Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama berabad-abad Gouty Arthritis dianggap sebagai penyakit keturunan dalam


lingkungan keluarga. Artritis gouti merupakan penyakit peradangan sendi yang dipengaruhi
oleh asupan makanan yang tinggi purin. Dari waktu ke waktu jumlah penderita gout
cenderung meningkat. Prevalensi asam urat cenderung memasuki usia semakin muda yaitu
usia produktif. Kadar asam urat dalam darah meningkat dikarenakan ketidakseimbangan
antara produksi dan ekskresi. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan yang adekuat dapat
menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, serta timbulnya komplikasi artritis gout itu
sendiri. Artritis gouti merupakan penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat
pada jaringan atau supersaturasi asam urat didalam cairan ekstarseluler. Dari waktu ke waktu jumlah
penderita asam urat cenderung meningkat. Penyakit gout dapat ditemukan di seluruh dunia, pada
semua ras manusia. Prevalensi asam urat cenderung memasuki usia semakin muda yaitu usia
produktif yang nantinya berdampak pada penurunan produktivitas kerja.Prevalensi asam urat di
Indonesia terjadi pada usia di bawah 34 tahun sebesar 32% dan kejadian tertinggi pada penduduk
Minahasa sebesar 29,2%.Pada tahun 2009, Denpasar, Bali, mendapatkan prevalensi hiperurisemia
sebesar 18,2%.Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah usia,
asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya
aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan
gangguan fungsi ginjal. Peningkatan kadar asam urat dalam darah, selain menyebabkan gout, menurut
suatu penelitian merupakan salah prediktor kuat terhadap kematian karena kerusakan kardiovaskuler.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gouty Arthritis?
2. Bagaimana epidemiologi genetik Gouty Arthritis?
3. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan epidemiologi genetik Gouty Arthritis?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Gouty Arthritis
2. Mengetahui epidemiologi genetik Gouty Arthritis
3. Mengetahui pencegahan dan penanggulangan epidemiologi genetik Gouty Arthritis

1
D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang
epidemiologi genetik Gouiti artitis dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi
khusus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Gouty Arthritis


Penyakit Gouty Arthritis adalah salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering
ditemukan, ditandai dengan penumpukan kristal monosodium urat didalam ataupun disekitar
persendian. Peningkatan Gouti Atritis atau asam urat pada usia produktif diakibatkan karena
faktor gen atau keturunan serta gaya hidup yamg salah dan sering mengkonsumsi
alkohol.(Gampamole,2008). Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak berasa lalu
mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN) sehingga cairan
ekstraseslular yang disebut sodium urat. Jumlah asam urat dalam darah dipengaruhi oleh intake
purin, biosintesis asam urat dalam tubuh, dan banyaknya ekskresi asam urat. Kadar asam urat
dalam darah ditentukan oleh keseimbangan antara produksi (10% pasien) dan ekskresi (90%
pasien). Bila keseimbangan ini terganggu maka dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar
asam urat dalam darah yang disebut hiperurisemia. Gangguan metabolisme yang mendasarkan
gout adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl
dan 6,0 mg/dl. Secara klinis, hiperurisemia mempunyai arti penting karena dapat menyebabkan
artritis gout, nefropati, topi, dan nefrolithiasis. Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal
monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk
seperti jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri
hebat yang sering menyertai gout. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan
yang hebat pada sendi dan jaringan lunak. Subkomite The American Rheumatism Association
menetapkan bahwa kriteria diagnostik untuk gout adalah:
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2. Tofi terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
dengan sinar terpolarisasi.
3. Diagnosis lain, seperti ditemukan 6 dari beberapa fenomen aklinis, laboratoris, dan
radiologis sebagai tercantum dibawah ini:
a. Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut.
b. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
c. Serangan artrtis monoartikuler.
d. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
e. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.
f. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
g. Serangan unilateral pada sendi MTP 1.

3
h. Dugaan tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular
(tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
i. Hiperurikemia.
j. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).

B. Epidemiologi Genetik Gouty Arthritis


Gouti arthritis adalah penyakit yang diakibatkan oleh proses inflamasi yang terjadi
karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan sendi,penyakit ini menghambat berbagai
kegiatan,dan patut diwaspadai karena jika tidak ditangani dengan baik dan benar akan
berdampak buruk bagi kerja ginjal. Peningkatan Gouiti Atritis atau asam urat pada usia
produktif diakibatkan karena faktor gen atau keturunan serta gaya hidup yamg salah dan
sering mengkonsumsi alcohol.(Gampamole,2008). Penelitian di Sulawesi utara
mengungkapkan fakta bahwa,sekitar 35% penduduk memiliki kadar asam urat yang tinggi.
Asam urat cenderung dialami pria karena perempuan mempunyai hormone estrogen yang
ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Menurut tim Vitahealth (2004) faktor
resiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat
keluarga,konsumsi alkohol berlebih,obesitas dan kegemukan. Tanda-tanda khas pada asam
urat antara lain nyeri sendi pada malam hari,makin lama makin memburuk,pada sendi
yang bengkak kulit kemerahan dan keunguan,kencan licin dan hangat,demam,menggigil
dan tidak enak badan. Pada faktor genetik asam urat atau gouti artitis terjadi Karena
gangguan metabolism purin yang menyebabkan asam urat berlebihan.
Jumlah kejadian gouti artitis diindonesia masih belum jelas karena data yang masih
sedikit. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki berbagai jenis macam etnis dan
kebudayaan, jadi mungkin memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih banyak variasi
jumlah kejadian artitis gouti (Talarima et al ,2012). Pada tahun 2009 dimaluku tengah
ditemukan 132 kasus,dan terbanyak ada dikota Masohi berjumlah 54 kasus (Talarima et al
2012). Prevalensi arthritis gouti didesa sembirang ,Bali sekitar 18,9 % ,sedangkan dikota
Denpasar sekitar 18,2 % . Tingginya prevalensi artitis gouti di masyarakat bali berkaitan
dengan kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah dari daging
babi ,betut ayam / itik ,pepes ayam /babi, sate babi dan babi guling.

C. Pencegahan Dan Penanggulangan Gouty Arthritis

4
1. Menjaga kadar asam urat dalam darah diposisi normal ,yaitu 5-7 mg /dm. untuk pria
tertinggi 7 mg/dm dan wanita 6 mg/dm
2. Mencari tahu jika memiliki riwayat penyakit asam urat.
3. Konseling Gizi maksudnya jika sudah mengetahui memiliki riwayat penyakit gouti
arthritis sebaiknya melakukan konseling gizi untuk mengetahui ukuran makanan agar
supaya tidak memicu terjadinya asam urat.
4. Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat memicu meningkatnya
kadar asam urat dalam darah seperti mengkonsumsi alcohol secara berlebihan serta
makanan laut terutama kerang dan beberapa makanan laut lain .
5. Diet dan hindari makanan yang kaya purin
6. Banyak minum air, minumlah air 8-12 gelas sehari untuk membantu mengurangi asam
urat dan mengurangi pembentukan endapan disaluran kemih.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Gouti Arthristis merupakan penyakit asam urat dimana salah satu faktor
penyebabnya adalah gen atau faktor keturunan. Gouti Arthitis adalah sisa
metabolism zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.
 Penelitian di Sulawesi utara mengungkapkan fakta bahwa,sekitar 35%
penduduk memiliki kadar asam urat yang tinggi. Asam urat cenderung
dialami pria karena perempuan mempunyai hormone estrogen yang ikut
membantu pembuangan asam urat lewat urine.
 Pada tahun 2009 dimaluku tengah ditemukan 132 kasus,dan terbanyak ada
dikota Masohi berjumlah 54 kasus (Talarima et al 2012). Prevalensi arthritis
gouti didesa sembirang, Bali sekitar 18,9 % ,sedangkan dikota Denpasar
sekitar 18,2 %
 Menjaga kadar asam urat,mengetahui riwayat penyakit,konseling,banyak
mengkonsumsi air dan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang
dapat memicu asam urat.

B. Saran
Kita sebagai calon ahli kesehatan masyarakat harus mengetahui dan
mendekteksi penyakit asam urat secara dini agar supaya dapat menekan tingginya
persebaran penyakit asam urat baik di keluarga kita maupun di masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

A Alpiansyah - Jurnal Majority, 2015 - juke.kedokteran.unila.ac.id


RR Widi, N Kertia, DN Wachid - Berita Kedokteran Masyarakat, 2010 -
journal.ugm.ac.id
DR Herfian, K Hernawati - 2017 - eprints.uny.ac.id
Talarima et al ,2012

Anda mungkin juga menyukai