Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kerja Praktek

Horison Condotel City Light

BAB VIII
PENUTUP

5.1 Tinjauan Umum

Kegiatan Kerja Praktek yang penulis lakukan selama 60 (enam puluh) hari
kerja di Proyek Pembangunan Horison Condotel City Light, Ciputat sangat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu teknik sipil yang belum
pernah didapatkan selama masa perkuliahan. Pengalaman dan pelajaran tersebut
antara lain mengenai pelaksanaan, pengenalan material dan peralatan konstruksi, dan
manajemen proyek. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak semudah teori yang
selama ini penulis pelajari. Banyak faktor yang mempengaruhi keberlangsungan suatu
pekerjaan, baik yang yang bersifat teknis maupun non teknis.
Dari berbagai macam data maupun hasil pengamatan yang penulis dapatkan,
diharapkan penulis dan mahasiswa teknik sipil lebih khususnya dapat mempelajari
dan menciptakan inovasi untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang
terdapat di lapangan. Sehingga maksud dan tujuan dari mata kuliah Kerja Praktek ini
yaitu mewujudkan keseimbangan antara teori di perkuliahan dengan pelaksanaan di
lapangan dapat tercapai.
Pada kesempatan ini dari pengalaman yang penulis dapatkan, penulis dapat
memperoleh sedikit kesimpulan dan memberikan sedikit saran terhadap pelaksanaan
Proyek Pembangunan Horison Condotel City Light, Ciputat.

5.2 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang penulis peroleh selama
pelaksanaan Kerja Praktek, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa :
1. Hubungan kerja antara pemilik proyek (Owner), Konsultan Perencana,
Konsultan Manajemen Konstruksi, dan Kontraktor Pelaksana perlu terjalin
dengan baik, dimana koordinasi antar pihak sangat penting agar proses
pelaksanaan konstruksi dapat berjalan dengan lancar, karena hal tersebut
sangat menentukan kesuksesan dan kelancaran dari pelaksanaan konstruksi
proyek.

ABDUR RAUF – L2A009225 Halaman VIII - 1


Laporan Kerja Praktek
Horison Condotel City Light

2. Dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan, Kontraktor Pelaksana perlu


berkoordinasi dengan pemilik proyek (Owner), Konsultan Perencana, dan
Konsultan Manajemen Konstruksi pada saat melakukan inspeksi pekerjaan,
sehingga kesalahan yang terjadi di lapangan dapat diminimalisir dan masing-
masing pihak yang terkait bisa saling tahu dan membantu memberikan solusi
terbaik apabila terjadi masalah kerja.
3. Pengawasan dan pengecekan yang baik secara periodik dan berkala terhadap
setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan memberikan hasil terbaik setiap
pekerjaan.
4. Peralatan konstruksi yang baik serta tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman
dengan kualitas bahan dan material sesuai standart spesifikasi teknis yang
digunakan sangat menentukan tercapainya hasil yang maksimal.
5. Pembuatan Time Schedule dan Work Breakdown Structure sesuai Project Plan
Book sangat penting dan berguna untuk pengawasan waktu pelaksanaan
pekerjaan sehingga pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan
selesai tepat waktu sesuai dengan perjanjian kontrak yang ada.
6. Perencanaan proyek dilakukan secara matang dan terukur dengan baik dari
segi struktur, non struktur, arsitektur, maupun mekanikal dan elektrikalnya.
7. Metode pelaksanaan pada proyek ini dipilih melalui pertimbangan yang
matang. Pertimbangan metode pelaksanaan telah memenuhi aspek ketepatan
waktu, biaya, ketersediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan konstruksi, serta
tidak mengganggu lingkungan di sekitar lokasi proyek terbukti dengan
progress yang baik dan tidak terjadi protes walaupun terjadi keterlambatan.
8. Metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan terkadang berbeda dengan
ketentuan dan syarat teknis. Misalnya untuk mempermudah dalam pekerjaan
pengukuran untuk menentukan kedataran suatu bidang tidak harus dilakukan
dengan alat seperti theodolite namun dapat dilakukan dengan metode praktis
seperti : waterpass atau alat pinjaman ukuran dari meteran.
9. Perencanaan bahan dan material serta peralatan konstruksi, seperti penempatan
yang baik dan aman, penggunaan material dan peralatan proyek telah sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja dan Syarat
(RKS).

ABDUR RAUF – L2A009225 Halaman VIII - 2


Laporan Kerja Praktek
Horison Condotel City Light

10. Pengawasan dan pengendalian kualitas pekerjaan pada proyek ini


dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
11. Kontraktor Pelaksana telah melaksanakan kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dengan baik pada proyek ini. Namun pelaksanaan di
lapangan masih belum tegas karena banyak ditemukan beberapa pekerja yang
tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja di dalam
lokasi proyek.
12. Kesalahan teknis yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi tidak selamanya
diatasi dengan melakukan pengulangan pekerjaan atau rework, namun dapat
dilakukan upaya lain untuk mengatasinya sejauh masih dalam batas ketentuan
persyaratan teknis.
13. Setiap permasalahan internal maupun eksternal yang terjadi perlu segera
dilakukan penanganan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak
terjadi hambatan kerja maupun keterlambatan progress.
14. Pentingnya kerja sama dan hubungan yang baik antar pihak eksternal yang
terkait maupun antar pihak internal akan membuat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi menjadi lancar sesuai rencana dan tujuan kerja.

ABDUR RAUF – L2A009225 Halaman VIII - 3


Laporan Kerja Praktek
Horison Condotel City Light

5.3 Saran
Dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Horison Condotel City Light,
Ciputat ini, banyak terjadi hambatan maupun permasalahan yang terjadi, sehingga
membuat keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu saran yang dapat penulis
sampaikan selama mengikuti Kerja Praktek di proyek ini antara lain :
1. Perlu adanya koordinasi dan konsultasi yang baik antar pihak yang terkait,
sehingga kinerja proyek dapat berjalan sesuai rencana.
2. Metode kerja dan pelaksanaan kerja praktis untuk pelaksanaan pekerjaan
sebaiknya tetap mengacu pada Rencana Kerja dan Syarat serta standart
spesifikasi teknis.
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perlu lebih ditingkatkan untuk
mengurangi kesalahan karena pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
persyaratan teknis.
4. Untuk perawatan dan pemeliharaan konstruksi yang sudah dikerjakan
sebaiknya lebih diperhatikan agar tidak terjadi cacat produksi.
5. Penyimpanan bahan dan material konstruksi sebaiknya lebih diperhatikan agar
tidak terjadi kemungkinan kerusakan kualitas bahan dan material maupun
kehilangan stock bahan dan material konstruksi.
6. Pengawasan kedatangan material dan distribusi logistik harus benar-benar
diperiksa dan diteliti secara terinci. Hal ini perlu untuk memastikan apakah
opname sisa bahan tersedia dan cukup bagi pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang direncanakan pada time schedule bahan dan material.
7. Pemilihan tenaga kerja dan Sub Kontraktor dalam proyek ini sebaiknya
diutamakan yang telah memiki pengalaman kerja, sehingga menghasilkan
kualitas kerja yang lebih maksimal.
8. Pengadaan barang dan jasa maupun pemilihan vendor atau supplier harus
diseleksi dengan baik agar permintaan material atau barang sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menghindari kejadian yang tidak
diinginkan, seperti kecelakaan kerja di lokasi proyek.
10. Perlu adanya tindakan tegas terhadap para pekerja yang tidak mengikuti
peraturan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama jam kerja
dan berada di lokasi proyek.
11. Hal yang berkaitan dengan kesejahteraan pekerja perlu mendapatkan
perhatian serius, sehingga kinerja dan produktifitas pekerja lebih maksimal.

ABDUR RAUF – L2A009225 Halaman VIII - 4


Laporan Kerja Praktek
Horison Condotel City Light

12. Selain mempertimbangkan faktor ekonomis, faktor keselamatan tetap harus


diutamakan. Supaya kecelakaan kerja dapat diminimalkan selama proses
konstruksi berlangsung.

ABDUR RAUF – L2A009225 Halaman VIII - 5

Anda mungkin juga menyukai