Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Studi Kelayakan Usaha

Usaha yang dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan
usaha.Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan,
apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan strudi.

Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan.

Tujuan studi kelayakan usaha adalah untuk menilai apakah investasi yang akan
ditanamkan layak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan
kata lain jika usaha tersebut dijalankan, akan memberika manfaat atau tidak.

B.Tujuan Studi Studi Kelayakan Usaha

1. Menghindari Resiko Kerugian


Studi kelayakan usaha bertujuan untuk menghindari dari kerugian dimasa yang
akan datang yang penuh kepastian.Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi.Dalam
hal ini fungsi dari kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang akan diinginkan,
baik yang dapat dikendalikan maupun tidak.
2. Memudahkan Perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, dapat
mempermudah kita dalam melakukan perencanaan yang meliputi :
 Berapa jumlah dana yang diperlukan
 Kapan usaha akan dijalankan
 Dimana lokasi usaha akan dibangun
 Siapa yang akan melaksanakannya
 Bagaimana cara menjalankannya
 Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
 Bagaimana cara mengawasi jika terjadi penyimpangan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian

2
3
C.Aspek-aspek dalam Penilaian Studi Kelayakan Usaha

1) Aspek Hukum
Dalam hal ini yang dibahas adalah masalah-masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang
dimiliki.Dokumen-dokumen ini meliputi :
 Bentuk badan usaha serta keabsahannya dan untuk badan usaha tertentu, seperti
perseroan terbatas atau yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan surat izin lainnya
2) Aspek Pasar dan Pemasaran
Berikut hal-hal yang perlu dalam aspek pemasaran sbb:
 Ada tidaknya pasar (konsumen atau calon pembeli)
 Jika ada, seberapa besar pasar yag ada (pasar nyata dan pasar potensial)
 Bagaimana peta kondisi pesaing tertama untuk produk sejenis sekarang
 Bagaimana perilaku konsumen
 Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut
pasar yang ada sekarang dan yang akan datang
3) Aspek Keuangan
Aspek keuangan yang digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya dan
pendapatan yang akan diperoleh.Besarnya investasi berarti jumlah dana yang dibutuhkan
baik modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja.
Metode penilaian yang digunakan antara lain :
 Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha, artinya berapa lama
uang yang diinvestasikan itu akan kembali.
 Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata
pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum
pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
 Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV Kas bersih (PV of proced) dengan PV investasi (capital outlays) selama
umur investasi.Selisih antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present
Value (NPV).
 Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern.
 Profibility Index (PI) atau Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) merupakan ratio
yang mengukur dengan membandingkan antara penerimaan bersih yang akan
datang dengan nilai sekarang, dengan mengeluarkan investasi selama umur
investasi tersebut.
4
4) Aspek Teknis/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan mengenai :
 Lokasi usaha baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang dengan berbagai
pertimbangan, apakah harus dekat pasar, bahan baku, tenaga kerja, pemerintahan,
lembega keuangan dan pertimbangan lainnya.
 Penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan serta layout ruangan sampai pada
usaha perluasan selanjutnya.
 Teknologi yang akan digunakan
5) Aspek Managemen/Organisasi
Dalam aspek ini hal yang perlu dinilai diantaranya :
 Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
 Pengelola usaha (managemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan
pengalaman).
 Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan
 Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.
6) Aspek Ekonomi Sosial
Dampak ekonomi menggambarkan :
 Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja dipabrik ataupun
masyarakat diluar lokasi pabrik
 Peningkatan pendapatan masyarakat
7) Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkugan merupakan analisis yang paling dibutuhkan karena setiap
proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan, antara
lain yang perlu diperhatikan :
 Terhadap tanah
 Terhadap air dan udara
 Terhadap kesehatan manusia

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan usaha diantaranya :


 Pemilik usaha
 Lembaga keuangan
 Pemerintah
 Masyarakat luas
 Managemen

Hasil studi kelayakan usaha pada umumnya digunakan untuk :


a. Merintis usaha baru, misalnya untuk membuka took, membangun pabrik dan lain
sebagainnya.

5
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik,
memperluas skala usaha dan lain sebagainya.
c. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan
usaha dagang, usaha barang atau jasa dan lain sebagainya.

D.Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


1. Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau pemilik
modal yang mau turut serta menanamkan modal pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah
tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena
calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta
jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.

2. Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan
untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat,
termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang
dimiliki perusahaan.

3. Pihak Manajemen Perusahaan


Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak
internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini
merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada
peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project
leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal
pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan
dari kreditor.

6
4. Pihak Pemerintahan dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun pemerintah dapat secara langsung maupun
tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara penggalakan
ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan
pemerintahan disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintahan
inilah diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsudi dan keringanan lain.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi


Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan
biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang
perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investor
per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa
studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan ekonomi
nasional.

E.Tahap-tahap Studi Kelayakan Bisnis


1. Penemuan ide
Produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Oleh
karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan.
Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi. Sedangkan mengenai
kebutuhan pasar, hasil penelitian yang diharapkan adalah bahwa produk yang akan dihasilkan
dapat dijual di pasar yang cukup sehat (permintaan yang cukup baik dalam jangka panjang).
2. Tahap penelitian
Setelah ide proyek dipilih, sebagiannya dilakukan penelitian yang lebih mendalam
mengenai proyek yang akan dilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan tersebut dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data
berdasarkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan
7
data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan
membuat laporan hasil penelitian tersebut.
3. Tahap evaluasi
Ada tiga macam evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan.
Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun. Ketiga, mengevaluasi proyek yang
sudah dioperasionalkan secara rutin.
4. Tahap pengurutan usulan yang layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak dan terdapat
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan rencana bisnis
tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang
dianggap paling penting direalisasikan. Sudah tentu yang diprioritaskan adalah rencana bisnis
yang mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan lain berdasarkan kriteria-
kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap rencana pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja
pelaksanaan rencana proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan
untuk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan
sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
6. Tahap pelaksanaan
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai, tahap berikutnya adalah
merealisasikan pembangunan proyek tersebut. Kegiatan ini membutuhkan manajemen
proyek. Tahap berikutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Dalam
operasional ini, perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi proyek, yaitu dari fungsional
keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, sumber daya manajemen dan manajemennya
agar selalu bekerja secara efeketif dan efesien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.
Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang
proses bisnis ini secara terus menerus.

8
F.Studi Kelayakan Usaha dibidang gizi

Studi kelayakan usaha dibidang gizi adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan dibidang gizi, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

Menurut UU RI No.5 tahun 1984 tentang perindustrian, dimana industry adalah suatu
kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunanya, termasuk
kegiatan rancangan bangunan dan perekayasaan industry. Menurut keputusan Presiden RI No.99
Tahun 1998, pengertian usaha kecil adalah suatu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan dari usaha yang ridak sehat.

Dalam hal ini, studi kelayakan usaha dapat dilakukan dibidang gizi contohnya seperti
usaha pembuatan kerupuk dengan bahan baku tepung tapioka dan dicampur dengan udang
ataupun ikan. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi
masayarakat setempat, dengan kriteria dan persyaratan yang telah ada, sehingga usaha yang
dijalankan dapat memberikan keuntungan bagi si pemilik usaha dan dapat tercapainya keinginan
yang maksimal dari studi kelayakan usaha yang telah dipelajari sebelumnya.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Usaha yang dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa criteria kelayakan
usaha.Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan,
apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan strudi.

Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan.

Tujuan studi kelayakan usaha adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak
untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan prusahaan) atau dengan kata lain jika usaha
tersebut dijalankan, akan memberika manfaat atau tidak.

B.Saran dan Kritik

Terlepas dari semua penjelasan mengenaiStudi Kelayakan Usaha dibidang Gizi, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami mohon saran dan
kritikan yang mendukung dari pembaca, untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
9

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan puji dan
syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang “Studi Kelayakan
Usaha dibidang Gizi”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan batuan dari berbagai
pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari susunan
kaliamat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Studi Kelayakan Usaha dibidang
Gizi” ini dapat memberikan pengetahuan dan pengajaran bagi pembaca.

Padang, Agustusl 2017

Peulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebelum usaha baru dimulai atau dikembangkan, terlebih dahulu hendaknya diadakan
penelitian tentang apakah bisnis akan dikembangkan atau dirintis meguntungkn atau tidak. Bila
menguntungkan, apakah itu memadai dan dapat diperoleh secara continue dalam waktu yang
lama.Dengan demikian kita perlu mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis dimulai atau
dikembagkan.

Usaha yang dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa criteria kelayakan
usaha.Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan,
apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan strudi.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari studi kelayakan usaha ?

2. Bagaimanakah tujuan dan aspek penilian dari SKU ?

3. Bagaimanakah studi kelayakan usaha dibidang gizi ?

C.Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas kewirausahaan mengenai Studi Kelayakan
Usaha dibidang Gizi.
1

10

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2009.Kewirausahaan.Jakarta:Pustaka Utama.

Wahid,Alaras dan Mudjiarto.2012.Membangun Karakter dan Kepribadian


Kewirausahaan.Jakarta:Graha Ilmu.

http://www.baPBPekab.sidoarjo.go.id/?file=04-doc-hsl-kajian/rip-ukam.htm.

http://www.10 manfaat-studi-kelayakan-bisnis.htm
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
TENTANG STUDI KELAYAKAN USAHA
DIBIDANG GIZI

OLEH KELOMPOK 12
DIAN RAHMADANI (162110085)

MUTIARA INDAH PERTIWI (162110097)


DOSEN PEMBIMBING :
SRI DARNINGSIH,S.Pd,M.Si.

POLTEKKES KEMENKES PADANG


TAHUN 2017

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………….....……………………………………....i

Daftar Isi ………………………………………………………;……………………….....ii

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………..…………….…..1

Latar Belakang …………………………………………………..……………..….1

Rumusan Masalah ………………………………………………..……………......1

Tujuan ……………………………………………………………..…………….…1

BAB II Pembahasan ……………………………………………………….....………..…..2

Pengertian Studi Kelayakan Usaha ……………………………………..……...…..2

Tujuan Studi Kelayakan Usaha ……………………………………..……….……..2

Aspek-aspek dalam Penilaian Studi Kelayakan Usaha ……………..………...……3

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis …………………………………......…………….5

Tahap-tahap Studi Kelayakan Bisnis …………………………………......………..6

Studi Kelayakan Usaha dibidang Gizi ……………………………...………………8

BAB III Penutup …………………………………………………………......……………..9


Kesimpulan ………………………………………………………...……………….9

Saran dan Kritik ……………………………………………..……...………………9

Daftar Pustaka …………………………………………………...………...………………..10

Anda mungkin juga menyukai