuse 3 unit
12 Fitting 3 unit
18 Lampu TL 3 unit
17
22 Kabel NYA 1,5 𝑚𝑚2 Biru Secukupnya
1 Panel 1 unit
2 Kontaktor 8 unit
7 Timer 1 unit
9 Terminal Secukupnya
18
14 Tang buaya 1 buah
dikerjakan.
penghantar di dalam pipa lagi karena papan kerja yang didapat sudah
keadaan baik.
berdasarkan jobsheet.
dicoba.
19
b. Langkah Kerja Untuk Instalasi Tenaga
tenaga.
dan tenaga.
terminal kabel.
8) Melaporkan pada instruktur bila sudah selesai, jika sudah diperiksa dan benar
9) Memasang kwh meter 3 phasa dari keluaran sumber PLN sebagai input dan
20
BAB III
ANALISIS KERJA RANGKAIAN
1. MCB 1
MCB 1 mendapatkan arus dari APP 3 fasa yang digunakan untuk mengamankan
seluruh grup beban yang ada. Ada 5 grup yang diamankan oleh Q1 yakni: Q2 (MCB
2), Q3 (MCB 3), Q4 (MCB 4), Q11 (MCB 11) dan Q13 (MCB 13).
2. MCB 2
Q2 (MCB 2) ini khusus mengamankan rangkaian instalasi penerangan yang
sekaligus menjadi Sumber utama dari panel instalasi penerangan pada bengkel yang
ada pada job. Pada panel instalasi penerangan ini terdapat 3 sub pengaman.
Pengaman 1 (fuse) mengamankan cooker (kotak kontak 3 fasa). Pengaman 2/F3
yang menggunakan MCB 1 fasa mengamankan rangkaian pada dapur dan gedung
WC. Terdapat 2 saklar tukar yang mengontrol 1 lampu dan 1 saklar tunggal yang
mengontrol kotak kontak 1 fasa. Pengaman 3/F4 yang menggunakan MCB 3 fasa
mengamankan penerangan bengkel. Terdapat 2 saklar impuls yang mengontrol 3
lampu TL dan 2 lampu bohlam.
3. MCB 3
Mengamankan motor listrik 3 phase (M3) yang dihubungkan langsung ke line
(DOL) dan kontrolnya. Pada saat saklar yang terhubung ke kontaktor ditekan makan
motor dengan pengasutan langsung ini akan beroperasi dan arah putaran motor akan
ke kanan. Motor dapat dimatikan dengan menekan tombol yang berada pada
overload.
4. MCB 4
Mengamankan kotak kontak dengan saklar (S4) untuk motor listrik 3 phase (M4)
yang dihubungkan langsung ke line (DOL) dan mengamankan saklar ON OFF yang
berada pada tutup panel. Ketika saklar ON (saklar S15) belum ditekan lampu yang
berada pada S15 akan menyala. Apabila saklar ON ditekan maka lampu H8 yang
berada pada tutup panel akan menyala. Motor M4 akan bekerja apabila saklar ON
yang berada pada tutup panel ditekan dan juga saklar S4 dinyalakan. Selain dari
saklar yang berada pada tutup panel, motor juga dapat dihidupkan dari kontaktor
21
(K6) yang berada pada panel. Jika terdapat arus lebih maka overload yang berada
pada K6 akan bekerja dan lampu H9 yang berada pada tutup panel akan menyala.
Untuk menormalkan kembali dapat ditekan tombol reset yang berada pada overload.
5. MCB 11
Mengamankan motor listrik 3 phase (M11) yang dihubung bintang-segitiga (Y/Δ)
beserta kontrolnya. Apabila saklar tekan yang berada pada K2 ditekan maka motor
akan bekerja dimana kontaktor K1 dan K2 akan bekerja yang membentuk rangkaian
bintang. Dalam waktu beberapa detik timer pada kontaktor K1 akan bekerja. Arus
pada koil kontaktor star akan dihentikan dan K1 akan memberikan arus kepada koil
kontaktor K3, sehingga arus mengalir ke motor melewati kontaktor K3 dan hal ini
disebut delta. Motor dapat dimatikan dengan cara menekan tombol yang berada pada
overload.
6. MCB 13
Mengamankan motor listrik 3 phase (M13) yang dihubungkan dengan pengasutan
slow interlock (reversed-forward). Dengan menggunakan saklar injak dan tombol
ON OFF pada rangkaian control. Terdapat 2 tombol ON yang masing-masing
berfungsi mengatur arah putaran ke kanan (SR) dan ke kiri (SF). Ketika saklar injak
ditekan maka tombol ON (SR) pada rangkaian kontrol dapat ditekan yang
menyebabkan motor (M13) akan bekerja dan arah putaran motor akan ke kanan.
Sedangkan jika tombol ON (SF) ditekan maka arah putaran motor akan ke kiri.
Motor juga dapat bekerja dari push button yang terhubung pada rangkaian. Terdapat
3 tombol push button diantaranya 2 tombol ON (SR, SF) dan 1 tombol OFF.
Perpindahan operasi dari arah putaran kanan menuju kiri atau sebaliknya hanya bisa
dilakukan dengan menekan push button OFF atau saklar OFF yang berada pada
rangkaian kontrol terlebih dahulu. Jadi ketika motor berputar ke kanan maka push
button kiri (SF) dan saklar ON (SF) yang berada pada rangkaian kontrol akan tidak
bias difungsikan. Push button OFF atau saklar OFF harus ditekan terlebih dahulu
maka push button kiri (SF) akan bias berfungsi dan begitu juga sebaliknya. Saat
motor beroperasi ke kanan ataupun ke kiri maka dapat diketahui dengan menyalanya
lampu indicator H2 dan H3. Saat motor berputar kearah kanan maka lampu H2 akan
menyala dan saat motor berputar kearah kiri maka lampu H3 akan menyala. Jika
motor trip karena overload bekerja maka aliran listrik ke semua coil kontaktor motor
akan terputus. Rangkaian ini juga dapat dimatikan menggunakan limit switch.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Setelah melakukan praktek bengkel listrik pada semester IV ini, mahasiswa dapat
mengambil beberapa simpulan antara lain :
23
DAFTAR PUSTAKA
- http://forum.viva.co.id/iptek/1345914-prinsip-kerja-motor-3-fasa.html
http://nhoeelektronika.blogspot.com/2013/02/bahan-isolator.html
- http://nhoeelektronika.blogspot.com/2013/02/bahan-isolator.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Isolator_listrik
- http://suriptotitl.wordpress.com/2012/06/20/pipa-pelindung-penghantar-listrik/
- http://yopisuteki.blogspot.com/2009/12/persyaratan-instalasi-listrik-maksud.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_listrik
- http://riochandra42.blogspot.com/2011/06/system-control-dasar-menggunakan.html
- http://historyend17.blogspot.com/2012/12/mempelajari-kontaktortdr-thermal.html
- http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/over-load.html
- http://margionoabdil.blogspot.com/2012/12/pengasutan-motor-3-fasa-secara-bintang.html
24
25
26
27