DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAJAGALUH
Jl. Yudapati 05 Rajagaluh Telp. (0233) 510 584
Email: puskesmasdtprajagaluh@gmail.com Website: puskesmasrajagaluh.or.id
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Rajagaluh
Pada tanggal 2 Januari 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAJAGALUH,
II HAMBALI
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
RAJAGALUH TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UPTD
PUSKESMAS RAJAGALUH
Nomor : 440/ /SK_Admen/I/2018
Tanggal : 2 Januari 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melaksanakan tugas dan
fungsi dalam berbagai bidang kegiatan pemerintahan di lingkungan instansi pemerintah. Salah
satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum. Ruang
lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan
akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi, antara lain,
pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang negara, logo dan
cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas
korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat.
Ketentuan tata naskah yang berlaku untuk seluruh instansi pemerintah di Kabupaten
Majalengka adalah Peraturan Bupati Majalengka Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Tata Naskah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Tat Naskah Dinas di Lingkungan Kementrian Kesehatan,
Manajemen Puskesmas dan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) ketentuan dalam peraturan tersebut perlu disesuaikan.
D. Asas
Asas tata naskah dinas, terdiri atas:
1. asas efisiensi dan efektif;
2. asas pembakuan;
3. asas akuntabilitas;
4. asas keterkaitan;
5. asas kecepatan dan ketepatan; dan
6. asas keamanan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas di UPTD Puskesmas Rajagaluh meliputi
pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; penyusunan naskah dinas; pengurusan
naskah dinas korespondensi; pejabat penandatangantangan naskah dinas; penggunaan logo
dalam naskah dinas; serta perubahan, pencabutan,pembatalan, dan ralat naskah dinas.
F. Pengertian Umum
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut.
1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah dinas,
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
2. Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan.
3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang meliputi pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas,
serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak dan redaksional,
serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas.
5. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yang menandatangani naskah dinas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
6. Instansi pemerintah adalah UPTD Puskesmas Rajagaluh.
7. Logo adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitas instansi pemerintah.
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
b) Kerangka Acuan
Kerangka acuan disusun oleh program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
Puskesmas. Program atau kegiatan harus dibuat kerangka acuan, sedangkan kerangka
acuan yang dibuat untuk memenuhi standar akreditasi diantaranya program
pengebangan SDM, program peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien,
program pencegahan bencana, program pencegahan kebakaran, kegiatan pelatihan
triase gawat darurat dan lain. Adapun sistematika kerangka acuan di UPTD Puskesmas
Rajagaluh adalah sebagai berikut:
A. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan.
B. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim,
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
F. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/kegiatan.
Sasaran program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi ‘SMART” yaitu :
1) Spesific
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi/tidak multi tafsir dan menjawab masalah.
2) Measurable
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitattif maupun kualitatif,
yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai kesimpulan yang
sama.
3) Achievable
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus berguna
untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan
dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
5) Efective
Data/Informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang bersangkutan
dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.
6) Sensitive
Harus cukup fleksibel dan sensitive terhadap terhadap perubahan/penyesuaian
pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan.
7) Time Specific
Jelas kapan harus tercapai tujuan yang ditetapkan (target bulanan, triwulan,
tahunan dsb).
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
o Awal kegiatan
o Akhir kegiatan
o Simbol keputusan
Ya
?
Tidak
o Penghubung
o Dokumen
o Arsip
g) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain: bagan alir, dokumen terkait.
Contoh Format SOP :
2. Naskah Dinas Keputusan
a. Pengertian
Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat menetapkan, tidak
bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan kegiatan, yang digunakan untuk:
1) Menetapkan/mengubah status kepegawaian/personal/ keanggotaan/material/peristiwa;
2) Menetapkan/mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan/ tim; dan
3) Menetapkan pelimpahan wewenang.
b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani Keputusan adalah Kepala
Puskesmas.
c. Susunan
1) Kepala Bagian kepala Keputusan terdiri dari:
kop naskah dinas;
kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
nomor Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
kata penghubung tentang, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
judul Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
kalimat Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis dengan huruf kapital secara
simetris; dan
nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris dan diakhiri dengan tanda baca koma.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan terdiri dari:
kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat
alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlu ditetapkannya Keputusan;
huruf awal kata “ menimbang “ ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : ), dan diletakan di bagian kiri;
konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunaan huruf kecil dan
dimulai dengan kata “ bahwa ” dengan “ b “ huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca ( ; )
kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-undangan
sebagai dasar hukum pengeluaran Keputusan;
kata “ mengingat “ diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang
3) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut:
diktum dimulai dengan kata memutuskan ditulis dengan huruf kapital dan diikuti
dengan kata menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital.
substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata menetapkan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital.
untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan salinan dan petikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . )
4) Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh Keputusan sama dengan ketentuan
dalam penyusunan Peraturan, tetapi substansi Keputusan diuraikan bukan dalam pasal-
pasal, melainkan diawali dengan bilangan bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan
seterusnya ditulis dengan huruf kapital.
5) Kaki
Bagian kaki Keputusan terdiri dari:
tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca koma;
tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan; dan
nama lengkap pejabat yang menandatangani Keputusan, ditulis dengan huruf kapital,
tanpa mencantumkan gelar dan NIP.
d. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang berkepentingan.
e. Hal yang perlu diperhatikan
1) naskah yang asli diparaf harus disimpan sebagai arsip.
2) penomoran Keputusan mengacu pada Pola Klasifikasi Arsip.
3) Hurup : Times New Roman
4) Ukuran : 12
5) Kertas : F 4, Margin : Atas: 2,5, kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, bawah 2 cm.
6) Line Spacing : 1,5 lines
1. Pengertian Surat Tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang diberi tugas, yang memuat apa yang
harus dilakukan.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan Surat Tugas dibuat dan ditandatangani oleh
atasan atau pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya. Apabila atasan yang berwenang menandatangani lokasinya terletak jauh, maka
dapat menggunakan atas nama pejabat tersebut.
Contoh:
a.n. Kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh
Ii Hambali, S.KM.,M.M.
NIP 19660916 198703 1 002
3. Susunan
a) Kepala Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari:
kop naskah dinas;
kata surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
dan nomor, berada di bawah tulisan surat tugas.
b) Batang Tubuh Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri dari hal berikut:
Alinea pembuka meliputi pertimbangan dan/atau dasar: pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya surat tugas.
Isi dari memberikan tugas kepada di letakan menjorok ke dalam (nama, NIP,
pangkat, dan jabatan pegawai yang mendapat tugas).
Kata untuk, disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan, dan mencantumkan
ketentuan tidak/melakukan rekam kehadiran datang dan/atau pulang.
c) Kaki Bagian kaki Surat Tugas terdiri dari:
Tanggal Surat Tugas;
Nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
Tanda tangan pejabat yang menugasi;
Nama lengkap pejabat dan gelar yang menandatangani Surat Perintah, ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya dan mencantumkan NIP; dan
Cap dinas.
d) Distribusi dan Tembusan
Surat tugas diberikan kepada yang mendapat tugas untuk diserahkan ke
penyelenggara kegiatan; dan
Arsip surat tugas disimpan di Tata Usaha satuan kerja.
e) Hal yang Perlu diperhatikan
Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi dimasukan ke
dalam lampiran yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, NIP, pangkat, jabatan, dan
keterangan;
Surat Tugas tidak berlaku setelah tugas yang termuat selesai dilaksanakan;
Apabila pegawai yang diberi tugas belum membuat surat tugas dapat diganti dengan
surat keterangan; dan;
Penomoran Surat Tugas mengacu pada Pola Klasifikasi Arsip di Lingkungan UPTD
Puskesmas Rajagaluh
naskah yang asli diparaf harus disimpan sebagai arsip.
Hurup : Times New Roman
Ukuran : 12
Kertas : F 4, Margin : Atas: 2,5, kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, bawah 2 cm.
Line Spacing : 1,5 lines
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh, Penanggung jawab acara,
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
II HAMBALI