Anda di halaman 1dari 5

KOMPONEN-KOMPONEN KONDISI FISIK

A. Macam-macam Komponen Kondisi Fisik

Kodisi fisik

adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat


dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di
dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus
dikembangkan, walaupundisana-sini dilakukan dengan system prioritas sesuai
keadaan atau status tiap komponen itudan untuk keperluan apa keadaan
atau status yang dibutuhkan tersebut. Hal ini akan semakin jelas bila kita
sampai pada masalah status kondisi fisik (Sajoto. 1990: 16).Adapun

kebugaran fisik

dapat di artikan sebagai kemampuan untuk berfungsi secara efektif sepanjang hari
pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat kita melakukan kegiatan lain,
masih memiliki sisa energi yang cukup untuk menangani tekanan tambahan atau
keadaan darurat yang mungkin timbul.

Sepuluh komponen kondisi fisik masing-masing adalah sebagai berikut:

1.Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang


tentangkemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja.

2.Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni: a).
Dayatahan umum (general endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
mempergunakan system jantung dan peredaran darahnya secara efektif dan efesien
untuk menjalankan kerja secara terus menerus, yang melibatkan kontraksi sejumlah
otot-otot dengan intensitas tinggi dalm waktu cukup lama. b.) daya tahan otot
(localendurance) adalah kemampun seseorang dalm mempergunakan otonya
untuk berkntraksi secra terus-menerus dalam waktu yang relative lama
dengan beban tertentu.

3.Daya ledak (muscular power) adalah kemampuna seseorang untuk


mempergunakankekuatan maksismum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-
pendeknya.Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (Power) sama dengan
kekuatan(force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak
peluru serta gerak lain yang berseifat ekslkosive.

4.Kecepatan (speed) adalah kemampuan sseorang untuk mengerjakan


gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu
sesingkat-singkatnya seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap
sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam halini ada kecepatan gerak dan kecepatan
explosive.
5. Kelentukan (flexsibility) adalah efektifitas seseorang dalam
menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal
ini akan ssangat mudahditandai dengan tingka fleksibilits persendian pada
seluruh tubuh.

6. Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi


diarenatertentu. Seseorang yang mapau merubah satu posisi yang berbeda dalm
kecepatantinggi deng koordinasi yng baik, berarti kelincahannya cukup baik.

7. Koordinasi (coordianation) adalah kemampun seseorang


mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola geraan
tungal secra efektif.Misalnya dalam bermain tenni, seorang pemain akan
keliahatan mempunyaikoordinasi yang naik bila ia dapat bergerak kearah bola
samil mengayun raket,kemudian memukulnya dengan teknik yang benar.

8. Keseimbangan (balance) adalah kemampun seseorang mengendalikan


organ-organsaraf otot, seperti dalam handstand atau dalam mencapai
keseimbangan sewaktuseseorang sedang berjalan kemudian terganggu
(misalnya tergelincir dan lain-lain).Dibidang olehraga banyak hal yang harus
dilakukan atlit dalam masalahkeseimbangan ini, baik dalam menghilangkan
ataupun mempertahankankeseimbangan.

9. Ketepatan (accuracy) . adalah seseorang yuntuk mengendalikan gerak-gerak


bebasterhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jaraka aatu
mungkin suatuobyek langsung yang harus dikenai dengan salah s atu bagian tubuh.

10. Reaksi (reaction) ada;lah kemampna seseorang untuk segera


bertindak secepatnya dalammenanggapi rangsangan yang ditumbulkan
lewat indra, saraf atau filling lainnya. Sepertidalam mengantisipasi
daytangnya bola yang aharis ditangkap dan lain-lain.

B. Status Kondisi Fisik


Setelah mengetahui komponen-komponen dari kondisi fisik yang merupakan satu
kesatuanyang utuh, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah bagaimana seorang
atlet dapatdiketahui status atau keadaan kondisi fisiknya pada suatu saat.

KEBUGARAN JASMANI
A. Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani ( Physical Fitness ) adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas atau kegiatan tanpa merasa lelah yang berlebihan. Kebugaran
jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang untuk melaksanakan
tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan berarti. Oleh
karena itu, kita masih mempunyai tenaga dan kekuatan untuk menghadapi keadaan
yang tiba-tiba datang, serta masih dapat memanfaatkan waktu luang.
Latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah latihan fisik ( jasmani )
melalui gerakan-gerakan anggota tubuh atau gerakan tubuh secara keseluruhan
dengan maksud untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani.
Unsur-unsur yang membentuk kebugaran jasmani atau yang lebih dikenal dengan
KOMPONEN-KOMPONEN KONDISI FISIK adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan ( Strenght )
2. Kecepatan ( Speed )
3. Kelentukan ( Flexibility )
4. Kelincahan ( Agility )
5. Ketepatan ( Accuratiom )
6. Reaksi ( Reaction )
7. Daya Tahan / Ketahanan ( Endurance )
8. Daya Ledak Otot
9. Keseimbangan ( Balance )
10. Koordinasi ( Coordination )

1. Kekuatan ( Strenght )
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan
ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat
penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan
karena : (1) Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan (2)
Kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari
kemungkinan cedera. Macam-macam latihan tahanan untuk meningkatkan kekuatan
otot adalah:
a. Kontraksi Isometrik ( Kontraksi Statis )
adalah bentuk latihan tahanan untuk kontraksi sekelompok otot
tanpa gerakan anggota tubuh.
contoh: - Latihan mendorong tembok, mendorong pohon besar.
b. Kontraksi Isotonik ( Kontraksi Dinamis )
adalah bentuk latihan tahanan yang diikuti gerakan anggota tubuh. Kontraksi
Isotonik dibagi 2
macam, yaitu :
* Kontraksi Konsentrik : suatu latihan tahanan dimana otot bergerak mendekat.
contoh : - Latihan pull up
* Kontraksi Eksentrik : suatu latihan tahanan dimana otot bergerak memanjang.
contoh : - Latihan angkat besi
c. Kontraksi Isokinetik
Pada kontraksi isokinetik, otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh
ruang geraknya
sehingga otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut persendiannya. Hal ini
dimungkinkan karena
terdapat alat berlatih seperti Universal Gym, Cybex Isokinetic Exercise yang
terdapat di tempat -
tempat kebugaran. Alat-alat tersebut memungkinkan otot berkontraksi secara cepat
dan konstan
melalui seluruh ruang geraknya, karena mesin memiliki konsistensi untuk
mengontrol kecepatan.

2. Kecepatan ( Speed )
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu gerakan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
frekuensi stimulus, kemauan gerak serta kekuatan otot. Bentuk latihan untuk
meningkatkan kecepatan adalah Up Hill Run ( lari naik bukit ), Down Hill Run ( lari
menuruni bukit ), latihan lari jarak pendek ( 50m, 100m, 10m, short interval run ).

3. Kelentukan ( Flexibility )
Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat bergerak dengan leluasa atau
kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian tanpa merasakan adanya
gangguan yang berarti. Kelentukan dapat ditingkatkan dengan latihan peregangan
dan senam.

4. Kelincahan ( Agility )
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan
dan kesadaran akan posisinya. Unsur yang terdapat dalam latihan kelincahan adalah
latihan kecepatan, mengubah arah dan keseimbangan. Contoh bentuk latihan
kelincahan adalah lari zig zag, lari bolak balik memindahkan benda. Bentuk tes : zig
zag run test, right boomerang run, shuttle run, dodging run.

5. Ketepatan ( Accuration )
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak atau benda
ke suatu sasaran. Sasaran yang dituju dapat berupa benda bergerak atau benda diam.
Bentuk latihan yang dapat meningkatkan ketepatan antara lain :
- melempar bola ke arah sasaran tertentu atau suatu lubang tertentu, misal ring atau
gawang.
- menendang bola ke sasaran tertentu
- menempatkan tubuh atau anggota tubuh pada sasaran atau arah tertentu.

6. Reaksi ( Reaction )
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bertindak/ bergerak secepatnya dalam
menanggapi rangsangan yang ditimbulkan melalui indera, pikiran atau perasaan.
Faktor yang mempengaruhi reaksi antara lain kesiagaan atau kesiapan untuk
melakukan gerakan, usia, kebiasaan dan gerak itu sendiri. Bentuk latihan yang dapat
dilakukan :
- Melaksanakan perintah melalui indera pendengaran, contoh permainan perintah
dengan peluit
- Melaksanakan perintah melalui indera penglihatan, contoh permainan membentuk
kelompok.

7. Daya Tahan ( Endurance )


Daya Tahan adalah suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama
tanpa mengalami kelelahan yang berarti setelah menyeleasaikan aktivitas tersebut.
Daya tahan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Daya Tahan Cardiovaskuler : adalah kesanggupan sistem jantung, paru-paru dan
pembuluh darah untuk
berfungsi secara optimal baik dalam keadaan istirahat maupun kerja. Bentuk latihan
daya tahan
cardiovaskuler adalah kerja dengan beban submaksimum tetapi dilakukan dengan
waktu yang lama.
Kerja tersebut antara lain :
- Lari, bersepeda, berenang jarak jauh.
- Fartlek ( lari lintas alam ; suatu sistem latihan daya tahan di medan yang sulit
untuk membangun
, mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh )
- Treadmill dengan waktu yang lama.
b. Daya Tahan Otot : adalah kemampuan atau kapasitas sekelompok otot untuk
melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu.
Jadi, daya tahan
otot merupakan kemampuan untuk mengatasi kelelahan otot.

8. Daya Ledak Otot


Daya Ledak Otot dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang mengoptimalkan
kekuatan otot dan kecepatannya untuk melakukan aktivitas atau kerja pada satu
momen tertentu. Contoh : latihan angkat berat.

9. Keseimbangan ( Balance )
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam memelihara posisi tubuh yang
statis ( tidak bergerak ) atau dalam posisi tubuh yang bergerak. Latihan
keseimbangan ini dapat dilakukan dengan mengurangi atau memperkecil bidang
tumpuan. Latihan keseimbangan adalah bentuk/sikap badan dalam keadaan
seimbang baik pada sikap bersiri, duduk ataupun jongkok.
10 Koordinasi ( Coordination )
Koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan komponen-
komponen kondisi fisiknya dan anggota tubuhnya dalam melakukan suatu aktivitas
olahraga.

B. Kesegaran Jasmani
Salah satu cara untuk membina dan meningkatkan kesegaran jasmani adalah melalui
latihan pendidikan jasmani atau olahraga yang dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan. Misalnya dengan melakukan lari/jogging, senam erobik, bermain
bolavoli, sepakbola, bulutangkis dan berbagai aktivitas olahraga lainnya. Melakukan
latihan pendidikan jasmani atau olahraga tersebut sangat berguna bagi tubuh kita
dalam berbagai hal seperti berikut :
1. Mengatur pernapasan
Dengan olahraga atau latihan kita dapat mengatur pernapasan yang normal, terutama
untuk kesehatan jantung. Detak jantung normal remaja/pemuda adalah sebanyak 70 -
80 kali per menit dalam keadaan normal atau istirahat.
2. Mengatur berat badan
Berat badan yang normal atau cukup merupakan ciri-ciri seseorang yang mempunyai
pertumbuhan badan yang serasi. Pada umumnya orang yang berat badannya normal
tidak mudah jatuh sakit. Sebaliknya, orang yang berat badannya terus-menerus turun
atau naik sehingga mengalami kekurangan atau kelebihan berat badan akan
menunjukkan gejala kurang sehat bagi pertumbuhan badannya. Orang yang
kegemukan atau mengalami obesitas biasanya mudah menderita sakit jantung atau
diabetes dibandingkan orang dengan berat badan normal. Hal ini disebabkan orang
yang kegemukan terlalu banyak mengandung lemak sehingga dapat mempengaruhi
daya kerja jantung dan ginjal.
3. Mengatur ketenangan berpikir.
Bagi mereka yang selalu sibuk dengan pekerjaan yang lebih banyak memerlukan
daya pikir, umumnya daya konsentrasi dan ketenangan berpikirnya sering terganggu
akibat keletihan. Terlalu letih karena persoalan-persoalan yang rumit akan banyak
menguras tenaga sehingga memerlukan usaha untuk mengembalikan keadaan
jasmani menjadi segar kembali. Dengan olahraga atau latihan semua bagian tubuh
kita bergerak, semua jaringan saraf dan otot akan berfungsi secara normal setelah
olahraga atau latihan yang teratur dan tidak berlebihan.
4. Mengatur gerakan otot
Ketegangan pada otot kita akan mempengaruhi gerak seluruh bagian tubuh. Bahkan
pikiran serta cara pencernaan juga sangat dipengaruhi oleh latihan otot. Demikian
pula, peredaran darah dan jantung kita memerlukan pergerakan otot yang teratur.
Jadi gerakan otot memerlukan latihan agar tetap teratur dan tidak kaku.

Anda mungkin juga menyukai