Oleh:
Dr. Ir. M. Hidayanto
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim
III
Permasalahan
V Penutup
2
I. PENDAHULUAN
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat
penting dalam perekonomian nasional.
Ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan
Indonesia dinilai belum kokoh. Indikasinya masih
tingginya impor produk pangan.
Untuk mencapai kemandirian pangan (beras) di Kaltim
3 tahun kedepan (2018), maka Luas Panen 167.580 ha
perlu penambahan sebesar 68.506 ha (dengan
poduktivitas ±42,05 ku/ha). Namun jika produktivitas
dapat ditingkatkan 10% (dari 2015), maka luas panen
yang harus ditambah setidaknya 53.272 ha.
3
4
II. SEKILAS
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
KALIMANTAN TIMUR
5
III.
IV. INOVASI TEKNOLOGI
MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN
1. VUB (padi, jagung, kedelai, dll)
2. Perangkat uji tanah (PUTS, PUTK, PUTR, PUP)
3. Perwilayahan Komoditas Pertanian
4. Kalander Tanam Terpadu
5. Pemupukan spesifik lokasi (berdasarkan peta status hara)
6. Peningkatan Produktivitas (PTT-Jajar Legowo, SRI dll)
7. Pengelolaan lahan sub-optimal (lhn kering, pasang surut,
lahan bekas/kws tambang batubara
8. Model KRPL (pemanfaatan lhn pekarangan, pangan
alternatif)
9. Alsintan (Indojarwo Tranplanter, Mico Harvester)
10. Pendampingan Kawasan Ternak dan Hortik
11. Dst…
9
1. Varietas Unggul Baru (VUB)
A. Padi Hibrida
1. MARO 11. HIPA 10
2. ROKAN 12. HIPA 11
3. HIPA 3 13. HIPA 12 SBU
4. HIPA 4 14. HIPA 13
5. HIPA 5 Ceva 15. Hipa 14 SBU
6. HIPA 6 Jete 16. HIPA Jatim 1
7. HIPA 7 17. HIPA Jatim 2
8. HIPA 8 18. HIPA Jatim 3
9. HIPA 9 19. HIPA 18
10. HIPA 10 20. HIPA 19
10
B. Padi Inhibrida (INPARI)
• Ciherang • INPARI 30 Ciherang Sub 1
• INPARI 15 Parahyangan
• Mekongga • INPARI 31
• INPARI 16 Pasundan
• INPARI 1 • INPARI 32 HDB
• INPARI 17
• INPARI 2 • INPARI 33
• INPARI 18
• INPARI 3 • INPARI 34 Salin Agritan
• INPARI 19
• INPARI 4 • INPARI 35 Salin Agritan
• INPARI 20
• INPARI 5 Merawu • INPARI Unsoed 79
• INPARI Sidenuk
• INPARI 6 Jete Agritan
• INPARI 21 Batipuah
• INPARI 7 Lanrang • INPARI 38 Tadah Hujan
• INPARI 22
• INPARI 8 Agritan
• INPARI 23 Bantul
• INPARI 9 Elo • INPARI 39 Tadah Hujan
• INPARI 24 Gabusan Agritan
• INPARI 10 Laeya
• INPARI 25 Opak Jaya • INPARI 40 Tadah Hujan
• INPARI 11
• INPARI 26 Agritan
• INPARI 12
• INPARI 27 • INPARI 41 Tadah Hujan
• INPARI 13
• INPARI 28 Kerinci Agritan
• INPARI 14 Pakuan
11
C. Inhibrida Padi Gogo (INPAGO)
• Situ Patenggang
• Situ Bagendit
• INPAGO 4
• INPAGO 5
• INPAGO 6
• INPAGO 7
• INPAGO 8
• INPAGO 9
• INPAGO 10
• INPAGO Lipigo 4
• INPAGO 11 Agritan
12
D. Inhibrida Padi Rawa (Inpara)
• INPARA 1
• INPARA 2
• INPARA 3
• INPARA 4
• INPARA 5
• INPARA 6
• INPARA 7
• INPARA 8 Agritan
13
E. Varietas Unggul Padi Amphibi
Badan Litbang Pertanian (Balitbang) meluncurkan
14 varietas unggulan padi amphibi, yang mampu
bertahan pada kondisi kering seperti padi gogo
(ladang), sekaligus mampu bertahan dan
berproduksi saat tergenang air (padi sawah).
Varietas Unggul Padi Amphibi sangat cocok pada
kondisi iklim yang tidak menentu, hujan dan kering
silih berganti.
14
Padi Ampbibi
• Limboto • Inpago 5
• Batutegi • Inpago 6
• Towuti • Inpago 7
• Situ Patenggang • Inpago 8
• Situ Bagendit • Inpago 9
• Inpari 10 laeya • Inpari 38 Agritan
• Inpago 4 • Inpari 39 Agritan
15
16
F. Jagung
• Arjuna, Kalingga, dan Bisma, Srikandi
Kuning, Srikandi Putih (protein
tinggi), Sukmaraga (toleran thd
kemasaman tanah), Lamuru (toleran
kekeringan).
• Jagung hibrida : Bima 1,Bima2, Bima
3, Bima 4, Bima 5, dan Bima 6 (10
ton/ha, umur 100 hari)
• Jagung hibrida rakitan Balitsereal
(Badan Litbang Pertanian) mampu
berproduksi di lahan yang kurang
subur.
17
G. Kedelai
• Anjasmoro (2001)
• Argomulyo (2001)
• Wilis (1999)
• Grobogan (2000)
• Burangrang (1999)
• Baluran (2002)
• Detam-1 (2008)
• Kaba (2001)
• Tanggamus (2001)
• dll
19
2. Perangkat Uji Tanah
PUTS (perangkat uji tanah sawah)
20
3. Perwilayahan Komoditas Pertanian
21
EVALUASI LAHAN
Berbasis Windows
•Database format: Access -> convertable to any database formats
•Build in model evaluasi (model sudah tersedia)
•Model dapat diubah/diedit dan ditambah
22
4. Kalender Tanam Terpadu
23
24
6. Peningkatan Produktivitas Padi
27
8. Model KRPL
28
9. Alsintan (tanam dan panen)
30
10. Pendampingan Kws Hortikultura
31
Bawang Merah di Kab Paser (2014)
32
36
37
38
Peningkatan Produktivitas
Lahan bekas Penambangan Batubara
Untuk Pertanian
39
44
V. PENUTUP
BAHAN DISKUSI
1. Bagaimana sinergi kegiatan di lapangan ke dapan? (Dinas,
BKPP, BPTP, TNI dll)
2. Permasalahan yang dihadapi (kelembagaan, sarana pendukung,
dukungan dari pemerintah (pusat dan daerah), dll
3. Metode atau model penyuluhan yang efektif ke depan?
4. Bahan atau materi diseminasi inovasi pertanian ?
5. Agenda kegiatan tahunan (yad) untuk mendukung program
UPSUS (padi, jagung dan kedelai), dan Program lainnya ?
6. dst
7. dst
46
www.litbang.pertanian.kaltim.go.id