Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KONSELING DAN TEST HIV

PUSKESMAS PALASARI 2017

I. PENDAHULUAN

Dalam Rangka Pembangunan Nasional agar tercipta kualitas manusia yang diharapkan
perlu adanya peningkatan upaya penanggulangan HIV – AIDS yang melibatkan semua sektor
pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh.
Acuquired Immune Deficiency Syndrom ( AIDS ) merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan oleh Human Immunology Virus ( HIV ) yang akan mudah menular dan
mematikan. Virus tersebut akan merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang mengakibatkan
penderitanya kehilangan daya tahan tubuhnya sehingga akan mudah terinfeksi dan terserang
berbagai macam penyakit infeksi yang menyebabkan kematian. HIV sampai saat ini belum ada
vaksin untuk pencegahan maupun obat untuk penyembuhannya.
Infeksi Menular Seksual adalah merupakan infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual dan akan lebih beresiko bila hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik
melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas Palasari merupakan Puskesmas yang berada di daerah kawasan pariwisata
Kec. Ciater Kab. Subang dengan letak geografis pegunungan dan memiliki 7 Desa Binaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan test HIV pada ibu hamil dan masyarakat di Puskesmas
Palasari Kec. Ciater periode Tahun 2015 yang diperiksa dengan inisiatif petugas sebanyak 78
orang, sukarela 85 orang, sedangkan di Tahun 2016 yang diperiksa atas inisiatif petugas
sebanyak 290 orang dan sukarela sebanyak 38 orang, dan dari hasil pemeriksaan tersebut
yang teridentifikasi positif HIV hanya pada tahun 2016 yaitu ada 4 orang, ibu hamil 3 orang dan
komunitas LSL 1 orang yang berada di 3 Desa. Penemuan kasus tersebut merupakan suatu
kejadian luar biasa untuk puskesmas palasari karena dari tahun-tahun sebelumnya tidak ada
penemuan atau identifikasi kasus HIV.
Identifikasi penemuan kasus infeksi menular seksual (IMS) di Puskesmas Palasari Kec.
Ciater Periode tahun 2015 sebanyak 35orang dan tahun 2016 sebanyak 42 orang.
Penemuan dan penanganan kasus HIV- AIDS dan IMS di Kecamatan Ciater sejalan
dengan standar pelayanan minimal (SPM) tingkat puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan
standar operasional pelayanan.

III. TUJUAN KEGIATAN

1. Umum
Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Palasari
2. Khusus
a. Menemukan kasus baru penderita HIV sedini mungkin dan deteksi dini IMS
b. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke anak
c. Meningkatkan pengetahuan kelompok resti, kelompok rentan tertular HIV dan IMS

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


A. Upaya Kesehatan Perorangan
 Melakukan sosialisasi, konseling dan Test Hiv dengan inisiasi petugas kesehatan (TIPK)
pada klien yang berkunjung ke layanan klinis puskesmas palasari.
 Melakukan kenseling dan test HIV sukarela (KTS) maupun konseling IMS pada klien yang
berkunjung baik dari dalam gedung maupun luar gedung puskesmas palasari.
 Merujuk pasien ke unit laboratorium untuk test HIV dan IMS
 Memberikan resep obat untuk klien IMS
 Melakukan rujukan pasien dengan HIV Positif ke layanan CST, PDP, sesuai persetujuan
pasien.
 Pelaksanaan Kegiatan UKP :
1. Syarat : * Membawa dokumen administrasi yang diperlukan
- Pengguna Bpjs membawa kartu BPJS
- Layanan Umum membawa KTP dan Kartu Keluarga
* Setiap klien akan dipanggil sesuai dengan nomor antrian
* Klien menunggu diruang tunggu untuk dipanggil sesuai urutan rekam medis
2. Waktu Pelayanan setiap jam kerja mulai jam 07.30 – 13.00 wib kecuali hari jumat jam
07.30 – 11.00 wib, Lama pelayanan 10 – 30 menit
3. Prosedur layanan :
a. Datang sendiri atau diantar pejangkau
b. Membawa rujukan bila dirujuk faskes lain
c. Membawa persyaratan dokumen Administrasi
d. Melalui alur pendaftaran
4. Hasil pelayanan yang akan diterima klien yaitu :
a. Pelayanan medis
b. Resep obat
c. Surat pengantar pemeriksaan Lab
d. Surat rujukan
e. Konseling pra dan post test
5. Kompetensi petugas : Bidan 1 orang yang telah mengikuti pelatihan konselor
6. Sarana dan prasarana yang tersedia di puskesmas yaitu :
a. Ruang tunggu
b. Ruang Konseling
c. Alat Diagnostik
d. Media informasi
7. Pelayanan Informasi yang akan didapatkan oleh klien yaitu tentang hasil
pemeriksaan, penyakit yang diderita, tindakan medis yang akan dilakukan,
kemungkinan efek samping, tindakan dan cara mengatasinya.

B. Upaya Kesehatan Masyarakat


 Penyuluhan HIV-AIDS & IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK,
penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung dengan mengundang
kader keehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS & Penyakit
IMS.
 Kegiatan mobile VCT & IMS pada kelompok resti setelah berkoordinasi dengan
penjangkau dan dinas kesehatan Kab. Subang
 Sasaran kegiatan :
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Kelompok resti dan rentan tertular HIV-AIDS & IMS ( WPS, LSL, pengguna
narkoba suntik, lelaki beresiko tinggi, waria, pasangan resti
b. Pelanggan yang berkunjung ke puskesmas palasari yang menunjukan adanya
gejala IMS
c. Semua bumil baik yang berkunjung ke puskesmas palasari maupun rujukan dari
faskes lain dan bidan desa
d. Pasien TB paru dan anak gizi buruk
2. Merujuk pasien dengan HIV positif ke layanan CST untuk mndapatkan therapi ARV
sebesar 100%
3. Penyuluhan HIV & IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun
4. Mobile VCT dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun
5. Laporan Program HIV-AIDS & IMS paling lambat tanggal 26 setiap bulan
C. Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Rincian kegiatan
1. * Mobile klinik penapisan Pelaksanaan Januari - Desember dengan sasaran
HIV-AIDS & IMS bagi kelompok resti, lokasi kegiatan di lokalilisasi, rumah
kelompok resti. makan, cafe pub dan tempat karaoke, dll.

* Deteksi dini kasus HIV- Pelaksanaan Januari – Desember dengan sasaran


AIDS & IMS pada populasi ibu hamil, pasien hepatitis, pasien TB dan IMS
Pelaksanaan bulan juni, juli, november dan
umum.
* Kunjungan rumah ODHA desember
* Pendampingan dan Pelaksanaan bulan juni, juli, november dan
konseling lanjutan ODHA desember

2. Penyuluhan / Sosialisasi - Pelaksanaan bulan januari – desember dengan


HIV-AIDS & IMS di sekolah sasara murid dan dewan guru
3. Penyuluhan / Sosialisasi - Pelaksanaan bulan februari, april, juni, agustus,
HIV-AIDS & IMS di oktober dan desember dengan sasaran
Masyarakat Desa masyarakat

D. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antar kegiatan dan realisasinya yang sesuai dengan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi kegiatan.
1) Pencatatan
Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format
pencatatan harian kemudian akan di rekap pada akhir bulan, dan pada UKM akan di
dokumentasikan pada notulen kegiatan.
2) Pelaporan
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile VCT akan
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke dinas
kesehatan.
3) Evaluasi
Program di evaluasi oleh tim pengendali mutu puskesmas setiap 3 bulan sekali
dan oleh dinas kesehatan 1 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai