No. Urut :3
No. Peraga : B3
Warna
Segar : Hijau
Cerat : Hijau
Kilap : Tanah
Belahan : Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 3.5-4
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga EM 28 / B3 memiliki warna segar yaitu
hijau dan warna lapuk hijau kecoklatan. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna
hijau dengan kilap yaitu kilap tanah. Pada Mineral ini memperlihatkan kesan
belahan dengan pecahan uneven yaitu pecahan pada mineral yang tidak merata.
Kekerasan mineral yaitu 3.5-4 dengan berat jenis 4 gr/cm3. Sifat kemagnetan
yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan yaitu opaq. Tenacity atau sifat dalam
pada mineral ini yaitu brittle. Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem
kristal pada mineral ini yaitu Monoklin. Mineral ini termasuk golongan mineral
sulfida dengan komposisi kimia Cu2 ( Co3 ) ( OH )2 Jenis endapan pada mineral
ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik diatas maka dapat
Keterangan:
1. Malasit
2.Kalkopirit
1. Pirit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :2
No. Peraga : C7
Warna
Segar : Hitam
Lapuk : Coklat
Cerat : Coklat
Kilap : Kaca
Pecahan : Uneven
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D7 memiliki warna segar yaitu putih
dan warna lapuk cokla. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap
yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan pecahan
uneven yaitu merupakan pecahan dari mineral yang tidak rata. Kekerasan mineral
berdasarkan Skala Mohs yaitu 3,5 – 4,5 dengan berat jenis 3,10 gr/cm3. Sifat
Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh.
Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu
kimia MgCO3. Jenis endpan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini
yaitu Magnesit.
basalt dan granit. Magnesit kriptokristalin atau amorf terbentuk dari alterasi
larutan serpentin atau larutan ultrabasa lainnya. Magnesit jenis yang tersebut
terakhir ini umumnya terdapat dalam jumlah sedikit karena sebarannya terbatas
dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,
jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat pada larutan
padat siderit. Magnesit digunakan untuk bahan tahan api, pembuatan batu bata,
bahan utama refaktori, digunakan dalam pembutan tungku-tungku tempratur
tinggi, penahan karat pada pembuatan baja, diguanakan dalam bahan industri
Keterangan:
1. Magnesit
SKETSA KETERANGAN
1. Magnesit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :5
No. Peraga : D6
Warna
Lapuk : Coklat
Cerat : Coklat
Kilap : Logam
Belahan : Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 4 SM
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peragaD6 memiliki warna segar yaitu abu-abu
kehitaman dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna coklat
dengan kilap yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan
belahan dengan pecahan uneven yaitu pecahan pada mineral yang tidak rata.
Kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 4 dengan berat jenis 2,8 – 3,2
Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh.
Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu
monoklin. Mineral ini termasuk golongan mineral oksida & hidroksida dengan
komposisi kimia MnO(OH). Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan
hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari
hidrotermal atau biasa disebut sebagaii primer, proses sedimentasi bawah laut,
primer yang terjadi karena proses hidrotermal dicirikan oleh hadirnya prosduk
silisifikasi atau silisikasi baik dalam bentuk urat-urat atau batuan yang
presipitasi akibat thermal effect atau karena replacement process oleh fluida
karena endapan magan primer yang sudah terbentuk mengalami proses pelapukan,
pelapukan dan media air yang menghasilkan jejak-jejak pembentukan khas seperti
Mangan dapat dijumpai berasosiasi dengan mineral barit, kalsit, siderit, dan
hausmanit. Mineral ini memiliki kegunaan yaitu sebagai sumber logam mangan.
Keterangan:
1. Manganit
1
Foto 3 Mineral Manganit
SKETSA KETERANGAN
1. Manganit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :1
No. Peraga : c2
Warna
Lapuk : Coklat
Cerat : Coklat
Kilap : Logam
Belahan : Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 5,5 SM
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga C2 memiliki warna segar yaitu abu-
abu kehitaman dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna
coklat dengan kilap yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan
dengan pecahan uneven atau pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan
mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 5,5 dengan berat jenis 4,6 gr/cm3. Sifat
kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat
dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk
kubik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Isometrik. Mineral ini termasuk
golongan mineral oksida dan hidroksida dengan komposisi kimia (Fe, Mg)Cr2O4.
Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan magmatik. Berdasarkan sifat fisik di
atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Kromit.
Kromit adalah suatu mineral oksida dengan bentuk oktahedral yang terbentuk
dari hasil kristalisasi magma pada suhu 1200oC. Mineral ini terdapat pada batuan
beku basa dan ultrabasa seperti pada peridotit. Selain itu terdapat pula pada batuan
metamorf seperti serpentinit yang terbentuk dari dari alterasi batuan beku
ultrabasa. Secara genetik endapan kromit dapat dibagi 2 yaitu endapan sratiform
merupakan badan kromit yang berbentuk kantong sampai bentuk tabung, biasanya
mineral ini yaitu sebagai bahan pembuatan kromit, dan industri besi.
Keterangan:
1. Kromit
SKETSA KETERANGAN
1. Kromit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :7
No. Peraga : D4
Warna
Segar : Hijau
Lapuk : Coklat
Cerat : Hijau
Kilap : Tanah
Pecahan : Uneven
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D4 memiliki warna segar yaitu hijau
dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna hijau dengan kilap
yaitu kilap tanah. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan
pecahan uneven yakni pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan mineral
berdasarkan Skala Mohs yaitu 3,5 - 4 dengan berat jenis 3,6 - 4 gr/cm3. Sifat
kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat
dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk
prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Monoklin. Mineral ini
Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik
di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Malasit.
malasit biasanya ditemukan pada zona oksidasi endapan tembaga, yang terbentuk
dari reaksi antara sulfida dengan karbonat. Terutama pada daerah yang terdapat
batugamping.
kalsedon, dan chrysocolla. Malasit banyak digunakan sebagai batu dekoratif yang
berharga dan dibuat untuk meja dan ornamen hias. Banyak juga digunakan
sebagai perhiasan seperti mata cincin atau kalung. Ada yang membuatnya sebagai
kolom pada bangunan, seperti Katedral St. Isaac di Italia. Dahulu, malasit juga
digunakan sebagai pigmen pewarna hijau dengan cara dihaluskan terlebih dahulu
dan sekarang tidak lagi digunakan. Malasit juga berguna sebagai bijih tembaga
Keterangan:
1. Malasit
1
Foto 5 Mineral Malasit
SKETSA KETERANGAN
1. Malasit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :6
No. Peraga : D3
Warna
Segar : Putih
Lapuk : Coklat
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 7 SM
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D3 memiliki warna segar yaitu putih
dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap
yaitu kilap kaca. Pada Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan dengan
pecahan concoidal yaitu pecahan pada mineral yang menyerupai lapisan kulit
bawang. Kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik dan derajat kejernihan yaitu
transparant. Tenacity atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah
rapuh. Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini
yaitu Hexagonal. Mineral ini termasuk golongan mineral silika yaitu tektosilika
dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan pada mineral ini yaitu endpadapan
hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik diatas maka dapat disimpulkan nama dari
Kuarsa adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu unsur silika dan dua unsur
oksigen atau biasa disebut dengan silika dioksida (SiO2). Proses pembentukan
kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam, setelah proses
yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiiring penurunan suhu magma
akibat menjauh dari dapur magma yang kemudian memasuki tahap pembentukan
mineral kuarsa. Kuarsa adalah mineral yang terdistribusi secara luas di permukaan
bumi. Mineral ini dapat terbentuk pada semua suhu pembentukan mineral. Kuarsa
bumi dan sifatnya yang unik dapat membuatnya menjadi salah satu mineral yang
membuatnya berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi komponen penting dalam ponsel,
jam tangan, receiver televisi, komputer, alat navigasi, lensa, penutup laser, dan
Keterangan:
1. 1
Kuarsa
1. Kuarsa
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :8
No. Peraga : D2
Warna
Segar : Hitam
Lapuk : Coklat
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 5,5 SM
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga D2 memiliki warna segar yaitu hitam
dan warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna hitam dengan kilap
yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan dengan pecahan
uneven yakni pecahan pada mineral yang berbentuk tidak rata. Kekerasan mineral
berdasarkan Skala Mohs yaitu 5,5 dengan berat jenis 5,12 gr/cm3. Sifat
kemagnetan yaitu feromagnetik dan derajat kejernihan opaq. Tenacity atau sifat
dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini berbentuk
kubik dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu Isometrik. Mineral ini termasuk
golongan mineral oksida & hidroksida dengan komposisi kimia Fe3O4. Jenis
endapan pada mineral ini yaitu endapan hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di
atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Magnetit.
Magnetik merupakan salah satu mineral golongan oksida yang terbentuk dari
ubahan mineral besi. Secara umum mineral ini juag terbentuk dari sublimasi
dalam hubungannya dengan gunung api, yaitu dimana pada saat magma tersebut
naik ke permukaan dan melebihi batas water table maka akan teroksidasi dan
permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa perlipatan atau
dikarenakan adanya unsur volatil sebagai penggerak. Hasil dari proses oksidasi ini
yang akan muncul ke permukaan sedangkan hasil dari reduksi akan mengendap di
bawah water table. Mineral ini juga dapat terbentuk pada proses metamorfisme
pirit dan hematit. Adapun kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai bahan baku
industri tentunya segala bentuk produk yang berhubungan dengan besi, campuran
Keterangan:
1. Magnetit
SKETSA KETERANGAN
1. Magnetit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
No. Urut :4
Warna
Segar : Coklat
Cerat : Coklat
Kilap : Tanah
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 4 - 5,5 SM
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga C4 memiliki warna segar yaitu coklat
dan warna lapuk coklat kehitaman. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna coklat
dengan kilap yaitu kilap tanah. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan
dengan pecahan uneven atau pecahan pada mineral yang tidak rata. Kekerasan
mineral berdasarkan Skala Mohs yaitu 4 - 5,5 dengan berat jenis 2,9 – 4,3 gr/cm3.
atau sifat dalam pada mineral ini yaitu brittle yakni mudah rapuh. Mineral ini
berbentuk membundar dimana sistem kristal pada mineral ini yaitu amorf atau
tidak memiliki sistem kristal. Mineral ini termasuk golongan mineral oksida dan
hidroksida. Jenis endapan dari mineral ini yaitu endapan hidrotermal dengan
komposisi kimia FeO(OH).nH2O. Jenis endapan pada mineral ini yaitu endapan
hidrotermal. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari
Limonit atau biasa disebut bijih nikel berakadar rendah merupakan bijih besi
yang terdiri dari campuran besi (III) okisida-hidroksida terhidrasi dalam berbagai
komposisi. Limoit biasanya terbentuk dari hidrasi hematit dan magnetik dari
oksidasi dan dari pelapukan kimia mineral lainnya yang kaya besi, seperti olivin,
terbesar dalam tanah laterit dan juga sering terdeposit pada jalur-jalur limpahan air
yaitu pirit, hematit, prolusit, psilomelane, kalsit, dan kuarsa. Salah satu
kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai pigmen, sebagai sumber besi, sebagai
paduan mencri bijih. Selain itu apabila oksida deposit sulfida tersebut
mengandung emas, biasanya menjadi petunjuk adanya konsentrasi emas pada besi
oksida.
Keterangan:
1. Limonit
SKETSA KETERANGAN
1. Limonit
2.
3.
4.
5.
6.
7.