PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
penyakit ini bisa memicu penyakit kelas berat seperti gagal jantung dan stroke.
Sebanyak 1 miliar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit
ini. Diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 miliar
hipertensi.
Meski penderita penyakit ini sangat banyak, namun penyakit ini sering
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki takanan
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi saat melakukan aktivitas dan lebih rendah saat beristirahat. tekanan darah
dalam 1 hari juga berbeda paling tinggi pada waktu pagi hari dan paling rendah
WHO mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 150/95
1
mmhg, sementara itu Smelttzer dan bare (2002: 896) mengemukakan bahwa
melebihi batas normal dimana tekanan sistolik diatas 140 mmhg dan tekanan
diastole diatas 90 mmhg. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh doenges
kita, jakarta (1993:199) dan Prof. Dr. Budhi setianto (depkes, 2007), yang
menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
oleh kaplan (1990:205) yaitu pria, usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi
bila tekanan darah waktu berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmhg,
sedangkan pada usia lebih dari 45 tahun dikatakan hipertensi bila tekanan darah
diatas 145/95 mmhg. Sedangkan pada wanita tekanan darah diatas sama dengan
160/95 mmhg. Hal yang berbeda diungkapkan TIM PROKJA RS Harapan kita
(1993:198) pada usia dibawah 40 tahun dikatakan sistoliklebih dari140 mmhg dan
untuk usia antara 60-70 tahun darah sistolik 150-155 mmhg masih dianggap
normal. Hipertensi pada usia lanjut didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih
besar dari 140 mmhg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmhg
ditemukan dua kali atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaan yang berbeda.
(JNC VI, 1997). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan
2. Tujun Penulisan
2
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
3. Ruang Lingkup
Pada penulisan ini peneliti membatasi masalah yang akan di teliti. Penulis
4. Manfaat Penulisan
terhadap lansia.
b. Bagi masyarakat
lansia.
3
c. Bagi mahasiawa
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
merupakan proses yang terus-menerus berlanjut secara alami. Ini dimulai sejak
Lanjut usia dapat santai menikmati kerja dan jerih payah dimasa muda dan
berhasil dilewati.
Kenyataan :
b. Depresi
c. Kekhawatiran
d. Paranoid
e. Masalah psikotik
5
2. Mitos konservatisme dan kemunduran
a. Konservatif
b. Tidak kreatif
c. Menolak inovasi
g. Susa berubah
i. Cerewet
3. Mitos berpenyakitan
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai ole
Kenyataan :
b. Tetapi banyak penyakit yang asma sekarang dapat dikontrol dan diobati
4. Mitos senilitas
Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan ole kerusakan
bagian (banyak yang tetap sehat dan segar). Banyak cara unuk untuk
6
5. Mitos tidak jatu cinta
Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gaira kepada lawan jenis tidak ada.
3. Tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses penuaan
Teori-teori biologi
Menurut teori ini semua telah terprogram secara genetik untuk spesies-
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel
2. Pemakaian dan rusak kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh
lelah (terpakai).
3. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori
sel otot jantung dan sel susunan syaraf pusat pada orang lanjut usia yang
7
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus.
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh iala tambahan
kelenjar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu
LEHURST, 1989).
8. Teori Stres
internal, kelebian usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.
Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
dapat regenerasi.
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang
8
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah
langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses
adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b. Ukuran optimim (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori
ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatkan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh
individu oleh Cummuning dan Henry, 1961. Teori ini menyatakan bahwa
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan
9
menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi
Values).
2. Nutrisi (Makanan)
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
tahun.
10
2. Menurut Prof Dr. Ny Sumiati Ahmad Mohamad
Prof Dr. Ny Sumiati Ahmad Mohamad (Alm) guru besar Universitas Gajah
Perubahan-Perubahan Fisik
1. Sel
intraseluler.
2. Sistem Pernafasan
11
a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel syaraf otaknya
stres.
syaraf pencium dan perasa, lebi sensitif terhadap perubaan suhu dengan
3. Sistem Pendengaran
suara-suara atau nada-nada tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengeri
meningkatnya kratin.
ketegangan jiwa/stres.
4. Sistem Penglihatan
12
c. Lensa lebih suram (kekeruan pada lensa) menjadi katarak, jelas
5. Sistem Kardiovaskuler
volumenya.
mmHg.
13
Pada pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu
7. Sistem Respirasi
8. Sistem Gastrointestinal
14
b. Indra pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,
c. Esofagus melebar
i. Atrofi payudara.
kemampuan seksual.
15
l. Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi
perubahan-perubahan warna.
9. Sistem Genitorurinaria
a. Ginjal
darah yang masuk ke ginjal disaring oleh satuan (unit) terkecil dari
d. Atrofi vulva
e. Vagina
16
tahun tetapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati jalannya terus
sampai tua.
c. Pituitari
dan testeron.
17
f. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
vaskularisasi.
b. Kifosis
berkurang).
Perubahan-perubahan mental
2. Kesehatan umum
3. Tingkat pendidikan
18
4. Keturunan (hereditas)
5. Lingkungan
Kenangnan (memory)
IQ (Intellgentia Quantion)
Perubahan-perubahan Psikososial
1. Pensiun
b. Kehilangan status
d. Kehilangan pekerjaan/kegiatan
sempit.
19
5. Meningkatnya biaya hidup pada pengasilan yang suliot, bertambahnya
biaya pengobatan.
Seks dan penuaan telah menjdi semakin populer dan menjadi bahan
pembahasan di berbagai media masa. Hal ini terutama karena masa idup rata-
berusia di atas 60 semakin bertambah juga. Pada saat yang sama dengan adanya
perubahan pola makan, pola kegiatan dan pengobatan medis baru, banyak orang
di usia senja masih berada dalam keadaan sehat dan bersemangat untuk terus
menjalani kehidupan yang aktif, termasuk juga kehidupan seks yang aktif.
Perbedaan pola seksual antara pria dan wanita ditemukan sepanjang siklus
kehidupan. Kapasias ereksi mulai ada sejak mereka masih berada dala kandungan,
kemampuan reproduksi bbaru mulai ada ketika kaum pria berusia kurang lebih 13
Penurunan hormon steroid pada kaum pria baru terlihat pada usia 30
pada respon psikologis dan terjadi perpanjangan masa refraktor, yaitu waktu yang
diperlukan oleh penis untuk mencapai ereksi kembali setelah ejakulasi. Pada usia
40 tahun, kaum pria pada umumnya mulai mengalami penurunan dalam hal
respon psikologi, gairah dan fungsi seksual. Pada usia 50 tahunan penurunan
20
II. Anatomi Fisiologi Hipertensi
rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.
perikardium. Keempat ruang jantung itu adalah atrium kiri dan kanan serta
ventrikel kiri dan kanan. Sebelah kiri jantung memompa darah ke seliruh sel
tubuh, kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru-paru (ini
disebut sebagai sirkulasi sistemik). Sisi kanan jantung memompa darah ke paru-
paru untuk mendapatkan oksigen (ini disebut sirkulasi paru atau polmoner).
A. Sirkulasi sistemik
Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonaris. Darah di atrium kiri
kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri melalui katup atrio ventrikel (AV),
yang terletak di sambungan atrium dan ventrikel (katup ini disebut katup mitralis).
Semua katup jantung membuka ketika tekanan dalam ruang jantung atau
pembuluh yang ada di atasnya melebihi tekanan di dalam ruang atau pembuluh
yang ad di bawah.
Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju sebuah arteri besar berotot,
yang di sebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta melalui katup
melalui arteri, arerior, dan kapiler yang kemudian menyatu kembali untuk
darah ke vena terbesar, yakni vena kava inferior. Vena dari bagian atas tubuh
21
mengembalikan darah ke vena kava superior, yakni ke dua vena kava yang
B. Sirkulasi Paru-Paru
ventrikel kanan dan mengalir melewati katup ke-4, katup pulmonaris, dan ke
arteri pulmonaris kanan dan kiri, yang masing-masing mengalir melalui sebelah
alveolus. Semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula dan venula
C. Definisi Hipertensi
WHO mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 150/95
mmhg, sementara itu Slelttzer dan bare (2002: 896) mengemukakan bahwa
melebihi batas normal dimana tekanan sistolik diatas 140 mmhg dan tekanan
diastole diatas 90 mmhg. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh doenges
22
(2000:42). Pendapat senanda juga di sampaikan oleh TIM POKJA RS Harapan
kita, jakarta (1993:199) dan Prof. Dr. Budhi setianto (depkes, 2007), yang
menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
evaluation dan treatment of high blood pressure (JNC) sebagai tekanan yang
lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya,
mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi
semua kasus) atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang
oleh kaplan (1990:205) yaitu pria, usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi
bila tekanan darah waktu berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmhg,
sedangkan pada usia lebih dari 45 tahun dikatakan hipertensi bila tekanan darah
diatas 145/95 mmhg. Sedangkan pada wanita tekanan darah diatas sama dengan
160/95 mmhg. Hal yang berbeda diungkapkan TIM PROKJA RS Harapan kita
(1993:198) pada usia dibawah 40 tahun dikatakan sistoliklebih dari140 mmhg dan
untuk usia antara 60-70 tahun darah sistolik 150-155 mmhg masih dianggap
normal. Hipertensi pada usia lanjut didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih
besar dari 140 mmhg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmhg
ditemukan dua kali atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaan yang berbeda.
23
Untuk usia kurang dari 18 tahun dikatakan hipertensi bila dua
kalikunjungan yang berbeda waktu didapat tekanan darah diastolik 90 mmhg atau
lebih, atau apabila tekanan darah sistolik pada beberapa pengukuran di dapat nilai
hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah dimana tekanan sistolik lebih dari
D. Etiologi
(assensial) merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan karena retensi air
intrakranial yang disebabkan tumor otak, dan pengaruh obat tertentu misalnya
obat kontrasepsi.
24
Hipertensi primer adalah hipertensi assensial atau hipertensi yang 90%
yang tidak.
b. Jenis kelamin dan usia: laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
c. Diet: konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak, secara langsung
d. Berat badan/obesitas (25% lebih berat di atas berat badan deal) juga sering
darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap diterapkan.
Beberapa gejala atau penyakit yang menyebabkan hipertensi jenis ini anatara lain:
penyampitan satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa
25
darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi
berolahraga).
Jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali.
g. Kehamilan
26
h. Luka bakar
hiprnatriumia, retensi air dan garam yang tidak normal, sensitifitas terhadap
tumor otak, pengaruh obat tertentu misalnya obat kontrasepsi, asupan garam yang
E. Patofisiologi
vasomotor pada medulla ablongata diotak dimana dari vasomotor ini mulai saraf
simpatik yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar dari kolomna medulla
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui sistem saraf
simpatis. Pada titik ganglion ini neuron prebanglion melepaskan asetilkolin yang
27
merangsang serabut saraf paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
kortex adrenal dimana hormon aldosteron ini menyababkan retensi natrium dan
air oleh tubulus ginjal dan menyebabkan peningkatan volume cairan intra vaskular
didalam tubuh dan organ-organ. Terjadi secara perlahan yang meluas dan
mengambil tempat pada pembuluh darah besar dan pembuluh darah kecil pada
organ-organ seperti jantung, ginjal, dan pembuluh darah otak. Pembuluh seperti
aorta, arteri koroner, arteri basiler yang keotak dan pembuluh darah perifer di
darah ke jantung menurun, begitu juga ke otak dan ekstremitas bawah bisa juga
F. Klasifikasi Hipertensi
28
tekanan darah meningkat tanpa gejala-gejala dari gangguan atau kerusakan sistem
tetapi tanpa adanya gejala-gejala kerusakan atau gangguan dari alat atau organ
lain. Tinkat III tekanan darah meningkat dengan gejala yang jelas dari kerusakan
dan gangguan faal dari target organ. Sedangkan JVC VII, klasifikasi hipertensi
adalah :
Normal < sbp = “sistole” pressure = “DBP” >= 160 dan DBP >= 100.
mmHg.)
diastolik, normal kadang 90-100 mmhg. Hipertensi ringan, tekanan darah diastolik
Hipertendi berat tekanan darah diastolik >115 mmHg. Hipertensi maligna/ krisis
yaitu tekanan darah diastolik lebih dari 120 mmHg yang disertai gangguan fungsi
target organ. Hipertensi sistolik yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg.
Pada hipertensi krisis dibagi lagi menjadi 2, menurut melalui TIM POKJA
hal ini terjadi karena disfungsi atau kerusakan organ target. Yang kedua adalah
hipertensi urgensi yaitu hipertensi berat tanpa ada gangguan organ target akan
tetapi tekanan darah perlu diturunkan dengan segera atau secara bertahap dalam
waktu 24-48 jam, sebab penurunan tekanan darah dengan cepat akan
29
G. Manifestasi Klinis
manifestasi klinik yang sering tidak tampak. Pada beberapapasien mengeluh sakit
mental.
2007) hipertensi esensial kadang tampa gejala dan baru timbul gejala setela terjadi
komplikasi pada organ targetseperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Namun
H. Penatalaksanaan
yaitu dengan non farmakologis dengan menurunkan berat badan pada penderita
yang gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup,
olahraga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teratur. Sedangkan
nefedipine(adalat).
30
tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya
sehingga upaya dalam menemukan obat anti hipertensi yang memenuhi harapan
teru dikembangkan.
I. Komplikasi
TIM POKJA RS Harapan Kita (2003:64)dan Dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007)
adalah diantaranya: penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak,
transient ischemic attack (TIA). Penyakit jantung seperti gagal ginjal. Penyakit
J. Pemeriksaan Penunjang
organ dan faktor resiko lain atau mencari penyebab hipertensi. Biasanya di periksa
urin analisa, darah perifer lengkap, kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula
darah puasa, kolesterol total, HDL, LDL dan pemeriksaan EKG. Sebagai
31
tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain, seperti klirens kreatinin, protein,
1. Pengkajian
1) Aktivitas / Istirahat
monoton.
jantung, takipnea.
2) Sirkulasi
32
3) Integritas Ego
kerusakan serebral).
4) Eliminasi
5) Makanan / Cairan
6) Neurosensori
33
- Gejala : keluhan pusing, berdenyut, sakit kepala
hemoragi.
7) Nyeri / Ketidaknyamanan
jantung).
terjadi sebelumnya
8) Pernapasan
merokok
34
9) Keamanan
/ ginjal
2. Diagnosa keperawatan
35
3. Intervensi ( Marlynn Doengus, edisi 3 )
No Intervensi Rasional
1 2 3
dari tekanan
memberikan
gambaran yang
lengkap tentang
keterlibatan /
bidang masalah
vascular
36
pengisian kapiler
lambat, mungkin
berkaitan dengan
vasokonstriksi
simpatis,
meningkatkan
pengalihan menurunkan
rangsangan yang
menimbulkan
stres, membuat
efek tenang.
kebutuhan O2
37
Tujuan : aktivitas terpenuhi dengan adanya
oksigen.
makan
No Intervensi Rasional
1 2 3
tekanan darah
tinggi karena
disproposi
antara
38
kapasitas aorta
dan
peningkatan
curah jantung
berkaitan
dengan
peningkatan
masa tubuh.
terjadinya
aterosklerosis
dan kegemukan
yang
mengharapkan
untuk
hipertensi dan
komplikasinya.
4.Implementasi
39
Implementasi asuhan keperawatan dilakukan sesuai dengan
5. Evaluasi
lebih lengkap
40