Anda di halaman 1dari 8

Potensi Xanthate Pulpa Kopi Sebagai Adsorben Pada Pemisahan Ion Timbal … (I. Hartati, dkk.

POTENSI XANTHATE PULPA KOPI SEBAGAI


ADSORBEN PADA PEMISAHAN ION TIMBAL
DARI LIMBAH INDUSTRI BATIK
I. Hartati*1), Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya industri batik, semakin besar pula
I.Riwayati1), volume limbah cair yang dihasilkannya. Limbah cair industri batik dilaporkan
dan mengandung logam berat. Keberadaan logam berat khususnya timbal dalam
limbah cair industri batik dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
L. Kurniasari1) dan kesehatan masyarakat. Proses pemisahan logam berat dari suatu larutan
dapat dilakukan melalui proses adsorpsi menggunakan adsorben yang berbasis
biomassa. Namun demikian, adsorben tersebut memerlukan proses modifikasi
1)
guna meningkatkan kapasitas adsorpsi dan performa adsorpsi. Proses
Jurusan Teknik Kimia, modifikasi adsorben melalui pengikatan gugus pembawa sulfur, khususnya
Fakultas Teknik Universitas xanthate merupakan proses yang paling menonjol karena adsorben terxantasi
Wahid Hasyim
merupakan: senyawa yang sangat tidak larut, mudah dibuat dengan reagen yang
Jln. Menoreh Tengah
X/22 Sampangan Semarang
relatif tidak mahal, serta memiliki kestabilan yang tinggi saat membentuk
50236 kompleks dengan logam. Adsorben terxanthasi dapat dibuat dari adsorben yang
kaya akan gugus hidroksil, seperti pulpa kopi. Pulpa kopi merupakan limbah
proses pengolahan kopi secara basah. Pemanfaatan pulpa kopi sebagai
)
* email: adsorben terxanthasi sebagai adsorben logam berat dapat menyelesaikan
hartatiprasetyo@gmail.com setidaknya dua permasalahan sekaligus yakni pemisahan logam berat dari
limbah cair serta mengurangi dampak pencemaran industri pengolahan kopi.
Guna proses desain sistem adsorpsi timbal dari limbah cair menggunakan
senyawa xanthate pulpa kopi, data-data fundamental yang perlu dikaji dan
ditentukan antara lain: kajian kesetimbangan adsorpsi isoterm, kinetika
adsorpsi, dan termodinamika adsorpsi.

Kata Kunci: pulpa kopi, adsorpsi, timbal, xanthate, batik

Pendahuluan titik awal dari rantai makanan. Selanjutnya melalui


Batik merupakan salah satu kekayaan rantai makanan, logam berat akan sampai ke
budaya bangsa Indonesia yang telah mendapat organisme lainnya termasuk manusia (Purnomo,
pengakuan internasional dari UNESCO pada tahun 2007).
2009. Pencanangan hari batik nasional telah Menurut Kementrian Negara Kependudukan
berperan meningkatkan minat pemakai batik. dan Lingkungan Hidup (1990) sifat toksisitas
Berdasarkan data Kementrian Perindustrian, pada logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3
tahun 2010 jumlah konsumen batik tercatat 72,86 kelompok, yakni bersifat toksik tinggi yang terdiri
juta orang (Kompas, 2011).Meningkatnya dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn;
permintaan dan konsumsi batik berdampak tumbuh bersifat toksik sedang yang terdiri dari unsur-unsur
dan berkembangnya sentra-sentra industri batik di Cr, Ni, dan Co; serta bersifat tosik rendah yang
di berbagai daerah di Indonesia. terdiri atas unsur Mn dan Fe (Marganof, 2003).
Namun demikian, seiring dengan Salah satu jenis logam pencemar prioritas
berkembangnya industri batik, meningkat pula tinggi yang ditemukan dalam limbah industri batik
volume limbah cair yang dihasilkannya. Limbah adalah timbal/Pb (Sembodo, 2006; Cahyanto,
cair industri batik dilaporkan mengandung logam 2008; Muljadi, 2009). Berdasarkan toksisitasnya,
berat seperti timbal, besi, seng, krom, tembaga dan US Agency for Toxic Substances and Disease
kadmium (Cahyanto, 2008, Purwaningsih, 2008, Registry juga mengelompokkan senyawa-senyawa
Agustina, 2011). yang memberikan pengaruh signifikan terhadap
Pencemaran air oleh logam berat telah lama kesehatan manusia. Dalam daftar tersebut, timbal
menjadi masalah serius yang perlu ditangani, menempati urutan pertama (Misran, 2009).
mengingat volume limbah yang terus meningkat, Kadar Pb dalam limbah cair industri batik
sifat toksik logam berat, serta masuknya logam dapat mencapai 0,2349 mg/L (Agustina, 2011).
berat ke badan air dapat mempengaruhi kualitas air Kandungan timbal pada limbah industri batik
(Bashyal, Homagai, & Ghimire, 2010). Logam tersebut melebihi batas maksimum baku mutu
berat yang terdapat dalam air juga mudah terserap yaitu 0,03 mg/L (PP RI Nomor 82 /2001).
dan tertimbun dalam fitoplankton yang merupakan
25
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 25- 30

Timbal juga tergolong dalam logam berat saat solute yang berupa gas atau cairan tertarik ke
non esensial, yakni logam yang keberadaannya permukaan (adsorben), membentuk lapisan atomik
dalam tubuh manusia belum diketahui manfaatnya, atau molekular (adsorbat). Proses ini berbeda
dan bahkan bersifat toksik. Oleh karenanya dengan absorpsi, dimana suatu senyawa berdifusi
akumulasi timbal dalam tubuh manusia dapat kedalam cairan atau padatan membentuk larutan.
memberikan efek racun terhadap banyak fungsi Seperti halnya pada tegangan permukaan, proses
organ yang terdapat didalam tubuh. Meskipun adsorpsi dihasilkan dari energi permukaan. Atom-
dalam jumlah yang kecil, timbal dapat atom pada permukaan adsorben tidak seluruhnya
menyebabkan gangguan kesehatan. Keracunan dilingkupi oleh atom adsorben yang lain. Sehingga,
akut oleh timbal akan mengakibatkan adsorben dapat menarik adsorbat (Sheen, 2011).
terganggunya sistem gastro intestinal, sistem Adsorpsi dapat diklasifikasikan menjadi dua
syaraf, hati dan ginjal, sistem reproduksi, otak dan tipe yakni fisisorpsi (physisorption) dan kemisorpsi
bahkan dapat menyebabkan kematian. Paparan (chemisorption), yang keduanya berbeda dari segi
kronis timbal dapat menyebabkan gangguan sifat ikatannya. Perbedaan antara fisisorpsi dan
kesuburan, keguguran dan kematian bayi (Basyal, kemisorpsi adalah sebagai berikut:
2010; Odoemelam, 2011). a. karakteristik fisisorpsi:
Menimbang bahaya dan kerugian yang - Melibatkan gaya van der Waals antara
ditimbulkan oleh cemaran logam berat, berbagai adsorben dan adsorbat
teknik telah diaplikasikan dalam pengolahan - Entalpi adsorpsi rendah
limbah logam berat, diantaranya adalah proses - Dapat membentuk lapisan multi molekul
presipitasi, filtrasi, oksidasi/reduksi, elektrokimia, - Proses reversibel
pertukaran ion dan teknologi membran. Metode - Fenomena umum, muncul dalam sistem
presipitasi dan filtrasi secara kimia merupakan padat/cair atau padat gas
metode yang sederhana dan berbiaya rendah - Energi ikat umumnya berkisar antara 10-100
namun menghasilkan sludge dalam jumlah yang meV
besar dan dipengaruhi oleh pH rendah serta garam- - Tidak melibatkan energi aktivasi
garaman. Proses oksidasi/reduksi merupakan - Kesetimbangan dapat dicapai pada waktu
metode yang mudah dalam proses yang singkat
pengoperasiannya namun memerlukan b. karakteristik kemisorpsi:
penambahan bahan kimia. Pada proses - Melibatkan pembentukan ikatan kimia
elektrokimia, logam murni dapat direkoveri dan di antara adsorben dan adsorbat
recycle namun memerlukan listrik dalam jumlah - Entalpi adsorpsi tinggi
besar. Proses reverse osmosis merupakan proses - Terbentuk monolayer
yang efektif namun tidak efisien dari segi biaya. - Proses irreversibel
Proses evaporasi tidak memerlukan penambahan - Proses yang sangat spesifik
bahan kimia namun berbiaya tinggi dan - Energi ikat umumnya berkisar antara 1-10
memerlukan energi dalam jumlah besar. Sementara meV
pada proses pertukaran ion, meskipun efektif dan - Melibatkan energi aktivasi
memungkinkan terekoverinya logam murni, proses - Butuh waktu yang lebih lama untuk
tersebut memerlukan resin yang mahal dan sangat mencapai kesetimbangan
sensitif terhadap pH larutan. Proses-proses tersebut Penggunaan adsorben yang murah (low cost
diatas juga kurang efektif bagi pemisahan logam adsorben) telah banyak direkomendasikan
berat terutama untuk konsentrasi ion logam penggunaanya dalam berbagai industri dengan
dibawah 100 mg/L. (Ahalya, 2005; Argun, 2006; berbagai alasan (Ahalya, 2005; Argun, 2006; Kim,
Neto, 2011; Odoemelam, 2011; Sheen, 2011). 2006; Kuswaha, 2008; Neto 2011; Odoemelam,
Dewasa ini, teknologi adsorpsi telah menjadi 2011; Sheen, 2011)., antara lain:
proses alternatif bagi pengolahan limbah logam - ketersediaan yang berlimpah,
berat. - kemudahan secara teknis,
Adsorpsi - potensi rekayasa aplikasi, dan
Teknik adsorpsi pada pengolahan limbah - keefektifan dari segi biaya
berlogam berat semakin banyak diaplikasikan Namun demikian, penggunaan adsorben
dewasa ini karena efisensinya dalam pemisahan biologis secara langsung memiliki kelemahan
polutan yang terlalu stabil untuk dipisahkan secara yakni kapasitas adsorpsi yang rendah dan kurang
biologis. Adsorpsi merupakan proses yang muncul spesifik. Salah satu langkah guna mengatasi

26
Potensi Xanthate Pulpa Kopi Sebagai Adsorben Pada Pemisahan Ion Timbal … (I. Hartati, dkk.)

kelemahan adsorben biologis tersebut adalah


dengan memodifikasi permukaan adsorben melalui
pengikatan gugus-gugus pembentuk kompleks
dengan logam seperti ester, amina, polyethylamin
dan gugus-gugus pembawa sulphur seperti sulfida,
dithiocarbamat, dithiophosphat, thiol, dan xanthate.
Modifikasi adsorben melalui xanthasi
Proses modifikasi adsorben melalui
pengikatan gugus pembawa sulfur, khususnya
xanthate merupakan proses yang paling menonjol Gambar 1. Morfologi buah kopi
(Kim, 2006; Homagai, 2009; Sha, 2010; Bashyal, Proses pengolahan kopi dibedakan menjadi
2010; Hubbe, 2011), karena adsorben terxantasi dua yakni proses kering dan proses basah. Pada
merupakan: cara kering pengupasan daging buah, kulit tanduk
- senyawa yang sangat tidak larut, dan kulit kulit ari dilakukan setelah kopi kering,
- mudah dibuat dengan reagen yang relatif tidak sedangkan pada proses basah, pengupasan buah
mahal, serta dilakukan sewaktu kulit kopi masih basah
- memiliki kestabilan yang tinggi saat (Ridwansyah, 2003).
membentuk kompleks dengan logam. Pengolahan kopi secara basah akan
Modifikasi adsorben melalui reaksi xanthasi menghasilkan limbah padat berupa kulit
juga dilaporkan dapat: buah/pulpa kopi (Gambar 2) pada proses
- meningkatkan afinitas adsorben, pengupasan buah (pulping) dan kulit tanduk pada
- meningkatkan kapasitas adsorpsi hingga tiga saat penggerbusan (hulling). Limbah pulpa kopi
kali lipat, serta dapat mencapai 28,7% dari produksi kopi (Parani,
- dapat meningkatkan performa adsorben 2010). Jika produksi kopi pada tahun 2008
Beberapa senyawa xanthate yang telah mencapai 683 ribu ton (Deptan, 2009) maka
digunakan dalam pemisahan logam berat antara limbah pulpa kopi mencapai 196,2 ribu ton.
lain: senyawa xanthat yang berbasis kitin (Kim,
2006), senyawa xanthate ampas apel (Homagai,
2009), dan senyawa xanthate dari kulit jeruk (Sha,
2010). Ampas apel, kitin, dan kulit jeruk
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa
xanthate karena bahan-bahan tersebut kaya akan
selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin, yang
menyebabkan mereka kaya akan gugus hidroksil.
Salah satu bahan yang juga kaya akan gugus
hidroksil adalah pulpa kopi (Endeen, 2002). Gambar 2. Pulpa kopi
Limbah pulpa kopi yang berlimpah tersebut
Kopi dan pulpa kopi hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.
Kopi merupakan salah satu komoditas Umumnya pulpa kopi hanya ditumpuk di sekitar
perkebunan yang memiliki peran penting dalam lokasi pengolahan, sehingga menimbulkan bau
kegiatan perekonomian di Indonesia. Dalam lima busuk dan cairan yang mencemari lingkungan.
tahun terakhir, Indonesia menempati posisi Sementara ini, pulpa kopi baru dimanfaatkan
keempat sebagai negara eksportir kopi setelah sebagai pupuk kompos, bahan baku biogas, media
Brazil, Kolombia dan Vietnam (Departemen tanam jamur, pakan ternak, karbon aktif dan
Pertanian, 2009). produksi bioetanol (Rathinavelu, 2005; Yesuf,
Setelah dipanen, buah kopi (Gambar 1) 2010). Oleh karena itu, perlu digali potensi
melewati beberapa proses guna memisahkan pemanfaatan pulpa kopi guna mengurangi potensi
bagian luar buah kopi seperti kulit kopi (exocarp), pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah pulpa
pulp (mesocarp), lapisan mucilago dan kulit tanduk kopi.
(endocarpal parchment) (Endeen, 2002). Pulpa kopi disebutkan memiliki kandungan
selulosa 15-43% (Misran, 2009), sementara kadar
pektin pulpa kopi mencapai 6,5% (Mazzafera,
2002). Oleh karenanya pulpa kopi dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku adsorben
terxanthasi.
27
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 25- 30

sisi hanya dapat menangkap satu molekul


Kajian yang diperlukan guna desain proses adsorbat dan proses adsorpsi tidak dapat
adsorpsi berlangsung selain pada lapisan pertama dari
Guna proses desain sistem adsorpsi timbal adsorben
dari limbah cair menggunakan senyawa xanthate b. Kemampuan molekul untuk teradsorpsi pada
pulpa kopi, data-data fundamental yang perlu suatu situs/sisi tertentu adah tidak
dikaji dan ditentukan antara lain: bergantung pada okupasi sisi disebelahnya,
a. kajian kesetimbangan adsorpsi isoterm sehingga tidak akan ada interaksi antara
b. kinetika adsorpsi dan molekul yang ada dipermukaan dengan
c. termodinamika adsorpsi adsorpsi amobil, misalnya proses migrasi
Kesetimbangan adsorpsi isoterm perlu dikaji adsorbat di permukaan.
karena mengindikasikan bagaimana distribusi Untuk adsorpsi solute dari larutan, isoterm
molekul adsorbat didalam fase cair dan padatan Langmuir diekspresikan dalam persamaan:
pada keadaan kesetimbangan sebagai fungsi [1]
konsentrasi logam. Kesetimbangan adsorpsi
isoterm juga digunakan untuk menghitung Dimana q adalah berat logam yang terakumulasi
kapasitas adsorptif dari adsorben. (mg) per gram material biosorbent; adalah
Kajian kinetika adsorpsi diperlukan untuk konsentrasi residu logam dalam larutan;
mengetahui reaksi yang mengontrol (adsorpsi adalah pengambilan spesifik maksimum
kimia atau fisik) dan mekanisme dari reaksi proses berhubungan dengan sisi jenuh dan KL adalah rasio
sorpsi (difusi permukaan atau difusi intrapartikel). laju adsorpsi desorpsi. Model ini merupakan model
Data kinetika juga dapat digunakan untuk teoritis untuk adsorpsi monolayer.
memprediksi laju dimana kontaminan yang Isoterm Freundlich biasanya digunakan untuk
menjadi target dipisahkan dari larutan. menggambarkan karakteristik adsorpsi pada
Parameter-parameter termodinamika seperti permukaan heterogen. Secara empiris, isoterm
perubahan energi bebas Gibbs ( ), entalpi Freundlich dinyatakan dalam persamaan:
( ) dan entropi ( ) juga perlu dikaji dalam [2]
proses adsorpsi karena parameter-parameter dimana dan n adalah konstanta. Model-model
tersebut merupakan variabel desain yang ini dapat diaplikasikan pada pH konstan dan
diperlukan dalam mengestimasi performa dan digunakan untuk memodelkan kesetimbangan
memprediksi mekanisme proses pemisahan melalui biosorpsi logam tunggal.
adsorpsi. Parameter-parameter tersebut juga
menjadi parameter dasar guna mengkarakteristik
Kinetika Adsorpsi
dan mengoptimasi proses adsorpsi. Adsorpsi merupakan proses yang tergantung
Proses adsorpsi juga dipengaruhi oleh pada waktu. Oleh karenanya perlu untuk
parameter operasi seperti: pH, konsentrasi, waktu mengetahui laju proses adsorpsi yang berguna
kontak dan temperatur. Oleh karena itu, perlu juga dalam proses desain dan evaluasi adsorben dalam
untuk dilakukan kajian mengenai pengaruh memisahkan adsorbat, dalam hal ini logam berat
parameter operasi tersebut dalam proses adsorpsi (Zawani, 2008) .
timbal menggunakan senyawa xanthate dari pulpa Kinetika adsorpsi ion logam pada senyawa
kopi. adsorben terxanthasi dapat dianalisa menggunakan
model kinetika orde satu semu (pseudo first order),
Model kesetimbangan adsorpsi isoterm orde dua semu (pseudo-second order) dan model
Isoterm Langmuir, Freundlich dan Redlich- kinetika difusi intrapartikel (intraparticle
Peterson merupakan model yang sering digunakan diffusion). Konformitas antara data-data percobaan
dalam menggambarkan kesetimbangan non linear dan nilai prediksi dari model dapat dinyatakan
proses adsorpsi. melalui nilai koefisien korelasi (nilai R2 mendekati
Isoterm Langmuir secara teoritis atau sama dengan 1). Nilai R2 yang relatif tinggi
dikembangkan pada tahun 1916. Model ini mengindikasikan bahwa tersebut adalah model
dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi yang sesuai dalam menggambarkan kinetika proses
(Zawani, 2008), antara lain: adsorpsi (Iqwe, 2007; Odoemelam, 2011).
a. Semua sisi adalah identik dan ekivalen dari
segi energi, sehingga secara termodinamika
hal ini berimplikasi bahwa masing-masing

28
Potensi Xanthate Pulpa Kopi Sebagai Adsorben Pada Pemisahan Ion Timbal … (I. Hartati, dkk.)

Termodinamika Adsorpsi adsorpsi antara lain kajian kesetimbangan adsorpsi


Dalam proses adsorpsi, dua tipe properti isoterm, kinetika dan termodinamika.
termodinamika, yakni properti termodinamika
yang dapat diukur secara langsung seperti Daftar Pustaka
temperatur dan konstanta kesetimbangan, serta Agustina, T.E., Nurisman, E., Prasetyowati,
properti termodinamika yang tidak dapat diukur Haryani, N., 2011,” Pengolahan Air Limbah
secara langsung seperti energi aktivasi, perubahan Pewarna Sintesis dengan Menggunakan
energi bebas Gibbs ( ), entalpi ( ) dan Reagen Fenton” Prosiding Seminar Nasional
entropi ( ). AvoER ke-3, Palembang.
Parameter-parameter tersebut merupakan Ahalya, N., 2005, “ Biosorption of Chromium (VI)
variabel desain yang diperlukan dalam from Aqueous Solution by the Husk of
mengestimasi performa dan memprediksi Bengal gram”, Electronic Journal of
mekanisme proses pemisahan melalui adsorpsi. Biotechnology
Parameter-parameter tersebut juga menjadi Anber, Z.A., Anber, M.A.S., 2008,”
parameter dasar guna mengkarakteristik dan Thermodynamics and Kinetics Studies of
mengoptimasi proses adsorpsi. Ketika proses Iron (III) Adsorption by Olive Cake in a
adsorpsi mencapai kesetimbangan, maka Batch System” Journal Mexican Chemical
[3] Society, 52(2):108-115
Dimana b merupakan konstanta Argun, M.E., Dursun, S., Ozdemir, C., Karatas,
kesetimbangan, R adalah konstanta gas universal M., 2006,” Heavy Metal Adsorption by
dan T adalah temperatur absolut (K). Oleh Modified Oak Sawdust: Thermodynamics
karenanya, untuk proses adsorpsi dapat and Kinetics”, Journal of Hazardous
diestimasi jika konstanta Langmuir, b, untuk Material, 141:77-85
adsorpsi diketahui. Bashyal, D., Homagai, P.L., Ghimire, K.N.,
Secara umum, nilai yang positif pada (2010). Removal of Lead from Aqueous
semua temperatur menandakan bahwa adsorpsi Medium Using Xanthate Modified Apple
memerlukan panas dari luar sistem. Tanda Juice Residue. Journal of Nepal Chemical
negatif menandakan bahwa proses adalah Society. Vol 26:53-60
isotermik. Persamaan lain yang berguna dalam Cahyanto, M.D., Aida, Y., Pranata, F.S., 2008,”
Pemanfaatan Kitin Udang Sebagai Penyerap
menghubungkan antara , dan adalah:
Timbal dan Tembaga pada Limbah Cair
[4] Industri Batik di Solo
Perubahan entalpi dan entropi dapat Departemen Pertanian, 2009, “ Outlook Komoditas
diperoleh dari nilai slope dan intersep plot antara ln Pertanian (Perkebunan)”
b dan 1/T (Anber, 2008). Endeen, J.C., Calvert, K.C., 2002,” Review of
Nilai dan tanda melambangkan bahwa Coffee Waste Water Characteristic and
proses adsorpsi melibatkan mekanisme asosiatif. Approach to Treatment”
Proses adsorpsi akan berujung pada pembentukan Homagai, P.L., Bashyal, D., Poudyal, H., Ghimire,
senyawa kompleks antara adsorbat dan adsorben. K.N., (2009). Studies on Functionalization
Nilai yang bertanda negatif merefleksikan of Apple Waste for Heavy Metal Treatment.
bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada Nepal Journal of Science and Technology.
struktur internal adsorben selama proses adsorpsi. Vol 10: 135-139
Hubbe, M.A., Hasan, S.H., Ducoste, J.J., 2011, “
Nilai yang bertanda positif menandakan bahwa
Cellulosic Substrates for Removal of
proses adsorpsi melibatkan mekanisme disosiasi.
Pollutant from Aqueous Systems: Metal”,
Fenomena yang demikian tidak disukai pada suhu
Bioresources 6(2) 2161-2287
tinggi (Anber, 2008).
Iqwe, J.C., Abia, A.A., (2007). Adsorption kinetics
and intraparticulate diffusivities for
Kesimpulan
bioremediation of Co(II), Fe(II) and Cu(II)
Pemisahan timbal dari limbah cair industri batik
ions from waste water using modified and
dapat dilakukan melalui proses adsorpsi
unmodified maize cob. International
menggunakan senyawa xanthate dari pulpa kopi.
Journal of Physical Sciences Vol. 2 (5):
Kajian-kajian yang diperlukan dalam proses
119-127
desain, prediksi dan evaluasi performa sistem

29
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 25- 30

Kim, S.H., Song, H., Nisola, G.M., Ahn, J., Galera, PP RI Nomor 82 /2001 tentang Pengelolaan
M.M., Chung, W.J., Lee, C.H., 2006,” Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Adsorption of Lead Ions using Surface Air
Modified Chitin”, Journal of Ind.Eng.Chem, Purnomo, T., Muchyiddin, 2007, “ Analisis
vol 12 (3):469-475 Kandungan Timbal pada Ikan Bandeng di
Kompas, 2011,” Batik Punya Nilai Ekonomi Tambak Kecamatan Gresik”, Neptunus, vol
Tinggi” 14 (1):68-77
Kushwaha, S.K., Padmaja, S.S., 2008,” Purwaningsih, I., 2008, “ Pengolahan Limbah Cair
Equilibrium, Kinetics and Thermodynamics Industri Batik CV Batik Indah
Studies for Adsorption of Hg (II) on Palm Rorojonggrang Yoogyakarta dengan Metode
Shell Powder”, World Academy of Science Elektrokoagulasi Diitnjau dari Parameter
Engineering and Technology, 43:600-606 COD dan Warna”, Tugas Akhir pada
Marganof, 2003,” Potensi Limbah Udang Sebagai Jurusan Teknik Lingkungan UII
Penyerap Logam Berat Timbal Kadmium Rathinavelu, R., Grazioni, G., 2005, “ Potential
dan Tembaga di Perairan”, Makalah Pribadi Alternative Use of Coffee Wastes and By
Pengantar ke Falsafah Sains Program S3 Product”, Coffee Organization:1-4
IPB Saikew, W., Kaewsarn, P., (2010). Pretreated
Mazzafera, P, 2002,” Degradation of Caffeine by Pomelo Peel as Biosorbent of Cadmium Ion
Microorganism and Potential Use of From Aqueous Solution. The 8th Asian-
Decaffeinated Coffee Husl and Pulp in Pacific Regional Conference on Practical
Animal Feeding”, Scientia Agricola, 59:815- Environmental Technologies (APRC2010)
821 Ubon Ratchathani University, Thailand
Misran, E., 2009,” Pemanfaatan Kulit Coklat dan Saravanan, A., Brindha, E., Manivannn, E.,
Kulit Kopi Sebagai Adsorben Ion Pb dalam Khrishnan, S., (2010). Kinetics and Isotherm
Larutan”, SIGMA, 12(1):23-29 Studies of Mercury and Iron Biosorption
Muljadi, 2009,” Efisiensi Instalasi Pengolahan Using Sargassum Sp. International Journal
Limbah Cair Industri Batik Cetah dengan of Chemical Sciences and Application. Vol 1
Metode Fisika Kimia dan Biologi Terhadap (2): 50-60
Penurunan Parameter Pencemar (BOD, Sembodo, B.T., 2006, “ Model Kinetika Langmuir
COD dan Logam Berat Krom)”, untuk Adsorpsi Timbal pada Abu Sekam
Ekuilibrium, vol 8 (1):7-16 Padi”, Ekuilibrium Vol 5 (1):28-33
Neto, V.O.S., Oliveira, A.G., Teixerira, R.N.P., Sha, L., XueYi, G., Ning-chuan, F., Qing-hua, T.,
Silva, M.A.A., Freira, P.T.C., Keukeleire, (2010). Effective Removal of Heavy Metals
D.D., Nascimento, R.F., 2011, “ Use of From Aqueous Solution by Orange Peel
Coconut Baggasse as Alternatif Adsorbent Xanthate. Transactions of Nonferous Metals
for Separation of Copper ion from Aqueous Society of China.Vol 20, 187-191
Solution”, Bioresurces 6(3):3376-3395 Sheen, O.P., 2011, “ Utilization of Mango Leaf as
Nurdalia, I., 2006, “ Kajian dan Analisis Peluang Low Cost Adsorbent for the Removal of Cu
Penerapan Produksi Bersih pada Usaha Ion from Aqueous Solution”, Department of
Kecil Batik Cap” Thesis pada Program Chemical Science Faculty of Science,
Magister Ilmu Lingkungan Program University Tunku Abdul Rahman
Pascasarjana UNDIP Yesuf, Y.K., 2010,” Chemical Composition and In
Odoemelam, S.A., Iroh, C.U., Iqwe, J.C., (2011). Vitro Digestibility of Coffee Pulp and
Copper (II), Cadmium (II) and Lead (II) Coffee Husk Ensiled with Grass Hay and
Adsorption Kinetics From Aqueous Metal EM”, A Thesis Submitted to Jimma
Solution Using Chemically Modified and University
Unmodified Cocoa Pod Husk Waste Zawani, Z., Luqman, C.A., Choong, T., 2008,
Biomass. Research Journal of Applied “Equilibrium, Kinetics and
Science. Vol 6 (1): 44-52 Thermodynamics Studies: Adsorption of
Parani, K., Eyini, M., 2010, “ Effect of Co-fungal remazol Black 5 on PKS_AC”, Europian
Treatment on Biodegration of Coffee Pulp Journal of Scientific Research, vol 37 (1)
Waste in Solid State Fermentation”, Asian 67-83.
Journal Experiment Biologycal Science,
1(2), 352-359

30
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 25- 30

30

Anda mungkin juga menyukai