Hindari 4 P :
1. Panic
2. Pulling : menarik kepala bayi
3. Pusshing : dorongan fundus
4. Pivoting : angulasi kepala
LANGKAH :
Ask for help : 2 tim
Lift the legs & buttocks (Mc Robert)
Bahu blk :
- Wood
- Wood Corkscrew
Manual removal of posterior arm (Shwartz) dg episiotomi
Roll over : ulangi
knee chest (Gaskin)
A. Diameter Bahu-bahu
menyebabkan abduksi kedua bahu, shg diameter bahu-bahu mengecil dan impaksi bahu depan terbebasB.
Bahu yg plg mudah dijangkau di tekan kedepan mnj dada bayi
1. Dengan episiotomi
2. Knee chest position : Memudahkan melahirkan
bahu belakang
Tindakan lain
Patahkan klavikula
Zavanelli Maneuver: - menempatkan kembali kepala
SCdi pelvik
Simfisiotomi
Komplikasi
Fetal/Neonatal :
1. kematian
2. asfiksia dan gejala sisanya
3. fraktur : klavikula, humerus
4. brachial plexus palsy
Ibu :
1. Perdarahan post partum
2. Ruptura uteri
Setelah tindakan :
- Waspada perdarahan post
partum
- Inspeksi adanya laserasi dan
trauma maternal
- Periksa bayi : adakah jejas
- Terangkan tindakan yg telah
dilakukan
PRESENTASI MUKA
A. Pengertian
2 . K e l a i n a n t u l a n g l e h e r . 3 . L i l i t a n t a l i p u s a t ya n g
b a n ya k . 4 . M e n i n g o c e l e . 5 . A n e n c e p h a i b.Letak muka sekunder: dapat
diperbaiki, anak normal:1 . P a n g g u l p i c a k . 2 . A n a k b e s a r . 3.Dinding
perut kendor, hingga rahim jatuh ke depan. 4 . B a g i a n - b a g i a n ya n g
m e n u m b u n g . 5 . H y d r a m n i o n . Mungkin juga letak defleksi dapat terjadi karena tonus
otot-otot extensor anak lebihkuat dari tonus otot-otot fleksor.
C. Etiologi
Pada umumnya penyebab terjadinya presentasi muka adalah kead
a a n - k e a d a a n ya n g m e m a k s a t e r j a d i n y a d e f l e k s i k e p a l a a t a u k e a d a a n -
k e a d a a n ya n g m e n g h a l a n g i t e r j a d i n y a f l e k s i k e p a l a o l e h k a r e n a i t
u p r e s e n t a s i m u k a d a p a t ditemukan pada panggul sempit atau pada jan
i n b e s a r . M u l t i p a r i t a s d a n p e r u t g a n t u n g j u g a m e r u p a k a n f a k t o r ya n g m e
m u d a h k a n t e r j a d i n y a p r e s e n t a s i m u k a . Selain itu kelainan janin seperti
anensefalus dan tumor di leher bagian depan dapat mengakibatkan presentasi muka.
Kadang-kadang presentasi muka juga dapat
terjadi p a d a k e m a t i a n j a n i n i n t r a u t e r i n , a k i b a t o t o t -
o t o t j a n i n y a n g t e l a h k e h i l a n g a n tonusnya.
D. Mekanisme Persalinan
1. Kepala turun melalui pintu atas panggul dengan sirkumferensia trake
l o - Parietalis dan dengan dagu melintang atau miring. Setelah muka
mencapaidasar panggul terjadi putaran paksi dalam, sehingga dagu memutar ke
depand a n b e r a d a d i b a w a h a r k u s p u b i s . D e n g a n d a e r a h s u b m e n t u m
s e b a g a i hipomoklion kepala lahir dengan gerakan fleksi sehin gga dahi, ubun -
ubun besar, dan belakang kepala lahir melewati perineum.Setelah kepala lahir terjadi
putaran paksi luar dan badan janin lahir seperti pada presentasi belakang kepala.
Kalau dagu berada di belakang, pada waktu
p u t a r a n d a l a m d a g u h a r u s m e l e w a t i j a r a k ya n g l e b i h j a u h s u p a ya d a p a t
berada di depan. Kadang - kadang dagu tidak dapat berputar ke depan, dantetap
berada di belakang (kira-kira 10%). Keadaan ini dinamakan - posisimento -
poterior persistens, dan janin tidak dapat lahir spontan, kecuali bila janin kecil atau
mati. Kesulitan kelahiran pada presentasi muka dengan posisimento posterior ini
disebabkan karena kepala sudah berada dalam defleksimaksimal dan tidak
mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu terjepit dalam
panggul dan persalinan tidak akan maju. Oleh
karenai t u b i l a d i j u m p a i p r e s e n t a s i m u k a d e n g a n d a g u d i b e l a k a n g p e r l u s
e g e r a dilakukan tindakan untuk menolong persalinan.2. Pada permulaan defleksi ringan
saja, tetapi dengan turunnya kepala defleksi b e r t a m b a h , h i n g g a d a g u
m e n j a d i b a g i a n ya n g t e r e n d a h . I n i d i s e b a b k a n karena jarak dari foramen
magnum ke belakang kepala lebih besar dari jarak dan foramen magnum ke
dagu.D i s t a n t i a s u b m e n t o b r e g m a t i c a m e l a l u i j a l a n l a h i r ( 9 ½ c m ) . K a r e n a
d a g u m e r u p a k a n b a g i a n ya n g t e r e n d a h d a g u l a h ya n g p a l i n g d u l u m e n g a l a
mirintangan dan otot -otot dasar panggul, hingga memutar ke depan ke
a r a h symphyse. Putaran paksi ini baru terjadi pada dasar panggul.
Dalam vulvaterdahulu nampak mulut.Kepala lahir dengan gerakan fleksi dan tulang lidah
menjadi hypo mochlion; berturut-turut lahirlah hidung. mata, dahi, ubun-ubun besar
dan akhirnyatulang belakang
kepala.V u l v a d i r e g a n g o l e h d i a m e t e r s u b m e n t o -
o c c i p i t a l i s ( 1 1 ½ c m ) . C a p u t succedaneum terbentuk di daerah mulut hingga muka
anak muncung.
Prognosa:
Letak muka dapat lahir
spontan.P a d a u m u m n y a p a r t u s l e b i h l a m a . y a n g m e n i n g g i k a n a n g k a
k e m a t i a n j a n i n . kemungkinan ruptura perinei lebih besar.
Terapi:
Kalau menemukan letak muka sebaiknya diperiksa apakah tidak ada kel
a i n a n panggul.Dalam kehamilan dapat dicoba perasat Schatz untuk memperbaiki letak
defleksi:
D. Letak Kaki
1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau
lutut
2. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut
terendah
Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban
yang berlebihan. Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul
sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang
diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa
ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi bokong
menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa
sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi
kepala.. Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung
untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry
oxorn,1996 )
b. Keadaan plasenta
1) Plasenta letak rendah
2) Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
1) Kesempitan panggul
2) Deformitas tulang panggul
3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi
kepala
2. Sudut janin
Diagnosa kedudukan
1. Pemeriksaan abdominal
a. Letaknya adalah memanjang.
b. Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa
seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi bokong murni
otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya,
memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan
menyebabkan kesalahan diagnostic.
c. Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah
bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan
di belakang.
d. Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila
kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih
bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan
(Balloffablle) dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang
dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.
e. Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan
Instrumen :
a) Perangkat untuk persalinan
b) Perangkat untuk resusitasi bayi
c) Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)
d) Anastesi lokal (Lidokain 2%)
e) Cunam piper, jika tidak ada sediakan cunam panjang
f) Semprit dan jarum no.23 (sekali pakai)
g) Alat-alat infus
h) Povidon Iodin 10%
i) Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
Persiapan Penolong
a) Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kaca mata
pelindung
b) Cuci tangan hingga siku dengan di bawah air mengalir
c) Keringkan tangan dengan handuk DTT
d) Pakai sarung tangan DTT / steril
e) Memasang duk (kain penutup)
4.Tindakan Pertolongan Partus Sungsang
a) Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan,
selaput ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya
penyulit.
b) Intruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada
his.
c) Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul,
lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum
sudah tipis.
Melahirkan bayi :
I. Cara Bracht
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang
lain memegang daerah panggul).
2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin.
3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada.
4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc skapula inferior
tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior
yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
5) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan
kepala.
6) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat,
bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat dipotong.
IV. Cara Lovset (Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belakang kepala / nuchal arm)
(a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan
kedua tangan. Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang muchal.
(b) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke
kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan
secara Klasik atau Muller.
V. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-
bayi. Keadaan bayi / ibu mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi
pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,tangan yang
lain mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan
kaki dipegang dengan dua jari dan dituntun keluar dari vagina
sampai batas lutut.
2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu
jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan
jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah sampai
pangkal paha lahir.
3) Pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mungkin dengan
kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan
jari lain di depan paha.
4) Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan
lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama
dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua
trokhanter lahir berarti bokong telah lahir.
5) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka
yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belakang dan untuk
melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus
cunam ke bawah.
6) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau Muller
atau Lovset.