BAB 4
Sistem Persamaan Linear
1. Tinjauan Ulang Matrik
2. Sistem Linear Segitiga Atas
3. Eliminasi Gauss dan Pivoting
4. Invers Matriks
5. Dekomposisi Segitiga
6. Metode Iterasi Jacobi dan Gauss-Seidel
7. Sistem Linear Tridiagonal
1
Catatan Kuliah Metode Numerik
Solusi dari sistem persamaan linear adalah himpunan bilangan x1, x2, …,
xN yang memenuhi semua M persamaan tersebut.
Vektor solusi dari sistem persamaan linear adalah vektor X yang
komponen-komponennya merupakan solusi dari sistem persamaan tersebut.
5
Catatan Kuliah Metode Numerik
6
Catatan Kuliah Metode Numerik
7
Catatan Kuliah Metode Numerik
9
Catatan Kuliah Metode Numerik
Contoh 4.2
Carilah persamaan parabola y = A + Bx + Cx2 yang melalui titik-titik (1,1),
(2,-1) dan (3,1).
Jawab
Untuk masing-masing titik diperoleh persamaan yang mengaitkan nilai x
terhadap nilai y. Hasilnya berupa sistem
A+ B + C =1
A + 2 B + 4C = − 1
A + 3 B + 9C = 1
Peubah A dieliminasi dari persamaan kedua dan ketiga dengan cara masing-
masing mengurangkan persamaan pertama dari kedua dan ketiga, diperoleh
A+ B + C =1
B + 3C = −2
2 B + 8C = 0
Peubah B dieliminasi dari persamaan ketiga dengan cara mengurangkannya
dengan dua kali persamaan kedua, diperoleh persamaan yang setara
A+ B + C =1
B + 3C = −2
2C = 4
Dengan penyulihan mundur diperoleh C = 2, B = -8 dan A = 7 sehingga
persamaan parabola adalah y = 7 - 8x + 2x2.
10
Catatan Kuliah Metode Numerik
Tumpuan
Bilangan akk pada posisi (k, k) yang dipakai untuk mengeliminasi xk dalam
baris-baris k+1, k+2, …, N dinamakan elemen tumpuan ke-k, dan k disebut
baris tumpuan.
Contoh 4.3
Nyatakan sistem berikut dalam bentuk matrik lengkap dan cari suatu sistem
segitiga atas yang setara serta solusinya.
x1 + 2 x2 + x3 + 4 x4 = 13
2 x1 + 4 x3 + 3 x 4 = 28
4 x1 + 2 x2 + 2 x3 + x 4 = 20
− 3 x1 + x 2 + 3 x3 + 2 x 4 = 6
Jawab
Matrik lengkapnya adalah:
Tumpuan 1 2 1 4 13 Baris pertama sebagai baris tumpuan yang dipakai
untuk mengeliminasi kolom pertama dibawah
p21= 2 2 0 4 3 28 diagonal dan a sebagai elemen tumpuan.
11
p31= 4 4 2 2
1 20 Nilai p adalah pengali baris pertama yang
i1
p41= -3 − 3 1 3
2 6 harus dikurangi dari baris i untuk i = 2, 3, 4.
Diperoleh hasil,
12
Catatan Kuliah Metode Numerik
13
Catatan Kuliah Metode Numerik
Proses eliminasi Gauss harus dimodifikasi sehingga dapat dipakai dalam
keadaan apapun.
Pivoting
Jika akk = 0 maka baris ke-k tidak dapat dipakai sebagai elemen tumpuan.
Karena itu perlu mencari baris r, dengan ark ≠ 0 dan r > k dan kemudian
mempertukarkan baris k dan baris r sehingga diperoleh elemen tumpuan tak
nol. Proses ini disebut pivoting, dan kriteria penentuan baris mana yang
dipilih disebut strategi pivoting. Jadi strategi pivoting yang paling sederhana
adalah jika akk ≠ 0 maka langsung dilanjutkan melakukan eliminasi sedangkan
jika akk = 0 maka dilakukan pivoting.
Algoritma Eliminasi Gauss
Diberikan matrik lengkap A = [aij], n x (n+1); terdiri dari [A,C].
Untuk k = 1, 2, 3, …, n-1 lakukan
Cari i > k yang terkecil sehingga aik ≠ 0
Jika i demikian tak ada maka beri tanda bahwa A singulir dan berhenti
Jika tidak, tukarkan isi baris I dan k dari A dan lanjutkan
Untuk i = k+1, k+2, …, n lakukan
p := aik / bkk
Untuk j = k+1, k+2, …, n+1 lakukan
aij := aij – p.akj
Jika ann = 0 maka beri tanda bahwa A singulir dan berhenti.
Lanjutkan dengan algoritma penyulihan mundur.
14
Catatan Kuliah Metode Numerik
15
Catatan Kuliah Metode Numerik
4. Invers Matriks
Variasi lain dari eliminasi Gauss adalah eliminasi Gauss-Jordan. Dalam hal
ini penyulihan mundur dalam eliminasi Gauss dihindari dengan melakukan
perhitungan tambahan yang mereduksi matriks ke bentuk diagonal sebagai
pengganti bentuk segitiga.
Metode ini mempunyai keuntungan dalam menyelesaikan sistem persamaan
pada komputer.
Invers (balikan) suatu matriks bujur sangkar A yang tak singulir pada
prinsipnya dapat ditentukan dari penyelesaian n sistem,
AX = cj, j = 1, 2, …, n
dengan cj adalah kolom ke-j dari matrik satuan nxn.
Cara lain yang lebih disukai untuk menghasilkan invers dari matrik A, yaitu A-1,
adalah menggunakan eliminasi Gauss-Jordan untuk mengoperasikan matriks
A dan matrik satuan I sehingga masing-masing direduksi menjadi matrik I dan
matriks A-1.
Penyelesaian sistem persamaan linear n x n dapat dilakukan dengan mencari
invers dari matriks A. Solusi untuk AX = C diberikan oleh X = A-1C . Namun
secara numerik cara ini tidak efisien.
17
Catatan Kuliah Metode Numerik
Contoh 4.4 2 0 1
Tentukan invers dari matrik A = 3 2 5
1 −1 0
Jawab
Tukar baris 1
Mulai dengan 2 0 1 1 0 0 1 0.67 1.67 0 0.33 0
dengan baris 2,
matrik lengkap 3 2 5 0 1 0 kemudian bagi 2 0 1 1 0 0
[A, I] 1 −1 0 0 0 1 baris 1 sehingga 1 −1 0 0 0 1
a11 = 1
Tukar baris 2 Eliminasi
1 0.67 1.67 0 0.33 0 1 0.67 1.67 0 0.33 0 elemen-elemen
dengan baris 3,
0 1 1 0 0.20 − 0.60 kemudian bagi 0 − 1.33 − 2.33 1 − 0.67 0 pada kolom 1
di bawah
0 −1.33 − 2.33 1 − 0.67 1 baris 2 sehingga 0
− 1.67 − 1.67 0 − 0.33 1 diagonal
a22 = 1
Eliminasi
elemen-elemen 1 0 1 0 0.2 0.4 Bagi baris 3 1 0 1 0 0.2 0.4
pada kolom 2 0 1 1 0 0.2 − 0.6 dengan -1 0 1 1 0 0.2 − 0.6
kecuali pada 0 0 −1 1 − 0.4 − 0.8 sehingga a33 = 1 0 0 1 −1 0.4 0.8
diagonal
Matrik Satuan muncul Eliminasi
1 − 0.2 − 0.4 1 0 0 1 − 0.2 − 0.4 elemen-elemen
pada bagian kiri dari
A−1 = 1 − 0.2 − 1.4 matriks lengkap dan 0 1 0 1 − 0.2 −1.4 pada kolom 3
− 1 0.4 0 0 1 −1 0.4 0.8 di atas diagonal
0.8
matriks invers pada bagian
kanan, sehingga
18
Catatan Kuliah Metode Numerik
5. Dekomposisi Segitiga
Pada sub-bab terdahulu terlihat bahwa betapa mudahnya untuk menyelesaikan
sistem segitiga atas.
Karena itu, diberikan matrik A yang taksingulir, kemudian faktorkan
matrik A tersebut menjadi matrik segitiga atas U dan matrik segitiga
bawah L. Agar matrik U dan L tunggal maka elemen-elemen diagonalnya tidak
boleh sebarang.
Ada dua macam pemfaktoran.
a. Pemfaktoran Doolittle, mensyaratkan elemen diagonal L semuanya
bernilai 1 dan elemen diagonal U taknol.
Misalkan matrik A a11 a12 a13 1 0 0 u11 u12 u13
berukuran 3 x 3, bila A = a21 a22 a23 = l21 1 0 . 0 u22 u23
difaktorkan diperoleh: a a32 a33 l31 l32 1 0 0 u33
31
b. Pemfaktoran Crout, mensyaratkan elemen diagonal L taknol dan semua
elemen diagonal U bernilai 1.
a11 a12 a13 l11 0 0 1 u12 u13
Misalkan matrik A
A = a21 a22 a23 = l21 l22 0 . 0 1 u23
berukuran 3 x 3, bila
a a32 a33 l31 l32 l33 0 0 1
difaktorkan diperoleh: 31
20
Catatan Kuliah Metode Numerik
21
Catatan Kuliah Metode Numerik
Contoh 4.5
Diberikan sitem persamaan linear berikut,
4 x1 + 3 x 2 − x3 = −2
− 2 x1 − 4 x2 + 5 x3 = 20
x1 + 2 x 2 + 6 x3 = 7
a. Bila A adalah matrik koefisien dari sistem persamaan linear di atas, tentukan
matrik segitiga L dan U sebagai faktor dari matrik A.
b. Tentukan solusi dari sistem persamaan linear diatas dengan menggunakan
dekomposisi matrik A tersebut.
Jawab
a. Tulis
4 3 − 1 1 0 0 u11 u12 u13
A = − 2 − 4 5 = l21 1 0 . 0 u22 u23
1 2 6 l31 l32 1 0 0 u33
u11 u12 u13
= l21u11 l21u12 + u22 l21u13 + u23
l u l u + l u
31 11 31 12 32 22 l31u13 + l32u23 + u33
22
Catatan Kuliah Metode Numerik
Dari kesamaan dua matriks dan kesamaan elemen yang seletak, diperoleh
u11 = 4 u12 = 3 u13 = − 1 l 21 u11 = − 2 ⇔ l 21 = − 0 . 5
l 21 u12 + u 22 = − 4 ⇔ u 22 = − 2 . 5 l 21 u13 + u 23 = 5 ⇔ u 23 = 4 . 5
l 31 u11 = 1 ⇔ l31 = 0 . 25 l 31 u12 + l 32 u 22 = 2 ⇔ l32 = − 0 . 5
l 31 u13 + l 32 u 23 + u 33 = 6 ⇔ u 33 = 8 . 5
23
Catatan Kuliah Metode Numerik
Pemfaktoran Cholesky
Misalkan A adalah matrik bujur sangkar yang definit positif dan simetri.
Maka A dapat ditulis dalam bentuk A = LU dengan L dan U adalah matrik-
matrik segitiga bawah dan atas, dengan U = LT.
Contoh 4.6
Gunakan metode Cholesky untuk menentukan solusi dari sitem persamaan
linear , 4 x1 + 2 x2 + 14 x3 = 14
2 x1 + 17 x 2 − 5 x3 = − 101
14 x1 − 5 x 2 + 83 x3 = 155
Jawab
Tulis 4 2 14 l11 0 0 l11 l21 l31 l112 l11l12 l11l13
0 . 0 l22 l32 = l11l12 l12 + l22 l12l13 + l22l23
2 2
A = 2 17 − 5 = l21 l22
14 − 5 83 l 2
l33 0 0 l33
2 2
31 l32 l11l13 l13l12 + l 23l 22 l13 + l 23 + l33
2
Dari kesamaan dua l11 = 4 ⇔ l11 = 2; l11 l12 = 2 ⇔ l12 = 1;
matriks dan kesamaan 2 2
l11 l13 = 14 ⇔ l13 = 7 ; l12 + l 22 = 17 ⇔ l 22 = 4
elemen yang seletak, 2 2 2
diperoleh l12 l13 + l 22 l 23 = − 5 ⇔ l 23 = − 3; l13 + l 23 + l 33 = 83 ⇔ l 33 = 5
24
Catatan Kuliah Metode Numerik
25
Catatan Kuliah Metode Numerik