Investasi saham
Pencatatan investasi jangka pendek didasarkan pada nilai perolehannya yait harga pembelian
ditambah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian.Sebagai contoh,perusahaan
membeli obligasi PT Arjuna seharga Rp200.000.000,00 dengan tingkat bunga 20% per
tahun,jasa perantara Rp2.0000.000,00.
Saham – saham yang dibeli bersifat investasi sementara dapat dikategorikan menjadi saham
biasa (common stock) atau saham preferen (prefferent stocok).
ada tanggal 1 februari 2012 dibeli 2012 1.000 lembar saham preferen 20% dari PT Bina
dengan nominal Rp10.000,00 per lembar kurs 110.Provinsi dan materai dibayar
Rp20.000,00.Dividen dibayar setiap akhir tahun.Pada tanggal 10 Maret 2012 karena
membutuhkan uang perusahaan menjual kembali sahamnya dengan kurs 112 dan biaya
penjualan Rp20.000,00.
= Rp2.000.000,00
=Rp160.000,00
2 Kas 2.000.000,00
Penghasilan dividen
(penerimaan dividen saham 2.000.000,00
preferen )
3 11.180.000,00
Kas 11.020.000,00
Saham preferen – PT Bina 160.000,00
Keuntungan Penjualan Saham
(Penjualan Saham Preferen )
3 Kas 10.146.666,00
Rugi penjualan obligasi 140.000,00
Obligasi – PT Anda 1.120.000,00
Penghasilan bunga 166.666,00
(penjualan obligasi per 1
desember 2012)
1. Perhitungan harga perolehan oblgasi
AKUNTANSI PAJAK
Prinsip yang berlaku dalam akuntansi komersial diikuti juga dalam akuntansi pajak.Memang
undang – undang pajak tidak mengatur tersendiri secara terperinci yang berkaitan dengan
investasi jangka panajang.Investasi jangka pendek dapat berbentuk dapat berbentuk surat
berharga atau disebutnya sekuritas.Sekuritas ini mudah diperjual belikan.Perusahaan
umumnya membeli sekuritas ini bukan semata – mata bertujuan untuk mencari keuntungan
dari fluktuasi harga,tetapi lebih pada tujuan untuk memanfaatkan dana yang tidak digunakan
(secondary cash reserves ).
Atas pembelian pembelian surat – surat berharga di pasar modal,biasanya akan di peroleh
keuntungan berupa bagian laba atau dividen dari sekuritas saham atau selisih kenaikan harga
dari sekuritas obligai.Dalam hal penetapan penghasilan yang diperoleh dari sekuritas saham
ini lebih banyak dibahas di akuntansi penghasilan.Namun sekias dapat dikatakan bahwa
penghasilan yang diterima dari saham tersebut berupa dividen yang diberikan dala bentuk
uang tunai,saham atau lainnya dapat pula saham bonus.bentu bentuk lainnya dapat
berkembang dengan hak membeli saham perusahaan dan keuntungan karena pelepasan
saham.
Terkait dengan sekuritas saham ini,dari sisi capital gain,perlu dipahami pasal – pasal yang
mengatur seperti halnya pasal 4 ayat (3) huruf f undang – undang pajak penghasilan yang
menyatakan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai wajib pajak dalam negeri,koperasi,badan usaha milik negara,atau badan usaha milik
daerah,dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
indonesia tidak dikategorikan sebagai objek untuk dikenakan pajak penghasilan dengan
syarat.
Pajak penghasilan atas bunga obligasi yang dipungut tidak dapat kapitalisasi,tetapi
pencatatannya dilakukan sebgai pajak yang dibayar dimuka yaitu pajak penghasilan pasal
23.Penghasilan yang diperoleh atas investasi berupa obligasi ini berupa bunga atau capital
gain (keuntungan karena pelepasan )atu realisasi disagio (selisih antara nilai nomial dengan
nilai perolehan ).Aturan perpajakan atas penghasilan dari bunga obligasi dan dividen dari
saham yang diperdagangkan di bursa mengacu pada udang – undang tidak termasuk kategori
objek pajak penghasilan.Namun demikian,apabila penerimaanya adalah wajib pajak orang
pribadi yang melebihi penghasilan tidak kena pajak,maka dividen yang diterimanya itu
dikenakan pajak penghasilan.Termasuk dalam pengertian sekuritas tidak terbatas pada saham
dan obligasi dapat pula berbentuk warkat komersial (commersial paper),promes (promissorry
notes ),bill of exchange atau trade acceptance,repurchase agreement,bankers acceptance dan
sertifikat deposito.