Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENARCHE DENGAN KESIAPAN SISWI

KELAS V DAN VI MENGHADAPI MENARCHE


DI SD NEGERI 1 GEDANGANAK

Fajar Dwi Nastiti1), Ari Andayani, S.Si.T., M.Kes2), Moneca Diah L,S.SiT3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENARCHE DENGAN KESIAPAN SISWI


KELAS V DAN VI MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI 1 GEDANGANAK
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan penjelasan kepada perorangan, kelompok atau
masyarakat untuk menumbuhkan pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku sehat atau
kehidupan yang sehat. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.
Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sehingga dari masa ini
sangat diperlukan Pendidikan kesehatan tentang menstruasi guna mengatasi masalah yang
ditemukan terdapat 10 siswi yang belum mengerti tentang menarche dari 15 siswi, adanya
kecemasan dan ketidakfahaman tentang perubahan yang terjadi.
Mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi pertama (menarche)
terhadap kesiapan menghadapi menarche Di SD Negeri 1 Gedanganak
Penelitian ini merupakan penelitian Non Experiment dengan desain penelitiannya adalah cross
sectional. Tehnik pengambilan data dengan tehnik Total Sampling melalui instument kuesioner ,
dengan subyek 31 responden. Uji analisis pada penelitian ini berupa pendeskripsian data secara
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan siswi yang kurangnya pengetahuan dan mengatakan tidak siap
(73,3%) sedangkan siswi yang memiliki pengetahuan cukup dan siap (26,7%) sehingga dapat
diketahui adanya hubungan pengetahuan yang dapat mempengaruhi kesiapan siswi dalam
ngenghadapi menarche.
Dari penelitian ini diharapkan siswi yang kurang pengetahuan tentang menarche dapat
berinisiatif untuk mencari tahu tentang menarche dan dari pihak pendidikan dapat memberikan
penatalaksanaan tentang kurangnya pengetahuan menarche, sehingga dapat menambah kesiapan
siswi yang belum menstruasi apabila sudah mendapatkan pengetahuan tentang menarche secara
menyeluuruh.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, kecemasan, menarche.

ABSTRACT

KNOWLEDGE LEVEL MENARCHE RELATIONSHIP WITH MS. READINESS


CLASSES V AND VI SD NEGERI 1 GEDANGANAK Health education is an attempt to explain
to an individual, group or community to foster understanding and awareness of healthy behaviors or
healthy life. At this period of growth and development take place quickly. Puberty in women is
characterized by the first menstruation (menarche), so it is very necessary from the health education
about menstruation in global take 10 student in not educatian for menstruation for 15 student, order
to cope with the anxiety and ketidakfahaman about the changes that occur.
Determine the influence of health education on first menstruation (menarche) to preparedness
menarche In SD Negeri 1 Gedanganak
This research is a Non Experiment with research design was cross-sectional. Techniques of data
collection with total sampling technique instument through questionnaires, the subject of 31
respondents. Test analysis in this study of quantitative data description.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI


Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
1
The results showed that students lack knowledge and say not ready (73.3%), while students
who have sufficient knowledge and ready (26.7%) so as to know the relationship of knowledge that
can affect the readiness of students in ngenghadapi menarche.
This research is expected that students lack knowledge about menarche can take the initiative to
find out about menarche and of the management education can provide knowledge about the lack of
menarche, so as to increase the readiness of students who have not been menstruating when they are
getting knowledge about menarche in menyeluuruh.

Keywords : Health education, anxiety, menarche.

PENDAHULUAN Menstruasi merupakan ciri kedewasaan


bagi seorang remaja putri dimana terjadi
Latar Belakang perubahan fisik terutama dari organ
reproduksi. Pada masa remaja adalah masa
Salah satu modal dasar pembangunan peralihan dari anak-anak menjadi dewasa
suatu bangsa adalah tersedianya sumber daya muda, ini di tandai dengan pertumbuhan yang
manusia yang cukup, baik kuantitas maupun terus berlanjut menuju kondisi somatik,
kualitas. Remaja merupakan kelompok yang seksual dan psikologi yang lebih matang.
paling potensial dalam pembangunan suatu Perubahan ini tidak terjadi secara spontan,
negara. Hal ini karena posisinya sebagai tetapi melalui proses pertumbuhan dan bila
tunas, penerus dan penentu masa depan tiba waktunya akan terjadi menstruasi
bangsa di kemudian hari, oleh karena itu pertama (menarche) (Wiknjosastro, 2005).
keberadaan kelompok remaja tidak bisa Kurangnya informasi tentang menarche
diabaikan (Atikah, 2009). pada anak remaja putri dapat berdampak
Secara psikologis masa remaja adalah terhadap reaksi individual pada saat
masa dimana individu berinteraksi menjadi menstruasi pertama yang berdampak negatif
masyarakat dewasa. Mereka tidak lagi antara lain : depresi, rasa takut, bingung,
menjadi anak-anak tetapi sudah berkembang gangguan konsentrasi, mudah tersinggung,
dan tumbuh pada tingkatan dewasa. Pada gelisah, sukar tidur, sakit kepala, perut
masa ini terjadi perubahan-perubahan penting kembung (Mayasari, 2008).
baik fisik maupun perilaku. Perubahan yang Semakin hari, usia rata-rata menarche
tampak jelas adalah perubahan fisik dimana memang semakin dini, keadaan gizi yang
tubuh berkembang pesat sehingga mencapai semakin baik mempercepat kesiapan tubuh
bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula untuk menstruasi. Selain itu info tentang seks
dengan berkembangnya kapasitas reproduksi. yang makin mudah didapat juga memicu otak
Semua perubahan dan perkembangan yang untuk segera mengaktifkan hormon seksual.
terjadi memerlukan penyikapan yang benar Berbagai gangguan dan kesulitan tersebut
sehingga remaja tersebut siap menerima secara langsung ataupun tidak langsung dapat
perubahan-perubahan dan dapat mempengaruhi kondisi fisik ataupun
menyesuaikan diri dengan perubahan yang psikologis anak. Terlebih lagi bila yang
terjadi (Hendriyati, 2006). bersangkutan tidak memahami dengan baik
Di Amerika usia pubertas remaja putri tentang menarche dan apa yang harus
antara 12 tahun dan 12,5 tahun, di inggris usia dilakukan untuk mengatasi masalah yang
rata-rata menarche adalah 13 tahun, terjadi.
sedangkan usia menarche di indonesia Dampak yang bisa timbul dikarenakan
bervariasi antara 10 tahun – 16 tahun. Usia siswi belum siap menghadapi menarche
menarche di daerah perkotaan lebih cepat diantaranya takut, bingung, minder, merasa
dari pada remaja putri yang tinggal di desa tidak normal dan menjadi panik. Dalam
dan juga lebih lambat wanita yang bekerja situasi seperti ini diperlikan pengetahuan yang
berat (Wiknjosastro, 2005). cukup secara besar tentang menarche dan
dengan sikap yang positif diharapkan orang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI
Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
2
tuanya mampu memberikan alternatif- dikarenakan mereka beranggapan apabila
alternatif pemecahan masalah secara tepat mereka mengalami menarche mereka merasa
(Rubianto, 2002). minder, malu dan takut dengan lawan jenis.
Masalah-masalah yang dialami anak Dari beberapa siswi mengatakan sebelumnya
remaja putri adalah pandangan orang tua sudah pernah mendapat pengetahuan tentang
mengenai masalah kesehatan reproduksi menstruasi yang diberikan setiap menjelang
remaja dan anggapan yang kuat dari orang tua bulan ramadan, namun tidak sedikit dari
bahwa membicarakan organ reproduksi mereka lupa tentang materi yang diberikan
remaja putri terutama hal mengenai menarche karena hanya diberikan menjelang bulan
merupakan hal yang tabu (Sujadi, 2002). ramadan saja. Dan tidak sedikit diantara
Usia untuk mencapai fase terjadinya mereka mengaku tidak siap apabila
menarche dipengaruhi oleh banyak faktor menghadapi menarche dikarenakan malu
antara lain faktor genetik, psikologi, sosial karena ejekan teman lawan jenis, minder dan
dan status kesehatan yang baik. Pada usia 10 - merasa khawatir selama menstruasi
26 tahun terjadi suatu masa pertumbuhan berlangsung.
dan perkembangan fisik dan psikososial dan Apabila remaja putri kelas V dan VI ini
akhirnya mencapai kematangan organ tubuh diberikan pendidikan tentang menarche, maka
khususnya organ reproduksi (Sujadi, 2002). diharapkan 16 (50%) siswi ini dapat mengerti
Dari hasil studi pendahuluan yang dan ada kesiapan dalam menghadapi
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 14 Juni menarche.
2013 di SD N 1 Gedanganak diambil sampel Berdasarkan uraian tersebut di atas maka
15 siswi dan terdapat 5 (33%) siswi kelas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
yang belum mengerti tentang menarche, tentang “Hubungan Pengetahuan Remaja
dikarenakan siswi tersebut tidak mengikuti Putri Tentang Menarche dengan Kesiapan
kegiatan pesantren kilat yang diadakan di SD Menghadapi Menarche di SD N 1
mereka dan tidak mempunyai kesiapan Gedanganak”.
apapun misalnya tindakan apa yang harus
dilakukan jika tiba-tiba menarche terjadi dan
10 (66%) siswi sudah mengetahui menarche
tetapi belum siap jika menghadapi menarche,

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional

Tabel 1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Pengetahuan Pemahaman yang dimiliki siswi tentang Kuesioner Kuesioner dibedakan Ordinal
menarche melalui berbagai media, dengan 9 menjadi 2 kategori :
sehingga bisa diukur seberapa besar butir soal Baik :
tingkat pemahaman siswi atau responden 56-100%
terhadap pengetahuan yang dimiliki. Kurang Baik : ≤55%
2 Kesiapan Reaksi yang ditunjukan oleh remaja putri Kuesioner Kuesioner dibedakan Nominal
dalam menghadapi menarche. dengan 9 menjadi 2 kategori :
butir soal Siap :
56-100%
Tidak siap :
≤55%
Metode penelitian yang digunakan adalah Populasi dalam penelitian ini adalah
deskriptif korelasi dengan cross sectional dan seluruh siswi kelas V dan VI di SD N 1
teknik sampling yang digunakan adalah total Gedanganak dengan jumlah sampel 31 anak.
sampling dengan jumlah responden 31 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
responden, dan dalam penelitian ini ini adalah dengan menggunakan Total
menggunakan uji chi cquare. sampling atau sampling jenuh yaitu dengan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI
Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
3
mengambil semua anggota populasi menjadi oleh peneliti, hanya sekelompok data
sampel (Alimin, 2007). Sampel dalam tertentu akan dilaporkan pada hasil
penelitian ini adalah semua siswi dari kelas V penelitian (Hidayat, 2007).
dan VI SD N 1 Gedanganak. Dengan jumlah
responden sebanyak 31 responden. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji validitas untuk variabel pengetahuan
diperoleh nilai-nilar r hitung dari pertanyaan Karakteristik Responden
nomor 1 sampai dengan nomor 10 terletak
antara 0,447-0,688 lebih dari nilai r tabel 1. Kelas
0,444 maka item-item tersebut dinyatakan Distribusi frekuensi berdasarkan
valid. Uji validitas yang dilakukan peneliti di Kelas responden disajikan pada tabel 2
SD Negeri 2 Gedanganak ini melibatkan 20 berikut ini :
siswi yang dijadikan responden, maka uji Tabel 2. Distribusi frekuensi
validitas yang dilakukan dinyatakan valid. berdasarkan kelas di SD Negeri
Hasil uji reabilitas untuk variabel 1 Gedanganak
pengetahuan diperoleh nilai alpha Cronbach Kelas Frequency Persentase (%)
didapatkan sebesar 0,776 lebih besar dari 0,6 V 15 48,4
VI 16 51,6
sehingga instrumen tersebut dinyatakan
Total 31 100,0
reliabel.
Sedangkan hasil uji reabilitas untuk
Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui
variabel kesiapan diperoleh nilai alpha
berdasarkan tabel diatas bahwa responden
Cronbach didapatkan sebesar 0,754 lebih
di dapatkan 15 responden (48,4%) dari
besar dari 0,6 sehingga instrumen tersebut
kelas V dan 16 responden (51,6%) dari
dinyatakan reliabel.
kelas VI dan total keseluruhan responden
adalah 31 (100%), siswi di SD Negeri 1
Etika Penelitian
Gedanganak.
2. Umur
Dalam penelitian, prinsip etika harus
Distribusi frekuensi berdasarkan
dipenuhi, mengingat yang menjadi subjek
Umur responden disajikan pada tabel 3
adalah manusia (Wasis, 2002).
berikut ini :
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan
Lembar persetujuan antara peneliti
Umur di SD Negeri 1
dengan responden diberikan sebelum
Gedanganak
penelitian berlangsung dimana hal ini Umur Frequency Persentase (%)
bertujuan agar subyek mengerti maksud 10 Th 14 45,2
dan tujuan penelitian dan mengetahui 11 Th 16 51,6
dampaknya, jika subyek bersedia maka 12 Th 1 3,2
mereka harus bersedia menandatangani Total 31 100,0
lembar persetujuan dan jika responden
tidak bersedia maka peneliti harus Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
menghormati hak responden dan tidak bahwa responden yangditeliti berbasarkan
memaksa. umur (10 tahun) 14 responden (45,2%)
2. Anonymity (tanpa nama) dan yang berumur (11 tahun) 16
Memberikan jaminan dalam responden (51,6%) sedangkan yang
menggunakan subyek penelitian dengan berumur (12 tahun) sebanyak 1 responden
cara tidak memberikan atau (3,2%) di SD Negeri 1 Gedanganak.
mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode (Hidayat, 2007).
3. Confidentility (kerahasiaan)
Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI
Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
4
Analisa Univariat memiliki pengetahuan kurang diperoleh 4
responden (26,7%) dan sedangkan yang
1. Pengetahuan memiliki pengetahuan baik dan
Distribusi frekuensi berdasarkan mengatakan siap diperoleh 10 responden
pengetahuan responden disajikan pada (62,5%), dan dengan jumlah total 14
tabel 4 berikut ini : responden (45,2%).
Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan Hasil yang diperoleh dari responden
Pengetahuan di SD Negeri 1 yang memiliki pengetahuan kurang dan
Gedanganak mengatakan tidak siap diperoleh 11
Pengetahuan Frequency
Persentase responden (73,3%) sedangkan
(%) responden yang memiliki pengetahuan
Kurang 15 48,4
baik dan mengatakan tidak siap berjumlah
Baik 16 51,6
Total 31 100,0 6 responden (37,5%), dan dengan jumlah
total 17 responden (54,8%).
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bakwa siswi yang berpengetahuan kurang Pembahasan
sebanyak 15 responden (48,4%) dan siswi
yang berpengetahuan baik sebanyak 16 Univariat
responden (51,6%).
2. Kesiapan 1. Analisis univariat
Distribusi frekuensi berdasarkan a. Pengetahuan
kesiapan responden disajikan pada tabel 5 Berdasarkan hasil penelitian
berikut ini : didapatkan pengetahuan mengenai
Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan menarche menunjukkan bahwa
Kesiapan di SD Negeri 1 51,61% responden memiliki
Gedanganak pengetahuan baik dan 46,39%
Persentase responden memiliki pengetahuan yang
Kesiapan Frequency kurang mengenai menarche yang
(%)
Tidak siap 17 54,8 dilakukan di SD Negeri 1
Siap 14 45,2 Gedanganak. Hasil ini menunjukkan
Total 31 100,0 bahwa sebagian dari responden
mengetahui tentang menarche.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui Menurut pengamatan yang
bahwa siswi yang mengatakan tidak siap dilakukan di SD Negeri 1 Gedanganak
17 responden (54,8%) dan sedangkan sebelumnya memang sudah pernah
yang mengatakan siap 14 responden diberikan meteri-meteri tentang
(45,2%) menarche, namun hanya sekilas saja
karena penyampaian materi hanya
Analisis Bivariat diberikan pada saat awal datangnya
bulan ramadan atau yang biasanya
Tabel 6. Tabulasi silang Hubungan Tingkat disebut dengan pesantren kilat yang
Pengetahuan Menarche Dengan dilakukan di SD tersebut.
Kesiapan Siswi Kelas V dan VI Seharusnya pengetahuan yang
Di SD Negeri 1 Gadanganak. mengenai menarche itu bisa di
Sikap
Total
sampaikan dalam proses belajar
Tidak
Pengetahuan Siap mengajar atau menyertakan materi
siap
F % F % F % tersebut pada saat jam olahraga yang
Kurang 4 26,7 11 73,3 15 100,0 sifatnya didalam ruangan, ataupun
baik 10 62,5 6 37,5 16 100,0 bisa juga disampaikan oleh wali kelas.
Total 14 45,2 17 54,8 31 100,0 Supaya diharapkan siswi yang belum
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui mengalami menstruesi bisa
bahwa presentase dari 31 responden yang

Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI


Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
5
mempersiapkan diri dalam sederhana, kesiapan adalah respon
menghadapi menarche. terhadap stimuli social yang telah
Hasil tersebut sesuai dengan terkondisikan (La piere cit Azwar,
pendapat Notoatmojodjo (2003), 2003).
dimana semakin banyak informasi Menurut Azwar (2003), teori
yang didapat seseorang maka akan kesiapan merupakan teori stimulus
semakin baik pengetahuan seseorang respon dan penguatan proses
terutama pengetahuan mengenai perubahan kesiapan. Sumber
menarche. Lebih lanjut menurut pengetahuan tidak terbatas yang ada
Notoatmodjo (2007), pengetahuan pada dosen, buku, majalah, surat
merupakan terbentuknya tindakan kabar, TV dan radio saja. Hal tersebut
seseorang. Pengetahuan diperlukan masih kurang. Hadirnya media baru
sebagai dorongan psikis dalam yang bernama internet semakin
menumbuhkan diri maupun dorongan melengkapi sumber pengetahuan itu
sikap dan perilaku setiap hari, hingga tak terbatas (Departemen
sehingga dapat dikatakan bahwa Komunikasi dan Informatika, 2009).
pengetahuan merupakan stimulus Faktor yang mempengaruhi
terhadap tindakan seseorang. pengetahuan menurut (Soekanto, 2003),
b. Kesiapan adalah :
Data yang didapatkan dari olah a. Tingkat pendidikan
data diatas menunjukan bahwa Pendidikan adalah upaya untuk
mayoritas siswi di SD Negeri 1 memberikan pengetahuan sehingga
Gedanganak belum memiliki kesiapa terjadi perilaku positif yang
yang cukup terhadap datangnya meningkat. Tingkat pendidikan
menarche ( menstruasi pertama), menunjukkan korelasi positif yang
terdapat sekitar 73,3% siswi yang meningkat dan dengan demikian
mengatakan belum siap. Kurangnya pengetahuan meningkat.
kesiapan yang di alami siswi di SD b. Informasi
Negeri 1 Gedanganak dikarenakan Seseorang yang mempunyai
kurangnya akan pengeta huan yang sumber informasi yang lebih banyak
didapatkan oleh para siswi dan mempunyai pengetahuan yang lebih
kurangnya peran guru, orang tua dan luas.
sifat malu dari siswi sendiri saat c. Budaya
ditanya sudah menstruasi apa belum. Tingkah laku masyarakat atau
Selain itu kurangnya kesiapan siswi di kelompok manusia dalam memenuhi
SD Negeri 1 Gedanganak dikarenakan kebutuhan yang meliputi sikap dan
siswi tersebut juga kurang aktif dalam kepercayaan.
mencari informasi tentang menarche, d. Pengalaman
siswi tersebut akan tahu jika ada atau Sesuatu yang pernah dialami
diberikannya materi tentang menarche seseorang akan menambah
di sekolahan. pengetahuan tentang suatu yang
Kesiapan berasal dari kata “siap” bersifat informal.
yang berarti sudah sedia; sudah e. Sosial ekonomi
disediakan (tinggal memakai atau Tingkat kemampuan seseorang
menggunakan saja). Bersiap artinya untuk memenuhi kebutuhan hidup
bersedia berjaga-jaga untuk yang semakin tinggi tingkat sosial
menghadapi sesuatu; ekonomi akan menambah tingkat
Kesiapan sebagai suatu pola pengetahuan.
perilaku tendensi atau kesiapan Sumber informasi berperan penting
antisipatif, dan merupakan bagi seseorang dalam menentukan sikap
predisposisi untuk menyesuaikan diri atau keputusan bertindak. Banyak media
dalam situasi social atau secara seperti media massa, baik media cetak
Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI
Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
6
seperti surat kabar dan majalah, ataupun pemahamannya dalam usia kronologis
elektronika seperti televisi dan radio dan yang sama.
pemuka pendapat untuk wilayah Setiap wanita sehat yang tidak
pedesaan dianggap cukup efektif untuk sedang hamil dan tidak menopause akan
menciptakan konsensus sosial. mendapat haid. Wanita mendapat haid
Secara umum media berfungsi pertama (menarche) pada umur sekitar 11
sebagai sumber informasi, sumber - 15 tahun. Untuk beberapa tahun, rata-
pendidikan dan sumber hiburan. Tapi rata usia anak perempuan kulit putih haid
sebetulnya, khalayak tidaklah dengan pertama kalinya sekitar usia 11,7 tahun,
mudah mengikuti pesan media. Hal ini menurut penelitian terakhir yang
karena mereka memiliki kemampuan didasarkan pada data yang dikumpulkan
menyeleksi segala terpaan pesan antara tahun 1988 - 1994 yang jelas
informasi yang menerpanya. menurun secara nyata menjadi usia 11,5
Menarche biasanya terjadi antara tahun. Pada anak perempuan berkulit
tiga sampai delapan hari, rata-rata lima hitam, rata-rata usia menarche adalah 0,4
setengah hari. Dalam satu tahun setelah - 0,5 tahun lebih awal atau pada usia
terjadinya menarche, ketidakteraturan sedikit di atas dari 11 tahun.
haid masih sering dijumpai. Ketidak- 2. Analisis bivariat
teraturan terjadinya haid adalah kejadian Hubungan pengetahuan menarche
yang biasa dialami oleh para remaja dengan kesiapan siswi kelas V dan VI di
putri, namun demikian hal ini dapat SD Negeri 1 Gedanganak.
menimbulkan keresahan pada diri remaja Berdasarkan hasil uji chi squere
itu sendiri (FK Universitas Sriwijaya, didapatkan p-value = 0,000 < nilai =
2003). 0,05 artinya Ho ditolak dan disimpulkan
Fase tibanya haid merupakan satu bahwa ada hubungan yang signifikan
periode dimana wanita benar-benar telah antara pengetahuan menarche dengan
siap secara biologis menjalani fungsi kesiapan menghadapi menarche.
kewanitaannya. Maka pada saat remaja Berdasarkan data yang diperoleh
peristiwa haid menduduki satu eksistensi didapatkan hasil yang siknifikan
psikologis yang unik yang bias diantaranya ada hubungan antara
mempengaruhi sekali cara bereaksi pengatahuan menarche dengan keiapan
wanita terhadap realitas hidup, baik pada siswi dalam menghadapi menarche.
masa remaja maupun setelah menjadi Jadi apabila siswi yang kurang akan
dewasa (Kartono, 2006). pengetahuan tentang menarche maka
Faktor-faktor yang mempengaruhi siswi juga akan tidak siap dalam
kesiapan dalam menghadapi menarche menghadapi menarche. Hasil ini
ada 3 (Fitria, 2003), yaitu pemberian konsisten dengan penelitian yang
informasi (pendidikan) mengenai dilakukan oleh susnai (2011) dengan
menstruasi, kuantitas teman sebaya yang judul hubungan tingkat pengetahuan
sudah mengalami menstruasi dan tingkat dengan tingkat pengetahuan menghadapi
kematangan diri anak. Kemampuan anak menarche di SMP. Hasil penelitiaan
dalam memahami, menghayati dan tersebut didapatkan p-value = 0,000 <
bersikap terhadap hal-hal yang terjadi di nilai = 0,05 artinya Ho ditolak dan
lingkungan sekitarnya bisa disimpulkan bahwa ada hubungan yang
mempengaruhi kesiapan anak dalam signifikan antara tingkat pengetahuan
menghadapi menarche. Menstruasi dengan tingkat kesiapan menghadapi
sebagai suatu peristiwa yang dialami menarche.
secara alami oleh hampir seluruh wanita Pengetahuan adalah berbagai gejala
akan dilihat, diartikan dan dipahami oleh yang ditemui dan diperoleh manusia
anak secara berbeda-beda sesuai dengan melalui pengamatan akal. Pengetahuan
tingkat pengetahuan kemampuan muncul ketika seseorang menggunakan
akal budinya untuk mengenali benda atau
Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI
Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
7
kejadian tertentu yang belum pernah 2. Bagi Sekolah
dilihat atau dirasakan sebelumnya Diharapkan dari hasil penelitian ini
(Meliono, Irmayanti, dkk, 2007). dapat meningkatkan pemahaman dan
Pengetahuan juga merupakan pengetahuan mengenai menarche, dengan
kahasanah kekayaan mental secara informasi ini para guru dapat
langsung atau tidak langsung turut berkerjasama dengan guru bimbingan
memperkaya kehidupan kita, oleh konseling untuk membantu
karenanya pengetahuan merupakan permasalahan-permasalahan tersebut,
sumber jawaban bagi berbagai sehingga diharapkan siswi-siswi dapat
pertanyaan yang muncul dalam mempersiapkan diri lebih matang dalam
kehidupan. Setiap jenis pengetahuan menghadapi menarche.
(epistemology) dan untuk apa (aksiologi) 3. Bagi peneliti
(Notoatmodjo, 2003). Diharapkan untuk peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan
PENUTUP penelitian tentang menarche dan bisa
mengahsilkan penelitian yang lebih baik
Kesimpulan lagi, dan dijadikan reverensi penelitian
selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan dapat DAFTAR PUSTAKA
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas siswi yang ada di SD Negeri 1 Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian Suatu
Gedanganak memiliki pengetahuan yang Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI.
baik diantaranya 16 responden ( 51,6%), Jakarta : Rineka Cipta.
sedangkan yang memiliki pengetahuan
kurang 15 responden (48,4%). Atikah. 2009. Buku panduan kesehatan
2. Mayoritas siswi yang ada di SD Negeri 1 remaja. Jakrta : Rineka Cipta.
Gedanganak yang mengatakan tidak siap
sebanyak 17 responden (54,8%), Azwar, saifuddin. 2003. Perkembangan Dan
sedangkan siswi yang mengatakan siap 14 Perubahan Fisik Pada Remaja. Jakarta :
responden (45,2%). Rineka Cipta.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan
menarche dengan kesiapan menghadapi Coad, Jane & Dunstall, Melvyn., 2006.
menarche siswi kelas V dan VI di SD Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. EGC :
Negeri 1 Gedanganak (p-value 0,001 < Jakarta.
0,05).
Crescen., 2008. Citra Remaja Perempuan
Saran Metropolis Dalam Halaman Muka
Majalah Gogirl. Jakarta : Salemba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah medika.
dilakukan maka dapat disarankan bagi pihak-
pihak yang terkait, antara lain : Departemen Komunikasi dan Informatika.
1. Bagi siswi kelas V dan VI 2009. Pergaulan Bebas Remaja. Jakarta
Diharapkan siswi tidak cepat merasa pusat : Salemba medika.
puas dengan materi yang telah diberikan
oleh guru, sehingga siswi dapat mencari- Fitria,A. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan
cari materi tentang menarche lebih Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta.
banyak lagi agar siswi tersebut dapat
menambah atau memepersiapkan diri Hendriyati. 2006. Kesehatan Reproduksi
lebih matang dalam menghadapi Remaja Putri. Jakarta pusat : Salemba
menarche yang akan datang. medika.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI


Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
8
Mayasari. 2008. Pentingnya Peran Orang Rubianto. 2002. Kesehatan Reproduksi
Tua Tentang Kesehatan Reproduksi Anak Remaja. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Remaja. Jakarta. Salemba medika.
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Remaja Dan Permasalahannya, Sagung
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Rineka Seto : Jakarta.
Cipta.
Sopiyudin, D. 2004. Statistika untuk
Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta:
Kesehatan. Jakarta Pusat : Rineka Cipta. Arkans.
Proverawati, A & Misaroh, S., 2009. Sujadi. 2002. Perkambangan Alat Reproduksi
Menarche menstruasi pertama yang Pada Remaja Purti. Jakarta : Salemba
penuh makna. Muha Medika medika.
:Yogyakarta.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian.
Rahmawati., 2010. Masa Pubertas Remaja. Bandung : CV Alfabeta.
http://digilib.its.ac.id Januari.
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian.
Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan
Bandung : CV Alfabeta.
Belajar Mudah Teknik Analisa Data
Dalam Penelitian Kesehatan (plus Wiknjosastro. 2005. Pubertas Remaja Putri.
aplikasi software SPSS).Yogyakarta : Jakarta Pusat : Salemba medika.
Mitra Cendekia.
Rosidah, I. 2006. Gambaran Pengetahuan
Remaja Tentang Menstruasi Pertama
(Menarche) Pada Siswi SMP Harapan
Desa Paya Bakung Kecamatan
Hamparan Perak Tahun 2006.
www.helvetia.ac.id .

Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI


Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
9
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENARCHE DENGAN KESIAPAN SISWI
KELAS V DAN VI MENGHADAPI MENARCHE
DI SD NEGERI 1 GEDANGANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
FAJAR DWI NASTITI
0101240

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Siswi Kelas V dan VI


Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Gedanganak
10

Anda mungkin juga menyukai