BAB 1 Dan 3 EBP-1
BAB 1 Dan 3 EBP-1
PENDAHULUAN
% kasus kanker, terutama bila fase penyembuhan telah berakhir dan pasien masuk
gejala penyakit dan efek samping pengobatan banyak dikeluhkan oleh pasien
kanker.
asing lagi digunakan untuk mengatasi berbagai gejala yang ditimbulkan kanker.
ansietas, dan nyeri. Tidak hanya kemoterapi yang memiliki efek samping namun
2013).
pada pasien penyakit kronis, terutama kanker. Masalah psikologis atau distres,
dikarenakan lebih pantas dan dapat diterima, yang didefenisikan sebagai : “...
mengganggu kemampuan terhadap koping kanker yang efektif, gejala fisik dan
pengobatannya. Stress berlangsung terus menerus, mulai dari perasaan normal
dari kondisi yang rapuh, kesedihan dan ketakutan menghadapi masalah yang
kemudian menjadi ketidak berdayaan, seperti depresi, cemas, panik, isolasi sosial
dan krisis spiritual.” (NCCN, 2013). Kejadian cemas pada semua tahapan kanker
menurut Cancer Journey Action Group (2009), mencapai 35% hingga 45% di
Amerika utara, sehingga di Amerika disepakati stress perlu dikaji pada pasien
kanker saat awal kedatangan dan pada kondisi tertentu sehingga distres
dinyatakan sebagai tanda-tanda vital ke-6 setelah nyeri pada pasien kanker. Ayoub
(2013) menyatakan, dari semua kondisi Stres, cemas atau ansietas merupakan
dengan gejala lain seperti depresi. Cemas biasa muncul mengawali pengobatan,
kuatir akan efek samping, dan kekuatiran akan rekuren penyakit setelah
pengobatan. Cemas memperburuk persepsi pasien akibat gejala fisik dan resiko
pengobatan yang dijalani. Bila tidak tertangani, pasien kanker dapat tidak
fisik. Hal ini mengakibatkan secara tidak langsung menurunnya status penampilan
pasien kanker. Terapi pijat, merupakan terapi komplementer yang paling banyak
dari segi biaya, non invasif, dan berpengaruh positif terhadap pengurangan gejala,
seperti ansietas dan stress pada pasien kanker. (Post-White, et al, 2003;
Falkensteiner, Mantovan, Muller dan Them, 2011, Gecsedi, 2002). Walton (2006)
antara lain nyeri, stress , nausea, fatigue, depresi. Cemas merupakan gejala yang
paling sering dilaporkan dalam studi. Namun, karena studi terapi pijat banyak
dalam tahap awal dengan sampel kecil, efek pengurangan gejala tidak begitu pasti.
Terapi pijat didefinisikan oleh Vickers dan Zollman (1999) sebagai "
medis tradisional dari banyak Kebudayaan kuno seperti Cina, Mesir, Yunani ,
Hindu, Jepang dan Roma. Terapi pijat modern dikembangkan oleh Henrik Ling ,
Swedia (1776- 1839) dalam latihan dan gerakan-gerakan tertentu (Holey dan
juga dengan pijat terapeutik (Cavaye, 2012). Pada pasien kanker, menurut Walters
beberapa studi menunjukkan sel epitel payudara dapat berpindah ke nodus limfe
akibat pijatan. Untuk itu, penekanan langsung pada lokasi tumor sebaiknya
selama sesi kemoterapi dilaporkan oleh Billhult, Victorin & Bergbom (2007)
memberikan rasa nyaman, mengurangi rasa tidak mudah, tidak ingin, perasaan
Action Group (2009), mencapai 35% hingga 45% diAmerika utara. RSUP Hasan
Sadikin Bandung sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional. Dari hasil observasi
pengobatan, mengalami tanda dan gejala cemas . Penanganan gejala pada pasien
selama ini dilakukan dengan upaya farmakologis, tindakan non farmakologis yang
tema evidence based practice tentang pijat terapeutik tersebut pada pasien
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang
menutupi organ internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot,
pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan
sistem kekebalan tubuh.
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar
adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
(a) Keturunan
(b) Hormon
(a) Tembakau
Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun
perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru, pita suara, mulut,
tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas,
leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup
aroma tembakau serta mengunyahnya juga dapat menyebabkan kanker.
Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang
yang banyak mengandung ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar
ultraviolet dapat menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan
oleh pasir, air, salju, dan es. Perlu diingat bahwa lampu-lampu ultraviolet
yang banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker.
2.1.3.3 Makanan
2.1.3.4 Psikologis
(a) Stress
Jenis kanker lain memiliki gejala yang kurang jelas secara fisik.
Beberapa tumor otak cenderung menampilkan gejala awal penyakit karena
mereka mempengaruhi fungsi kognitif penting. Kanker pankreas biasanya
terlalu kecil untuk menyebabkan gejala sehingga rasa sakit terjadi akibat
dorongan terhadap saraf terdekat. Selain daripada itu, ia juga mengganggu
fungsi hati sehingga tampilan kulit dan mata menguning yang dikenal
sebagai ikterus. Gejala juga dapat terjadi akibat tumor yang menyebabkan
penekanan terhadap organ dan pembuluh darah. Misalnya, kanker kolon
dapat menyebabkan gejala seperti sembelit, diare, dan perubahan ukuran
tinja. Kanker kandung kemih atau prostat dapat menyebabkan perubahan
dalam fungsi kandung kemih (American Cancer Society, 2010).
Tis Karsinoma in situ (kanker dini yang belum menyebar ke jaringan tetangga)
Tabel 2.2
N0 Tidak ada keterlibatan kelenjar getah bening regional (kanker tidak ditemukan
pada kelenjar getah bening)
N1, N2, N3 Keterlibatan kelenjar getah bening regional (jumlah dan / atau luas
menyebar)
Tabel 2.3
M0 Tidak jauh metastasis (kanker belum menyebar ke bagian lain dari tubuh)
Tabel 2.4
Tahap Definisi
Tahap 0 Karsinoma in situ (kanker dini yang hadir hanya di lapisan sel yang
mulai).
dan III lebih luas: ukuran tumor yang lebih besar, dan / atau penyebaran kanker
ke kelenjar getah bening terdekat dan / atau organ
yang berdekatan dengan tumor primer.
Tabel 2.5
2.1.8.1 Operasi
2.1.8.2 Radioterapi
2.1.8.4 Imunoterapi
2.2 KECEMASAN
tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kecemasan merupakan alat
ancaman yang tidak jelas dan tidak spesifik dan dihubungkan dengan
kecemasan yang dialami individu yaitu ringan, sedang, berat, dan panik.
kreatifitas.
b. Rasa cemas sedang: individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi
perhatiannya pada detil yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir
lain.
d. Panik: individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena
respon sistem saraf otonom terhadap rasa takut dan ansietas menimbulkan
yaitu sistem endokrin (korteks adrenal) dan sistem saraf otonom (simpatis
Selain itu, umpan balik negatif ini akan merangsang hipotalamus bagian
tubuh.
ini dan mengembalikan tubuh pada kondisi normal sampai tanda ancaman
hati nurani seseorang dan dikendalikan norma budaya seseorang. Ego atau
bahaya.
kecemasan yaitu:
dengan baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan
individu.
kecemasannya.
menghasilkan kecemasan.
sosial budaya.
a. Potensi Stressor
adaptasi.
b. Maturitas
d. Keadaan fisik
mengalami kecemasan.
e. Tipe Kepribadian.
g. Usia
h. Jenis kelamin
(Nadia, 2008).
rasa mau pingsan, pingsan, tekanan darah menurun, dan denyut nadi
menurun.
engah.
3) Neuromuskular: reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedipkedip,
nyaman pada abdomen, mual, rasa terbakar pada jantung, dan diare.
kematian.
paling maladaptif adalah panik dimana individu sudah tidak mampu lagi
adalah skala TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) dari Janet Taylor,
keadaan dirinya, dengan memberi tanda (√) pada kolom “ya” atau “tidak”.
2011).
Klasifikasi penilaian pada skala TMAS adalah sebagai berikut :
Nilai Keterangan
>20 Berat
10-20 Sedang
<9 Ringan
a. Penatalaksanaan Farmakologi
2005).
harian. Selain itu, terapi relaksasi lain yang dilakukan dapat berupa
(Isaacs, 2005).
2) Distraksi : Potter & Perry (2006), menjelaskan distraksi merupakan
perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap cemas
cemas, depresi, nyeri, dan sebagainya (Watt, Gillian, & Janca, 2008).
2.3.1 Pijat
a. Definisi Pijat
& Wang, et al, 2010). Pijat merupakan teknik integrasi sensori yang
b. Sejarah Pijat
antara titik pijat di Indonesia dengan titik akupuntur yang ada di Cina.
kedudukan titik pijat berada pada sejumlah jalur meridian yang utama,
c. Metode Pijat
telapak tangan untuk menjepit beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini
Semua gerakan di atas adalah gerakan dasar dalam pemijatan dan bisa
diinginkan.
d. Manfaat Pijat
sebagai berikut:
1) Relaksasi
2) Mengurangi nyeri
(Dalimartha, 2008).
dasar tengkorak.
2. Area leher
hingga bahu.
3. Tendon Achilles
tumit hingga betis. Pemijatan pada bagian ini harus sangat hati-
(1) tangan tidak kotor, (2) kuku tangan tidak panjang dan tajam
takut, dan bisa jatuh pingsan sebab aliran energi klien sedang
kacau, (8) tidak berdiri. Sebaiknya organ yang dipijat dalam posisi
aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada
yang lain dan bagian tubuh lainnya. Pesan yang diterima akan
6) Hipotensif.
8) Antidepresan.
9) Antiansietas.
10) Antiinsomnia.
alkohol ini sangat baik sebagai tonik untuk sistem sara dan dapat
dalam grup alkohol adalah geraniol. Sifat kerja dari grup alkohol
ini adalah sebagai antiseptik. Sifat lain dari grup alkohol ini adalah
Lavender
METODE
yaitu dengan mencari jurnal dan artikel terkait dengan terapi pijat dapat
Dari penjabaran berdasarkan konsep PICO diatas maka kata kunci adalah
PEMBAHASAN
2007). Kecemasan merupakan respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara
saraf otonom terhadap rasa takut dan ansietas menimbulkan aktivitas involunter
pada tubuh yang termasuk dalam mekanisme pertahanan diri. Secara fisiologi
mengaktifkan dua jalur utama stress, yaitu sistem endokrin (korteks adrenal) dan
hormon glukortikoid yaitu kortisol. Hormon kortisol ini juga berperanan dalam
proses umpan balik negatif yang dihantarkan ke hipotalamus dan kemudian sinyal
seseorang.
Kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit
% kasus kanker, terutama bila fase penyembuhan telah berakhir dan pasien masuk
gejala penyakit dan efek samping pengobatan banyak dikeluhkan oleh pasien
Action Group (2009), mencapai 35% hingga 45% di Amerika utara, sehingga di
Amerika disepakati stress perlu dikaji pada pasien kanker saat awal kedatangan
dan pada kondisi tertentu sehingga distres dinyatakan sebagai tanda-tanda vital
ke-6 setelah nyeri pada pasien kanker. Ayoub (2013) menyatakan, dari semua
kondisi Stres, cemas atau ansietas merupakan permasalahan yang paling sering
asing lagi digunakan untuk mengatasi berbagai gejala yang ditimbulkan kanker.
ansietas, dan nyeri. Tidak hanya kemoterapi yang memiliki efek samping namun
2013).
Dengan berbagai efek samping pengobatan yang justru memperburuk
pasien kanker. Terapi pijat, merupakan terapi komplementer yang paling banyak
adalah terapi paling banyak digunakan pada pasien kanker dewasa, karena efisien
dari segi biaya, non invasif, dan berpengaruh positif terhadap pengurangan gejala,