Tujuan :
1) Menghasilkan partikel yang sesuai dengan
kebutuhan (ukuran maupun bentuk).
2) Membebaskan mineral berharga dari pengotor.
3) Memperbesar luas permukaan, sehingga kecepatan
reaksi pelarutan dapat berlangsung dengan lebih
baik.
Kominusi ada dua macam, yaitu :
Peremukan (crushing)
Penghalusan/Penggerusan (grinding)
Peremukan (Crushing):
Secondary crushing: 8” – 6” 3” – 2”
- Jaw crusher - Cone crusher
- Gyratory crusher - Roll crusher
2. Compression (clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk,
menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak jauh
berbeda dengan ukuran umpan.
3. Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan
partikel, menghasilkan banyak partikel dengan distribusi
ukuran yang lebar.
Representasi
mekanisme remuknya
partikel dan distribusi
ukuran produkta yang
dihasilkan
PEREMUKAN (CRUSHING)
1. Primary crushing
Pengecilan ukuran bijih yang datang dari tambang pada tahap
pertama dan crusher dioperasikan secara terbuka.
Ciri lain: bowl dapat bergerak ke arah luar bila ada material
sangat keras masuk.
Throat
Tempat dimana bijih keluar. This image cannot currently be displayed.
Throw
Perbedaan antara closed setting dan open setting.
Reduction Ratio (Nisbah Reduksi)
Perbandingan antara ukuran umpan yang masuk dengan
produkta yang keluar.
Ukuran umpan
Reduction Ratio (RR)
Ukuran produkta
This image cannot currently be displayed.
Berguna sebagai:
Ukuran apa yang dapat dilakukan oleh crusher
Indikator batasan mekanik di bawah mana sebuah crusher bekerja
Salah satu elemen dalam penentuan kapasitas crusher
Salah satu faktor dalam penentuan efisiensi crusher
Limitting Reduction Ratio (LRR)
0.85 G
ARR
Se
dimana G = gape
Se = effective setting:
- closed setting untuk high speed secondary crusher
- open setting untuk low speed primary crusher
Apparent Reduction Ratio (ARR) - lanjutan
tf wf
WRR
S e Fs . S e
t = thickness of particle
f = feed
Sc = effective setting:
- close side setting pada kec. tinggi
- open side setting pada kec. Rendah
w = width of particle
Fs = shape factor
80% - Reduction Ratio (RR80)
Perbandingan antara ukuran bukaan screen yang
meloloskan 80% dari feed dengan bukaan screen yang
meloloskan 80% dari produkta.
D = diameter roll
d = diameter partikel
n = angle of nip
s = jarak antara dua permukaan roll
T = gaya tangensial
N = gaya normal
R = resultan gaya T dan N
n Ds
cos
2 Dd
Kapasitas
Menyatakan jumlah produkta yang dihasilkan crusher per
unit waktu.
Kapasitas suatu crusher dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Area of discharge opening pada open setting
Karakter batuan: density, toughness, crushability (kemampuan
batuan untuk diremuk), dll.
Moisture content
Throw
Speed (reciprocations per minutes)
Angle of nip
Shape & surface character of crusher plate
Metode feeding
Size reduction yang diterapkan
Relative Toughness of Rocks (after Snelling) and Crushability Factors
Throw
Pengaruhnya pada kapasitas kecenderungan untuk
‘choke’.
Speed
Kapasitas naik dengan naiknya kecepatan, tapi tidak
proporsional.
255 144
304 171
348 174
534 179
629 246
Angle of Nip
27 102
20 116
14 114
Method of Feeding
Apakah ada feeder atau tidak
Reduction Ratio
2 to 3 6.7 170
1 to 2 4.4 182
Gyratory
Cone