PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah untuk memahami salah satu metode dalam
farmakoekonomi yang dipakai dalam mengukur manfaat utility-beban lama hidup,
menghitung biaya per utility, sehingga dapat mengambil keputusan / kebijakan untuk
menentukan mana yang lebih efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4. Prinsip
Analisa biaya dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam kurun
waktu satu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud kesehatan masyarakat
yang optimal
G. CONTOH KASUS
Perbandingan biaya utilitas escitalopram dan sertaline pada pasien depresi
University of Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA. University of
Arizona College of Pharmacy, Tucson, AZ 85721, USA.
Armstrong@pharmacy.arizona.edu Armstrong@pharmacy.arizona.edu
Abstrak:
TUJUAN:
Untuk membangun sebuah model utilitas biaya membandingkan dengan sertraline
escitalopram dalam pengobatan gangguan depresif besar.
METODE: Sebuah model analitik keputusan dibuat untuk membandingkan biaya-
manfaat dari kedua antidepresan dari perspektif perawatan yang dikelola organisasi.
Model ini dirancang untuk membandingkan 10-20 mg / hari escitalopram untuk 50-200
mg / hari sertraline. Manfaat (utilitas) skor dihitung berdasarkan klinis dan utilitas data
yang diperoleh dari literature. Langsung biaya pengobatan termasuk biaya dari
antidepresan, titrasi, kegagalan pengobatan, dan peristiwa-peristiwa buruk Biaya dan
manfaat yang model selama 6 bulan dan model telah ditaklukkan kepada analisis
sensitivitas menyeluruh. Perkiraan 6-bulan biaya total adalah 919 dolar untuk
escitalopram dan 1.351 dolar untuk sertraline. Perkiraan untuk QALYs adalah 0,40296
dan 0,39268 untuk escitalopram sertraline. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh
perbedaan dalam biaya akuisisi narkoba dan dampak buruk. Ketangguhan dari biaya-hasil
model utilitas yang diuji dalam simulasi Monte Carlo 10 000 pasien dan ia
mengindikasikan suatu probabilitas bahwa 88,5% escitalopram adalah terapi dominan,
menunjukkan baik biaya yang lebih rendah dan lebih besar QALYs.
KESIMPULAN:
biaya utilitas ini model yang memasukkan biaya titrasi dan dampak efek samping
membandingkan escitalopram 10-20 mg per hari dan sertraline 50-200 mg per hari
menunjukkan bahwa escitalopram tampaknya lebih murah dan menghasilkan kemanjuran
(utilitas) pada setidaknya sama baiknya dan mungkin sedikit lebih baik daripada
sertraline.
Contoh lain
kualitas hidup pasien geriatri dengan multipatologi
Tuesday, 21. October 2008, 03:13:01
farmakoepidemi, QALY, pharmacoeconomi, farmakoekonomi, kualitas hidup
KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DENGAN MULTIPATOLOGIK DI
POLIKLINIK GERIATRI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE
NOVEMBER – DESEMBER 2007
oleh : Indri Oktiasari, Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Apt. dr. I Dewa Putu Pramantara
S.,Sp.PD,K-Ger. Dra. Tri Murti Andayani, Apt., SpFRS., Muhammad Muhlis, S.Si., Apt.,
SpFRS
Pertumbuhan geriatri meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kerentanan terhadap
penyakit bagi geriatri disebabkan adanya dampak proses menua juga gaya hidup yang
salah, dan terpapar polutan. Karakteristik geriatri adalah multipatologi yang memiliki
konsekuensi polifarmasi. Oleh karena itu perlu penilaian kualitas hidup pasien yang
menjalani terapi.
Penelitian ini berjudul Kualitas Hidup Pasien Geriatri dengan Multipatologi di Poliklinik
Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode November – Desember 2007. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien geriatri yang menjalani rawat jalan
di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas
hidup pasien.
Penelitian ini bersifat cross sectional. Data diambil melalui wawancara dengan pasien.
Identitas yang di ambil dari pasien berupa inisial nama pasien, jenis kelamin, umur,
jumlah obat yang dikonsumsi, jumlah diagnosa penyakit dan lama kontrol di poli geriatri.
Populasi target adalah pasien geriatri poliklinik geriatri periode November – Desember
2007. Populasi terjangkau adalah pasien geriatri yang dapat di wawancarai dan bersedia
menjadi responden di poligeriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode November –
Desember 2007. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan program
SPSS berupa uji regresi dan uji korelasi untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kualitas hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pasien geriatri memiliki kualitas hidup
sedang. Dari 44 responden diperoleh pasien dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 9
pasien (20,45%), kualitas hidup sedang sebanyak 27 pasien (61,36 %), dan sebanyak 8
pasien (18,18%) dengan kualitas hidup rendah. Terdapat pengaruh yang signifikan
dengan hubungan korelasi negatif untuk jumlah diagnosa dan jumlah obat yang di
konsumsi. Artinya semakin banyak jumlah diagnosa dan jumlah obat yang dikonsumsi
maka kualitas hidup semakin rendah atau sebaliknya. Sedangkan lama kontrol di poli
geriatri tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup.
Kata Kunci : Kualitas hidup, Geriatri, Multipatologik.
H. Contoh Kasus
1. Tujuan
Untuk membangun sebuah model utilitas biaya membandingkan
2. Metode
Jember.
Richardson, Jeff. Cost Utility Analisys : Whar Should be Measured ; Utility, value or haelt
Year Equivalents. University of Zurich, Switzerland. 1990