Macam sediaan:
1. Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)
Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar.
Penyimpanan 34°C sebaiknya 24 jam.
2. Platelet Concentrate (trombosit pekat)
Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan 20°±2°C.
Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post transfusi pada
dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul. Efek samping berupa urtikaria, menggigil,
demam, alloimunisasi Antigen trombosit donor.
Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi) lagi pada Platelet Rich
Plasma, sehingga diperoleh endapan yang merupakan pletelet concentrate dan
kemudian memisahkannya dari plasma yang diatas yang berupa Platelet Poor
Plasma. Masa simpan ± 48-72 jam.
Plasma
Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi darah
(hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang seperti albumin
pada nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis, menggantikan dan memperbaiki
jumlah faktor-faktor tertentu dari plasma seperti globulin.(3)
Macam sediaan plasma adalah:
1. Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan packed
red cell.
2. Plasma kering (lyoplylized plasma)
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3 tahun).
3. Fresh Frozen Plasma
Liesia Asiku 406162002
Vonny Verania Khuangga 406162059
Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung dibekukan
pada suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan perdarahan
(hemostasis).
Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan, dengan volume 150-220
ml. Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun. Berguna
untuk meningkatkan faktor pembekuan bila faktor pembekuan pekat/kriopresipitat
tidak ada. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Fresh frozen plasma
(FFP) mengandung semua protein plasma (faktor pembekuan), terutama faktor V
dan VII. FFP biasa diberikan setelah transfusi darah masif, setelah terapi warfarin
dan koagulopati pada penyakit hepar. Setiap unit FFP biasanya dapat menaikan
masing-masing kadar faktor pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa. Sama
dengan PRC, saat hendak diberikan pada pasien perlu dihangatkan terlebih dahulu
sesuai suhu tubuh.
Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP dalam jumlah besar
diperlukan koreksi adanya hypokalsemia, karena asam sitrat dalam FFP mengikat
kalsium. Perlu dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan system Rh.
Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia.
Indikasi :
– Mengganti defisiensi faktor IX (hemofilia B)
– Neutralisasi hemostasis setelah terapi warfarin bila terdapat perdarahan yang
mengancam nyawa.
– Adanya perdarahan dengan parameter koagulasi yang abnormal setelah transfusi
massif
– Pasien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan
4. Cryopresipitate
Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII, faktor pembekuan
XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Penggunaannya ialah untuk menghentikan
perdarahan karena kurangnya faktor VIII di dalam darah penderita hemofili A.
Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak melalui
tetesan infus, pemberian segera setelah komponen mencair, sebab komponen ini
tidak tahan pada suhu kamar. (2)
Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun, ditransfusikan
dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa demam, alergi. Satu
kantong (30 ml) mengadung 75-80 unit faktor VIII, 150-200 mg fibrinogen, faktor
von wilebrand, faktor XIII
Indikasi :
– Hemophilia A
– Perdarahan akibat gangguan faktor koagulasi
– Penyakit von wilebrand
Rumus Kebutuhan Cryopresipitate :
0.5x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB
1. Albumin
Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan dari
plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan sampai menjadi cairan
Liesia Asiku 406162002
Vonny Verania Khuangga 406162059
5% atau 20% 100 ml albumin 20% mempunyai tekanan osmotik sama dengan 400
ml plasma biasa
Rumus Kebutuhan Albumin
∆ albumin x BB x 0.8