Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :3

No. Peraga : B3

Warna

 Segar : Hijau

 Lapuk : Hijau kecoklatan

Cerat : Hijau

Kilap : Tanah

Belahan : Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 3.5-4

Berat Jenis : 4 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : Cu2 ( Co3 ) ( OH )2

Golongan Mineral : Sulfida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Malasit Kalkopirit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga EM 28 / B3 memiliki warna segar yaitu

hijau dan warna lapuk hijau kecoklatan. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna

hijau dengan kilap yaitu kilap tanah. Pada Mineral ini memperlihatkan kesan

belahan dengan pecahan uneven yaitu pecahan pada mineral yang tidak merata.

Kekerasan mineral yaitu 3.5-4 dengan berat jenis 4 gr/cm3. Sifat kemagnetan

yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan yaitu opaq. Tenacity atau sifat dalam

pada mineral ini yaitu brittle. Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem

kristal pada mineral ini yaitu Monoklin. Mineral ini termasuk golongan mineral

sulfida dengan komposisi kimia Cu2 ( Co3 ) ( OH )2 Jenis endapan pada mineral

ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik diatas maka dapat

disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Malasit Kalkopirit

Keterangan:
1. Malasit
2.Kalkopirit

Foto 1 Mineral kalkopirit


SKETSA KETERANGAN

1. Pirit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :2

No. Peraga : C7

Warna

 Segar : Hitam

 Lapuk : Coklat

Cerat : Coklat

Kilap : Kaca

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 3,5 - 4,5 SM

Berat Jenis : 3,10 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Translucent - Transparant

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Hexagonal

Komposisi Kimia : MgCO3

Golongan Mineral : Karbonat

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Magnesit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D7 memiliki warna segar yaitu putih

dan warna lapuk cokla. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap

yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan pecahan

uneven yaitu merupakan pecahan dari mineral yang tidak rata. Kekerasan mineral

berdasarkan Skala Mohs yaitu 3,5 – 4,5 dengan berat jenis 3,10 gr/cm3. Sifat

kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan tarnslucent - transparant.

Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh.

Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu

Hexagonal. Mineral ini termasuk golongan mineral karbonat dengan komposisi

kimia MgCO3. Jenis endpan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal.

Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini

yaitu Magnesit.

Magnesit umumnya terbentuk melalui proses dolomitasi hidrotermal dari

batugamping atau pergantian dolomit amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit,

basalt dan granit. Magnesit kriptokristalin atau amorf terbentuk dari alterasi

larutan serpentin atau larutan ultrabasa lainnya. Magnesit jenis yang tersebut

terakhir ini umumnya terdapat dalam jumlah sedikit karena sebarannya terbatas

hanya dipermukaan batuan induk.

Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi

dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,

kecuali brukit. Magnesit ditemukan dalam batuan serpentin. Magnesit umumnya

jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat pada larutan

padat siderit. Magnesit digunakan untuk bahan tahan api, pembuatan batu bata,
bahan utama refaktori, digunakan dalam pembutan tungku-tungku tempratur

tinggi, penahan karat pada pembuatan baja, diguanakan dalam bahan industri

semen, bahan isolasi, pertanian, peternakan, dan industri karet.

Keterangan:
1. Magnesit

Foto 2 Mineral Magnesit

SKETSA KETERANGAN

1. Magnesit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :5

No. Peraga : D6

Warna

 Segar : Abu-abu kehitaman

 Lapuk : Coklat

Cerat : Coklat

Kilap : Logam

Belahan : Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 4 SM

Berat Jenis : 2,8 – 3,2 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Translucent

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : MnO(OH)

Golongan Mineral : Oksida & Hidroksida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Manganit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peragaD6 memiliki warna segar yaitu abu-abu

kehitaman dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna coklat

dengan kilap yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan

belahan dengan pecahan uneven yaitu pecahan pada mineral yang tidak rata.

Kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 4 dengan berat jenis 2,8 – 3,2

gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan translucent.

Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh.

Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu

monoklin. Mineral ini termasuk golongan mineral oksida & hidroksida dengan

komposisi kimia MnO(OH). Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan

hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari

mineral ini yaitu Manganit.

Mineral ini dapat terbentuk melalui beberapa ganesa diantaranya proses

hidrotermal atau biasa disebut sebagaii primer, proses sedimentasi bawah laut,

proses pengkayaan supergen dan proses pelapukan/laterit residu. Endapan mangan

primer yang terjadi karena proses hidrotermal dicirikan oleh hadirnya prosduk

hidrotermal berupa zona batuan atau mineral ubahan, breksi hidrotermal,

silisifikasi atau silisikasi baik dalam bentuk urat-urat atau batuan yang

terkersikkan disamping stockwork. Endapan mangan terbentuk karena proses

presipitasi akibat thermal effect atau karena replacement process oleh fluida

hidrotermal pada batuan samping. Endapan mangan sekunder dapat terbentuk

karena endapan magan primer yang sudah terbentuk mengalami proses pelapukan,

pengikisan atau pelarutan yang kemudian diendapkan kembali, baik di tempat


yang sama atau dipinindakan ke tempat lain. Proses ini didominasi oleh agen

pelapukan dan media air yang menghasilkan jejak-jejak pembentukan khas seperti

oksidasi, pencampuran dengan detritus lainnya, struktur perlapisan, atau nodul-

nodul yang menggambarkan manifestasi dari agen-agen tersebut.

Mangan dapat dijumpai berasosiasi dengan mineral barit, kalsit, siderit, dan

hausmanit. Mineral ini memiliki kegunaan yaitu sebagai sumber logam mangan.

Keterangan:
1. Manganit

1
Foto 3 Mineral Manganit

SKETSA KETERANGAN

1. Manganit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :1

No. Peraga : c2

Warna

 Segar : Abu-abu kehitaman

 Lapuk : Coklat

Cerat : Coklat

Kilap : Logam

Belahan : Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 5,5 SM

Berat Jenis : 4,6 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Kubik

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : (Fe, Mg)Cr2O4

Golongan Mineral : Oksida & Hidroksida

Jenis Endapan : Magmatik

Nama Mineral : Kromit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga C2 memiliki warna segar yaitu abu-

abu kehitaman dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna

coklat dengan kilap yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan

dengan pecahan uneven atau pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan

mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 5,5 dengan berat jenis 4,6 gr/cm3. Sifat

kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat

dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk

kubik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Isometrik. Mineral ini termasuk

golongan mineral oksida dan hidroksida dengan komposisi kimia (Fe, Mg)Cr2O4.

Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan magmatik. Berdasarkan sifat fisik di

atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Kromit.

Kromit adalah suatu mineral oksida dengan bentuk oktahedral yang terbentuk

dari hasil kristalisasi magma pada suhu 1200oC. Mineral ini terdapat pada batuan

beku basa dan ultrabasa seperti pada peridotit. Selain itu terdapat pula pada batuan

metamorf seperti serpentinit yang terbentuk dari dari alterasi batuan beku

ultrabasa. Secara genetik endapan kromit dapat dibagi 2 yaitu endapan sratiform

dan endapan porliform. Endapan stratiform merupakan endapan kromit yang

berbentuk perlapisan dengan ketebalan berkisar beberapa sentimeter sampai

dengan beberapa meter, dimana lapisannya saling berselingan secara teratur

dengan urutan-urutan lapisan tipis olovin atau piroksin. Endapan porliform

merupakan badan kromit yang berbentuk kantong sampai bentuk tabung, biasanya

berhubungan dengan arah magmatic stratification, sebagai contoh bagian paling


bawah merupakan bijih kromit masif dan bagian atas merupakan bentuk jalur

papan atau bijih berbintik-bintik.

Mineral ini biasanya ditemukan berasosiasi dengan mineral olivin, talk,

serpentin, uvarovit, piroksin, biotit, magnetit, anortit. Adapun kegunaan dari

mineral ini yaitu sebagai bahan pembuatan kromit, dan industri besi.

Keterangan:
1. Kromit

Foto 4 Mineral Kromit

SKETSA KETERANGAN

1. Kromit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :7

No. Peraga : D4

Warna

 Segar : Hijau

 Lapuk : Coklat

Cerat : Hijau

Kilap : Tanah

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 3,5 – 4,0 SM

Berat Jenis : 3,6 – 4 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : Cu2CO3(OH)2

Golongan Mineral : Karbonat

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Malasit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D4 memiliki warna segar yaitu hijau

dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna hijau dengan kilap

yaitu kilap tanah. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan

pecahan uneven yakni pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan mineral

berdasarkan Skala Mohs yaitu 3,5 - 4 dengan berat jenis 3,6 - 4 gr/cm3. Sifat

kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat

dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk

prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Monoklin. Mineral ini

termasuk golongan mineral karbonat dengan komposisi kimia Cu2CO3(OH)2.

Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik

di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Malasit.

Malasit merupakan jenis mineral yang termasuk dalam golongan mineral

karbonat atau sering disebut dengan Copper Carbonate Hydroxide. Mineral

malasit biasanya ditemukan pada zona oksidasi endapan tembaga, yang terbentuk

dari reaksi antara sulfida dengan karbonat. Terutama pada daerah yang terdapat

batugamping.

Mineral ini biasanya dijumpai berasosiasi dengan azurit, limonit, kalsit

kalsedon, dan chrysocolla. Malasit banyak digunakan sebagai batu dekoratif yang

berharga dan dibuat untuk meja dan ornamen hias. Banyak juga digunakan

sebagai perhiasan seperti mata cincin atau kalung. Ada yang membuatnya sebagai

kolom pada bangunan, seperti Katedral St. Isaac di Italia. Dahulu, malasit juga

digunakan sebagai pigmen pewarna hijau dengan cara dihaluskan terlebih dahulu
dan sekarang tidak lagi digunakan. Malasit juga berguna sebagai bijih tembaga

atau koleksi para kolektor.

Keterangan:
1. Malasit

1
Foto 5 Mineral Malasit

SKETSA KETERANGAN

1. Malasit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :6

No. Peraga : D3

Warna

 Segar : Putih

 Lapuk : Coklat

Cerat : Putih

Kilap : Kaca

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Concoidal

Kekerasan : 7 SM

Berat Jenis : 2,65 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparant

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Hexagonal

Komposisi Kimia : SiO2

Golongan Mineral : Silika (Tektosilika)

Jenis Endapan : Magmatik

Nama Mineral : Kuarsa

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D3 memiliki warna segar yaitu putih

dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap

yaitu kilap kaca. Pada Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan

pecahan concoidal yaitu pecahan pada mineral yang menyerupai lapisan kulit

bawang. Kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis

2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan yaitu

transparant. Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah

rapuh. Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini

yaitu Hexagonal. Mineral ini termasuk golongan mineral silika yaitu tektosilika

dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan pada mineral ini yaitu endpadapan

hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik diatas maka dapat disimpulkan nama dari

mineral ini yaitu Kuarsa.

Kuarsa adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu unsur silika dan dua unsur

oksigen atau biasa disebut dengan silika dioksida (SiO2). Proses pembentukan

kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam, setelah proses

magmatisme ataupun proses hidrotermal bersuhu rendah berkisar 200o – 400oC

atau pada kondisi epitermal. Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan

dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral

yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiiring penurunan suhu magma

akibat menjauh dari dapur magma yang kemudian memasuki tahap pembentukan

mineral kuarsa. Kuarsa adalah mineral yang terdistribusi secara luas di permukaan

bumi. Mineral ini dapat terbentuk pada semua suhu pembentukan mineral. Kuarsa

banyak ditemukan di batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen.


Kuarsa merupakan mineral yang paling berlimpah ditemukan di permukaan

bumi dan sifatnya yang unik dapat membuatnya menjadi salah satu mineral yang

paling berguna. Kuarsa sering memiliki warna yang berkilau sehingga

membuatnya berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.

Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter, kontrol

frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi komponen penting dalam ponsel,

jam tangan, receiver televisi, komputer, alat navigasi, lensa, penutup laser, dan

berbagai macam perangkat khusus lainnya.

Keterangan:
1. 1
Kuarsa

Foto 6 Mineral Kuarsa


SKETSA KETERANGAN

1. Kuarsa
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :8

No. Peraga : D2

Warna

 Segar : Hitam

 Lapuk : Coklat

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 5,5 SM

Berat Jenis : 5,18 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Feromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Kubik

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : Fe3O4

Golongan Mineral : Oksida & Hidroksida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Magnetit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D2 memiliki warna segar yaitu hitam

dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna hitam dengan kilap

yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan dengan pecahan

uneven yakni pecahan pada mineral yang berbentuk tidak rata. Kekerasan mineral

berdasarkan Skala Mohs yaitu 5,5 dengan berat jenis 5,12 gr/cm3. Sifat

kemagnetan yaitu feromagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat

dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk

kubik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Isometrik. Mineral ini termasuk

golongan mineral oksida & hidroksida dengan komposisi kimia Fe3O4. Jenis

endapan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di

atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Magnetit.

Magnetik merupakan salah satu mineral golongan oksida yang terbentuk dari

ubahan mineral besi. Secara umum mineral ini juag terbentuk dari sublimasi

dalam hubungannya dengan gunung api, yaitu dimana pada saat magma tersebut

naik ke permukaan dan melebihi batas water table maka akan teroksidasi dan

membentuk mineral tersebut. Pada saat teroksidasi endapan ini terangkat ke

permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa perlipatan atau

pensesaran ataupun dalam bentuk injeksi magma menuju ke permukaan

dikarenakan adanya unsur volatil sebagai penggerak. Hasil dari proses oksidasi ini

yang akan muncul ke permukaan sedangkan hasil dari reduksi akan mengendap di

bawah water table. Mineral ini juga dapat terbentuk pada proses metamorfisme

kontak yang memiliki suhu yang tinggi sekitar 800oC – 900oC.


Mineral ini biasanya dijumpai berasosiasi dengan mineral zirkon, talk, klorit,

pirit dan hematit. Adapun kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai bahan baku

industri tentunya segala bentuk produk yang berhubungan dengan besi, campuran

garam, dan magnesia.

Keterangan:
1. Magnetit

Foto 7 Mineral Magnetit

SKETSA KETERANGAN

1. Magnetit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018


PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL

No. Urut :4

No. Peraga :c4

Warna

 Segar : Coklat

 Lapuk : Coklat kehitaman

Cerat : Coklat

Kilap : Tanah

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 4 - 5,5 SM

Berat Jenis : 2,9 – 4,3 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Faramagnetik

Derajat Kejernihan : Translucent

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Membundar

Sistem Kristal : Amorf

Komposisi Kimia : FeO(OH).nH2O

Golongan Mineral : Oksida & Hidroksida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Nama Mineral : Limonit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga C4 memiliki warna segar yaitu coklat

dan warna lapuk coklat kehitaman. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna coklat

dengan kilap yaitu kilap tanah. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan

dengan pecahan uneven atau pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan

mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 4 - 5,5 dengan berat jenis 2,9 – 4,3 gr/cm3.

Sifat kemagnetan yaitu faramagnetik dan derajat kejernihan translucent. Tenacity

atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini

berbentuk membundar dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu amorf atau

tidak memiliki sistem kristal. Mineral ini termasuk golongan mineral oksida dan

hidroksida. Jenis endapan dari mineral ini yaitu endapan hidrotermal dengan

komposisi kimia FeO(OH).nH2O. Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan

hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari

mineral ini yaitu Limonit.

Limonit atau biasa disebut bijih nikel berakadar rendah merupakan bijih besi

yang terdiri dari campuran besi (III) okisida-hidroksida terhidrasi dalam berbagai

komposisi. Limoit biasanya terbentuk dari hidrasi hematit dan magnetik dari

oksidasi dan dari pelapukan kimia mineral lainnya yang kaya besi, seperti olivin,

piroksin, amfibol, dan biotit. Limonit seringkali merupakan komponen besi

terbesar dalam tanah laterit dan juga sering terdeposit pada jalur-jalur limpahan air

dari proses pertambangan.

Limonit biasanya dijumpai berasosiasi dengan endapan mineral sekunder

yaitu pirit, hematit, prolusit, psilomelane, kalsit, dan kuarsa. Salah satu

kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai pigmen, sebagai sumber besi, sebagai
paduan mencri bijih. Selain itu apabila oksida deposit sulfida tersebut

mengandung emas, biasanya menjadi petunjuk adanya konsentrasi emas pada besi

oksida.

Keterangan:
1. Limonit

Foto 8 Mineral Limonit

SKETSA KETERANGAN

1. Limonit
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tanggal : Jumat, 23 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai