SKRIPSI
Oleh:
Teguh Dwi Arianto
3201412106
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial,
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
iiiiii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
itu sesuatu yang samar. Bisa saja kenyataan itu hanya ilusi, semua orang
PERSEMBAHAN
5. Almamaterku.
v
SARI
vi
PRAKATA
Peduli Lingkungan Siswa SMP Alam Ar-Ridho dan SMP Negeri 26 Semarang
Tahun 2016” ini dapat diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar
1. Prof. Dr. Fatur Rokhman M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES,
penelitian.
3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geogafi yang telah
4. Drs. Hariyanto, M.Si. sebagai Pembimbing Skripsi I dan Drs. Sriyono, M. Si.
penulisan skripsi.
vii
6. SMP Alam Ar-Ridho dan SMP Negeri 26 Semarang yang telah memberikan
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memotivasi karya-karya berikut yang
NIM.3201412106
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................... i
PERNYATAAN ..................................................................................... iv
SARI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.1.3 Pendidikan Lingkungan ......................................................... 14
x
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 85
BAB V PENUTUP
xi
DAFTAR TABEL
Sekolah ........................................................................................... 48
xii
4.2 Perilaku Peduli Lingkungan Siswa SMP Negeri 26 Semarang
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
11. Hasil Observasi Sarana Prasarana SMP Negeri 26 Semarang ... 136
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal
intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi moral dan spiritualnya.
Hal ini didukung oleh pendapat Zubaedi (2005:1) pendidikan seharusnya menjadi
sarana bagi pembentukan intelektualitas, bakat, budi pekerti atau akhlak serta
bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik
1
2
kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Salah satu nilai yang
2015:2).
dipicu oleh ulah manusia yang mengekploitasi sumber daya alam dan lingkungan
pada 2012 sudah ada 300 kasus lingkungan hidup seperti kebakaran hutan,
penurunan kualitas lingkungan, yakni pada 2009 sebesar 59,79%, 2010 sebesar
61,7%, dan 2011 sebesar 60,84%. Hal ini juga diperkuat dengan data terakhir
Menuju Indonesia Hijau dimana Indonesia hanya memiliki luas tutupan hutan
2015).
Menurut Keraf yang dikutip dalam Mulyana (2009:175) krisis lingkungan dewasa
ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku
manusia terhadap alam yang fundamental dan radikal. Salah satu cara dalam
lingkungan yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang (Mulyana, 2009:175).
Menurut Noviani (2015:2) dengan adanya nilai karakter peduli lingkungan dalam
dapat menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak hanya mampu
memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tetapi juga mampu mencintai dan
sumber daya alam dan lingkungan di lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui
penyediaan lingkungan sekolah yang asri, dan ditunjang dengan fasilitas sekolah.
menghargai bahkan mengeksploitasi tanpa batas terhadap sumber daya alam dan
lingkungan, menjadi perilaku yang memiliki etika baik dan peduli terhadap
lingkungan.
SMP Alam Ar-Ridho merupakan salah satu sekolah alam yang ada di Kota
logika dan cara berpikir (Septriana, 2008:81). Enam karakter yang ingin di
pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan (Mulyana, 2009:177). Program ini telah dicanangkan sejak tahun 2006
Tahun 2016”.
5
1.2.3 Bagaimana sarana dan prasarana sekolah di SMP Alam Ar-Ridho Tahun
2016?
Tahun 2016?
1.2.5 Bagaimana perilaku peduli lingkungan siswa SMP Alam Ar-Ridho Tahun
2016?
Tahun 2016?
1.3.3 Untuk mengetahui sarana dan prasarana sekolah di SMP Alam Ar-Ridho
1.3.5 Untuk mengetahui perilaku peduli lingkungan siswa SMP Alam Ar-Ridho
Tahun 2016.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
baik manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat yang dapat diperoleh
hidup.
Penelitian ini perlu diberikan batasan istilah mengenai hal-hal yang akan
diteliti agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami makna judul
mengajar dalam penelitian ini meliputi proses belajar mengajar di SMP Alam Ar-
Ridho dan SMP Negeri 26 Semarang. Proses belajar mengajar di SMP Alam Ar-
Ridho yang diteliti meliputi kurikulum dan metode sekolah alam. Proses belajar
berbasis partisipatif.
penelitian ini meliputi sarana prasarana sekolah di SMP Alam Ar-Ridho dan SMP
lingkungan dalam penelitian ini meliputi perilaku peduli lingkungan siswa SMP
Alam Ar-Ridho dan siswa SMP Negeri 26 Semarang. Perilaku peduli lingkungan
siswa yang diteliti meliputi perilaku peduli lingkungan siswa terhadap kebersihan
BAB II
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik
yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Wawan (2011:16) berpendapat bahwa perilaku manusia dapat dilihat dari tiga
aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial yang merupakan refleksi dari berbagai
ditentukan dan dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, sarana fisik, dan sosial
budaya.
sesuatu yang terjadi dan memberikan tindakan positif terhadap kejadian tersebut.
9
10
Kepedulian tidak harus selalu ditujukan kepada seseorang, namun kepedulian juga
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
yang dikutip dalam Noviani (2015:21) lingkungan adalah segala benda, kondisi,
keadaan, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati, dan
(1) lingkungan fisik (phsyical environment) yaitu segala sesuatu di sekitar kita
yang bersifat benda mati seperti gedung, sinar, dan air (2) lingkungan biologis
(biological environment) yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang
adalah tindakan sadar terhadap lingkungan yang tidak hanya dalam pikiran saja
akan tetapi lebih mewujudkan dalam perilaku nyata dalam menjaga kelestarian
lingkungan yang dapat langsung maupun tidak langsung dapat dilihat dalam
kembali menuju hal yang lebih baik. Perilaku peduli lingkungan adalah tindakan
11
tidak akan terjadi apabila tidak adanya nilai-nilai peduli pada lingkungan dalam
modal dasar bagi pembentukan etika lingkungan pada lintas generasi. Secara luas,
etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
Etika lingkungan berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam dan juga
relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan
manusia yang mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan
merupakan suatu kondisi psikologis dari seseorang yang menyadari bahwa dalam
(mental), dan gaya hidup. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
kita. Wawan (2011:11) berpendapat pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya.
akan peduli pada lingkungan. Orang dalam keadaan miskin dan lapar, pusing
bagaimana dapat berfikir tentang peduli lingkungan. Pada saat lapar dan
berada di bawah garis kemiskinan, jumlah penduduk yang semakin banyak akan
berpengaruh terhadap pola pikir serta perilaku seseorang salah satunya terhadap
dengan menghalalkan segala cara tanpa memikirkan dampaknya baik bagi orang
mental artinya secara manusia atau sifat-sifat manusia. Manusia sebagai makhluk
biologis memiliki sifat serakah, yaitu sifat yang menganggap semuanya untuk
dirinya dan keturunannya. Tidak adanya kesadaran karena adanya sifat dasar
manusia ingin berkuasa terhadap lingkungan hidup. Faktor mental menjadi faktor
masyarakat dikenal sebagai gaya hidup hedonisme yang selalu ingin hidup
enak, dan pesta pora. Gaya hidup lain yang memberikan kontribusi rusaknya
lingkungan sekitar tempat tinggal tanpa diolah terlebih dahulu sehingga terjadi
pada peserta didik pada dasarnya merupakan bagian dari pendidikan lingkungan
sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan
dasar tentang lingkungan hidup dilakukan sejak dini melalui anak-anak sekolah
secara terprogram dan berkelanjutan, hingga pada saatnya akan tercipta insan-
insan pribadi bangsa yang utuh, yang memiliki kepribadian menghargai dan
melestarikan alam.
yaitu sebuah pemberian pemahaman kepada anak, 2) Moral Feeling yaitu aspek
emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia
berkarakter, 3) Moral Action yaitu perbuatan atau tindakan moral yang merupakan
hasil dari dua komponen karakter lainnya, dan seharusnya dilakukan secara
Action).
bahwa terdapat 4 model penyampaian karakter pada peserta didik, yaitu sebagai
berikut.
16
harus dalam mata pelajaran tersendiri. Namun demikian, materi lingkungan dapat
disisipkan pada mata pelajaran yang lain. Penyampaian materi tentang lingkungan
tidak harus diberikan di dalam kelas, dan sebaiknya tidak hanya diserahkan pada
satu atau dua orang guru. Penyampaian materi lingkungan dapat dilakukan dalam
tingkah laku setiap hari, dan yang terpenting adalah nilai-nilai lingkungan. Materi
hidup dan ditunjang sarana prasarana sekolah. Yani (2007:3) menjelaskan bahwa
meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan
17
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
SMP Alam Ar-Ridho merupakan SMP Alam yang ada di Kota Semarang.
Sekolah ini merupakan sekolah formal yang terinspirasi oleh pemanfaatan alam
dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Sekolah ini beralamat di Jl.
2015).
Pembangunan kelas terbuka ini ditujukan agar anak lebih banyak mendapatkan
asupan udara segar. Hal ini sesuai dengan metode belajar bersama alam. Ruangan
kelas tidak menggunakan kelas seperti layaknya sekolah formal pada umumnya,
yaitu Green Learning, Green Art and Creativy, Green Bussiness, Green Values,
dan Green Environment. Kelima kurikulum plus ini diberikan untuk menunjang
penanaman karakter yang ingin dicapai SMP Alam Ar-Ridho bagi siswa. Keenam
karakter itu adalah aqidah islamiah, akhlaqul karimah, berpikir ilmiah, jiwa
pribadi siswa secara utuh. Tidak hanya memperhatikan aspek akademik saja,
keterampilan hidup. Mereka belajar tidak terbatas di dalam ruang kelas saja, tetapi
mereka belajar langsung dari alam sekitar dan mempraktikannya. Dengan sering
berlatih dan praktik ini akan menjadikan siswa mampu mengenali dan
jejaring bagi para guru dan pegiat sekolah alam se-nusantara, sebagai wadah
Alam Ciganjur di tahun 1998, konsep sekolah alam telah diadopsi di berbagai
daerah, mulai Aceh hingga Papua. Pada tanggal 1-3 Juli 2011, bertepatan dengan
15 April 2016).
19
(JSAN) III pada Bulan April 2015 yang dimuat pada laman
lingkup dari Core Values sekolah alam yang meliputi: (1) kurikulum, (2) metode,
(3) sarana fisik dan lingkungan, (4) komunitas. Adapun 4 lingkup Core Values
1. Kurikulum
program pendidikan yang harus ada di sekolah alam. Pemberian pengalaman dan
didukung oleh upaya penyadaran dan keteladanan dari lingkungan sekitar siswa
terutama orang tua dan guru. Untuk itu, di sekolah alam sudah seharusnya
dalam rangka mencapai misi khalifah fil ardh, dilakukan melalui program-
Learning).
20
Sekolah alam cukup concern dengan pengasahan bakat dan lifeskill. Tentunya
penemuan bakat peserta didik terutama usia SD, perlu usaha dan proses yang
mampu berinovasi dan kreatif, sehingga dengan inovasinya tersebut, saat dewasa
dari pelestarian hewan langka dan tumbuhan, karena kelak mereka yang
Seperti halnya sekolah lain di sekolah alam ada keilmuan yang perlu
dipelajari seperti IPA, Matematika, IPS. Pembelajaran mata pelajaran ini diolah
21
sekreatif mungkin agar kemampuan logika siswanya terasah, tidak terbatas pada
2. Metode
media utama dalam KBM dengan ciri utama di sekolahnya adalah green lab
sebagai tumpuan KBM. Aktivitas belajar dari pengalaman dan dengan melakukan
adalah aktivitas utama dalam proses KBM ditandai dengan pendidik yang punya
eksperimen, ekploitasi sumber daya lingkungan, cultur dan outing adalah metode
kepada siswa, sehingga siswa tersebut merasa ia memang kita cintai. Dengan
tumbuhnya kecintaan antara siswa dan guru selayaknya ibu dan anak, maka proses
dan sekitarnya harus bersih. Hal tersebut diwujudkan dengan menjaga kebersihan
bangunan sekolah yang ramah lingkungan, ruang terbuka hijau, kolam ikan,
lubang biopori, sarana pengolahan sampah, dan kantin yang ramah lingkungan.
4. Komunitas
partisipasi kontributif.
mempunyai makna sebagai tempat yang baik dan ideal, dimana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma, serta etika yang dapat menjadi
dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada
warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan,
yang harus diperhatikan sekolah untuk dikelola dengan baik dalam menjalankan
yang meliputi: (1) visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam
pengembangan mutu.
secara aktif dalam pembelajaran; (2) mengembangkan isu lokal dan atau isu
orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran LH;
yang terencana bagi warga sekolah yang meliputi: (1) memelihara dan
25
lingkungan hidup, (4) adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam
berikut.
ATK secara efisien, (4) meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan
ramah lingkungan.
proyek. Populasi siswa kelas XI IPS. Sampel kelas XI IPS 1 yang dipilih dengan
(1) integrasi materi lingkungan ke dalam semua mata pelajaran dan di masukkan
dalam RPP dan Silabus satu KD dalam satu semester; (2) melalui pengembangan
diri berupa kegiatan rutin seperti program SEMUT (Sejenak Memungut), daur
ulang sampah, dua puluh satu POKJA (Program Kerja), Piket kelas; (3) kegiatan
spontan seperti mengingatkan siswa tentang jadwal piket kelas maupun POKJA,
seperti pemberian contoh perilaku peduli lingkungan dari pihak sekolah; (5)
makanan untuk pedagang kantin, pemberlakuan sanksi kepada siswa yang tidak
penghematan energi.
teknik triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis dimulai dari pengumpulan
28
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
budaya sekolah dan pembiasaan melalui tiga kegiatan yaitu kegiatan rutin,
terprogram, dan kegiatan spontan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pihak SMP
Alam Ar-Ridho dan bekerjasama dengan pihak lain dan berjalan dengan baik.
sebanyak 309 orang. Teknik sampling menggunakan cara acak berstrata secara
lingkungan yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pedagang yang selalu menata
Pendidikan dengan Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan
korelasi. Populasi seluruh ibu rumah tangga yang termasuk warga Desa Klaling
Kecamatan Jekulo sebanyak 2.539 orang. Pengambilan sampel secara acak, yaitu
dan metode observasi. Teknik analisis data adalah teknik analisis deskriptif
pendidikan ibu rumah tangga yaitu sejumlah 9,28% rendah (tamat SD), kemudian
22,68% cukup (SMP), 58,76% tinggi (SMA), dan 9,28% sangat tinggi (perguruan
Kajian terhadap penelitian yang relevan dapat diuraikan lebih jelas dalam
2 Rahmawati, Ira. 2015. Tujuan penelitian ini adalah Variabel penelitian Pendekatan yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya
Upaya Pembentukan untuk mengetahui bagaimana ini meliputi upaya digunakan adalah sekolah meliputi (1) integrasi materi lingkungan
Perilaku Peduli upaya pembentukan perilaku pembentukan kualitatif dengan ke dalam semua mata pelajaran dan di masukkan
metode deskriptif. dalam RPP dan Silabus satu KD dalam satu
Lingkungan Siswa melalui peduli lingkungan pada siswa perilaku peduli
Pengumpulan data semester; (2) melalui pengembangan diri berupa
Sekolah Adiwiyata di SMP dan apa saja hambatan yang lingkungan siswa, melalui pengamatan kegiatan rutin seperti program SEMUT (Sejenak
Negeri 28 Surabaya. dihadapi pihak sekolah dalam dan hambatan yang , wawancara dan Memungut), daur ulang sampah, dua puluh satu
membentuk perilaku peduli dihadapi sekolah dokumentasi. POKJA (Program Kerja), Piket wa asi dalam
lingkunan siswa dan cara Analisis data undangan seminar tentang lingkungan hidup; (4)
mengatasinya. menggunakan keteladanan seperti pemberian contoh perilaku
30
31
31
hambatan tersebut.
32
kesimpulan.
4 Hidayah, Dwi Nurul. Tujuan dari penelitian ini Variabel yang Penelitian Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan
2015. Pengaruh Tingkat adalah mengetahui (1) tingkat digunakan dalam kuantitatif. Populasi pedagang Pasar Gunungpati tergolong rendah.
Pendidikan Pedagang pendidikan pedagang Pasar penelitian ini 309 pedagang aktif Pedagang Pasar Gunungpati memiliki perilaku
Pasar Terhadap Perilaku Gunungpati (2) tingkat adalah tingkat Pasar Gunungpati. sadar lingkungan yang tinggi, hal ini dapat dilihat
Lingkungan Di Pasar pendidikan pedagang Pasar pendidikan Teknik sampling dari pedagang yang selalu menata rapi barang
Gunungpati Kecamatan Gunungpati terhadap perilaku Pedagang Pasar menggunakan cara dagangannya dan menjaga kebersihan lingkungan
Gunungpati Kota lingkungan di pasar. Gunungpati dan acak berstrata di area tempat mereka berjualan, seperti menyapu
Semarang Tahun 2015. perilaku secara proporsional, dan membuang sampah pada tempatnya. banyak
lingkungan menghasilkan dari pedagang di Pasar Gunungpati telah
Pedagang Pasar sampel yaitu kios mengetahui konsep pengelolaan sampah dengan
Gunungpati. sebanyak 6 orang, baik, memilah terlebih dahulu antara sampah
los sebanyak 39 organik maupun non organik, tetapi ada juga yang
orang, dataran tidak memisahkan antara sampah organik maupun
terbuka 9 orang, non organik.
dan pancaan
sebanyak 8 orang.
Metode
pengumpulan data
meliputi
dokumentasi, data
observasi, data
wawancara, data
kuesioner. Metode
analisis data
menggunakan
deskriptif
32
33
persentase, regresi
sederhana, dan
statistik korelasi.
5 Fatih, Failasufa Dhiyaul. Tujuan penelitian ini adalah Variabel dalam Jenis penelitian Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan
2015. Hubungan Antara untuk mengetahui tingkat penelitian ini yaitu korelasi. Populasi ibu rumah tangga yaitu sejumlah 9,28% rendah
Tingkat Pendidikan pendidikan, sikap dalam 1) tingkat seluruh ibu rumah (tamat SD), kemudian 22,68% cukup (SMP),
dengan Sikap dan pemeliharaan kebersihan pendidikan ibu tangga yang 58,76% tinggi (SMA), dan 9,28% sangat tinggi
Perilaku Ibu Rumah lingkungan, dan hubungan rumah tangga 2) termasuk warga (perguruan tinggi). Sikap ibu rumah tangga dalam
Tangga dalam antara tingkat pendidikan sikap dan perilaku Desa Klaling pemeliharaan kebersihan lingkungan tempat
Pemeliharaan Kebersihan dengan sikap ibu rumah tangga dalam Kecamatan Jekulo tinggal tergolong baik ditunjukkan dengan
Lingkungan Tempat dalam pemeliharaan pemeliharaan sebanyak 2.539 pengetahuan dalam pemeliharaan jamban sehat,
Tinggal di Desa Klaling kebersihan lingkungan di Desa kebersihan orang. Pengambilan penyediaan tempat sampah, tersedianya air bersih,
Kecamatan Jekulo Klaling Kecamatan Jekulo lingkungan tempat sampel secara acak, dan pengelolaan saluran air.
Kabupaten Kudus. Kabupaten Kudus. tinggal. yaitu 62 orang.
Metode
pengumpulan data
yang digunakan
adalah metode
dokumentasi dan
metode observasi.
Teknik analisis data
adalah teknik
analisis deskriptif
persentase dan
korelasi Product
Moment
33
Sumber: Noviani (2015:1-72), Rahmawati (2015:71-78), Setiyani (2013:1-99), Hidayah (2015:1-96), Fatih (2015:1-61)
34
dipicu oleh ulah manusia yang mengekploitasi sumber daya alam dan lingkungan
tanpa batas. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumber daya
alam dan lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku
terhadap sumber daya alam dan lingkungan, menjadi perilaku yang memiliki etika
lingkungan siswa di SMP Alam Ar-Ridho dan SMP Negeri 26 Semarang. Kedua
sekolah ini sama-sama menanamkan nilai peduli lingkungan kepada siswa namun
di kedua sekolah diteliti dari proses belajar mengajar yang bermuatan pendidikan
sekolah. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.1
sebagai berikut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Proses belajar mengajar SMP Alam Ar-Ridho sudah baik karena sudah
2. Proses belajar mengajar SMP Negeri 26 Semarang sudah baik namun belum
3. Sarana prasarana di SMP Alam Ar-Ridho sudah baik namun baru ada satu
terdapat lubang resapan biopori dan kantin masih menjual jajanan berplastik.
aktif (67,28%).
100
101
5.2 Saran
sebagai berikut.
organik.
biopori dan peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat dengan tidak menjual
bertema lingkungan.
102
DAFTAR PUSTAKA
BLH Kota Semarang. 2015. Pemenang Lomba Adiwiyata Tingkat Kota Semarang
Tahun 2015. http://www.blh.semarangkota.go.id/. (Diakses pada 31
Desember 2015).
102
103