Anda di halaman 1dari 8

DIOKSIN

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan yang diampu
oleh:

Dr. Rina Marina, M.P.

Oleh :

Rif’atunnisa (1605088)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2018
Dioxin1

Oleh

Rif’atunnisa2

Sampah terus dihasilkan oleh manusia setiap harinya, baik yang bersifat organik maupun
anorganik. Namun, masih banyak pengelolaan sampah yang tidak benar, seperti dikubur,
dibiarkan berserakan hingga terpapar cuaca terus menerus, dibuang di sungai, bahkan dibakar.
Pengelolaan sampah dengan cara dibakar bahkan masih sering kita temukan di kota besar.
Pembakaran yang tidak sempurna pada sampah akan berdampak buruk pada lingkungan, baik
tetumbuhan, hewan, bahkan manusia. Dari pembakaran ini menghasilkan senyawa kimia
Dioksin.

Apa Itu Dioksin?

Dioxin adalah nama sekelompok senyawa kimia beracun yang terbentuk sebagai hasil
pembakaran sampah dan bahan bakar. Karakteristik senyawa Dioksin sendiri adalah senyawa
yang tersusun oleh atom karbon, hydrogen, oksigen dan klor Dioksin sebenarnya istilah yang
digunakan untuk menyebutkan sekelompok zat-zat kimia berbahaya yang termasuk kelompok
atau golongan senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo
Furan) atau PCB (Polly Chlorinated Biphenyl).Senyawa 2,3,7,8-TCDD murni telah disintesis
sejak tahun 1967. Bentuk fisik dari senyawa murni ini adalah berbentuk serbuk kristal padat
(seperti serbuk yang terdapat pada tablet), tidak larut di dalam air dan sedikit larut pada
beberapa pelarut organic. (www.websorcerer.com).

Bagaimana manusia terkena dioxin?

Sifat Dioxine adalah hydrophobic artinya bila dia ada di dalam air ia tidak akan terurai oleh air
dan akan masuk kedalam ikan (dalam lemaknya) dan juga masuk ke dalam binatang-binatang
lainnya yang minum dari air itu, atau makan ikan itu dan seterusnya sampai ke puncak
piraminda rantai makanan yaitu manusia.

Karena Dioxin larut dalam lemak, dia akan terus terakumulasi sepanjang rantai makanan, dan
kebanyakan (97.5%) diketemukan di daging, dairy products, milk, ayam, babi, ikan, telur dll.
Di ikan air tawar sendiri racun dioxin telah menumpuk sampai level 100.000 kali di bandingkan
di lingkungannya.Hasil-hasil tanaman: biji2an, sayur dan buah2an sedikit sekali terkena dioxin
karena dioxin larut dalam lemak.

Manusia Pria tidak ada mekanisme otomatis untuk mengeluarkan dioxin dari tubuhnya, hanya
bisa berusaha agar tidak terkena lagi. Wanita sebaliknya memiliki 2 cara untuk mengeluarkan
dioxin dari tubuhnya yaitu melewati placenta ke dalam janin yang sedang tumbuh dan melalui
proses menyusui kepada anaknya, tapi anaknya sekarang yang 'kena'. Tapi kalau kemudian
ibunya tidak vegetarian ya kemungkinan akan terkena lagi.

Bahaya Keracunan Dioksin

Beberapa decade terakhir telah banyak dilakukan kajian dan riset tentang bahaya dioksin bagi
mahluk hidup khususnya manusia. Adapun kasus-kasus yang terjadi sepanjang sejarah
menyangkut efek bahaya dari senyawa dioksin misalnya kasus dari Monsanto plant di Nitro,
West Virginia, tahun 1949. Akibat kecelakaan di pabrik herbisida 2,4,5-T itu, 250 pekerja
terkena penyakit chloracne, penyakit kulit berupa gatal-gatal memerah. Baru tahun 1955, Karl
Schultz (seorang dokter Jerman) mensinyalemen bahwa chloracne adalah akibat racun dioksin.

Yang paling terkenal adalah kasus meledaknya pabrik kimia Hoffman-LaRoche di Seveso,
Italia, tahun 1976. Akibatnya, sejumlah besar TCDD terlepas sampai ke atmosfer. Di daerah
sekitar pabrik, hewan-hewan mati, terjadi destruksi vegetasi, penduduk mengalami keracunan
akut, kasus-kasus chloracne, abortus, dan kelainan kongenital. Bahkan penelitian yang
dilakukan Bertozzi dkk. pada tahun 1993 menemukan adanya peningkatan kasus kanker.

Penggunaan herbisida Agent Orange dalam Perang Vietnam (1960 – 1970) ternyata juga
menyemburkan dioksin. Agent Orange digunakan untuk merontokkan dedaunan agar hutan-
hutan Vietnam tidak bisa digunakan untuk bersembunyi tentara Vietkong. Tahun 1983, kantor
veteran Chicago mencatat ada 17 ribu lebih veteran yang mengklaim ganti rugi akibat dioksin
sewaktu bertugas di Vietnam.
Terbakarnya kabel PVC di Beverly Hills Supper Club bahkan merenggut nyawa 161 orang.
Kebakaran tahun 1977 itu menimbulkan asap putih. Menurut salah seorang pekerja di situ, asap
pedas yang mengandung gas hidrogen klorida (HCl) itu bisa bereaksi dengan pewarna kuku.
Bahkan hasil reaksi tersebut dapat memakan kuku. Ketika terhirup dan masuk ke dalam paru-
paru bersama udara yang mengandung air, HCl akan berubah menjadi asam klorida yang
korosif. Akibatnya, yang selamat pun mengalami luka parah pada saluran pernapasannya.

Biaya pemulihan daerah yang tercemar dioksin tidaklah sedikit. Kasus di Time Beach,
Missouri, pada tahun 1971 bisa menjadi gambaran. Sebuah perusahaan herbisida sembarangan
saja membuang sampah industri ke tempat pembuangan oli bekas. Lalu oli bekas tersebut
terpakai untuk menyemprot lapangan pacuan kuda, jalanan, serta tempat-tempat berdebu.
Selain gangguan berupa chloracne dan radang kandung kemih yang akut, penyemprotan itu
juga menimbulkan kematian dan penyakit pada ternak. Daerah tersebut kemudian dibeli oleh
EPA (Badan Perlindungan Lingkungan AS) dan biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan
dioksin mencapai AS $ 100 juta.

Dioksin bersifat ada terus menerus (persistent) dan terakumulasi secara biologi
(bioaccumulated), dan tersebar didalam lingkungan dalam konsentrasi yang rendah. Tingkat
konsentrasinya rendah, sampai parts per trillion (satu per 10 pangkat 12), terakumulasi
sepanjang kehidupan dan ada terus bertahun tahun, walaupun tidak ada penambahan lagi
kedalam lingkungan. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker dan efek lainnya
terhadap binatang dan manusia. (www1.bpkpenabur.or.id)

Jika dioksin berada diudara maka akan dapat terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam sistem
pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah jika dioksin diterima tetap, walaupun
dalam satuan takaran kecil, dan selanjutnya mengendap dalam tubuh manusia. Dioksin
menimbulkan kanker, bertindak sebagai pengacau hormon, diteruskan dari ibu ke bayi selama
menyusui dan mempengaruhi sistem reproduksi. Selain mengakibatkan penyakit tersebut,
dioksin dengan demikian juga mempengaruhi kemampuan belajar oleh anak yang sangat peka
terhadap pencemaran udara. (Sinaga, 2006)

Dioksin dalam jumlah kecil juga terdapat dalam asap rokok. Belum banyak pula yang
menyadari bahwa insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan
penghasil dioksin yang sangat berbahaya. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat
stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam
lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab tidak mudah
rusak atau terurai. Dioksin dapat berada di dalam tanah dan terakumulasi sampai 10-12 tahun.
Dioksin bersifat mudah larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam pangan yang
relatif tinggi kadar lemaknya.

Mekanisme transport dioksin dalam sel

Dioksin dikenal sebagai penyebab kanker. Berinteraksi secara langsung dengan DNA melalui
mekanisme berbasis reseptor. Proses interaksi melalui mekanisme berbasis resptor dapat
dijelaskan sebagai berikut, setelah masuk ke dalam tubuh melalui selaput sel, dioksin bersatu
dengan protein dasar reseptor. Maka dioksin pun diizinkan masuk ke dalam inti sel. Di sini ia
berinteraksi dengan DNA dan menyerang gen yang mengontrol banyak reaksi biokimia seperti
sintesa dan metabolisme hormon, enzim, maupun faktor pertumbuhan, sehingga bisa
menimbulkan dampak dari kelainan janin sampai kanker. Gambar dibawah ini menunjukkan
bagaimana dioksin masuk ke dalam sel dan akan menyerang DNA yang selanjutnya
mempengaruhi reaksi metabolisme dalam sel.

Pencegahan Peningkatan Dioksin

Untuk dapat menahan laju pertumbuhan senyawa dioksin di udara, khususnya dari pembakaran
sampah di perkotaan, maka perlu dilakukan pengendalian sampah secara terpadu. Pertama
harus memberikan kesadaran pada masyarakat untuk dapat memisahkan sampah-sampah
organic yang mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dengan sampah yang susah
terdegradasi seperti plastic. Sampah-sampah plastic yang susah terdegradasi harus
dikumpulkan dan jangan dibakar begitu saja karena berpotensi untuk menghasilkan dioksin.

Pemerintah daerah, dimana daerahnya memproduksi sampah dalam jumlah yang sangat besar
maka harus menyediakan incinerator yang mampu melakukan pembakaran sampah berkisar
antara 800 – 1100 0C, sebab dengan incinerator yang mampu membakar sampah hingga
temperature 1000 0C tidak akan menghasilkan dioksin. Terjadinya dioksin dalam pembakaran
sampah, dapat dikendalikan dengan penguraian suhu tinggi dioksin atau prehormon melalui
pembakaran sempurna yang stabil. Untuk itu, penting untuk mempertahankan suhu tinggi gas
pembakaran dalam tungku pembakaran, menjaga waktu keberadaan yang cukup bagi gas
pembakaran, serta pengadukan campuran antara gas yang belum terbakar dan udara dalam gas
pembakaran. Kemudian terhadap pencegahan pembentukan senyawa de novo yang juga
merupakan penyebab munculnya dioksin, pendinginan mendadak serta pengkondisian suhu
rendah gas pembakaran akan efekti (Anonim, 2005) . Selain itu, terhadap debu terbang yang
dikumpulkan dengan penghisap debu yang banyak mengandung dioksin, ada teknologi
pemrosesan reduksi khlorinat dengan panas. Untuk udara atmosfir yang dikembalikan, karena
menggunakan reaksi reduksi khlorinat dengan menukar khlor yang terkandung dalam dioksin
dengan hidrogen, dengan terus memanaskan debu terbang pada suhu diatas 8000C dioksin
dalam debu dari jumlah totalnya akan terurai. Ini digunakan sebagai teknologi yang dapat
menguraikan dioksin dengan energi input lebih sedikit dibandingkan dengan peleburan.

Untuk dapat menekan laju pertumbuhan senyawa dioksin di udara, khususnya dari pembakaran
sampah di perkotaan, maka perlu dilakukan pengendalian sampah secara terpadu. Pertama,
harus diberikan kesadaran pada masyarakat untuk dapat memisahkan sampah, terutama
sampah plastik. Sampah-sampah plastik yang susah terdegradasi harus dikumpulkan dan
jangan dibakar begitu saja karena berpotensi untuk menghasilkan dioksin. Belum banyak pula
yang menyadari bahwa insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan
penghasil dioksin yang sangat berbahaya.

Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan edukasi masyarakat tentang cara
menghindari memproduksi dioxin. Meski membutuhkan usaha dan komitmen yang cukup
besar untuk membuat perubahan di seluruh lingkungan tempat tinggalmu, berikut adalah
beberapa masukan:

1. Bentuklah komite untuk memulai membersihkan dioxin di lingkunganmu. Buat suatu


daftar yang meliputi orang-orang yang perlu terlibat di dalamnya, jelaskan masalahnya dan
cobalah untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan masyarakat di lingkunganmu, seperti
kelian banjar.

2. Informasikan komite itu sendiri terlebih dahulu mengenai bahaya dioxin dan
pembakaran sampah. Berikan informasi ini kepada mereka untuk menjelaskan risiko dioxin
dan bagaimana kita sendirilah yang bertanggung jawab atas adanya ancaman senyawa ini.
Beritahu bahwa untuk menghentikan produksi dioxin kita harus berhenti membakar sampah!
Buanglah sampah melalui sistem pembuangan sampah DKP, jangan di sungai dan jangan
membakarnya.

3. Adakan pertemuan yang reguler untuk memastikan semua orang mengerti apa yang
perlu mereka lakukan dan untuk mengadakan forum di mana orang-orang dapat mengajukan
pertanyaan. Semua orang perlu mengerti bahwa ini memerlukan komitmen yang besar dan
usaha aktif dari seluruh masyarakat.
4. Berbicaralah dengan semua orang di lingkungan itu, sebarkan informasi mengenai
dioxin. Pastikan pula para petani dan pengusaha industri juga mengerti bahwa mereka juga
harus menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan itu.

5. Tetapkan suatu target waktu saat semua orang dalam lingkunganmu sudah harus
mengerti mengenai masalah ini dan apa yang mereka sendiri dapat lakukan untuk mengatasi
dan mencegahnya.

6. Beritahukan pihak otoritas di banjar atau desa bahwa jika mereka melihat orang
membakar sampah, mereka perlu menghentikan dan mengingatkan mereka soal dampaknya
terhadap kesehatan mereka.

7. Pimpinan masyarakat di lingkunganmu perlu sigap dalam mengadapi masalah ini. Akan
lebih baik jika terdapat program yang berkelanjutan untuk mencari tahu mengenai sumber-
sumber dioxin di lingkunganmu, terutama akibat pembakaran sampah, tetapi juga dari pewarna
tekstil dan pestisida yang berbahan chlorine yang juga dapat meningkatkan tingkat dioxin di
lingkunganmu.

8. Hubungi Yayasan GUS di 759323 atau website Yayasan GUS untuk informasi lebih
lanjut. Mereka dapat menjawab segala pertanyaanmu dan membantu dalam menghentikan
paparan dioxin di lingkungan tempat tinggalmu.

9. Keberanian dan keteguhan hati adalah kuncinya – memang memerlukan suatu usaha
yang keras, tetapi perjalanan yang paling jauh pun berawal dari satu langkah kecil. Dan ingatlah
selalu untuk memberikan contoh yang benar! Ingatlah pula apa yang bisa kamu dapatkan dari
program pengurangan dioxin yang sukses – risiko kanker yang lebih rendah, angka kejadian
penyakit yang lebih rendah, kelainan lahir bawaan yang berkurang, dan lebih banyak orang
yang dapat melahirkan anak-anak yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, G. N. (2010, 02 28). Dioxin – Dampak Negatifnya dan Cara Menghindarinya.


Diambil kembali dari BEM FK UNUD: http://bemfkunud.com/2010/02/28/dioxin-
dampak-negatifnya-dan-cara-menghindarinya/

GIDKP. (2015, MEI 13). Bahaya Senyawa Dioksin. Diambil kembali dari
http://dietkantongplastik.info/2015/05/13/bahaya-senyawa-dioksin/

Anda mungkin juga menyukai