Kelompok Rasio Aktivitas Dan Profitabilitas
Kelompok Rasio Aktivitas Dan Profitabilitas
OLEH :
MARDIYANTI (15506006)
WINNIE CLAUDIA (15506139)
YODIA FANGGIE (15506149)
MANAJEMEN VI Y
A. Rasio Aktivtias
1. Pengetian Rasio Aktivitas
Menurut Riyanto (2008: 334) Rasio aktivitas atau rasio efisiensi
adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Tidak
berbeda jauh dari pendapat Riyanto, Sutrisno (2013: 224) Rasio aktivitas
mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber
dananya. Selain itu, Kodrat dan Herdinata (2009: 62) menyatakan bahwa
beberapa pakar seperti Ross (2005: 35), Weston dan Copeland (1995: 238),
Laitinen (1991: 649), Shapiro (1991: 721-727), Francis (1989: 64), Courtis
(1987: 201), Laurent (1979: 401) dan Beaver (1968: 211) mengemukakan
bahwa rasio aktivitas mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki.
Rasio ini sering kali disebut rasio perputaran modal (capital turnover
ratio). Semua rasio yang tergolong dalam rasio aktivitas ini melibatkan atau
menunjukkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis atau elemen aktiva. Hal ini berarti bahwa, diharapkan adanya
keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti
persediaan, piutang, dan aktiva tetap lainnya. Jenis atau elemen aktiva
sebagai penggunaan dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa
dimanfaatkan secara optimal. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa
sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam
unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang
rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya
dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut
akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.
Hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan menujukkan
kemampuan perusahaan untuk mengelola asset yang dimilikinya secara
efesien dan efektif. Hasil yang diperoleh dari pengukuran ini menjadi patokan
bagi manajemen untuk mengukur kinerja mereka selama ini. Hasil
perhitungan rasio ini lebih berarti jika dibandingkan dengan rasio masa lalu
atau dengan industri sejenis. Selain itu, rasio ini juga digunakan untuk
mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan digudang, perpuratan modal kerja,
perputaran aktiva tetap dalam satu periode, penggunaan seluruh aktiva
terhadap penjualan dan rasio lainnya. Dari hasil penggukuran akan tampak
jelas kondisi perusahaan apakah mampu atau tidak mampu untuk mencapai
target yang telah ditentukan. Apabila tampak bahwa perusahaan tidak mampu
untuk mencapai targer yang telah ditentukan , para manajemen harus mampu
mencari penyebab permasalahan dan mengupayakan perbaikan sesuai yang
dibutuhkan.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
2. Perputaran piutang
Untuk menghitung rata-rata piutang adalah piutang awal tahun
ditambah piutang akhir tahun dibagi dua
𝑅𝑝50.000.000, − + 𝑅𝑝40.000.000, −
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
2
= 𝑅𝑝45.000.000, −
Dengan demikian besarnya perputaran piutang adalah sebagai berikut :
𝑅𝑝600.000.000, −
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = = 13,3 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝45.000.000, −
Dari data laporan keuangan di atas bisa dihitung besarnya periode
pengumpulan piutang sebagai berikut :
𝑅𝑝45.000.000, −𝑥 360
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = = 27 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑝600.000.000, −
Dapat disimpulkan bahwa periode pengumpulan piutang rata-rata
selama 27 hari.
4. Perputaran Aktiva
Dengan demikian perputaran aktiva bias dihitung
𝑅𝑝600.000.000, −
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 = = 1,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝400.000.000, −
B. Rasio Profitabilitas
1. Pengertian Rasio Profitabilitas
Menurut Riyanto (2011: 59) Rasio Profitabilitas atau disebut juga dengan
Rasio Rentabilitas yaitu suatu perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
yang menghasilkan laba tersebut. Sementara menurut Munawir (2010: 33)
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode
tertentu. Selain itu, Kodrat dan Herdinata (2009: 62) mengungkapkan bahwa rasio
profitabilitas atau rasio kemampulabaan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Maka dapat dinyatakan bahwa rasio rentabilitas
merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau laba dengan menggunakan seluruh sumber daya
perusahaan.
Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan
kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian
rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara
laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah modal perusahaan
tersebut. Penilaian rasio rentabilitas lebih berarti jika dibandingkan dengan rasio
masa lalu atau dengan industri sejenis. Syafri (2008: 304) menyatakan apabila
hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan laba artinya kinerja perusahaan
tersebut bagus dan sebaliknya apabila jumlah laba yang diperoleh lebih kecil
daripada modal maka perusahaan belum produktif dalam menggunakan aktiva
untuk menghasilkan laba.
Hasil pengukuran dilakukan untuk melihat perkembangan perusahaan
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari
penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran menjadi alat evaluasi kinerja
manajemen yang efektif atau tidak. Dimana kegagalan dan keberhasilan
kemudian dijadikan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus
kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah
manajemen lama mengalami kegagalan.
2. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas meliputi margin laba bersih, margin laba kotor,
rentabilitas ekonomi, return on equity, return on asset, earning per share.
1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan laba berih dari aktivitas penjualan. Tujuan
rasio ini untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam meminimalkan
beban operasional. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan mampu
menekan biaya operasional sehingga menghasilkan laba yang lebih besar
(Syamsuddin, 2009 : 16.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
4. Return on Equity
Rasio ini menunjukkan pengukuran dari penghasilan yang tersedia
bagi pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa atau preferen atas modal
yang diinvestaskan dalam perusahaan (Syafri 2008 : 305). Rasio yang
memperlihatkan sejauh mana perusahaan mampu mengelola modal sendiri
secara efektif dan mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah
dilakukan pemilik modal atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009 : 20)
5. Return on Asset
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan
dalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan jumlah aktiva/aset yang
dimiliki perusahaan (Syamsuddin, 2009 : 63). Semakin tinggi rasio ini
semakin baik keadaan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari
aktiva (Syafri, 2008 : 63).