Anda di halaman 1dari 39

Merancang dan Melaporkan Hasil Penelitian

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Pendidikan
yang Dibimbing oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc, Ph.D.

Oleh
Kelompok 2
Inovira Riesnawati (150341601514)
Maya Agustin (150341607439)
Moch. Fahrur Rozi (150341601364)
Siti Nurhalizah (150341607130)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Maret 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Merancang dan Melaporkan Hasil Penelitian” ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
matakuliah metode penelitian pendidikan yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo,
M.Sc, Ph.D.
Makalah ini berisi penjelasan mengenai penyusunan proposal penelitian,
penyusunan laporan penelitian, serta perbedaan proposal penelitian dan laporan
penelitian.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya dalam
penyusunan makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman dari
penyusun. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proposal Penelitian ......................................................................................
2.2 Laporan Penelitian .......................................................................................
2.3 Perbedaan antara Proposal Penelitian dan Laporan Penelitian ...................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ......................................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam
kegiatan itu tentunya ada hal yang harus dilengkapi sebagai prasyarat yang bisa
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut
sebagai proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan
yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada
beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika
dilapangan. Selain sebagai rancangan suatu kegiatan, proposal juga merupakan sebuah
tulisan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan
sebuah tujuan kepada pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal
tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada pembaca, sehingga
akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang
tidak begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk merencanakan dan
mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara umum ada aturan-aturan,
baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun proposal. Aturan-aturan
itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat
teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu. Dalam
kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi, penyusunan proposal
penelitian adalah langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu
skripsi (S1), tesis (S3), dan disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya proposal
penelitian, maka disusun makalah yang berjudul “Merancang dan Melaporkan Hasil
Penelitian”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penyusunan proposal penelitian ?
2. Bagaimana penyusunan laporan penelitian ?
3. Bagaimana perbedaan proposal penelitian dan laporan penelitian ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penyusunan proposal penelitian
2. Mengetahui penyusunan laporan penelitian
3. Mengetahui perbedaan proposal penelitian dan laporan penelitian
BAB II
ISI

2.1 Proposal Penelitian


1. Definisi dan Fungsi Proposal Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus menyusun proposal penelitian.
Proposal penelitian berfungsi sebagai penuntun peneliti dalam pelaksanaan penelitian
dan sebagai alat komunikasi antar peneliti dalam penelitian kolaboratif, serta sebagai
kesepakatan tertulis antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Proposal penelitian
harus memenuhi tiga aspek, yaitu substansi, format, dan tata tulis (PPKI, 2017)
Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk
mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor-sponsor
penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan masalah.
Proposal harus secara jelas menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan
bilamana tentang penelitian yang akan dilakukan. Dari sudut bahasa, proposal penelitian
menuntut pemakaian bahasa baku dengan konstruksi kalimat yang ringkas, langsung,
serta tidak bermakna ganda, agar tidak menimbulkan salah pengertian dari pembacanya
(Indriati, 2001).
Proposal penelitian berfungsi untuk: (1) Meyakinkan orang lain bahwa penelitian
yang diusulkan penting untuk dilakukan; (2) Memperlihatkan keakraban peneliti dengan
bidang yang diteliti dan kompetensi peneliti dalam melaksanakan penelitian yang akan
dilakukannya; (3) Menjadi dokumen “kontrak” informal peneliti dengan penyandang
dananya, sebagai kesepakatan tentang ruang lingkup kegiatan penelitian yang akan
dilakukan; (4) Menjamin semua aspek penelitian telah dipertimbangkan secara matang;
serta (5) Menjadi kerangka acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proyek
penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat dikendalikan agar berjalan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan (Indriati, 2001).
2. Karakteristik Proposal Penelitian
Proposal penelitian mahasiswa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut
(Mardalis, 1999):
a. Merupakan suatu rancangan pokok penelitian yang akan dilakukan guna
mengumpulkan bahan penulisan skripsi.
b. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa terhadap permasalahan yang akan diteliti
dan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
c. Ruang lingkup proposal sesuai dengan bidang kajian akademis mahasiswa.
d. Rancangan penelitian mengacu kepada permasalahan aktual dan memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu maupun kepentingan praktisi di lapangan.
3. Proposal Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus menyusun proposal penelitian.
Proposal penelitian berfungsi sebagai penuntun peneliti dalam pelaksanaan penelitian
dan sebagai alat komunikasi antar peneliti dalam penelitian kolaboratif, serta sebagai
kesepakatan tertulis antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Proposal penelitian
harus memenuhi tiga aspek, yaitu substansi, format, dan tata tulis. Berikut merupakan
hal penting yang ada pada sebuah proposal (PPKI, 2007) :
a. Substansi Proposal
Proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi harus memenuhi substansi tertentu,
yang mencakup keaslian, kemutakhiran, ruang cakupan, dan manfaat penelitian.
 Keaslian
Suatu penelitian yang belum pernah dipublikasikan. Keaslian penelitian merupakan
syarat utama yang harus dipenuhi pada penelitian yang oleh mahasiswa. Pengecekan
keaslian dari penelitian yang akan dilakukan adalah melalui data base dari setiap bidang
ilmu yang bersesuaian. Untuk bidang pendidikan pengecekan dapat dilakukan melalui
ERIC; untuk bidang sains dan teknologi dapat dilakukan melalui SciFinder Scholar
untuk bidang sejarah dapat dilakukan melalui Abstrak, untuk bidang ilmu sosial dapat
dilakukan melalui Sociofile dan EconLit, untuk bidang humaniora dapat dilakukan
melalui Humanities Index, untuk bidang komputer dapat dilakukan melalui INSPEC,
COMPENDEX, dan ComputerAbstracts, untuk bidang kedokteran dapat dilakukan
melalui Medline, untuk bidangpsikologi dapat dilakukan melalui Psychological
Abstracts.
Keaslian mencakup kebaruan suatu temuan yang kebetulan atau kebaruan cara
untuk hasil temuan. Oleh karena itu sebelum proposal penelitian ditulis, peneliti harus
mengecek secara cermat apa yang akan diteliti sudah dikerjakan dan oleh para peneliti
lain atau belum
 Kemutakhiran
Kemutakhiran penelitian dilihat dari tahun terbit sumber rujukan primer yang
digunakan. Secara umum, penelitian yang mutakhir adalah rujukan yang digunakan
dalam rujukan primer yang terbit dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Untuk bidang-
bidang tertentu, penelitian yang membutuhkan mutakhir dapat lebih atau kurang dari 10
tahun terakhir. Pengecekan kemutakhiran penelitian dapat dilakukan melalui data base
dari tertentu di internet Beberapa contoh kata kunci kata kunci yang dapat digunakan
untuk mengetahui isu-isu mutakhir dalam beberapa bidang ilmu adalah sebagai berikut.
“Current issue in education research"
"Current issue in science education research"
"Current issue in language education research”
"Current issue in social education research”
"New trends in education research"
"New trends in science education research"
"New trends in language education research”
"New trends in social education research"
"Current opinion in chemical engineering”
“Computer science: Current issues”
“Issues in mechanical engineering”
 Ruang Lingkup
Pembatasan ruang lingkup merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
proposal penelitian. Proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi dapat berkaitan
dengan penelitian dalam tema yang sama, tetapi keluasan dan kedalamnya harus
berbeda. Ruang lingkup proposal disertasi harus lebih luas dan lebih dalam
dibandingkan dengan ruang lingkup proposal tesis. Ruang lingkup proposal tesis harus
lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan ruang lingkup proposal skripsi. Ruang
lingkup proposal skripsi harus lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan ruang
lingkup proposal tugas akhir.
Pengecekan ruang lingkup proposal disertasi dapat dilakukan melalui
pembandingan (benchmarking) dengan disertasi di bidang yang bersesuaian dari
perguruan tinggi yang bereputasi atau dengan artikel yang dipublikasi dalam jurnal
internasional bereputasi, Untuk proposal tesis, pengecekan dilakukan melalui
pembandingan dengan tesis di bidang yang bersesuian dari perguruan tinggi yang
bereputasi atau dengan artikel yang dipublikasi dalam jurnal nasional terakreditasi untuk
skripsi dan tugas akhir, pengecekan dilakukan melalui pembandingan dengan skripsi
atau tugas akhir di bidang yang bersesuaian dari perguruan tinggi tempat mahasiswa
belajar atau dari perguruan tinggi lain.
 Manfaat
Suatu penelitian harus memiliki manfaat teoretis atau praktis. Suatu tehnik yang
memiliki manfaat teoretis dapat digunakan untuk pengembangan ipteks. Suatu
penelitian memiliki manfaat praktis dapat ditemukan dalam hal kehidupan dalam
kehidupan.
b. Format Proposal
Masalah penelitian tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi yang telah memenuhi
aspek keaslian, kemutakhiran, ruang lingkup, dan manfaat harus ditulis sebagai proposal
berdasarkan format yang telah ditetapkan. Proposal penelitian yang diajukan untuk
mendapatkan dana dari penyandang dana penelitian tertentu harus disesuaikan dengan
persyaratan dan format yang ditetapkan oleh penyandang dana. Dalam proposal tugas
akhir, skripsi, tesis, dan disertasi kegiatan sudah direncanakan secara pasti secara terinci
dan mantap, ada hipotesis yang akan diuji, jelas langkah-langkahnya dan hasil yang
diharapkan, dan metode analisis datanya telah dipilih secara tepat.
Dalam proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi dapat juga kegiatannya
bersifat fleksibel, tidak harus terinci, dan masih dapat berubah karena baru diketahui
secara pasti setelah penelitian berlangsung; kalaupun ada hipotesis (yang lebih
didasarkan pada data lapangan), fungsinya adalah sebagai pengarah pengumpulan data
langkah-langkah penelitiannya tidak dapat dipastikan dan hasilnya tidak dapat diduga,
dan analisis datanya dilakukan sejak kegiatan pengumpulan data. Butir-butir lsi yang
terdapat dalam suatu proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi pada dasarnya
sama dengan yang terdapat dalam laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dengan kata lain, dari segi substansi, dapat dinyatakan bahwa proposal tugas akhir,
skripsi, tesis, dan disertasi adalah laporan tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi minus
bab mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan penutup. Oleh karena itu, format
proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi sama dengan format tugas akhir,
skripsi, tesis, dan disertasi, minus bagian hasil pembahasan, dan penutup.
c. Sistematika Proposal
Sistematika tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal dan bagian akhir
untuk semua alternatif tidak dibedakan, sementara isi bagian inti dibedakan menjadi tiga
alternatif.
 Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
 Halaman Sampul
 Lembar Logo
 Halaman judul
 Lembar persetujuan
(a) Lembar persetujuan pembimbing
(b) Lembar persetujuan dan pengesahan.
 Pernyataan Keaslian Tulisan
 Ringkasan (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
 Ucapan Terima Kasih
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Daftar Lampiran
 Daftar Istilah (jika diperlukan)
 Bagian Inti
Bagian inti isi tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi mencakup hal-hal berikut:
 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
1.3 Kajian Pustaka atau Kerangka Berpikir (jika diperlukan)
1.4 Hipotesis, jika diperlukan
1.5 Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
 BAB II METODE
2.1 Rancangan Penelitian
2.2 Data Penelitian
2.3 Analisis Data Penelitian
 BAB III HASIL ANALISIS
 BAB IV PEMBAHASAN
 BAB V SIMPULAN
 Isi Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian akhir
Isi Bagian Awal
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur pada bagian
awal yang telah disebutkan di atas, berikut ini isi yang terkandung dalam isi masing-
masing unsur tersebut.
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul lengkap, kata skripsi, tesis, atau disertasi, nama dan
nomor induk mahasiswa (NIM), lambang Universitas Negeri Malang (UM) dengan
diameter 3 cm, diikuti dengan nama lengkap universitas, fakultas, program studi, dan
waktu (bulan- tahun) ujian. Semua huruf cetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf
dan tata letak masing-masing bagian simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang
dipakai adalah 12-16 poin.
Lembar Logo
Lembar logo hanya dengan lambang (UM) dengan ukuran diameter 8 cm. Contoh
logo Universitas Negeri Malang diberikan pada bagian 2 di halaman 70.
Halaman Judul
Halaman judul tersusun atas dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya
sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yang kedua memuat: (1) judul
tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi secara lengkap yang diketik dengan huruf
kapital, (2) teks tugas akhir kepada Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam penyelesaian program Diploma ....., Skripsi diajukan ke
Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian
program Sarjana...., Tesis diajukan ke Universitas Negeri Malang untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan program Magister....., atau Disertasi diajukan
kepada Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penyelesaian program Doktor ....., (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik
dengan huruf kecil dan huruf pertama dari nama dan NIM, (4) nama lengkap
universitas, fakultas, dan jurusan diketik dengan huruf kapital, (5) bulan (diketik dengan
huruf kecil dan pertama). Contoh halaman judul dapat dilihat pada bagian 3a-3f
halaman 69-76.
Lembar Persetujuan
Ada dua macam. Lembar persetujuan yang pertama memuat dari para pembimbing.
Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) teks
Tugas akhir oleh ini telah disetujui untuk diujikan, Skripsi oleh ini telah disetujui untuk
diujikan, Tesis oleh ini telah disetujui untuk diujikan Disertasi oleh ini telah disetujui
untuk diujikan, (2) nama Pembimbing dan Pembimbing ll. (dan Pembimbing III untuk
disertasi).
Lembar persetujuan yang kedua memuat pengesahan tugas akhir dan skripsi oleh
para penguji, ketua jurusan, dan dekan atau pengesahan tesis dan disertasi oleh para
penguji dan direktur Pascasarjana. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaan tugas akhir, skripsi, tesis atau disertasi oleh mahasiswa yang
bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji. Dalam
lembar persetujuan, dicantumkan tanggal-bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda
tangan, nama dari masing-masing dewan penguji dan dekanlketua jurusan / program
studi (untuk skripsi) atau direktur Pascasarjana (untuk tesis dan disertasi).
Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian tulisan penuh ungkapan penulis tugas akhir, skripsi tesis, atau
disertasi yang terbebas dari plagiasi, falsifikasi, dan fabrikasi.
Ringkasan
Kata Ringkasan ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik nama penulis diketik dengan spasi dua
spasi dari kata ringkasan, di balik kiri dengan urutan: nama akhi ikut koma, nama awal.
nama tengah (ika ada) diuncak titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan
titik. Judul penelitian miring dan diketik dengan huruf kecil (positif huruf-huruf pertama
dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata tugas akhir, skripsi, tesis, atau
disertasiditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, ikuti dengan nama jurusan
(tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama universitas, dan diakhiri dengan titik.
Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II, dan pembimbing lll (untuk
disertasi).
Dalam ringkasan dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen
pembimbing. Jumlah kata kunci antara tiga sampai lima kata atau gabungan kata. Kata
kunci diperlukan untuk. Dalam teks ringkasan isi secara padat inti sari tugas akhir
skripsi, tesis, atau disertasi yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yangasilkan, simpulan. dan (jika ada) saran yang diajukan
Teks di dalam ringkasan diketik dengan spasi satu spasi) dampanjangnya tidak lebih
dari 750 kata.
Ucapan Terima Kasih
Dalam teks ucapan terima kasih dicantumkan ungkapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang
telah membantu mempersiapkan, melaksanakan, menyelesaikan penuliasan tugas akhir,
skripsi, tesis atau disertasi. Ucapan terimakasih ditulis berhubungan dengan bantuan
akademik dan finansial, misalnya dalam pengembangan dan penyelesaian data.
Tulisan teks ucapan terima kasih diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks ucapan terima kasih diketik dengan 1,5
spasi. Panjang teks maksimal dua lembar kertas ukuran A4. Pada bagian akhir teks (di
pojok kanan bawah) dicantumkan nama terang penulis.
Daftar Isi
Di dalam daftar isi bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan
nomor halaman tempat pemuatanhya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan
huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awal dari kata isi
saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isinya. Contoh format halaman daftar isi
pada lampiran 8 di halaman 99.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat tabel, judul tabel. dan nomor halaman tempat
pemuatan setiap tabel. Judul tabel dalam daftar tabel harus sama dengan judul tabel
yang ada dalam teks. Judul tabel yang membutuhkan lebih dari satu baris diketik
dengan spasi tunggal Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberdayakan
diatas spasi, contoh daftar tabel pada lampiran 9 di halaman 101.
Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor
halaman tempat pemuatannya dalam teks.Judul gambar yang membutuhkan lebih dari
satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang
lainnya sepadan dengan jarak 1,5 spasi.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat
lampiran itu berada. Judul baris yang membutuhkan lebih dari satu baris diketik dengan
spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya sepadan dengan
jarak 1,5 spasi.
Daftar Istilah
Jika dalam suatu tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi banyak digunakan notasi
lain yang memiliki makna tertentu (misalnya, singkatan atau lambang-lambang yang
digunakan dalam matematika, lPA, teknik, dan bahasa), perlu ada daftar notasi. Daftar
ini ditempatkan sebelum daftar isi.
Isi Bagian Inti
Latar Belakang Masalah
Dibagian ini dikemukakan argumen mengapa penelitian perlu dilakukan Argumen
dibangun pada kajian kritis sumber-sumber rujukan primer. Sumber-sumber primer
yang dikaji harus merupakan rujukan mutakhir agar dapat saling garis besar
perkembangan ipteks dan bagian-bagian yang masih perlu diteliti untuk pengembangan
ipteks selanjutnya agar terlihat signifikansi penelitian.
Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
Rumusan masalah harus menggambarkan variable/faktor/ fenomena yang diteliti
dan sifat hubungan antara variabel /faktor/fenomena tersebut. Selain itu, rumusan
masalah dapat ditawar secara empiris dan / atau logis. Rumusan masalah disusun secara
singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam kalimat tanya.
Kajian Pustaka atau Kerangka Berpikir
Kajian Pustaka atau Kerangka Berpikir Kajian pustaka atau kerangka berpikir
merupakan pijakan dalam melakukan penelitian, didasarkan pada teori atau temuan
penelitian yang ridevan, dan dapat berujung pada hipotesis. Kajian pustaka atau
kerangka berpikir dipaparkan pada latar belakang. subbab, atau bab tersendiri.
Pustaka yang dikaji dan dipaparkan pada bagian ini didasarkan pada tiga kriteria, yaitu
(1) prinsip kemutakhiran (minimal 80% pustaka yang dirujuk terbit sepuluh tahun
terakhir), (2) prinsip keprimeran (minimal 80% pustaka yang dirujuk berasal dari hasil
penelitian yang dimuat dalam jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian), dan
(3) prinsip relevansi (hanya pustaka yang relevan dengan masalah yang diteliti saja yang
dirujuk). Isi bagian ini maksimal 10% dari seluruh isi bagian inti tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara logis
dianggap paling tinggi derajat keberterimaannya. Hipotesis dibangun berdasarkan
kerangka berpikir yang telah dipaparkan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis
penelitian yang dituangkan secara eksplisit. Penelitian yang bersifat eksploratoris dan
deskriptif sering tidak membutuhkan hipotesis. oleh karena itu, subbab hipotesis
penelitian tidak harus ada dalam tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang diyakini benar
tanpa harus dibuktikan kebenarannya yang ditulis dalam bentuk pernyataan. Asumsi
penelitian tidak harus ada.
Kegunaan Penelitian
Bagian ini berisi paparan manfaat teoretis dan/atau praktis temuan penelitian.
Temuan penelitian merupakan sintesis dari jawaban pertanyaan penelitian yang sudah
dibahas. Manfaat teoretis berhubungan dengan pengembangan ilmu, sedangkan manfaat
praktis berhubungan dengan aplikasi temuan dalam kehidupan Paparan manfaat
penelitian ditulis secara spesifik sesuai dengan temuan penelitian.
Rancangan Penelitian
Bagian rancangan penelitian berisi paparan tentang pendekatan dan rincian metode
penelitian yang digunakan disertai alasan pemilihannya. Rancangan yang dipaparkan
adalah rancangan yang secara operasional digunakan dalam penelitian, bukan paparan
yang dikutip dari buku.
2.2 Laporan Penelitian
1. Definisi Laporan Penelitian
Laporan penelitian dalam bahasa Inggris yang dikenal dengan report, berasal dari
bahasa Latin portare yang berarti membawa, menyangkut, menyampaikan. Penelitian
menurut Kerlinger ialah proses menemuan yang mempunyai karakteristik sistematik
dan terkontrol, empiris dan berdasarkan pada tiori dan hipotesis atau jawaban
sementara. Menurut Bahdin (2005) laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi
paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitan.
Menurut Cresswell (2012) sebuah laporan penelitian merupakan penyelesaian studi
yang melaporkan sebuah penyelidikan atau eksplorasi masalah, identifikasi pertanyaan
yang akan diselesaikan, dan termasuk data yang dikumpulkan, dianalisis, dan
ditafsirkan oleh peneliti.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari beberapa pengertian menurut para ahli yaitu,
laporan penelitian adalah kerja akhir dari suatu proses panjang atau pendek dari suatu
penelitian atau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi sementara ataupun
terakhir yang disusun secara sistematis, obyektif, ilmiah, dan dilaksanakan tepat pada
waktunya. Laporan penelitian menjadi semakin penting setelah dijadikan peninggalan
tertulis dari suatu penelitian yang telah dilaksanakan.
2. Tujuan Laporan Penelitian
Sebuah laporan penelitian memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Untuk mengenal pasti masalah. Dalam penulisan laporan penelitian yang dibuat
harus bisa membuat pembaca ataupun penulis benar-benar mengenali bahan yang
dibahas.
b. Mencanangkan penyelesaian. Dalam setiap laporan penelitian biasanya disugukan
dengan masalah dan tentunya membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Penyelesaian yang dicanangkan harus tepat sehingga tujuan yang ingin
disampaikan dapat tercapai.
c. Mencanangkan tindakan yang perlu dilakukan. Dalam hal ini penulis hendaknya
mencantumkan beberapa tindakan yang perlukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada sehingga ada kejelasan berupa fakta bukan hanya opini
semata.
d. Membuat kesimpulan. Kesimpulan merupakan inti dari penelitian yang sudah
dibuat oleh penulis. Kesimpulan memegang peranan penting agar pembaca dapat
memahami keseluruhan dari isi laporan yang dibuat serta tujuan dan juga
manfaatanya.
3. Manfaat Laporan Penelitian
Berikut adalah beberapa manfaat penulisan laporan penelitian.
a. Menyampaikan informasi (presentation of information). Tujuan dari penulisan
laporan adalah untuk menyampaikan informasi seputar penelitian yang sudah
dibuat oleh penulis. Informasi-informasi yang disampaikan tentunya diharapkan
dapat berguna bagi masyarakat.
b. Komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu maksud kepada pihak yang
disarankan. Seperti yang kita ketahui bahwa laporan penelitian merupakan
komunikasi tertulis dimana ide penelitian disampaikan oleh penulis lewat media
tulis. Keguanaannya adalah untuk mempermudah komunikasi sehingga mengurangi
pertemuan tatap muka, media tulisan yang dipilih sudah bisa mewakili apa yang
ingin disampaikan oleh penulis.
c. Dokumen yang memberikan maklumat, laporan, ide kepada pembaca tentang suatu
hal. Laporan penelitian adalah sebuah dokumen sah yang memuat suatu ide untuk
disampaikan kepada penulis.
4. Jenis-Jenis Penyajian Laporan Penelitian
Menurut Cresswel (2012) laporan penelitian dapat disajikan berupa (1) Tesis atau
Disertasi, (2) Artikel jurnal, (3) Makalah Konferensi dan Proposal. Sedangkan menurut
Ary (2010) sebuah laporan penelitian mungkin dapat disajikan sebagai (1) Tesis atau
disertasi, (2) artikel jurnal, (3) makalah konferensi. Sebuah pendekatan yang berbeda
dalam pelaporan digunakan untuk setiap permasalahan ini.
a. Tesis dan Disertasi
Tesis dan disertasi adalah laporan penelitian untuk kesiapan sebagai master dan
doktor. Panjang tesis atau disertasi dapat bervariasi, tergantung tradisi di setiap
universitas. Untuk mengembangkan disertasi atau tesis, peneliti pertama-tama membuat
proposal, yang merupakan deskripsi formal rencana untuk menyelidiki masalah
penelitian.. Proses ini dimulai dengan mempertimbangkan apa yang menjadi topik
dalam rencana sehingga pembaca dapat memahami proyek. Langkah selanjutnya adalah
untuk mengatur jenis penelitian yang akan dikembangkan, penelitian kuantitatif atau
kualitatif. Proses perencanaan awal ini diakhiri dengan presentasi proposal ke panitia.
b. Artikel Jurnal
Peneliti mempersiapkan sebuah artikel jurnal untuk pembaca publikasi ilmiah serta
untuk editor dan individu yang meninjau penelitian. Sebuah artikel jurnal akan dipoles,
laporan penelitian yang dikirim ke editor jurnal lebih pendek. Editor mengatur selama
dua sampai tiga pengulas untuk memberikan komentar tentang penelitian. Editor
kemudian membuat keputusan berdasarkan komentar pengulas, yang biasanya jatuh ke
dalam salah satu keputusan dari tiga kategori: menerima, merevisi dan kirimkan
kembali, atau menolak. Jika artikel diterima, editor menerbitkan dalam sebuah jurnal.
Sebuah artikel jurnal jauh lebih pendek daripada tesis atau disertasi karena keterbatasan
halaman yang dikenakan oleh penerbit dan editor jurnal. Namun, artikel jurnal kualitatif
lebih lama dari artikel jurnal kuantitatif karena kutipan yang luas dan panjang diskusi
deskripsi dan tema. Format jurnal kuantitatif dan kualitatif artikel bervariasi dari satu
jurnal yang lain.
c. Makalah Konferensi
Sebuah norma penelitian adalah bahwa individu secara terbuka dapat berbagi
laporan penelitian mereka sehingga informasi dapat diakses oleh masyarakat umum.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menyajikan makalah pada
konferensi asosiasi profesional. Mengembangkan dan menyajikan makalah konferensi
dari studi penelitian membantu untuk mempublikasikan penelitian, menyediakan
masukan penelitian untuk resume, membantu untuk memajukan karya penulis dalam
komunitas pendidikan riset, dan membangun pengetahuan di antara para peneliti
menjelajahi topik/tema. Para penonton untuk konferensi mungkin peneliti, praktisi, atau
pembuat kebijakan.
Para peneliti menyiapkan makalah konferensi untuk khalayak yang menghadiri
konferensi sebagai peserta. Biasanya panjang makalah konferensi hampir sama dengan
jurnal artikel, sekitar 25 halaman ditambah tabel, angka-angka, dan lampiran. Sebuah
proposal konferensi singkat untuk menjelaskan studi/penelitian di sebuah konferensi.
Biasanya, proposal ini berjumlah sekitar tiga halaman dan peninjau menggunakannya
untuk menentukan apakah mereka akan menerima penelitian penulis untuk presentasi di
konferensi.
5. Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Penulisan Laporan
Penulis dalam praktik menulis laporan penelitian yang baik, yaitu sebagai berikut.
 Menggunakan bahasa yang jelas/tidak bias
 Pemilihan kata-kata ilmiah yang sesuai dengan penelitian
Ketika menulis laporan penelitian, pilih kata-kata yang tepat disesuaikan dengan
bidang penelitian. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkonsultasikan dengan kamus
istilah. Bahasa yang dipilihpun bahasa penelitian. Misal: istilah perabndingan dan
hubungan adalah kata-kata yang baik digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan
eksplor dan penemuan baik digunakan dalam penelitian kualitatif.
 Perhatikan etika dalam menulis hasil penelitian
Etika penulis:
 Laporan jujur. Peneliti tidak memalsukan data untuk mendukung hipotesis,
ataupun menghilangkan hasil yang kurang sesuai dengan harapan
 Berbagi hasil penelitian. Peneliti membuat laporan yang bisa dinikmati, dibaca,
dan dimanfaatkan oleh khalayak luas, dalam bentuk lisan maupun tertulis.
 Menahan diri dari duplikasi. Laporan harus mencerminkan independensi penulis,
tidak mengirimkan atau memakai karya orang lain.
 Mewaspadai potensi masalah penelitian, seperti kepentingan, ekonomi, dan
sebagainya yang bisa menyebabkan hasil penelitian menjadi bias.
 Penulis adalah yang berkontribusi utama. Penulis merumuskan dari bab awal
hingga akhir, tidak mudah memuatkan ide dari orang lain.
 Melihat dengan sudut pandang yang konsisten
Peran peneliti dalam penelitian tentu bervariasi. Dalam penelitian kuantitatif,
peneliti berperan sebagai orang ketiga serba tahu. Sedangkan penelitian kualitatif,
peneliti berperan sebagai orang pertama dan setiap pengalamannya langsung ditulis
dalam laporan penelitian.
 Seimbang antara desain penelitian dan konten
Peneliti mampu menyeimbangkan keidealan desain penelitian, namun juga
memperhatikan konten atau isi penelitian. Misal yang termasuk dalam desain atau
model penelitian yaitu pengambilan sampel, sedangkan yang termasuk konten atau isi
penelitian yaitu metode pembelajaran, materi pelajaran, dsb.
 Adanya koneksitas yang konsisten
Peneliti harus mampu menghubungkan bagian-bagian dalam laporan penelitian,
sehingga mampu memberikan peluang diskusi bagi para pembaca. Misal variabel
prestasi belajar, maka di setiap bagian selalu menggunakan istilah prestasi belajar,
bukan nilai atau hasil belajar (meskipun maksudnya sama).
 Judul singkat dan jelas
Ada 2 komponen naskah laporan penelitian yangsangat penting yaitu judul dan
abstrak. Judul tidak lebih dari 12 kata, menghindari kata yang berlebihan, memiliki
makna yang jelas. Judul merupakan kata kunci atau kepala bagi penelitian.
Judul penelitian kuantitatif menurut APA (2010), meliputi:
 Variabel bebas dan variabel terikat tercantum berurutan
 Peserta penelitian
 Lokasi penelitian
Judul penelitain kualitatif, komponennya meliputi:
 Fenomena pusat/utama yang sedang diteliti
 Peserta penelitian
 Lokasi penelitian
6. Struktur Laporan Penelitian
 Desain Struktur Kuantitatif
Tubuh laporan terdiri dari lima bagian utama. Bagian ini sama dengan lima bagian
yang biasanya ditemukan dalam laporan kuantitatif yang diterbitkan. Dengan
mengetahui struktur ini akan membantu peneliti dalam membaca dan memahami
penelitian untuk mencari informasi. Artikel jurnal, isi dari materi bagian depan dan
bagian belakang cukup terbatas karena keterbatasan tempat. Sedangkan disertasi atau
tesis, peneliti menjelaskan masalah yang lebih banyak untuk membantu pembaca
memahami organisasi penelitian. Abstrak adalah salah satu bagian materi depan yang
merupakan pilihan dalam laporan, tetapi jika ditulis dalam bentuk lengkap untuk
mencakup semua elemen abstrak, membantu pembaca mengidentifikasi bagian-bagian
utama dari penelitian. Bagian lain dari tubuh penelitian adalah "Metode" diskusi.
Bagian ini cenderung bervariasi dari satu laporan penelitian yang lain karena prosedur
yang berbeda penulis gunakan untuk desain penelitian mereka.
 Desain Struktur Kualitatif
Ada beberapa pendekatan alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk menulis
penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut.
 Pendekatan Scientific ini mirip dengan penelitian kuantitatif di mana semua atau
sebagian besar dari lima bagian (pendahuluan, review sastra, metode, hasil, dan
diskusi).
 Pendekatan Storytelling dapat memiliki struktur yang bervariasi. Penulis
menggunakan perangkat sastra (misalnya, metafora, analogi, plot, klimaks) dan
persuasif, menulis kreatif untuk menyajikan penelitian.
 Pendekatan Thematic meliputi diskusi yang luas tentang tema-tema utama yang
muncul dari analisis data kualitatif. Seringkali, pendekatan ini menggunakan
kutipan yang luas dan kaya detail untuk mendukung tema. Seringkali tema
tersebut saling berkaitan dan dimasukkan dalam desain kualitatif tertentu seperti
grounded theory, etnografi, atau desain naratif.
 Pendekatan Descriptive memuat penjelasan rinci tentang orang dan tempat untuk
membawa narasi. Penelitian model ini mungkin menyampaikan kehidupan
sehari-hari dari individu.
 Pendekatan Theoritical adalah ketika penulisan dimulai dengan teori (misalnya,
studi kasus berorientasi secara teoritis), berakhir dengan teori (misalnya,
grounded theory), atau memodifikasi teori yang ada berdasarkan pandangan
peserta.
 Pendekatan Experimental, Alternative, atau Performance dapat mencakup
laporan penelitian kualitatif dalam bentuk puisi, cerita fiksi, drama, atau account
yang sangat personal, yang disebut autoethnography.
Berikut akan disajikan laporan penelitian kualitatif, perbandingan antara pendekatan
scientific dan storytelling.
Struktur ilmiah kualitatif (qualitative scientific structure)
Peneliti memuatkan prosedur rinci penyelidikan dan mengikuti bentuk umum
laporan penelitian yang meliputi pengenalan, prosedur, temuan, dan diskusi. Namun,
sebuah laporan kualitatif ilmiah tetap berbeda dari format kuantitatif standar. Dalam
pendekatan ilmiah kualitatif, memakai istilah prosedur bukan metode, dan temuan
bukan hasil.
Struktur cerita kualitatif (qualitative storytelling structure)
Pendekatan ini lebih fleksibel dalam menulis laporan kualitatif, artinya penelitian
diungkapkan melalui deskripsi, refleksi penulis dalam mengartikan data, pemahaman
yang lebih besar dari fenomena tersebut, dan kembali ke sikap penulis pada topik.
Format ini dapat ditemui dalam desain penelitian kualitatif seperti etnografi dan
penelitian naratif.
7. Sistematika Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan ilmiah. Karena sifatnya kegiatan
ilmiah, maka dapat dilakukan oleh siapapun sepanjang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan. Khusus jika yang melakukan adalah mahasiswa pada jenjang sarjana
laporannya dapat dikategorikan sebagai skrispi (S-1), tesis untuk pascasarjana, dan
disertasi untuk doktor.
Bentuk penelitian yang dilakukan dapat berupa hasil penelitian kuntitatif,
kualitatif, kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan. Isi dan sistematika laporan
hasil penelitian kuantintatif untuk sebuah skripsi terdiri dari bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar logo, halaman
judul, lembar persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, daftar lainnya. Bagian inti terdiri dari Pendahuluan, Kajian Pustaka/Landasan
Teori. Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Analisis, Penutup. Sedangkan bagian
akhir terdiri dari daftar rujukan, lampiran-lampiran dan riwayat hidup.
Selengkapnya isi dan sistematika masing-masing bagian skripsi dijelaskan sebagai
berikut:
 Isi Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi : Judul, kata skripsi secara lengkap disertai dengan identitas
peneliti dan almamaternya. (Nama, NPM, Jurusan, Fakultas, logo dan lambang
perguruan tinggi, tahun lulus ujian). Semuanya ditulis dalam huruf capital dengan
susunan secara simetris.
Halaman Logo
Hanya berisi lambang IKIP Budi Utomo Malang dengan ukuran menyesuaikan.
Halaman Judul
Formatnya sama dengan halaman sampul, hanya ditambahkan teks: Skripsi
Diajukan Kepada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
Matematika
Lembar Persetujuan
Ada dua lembar yaitu lembar pertama memuat persetujuan para pembimbing . Hal
yang dicantumkan adalah (1) Skripsi oleh ….. ini telah disetujuai untuk diujikan (2)
Nama Pembimbing lengkap dengan Nomor Induk Pegawai (jika ada)
Lembar kedua berisi pengesahan skripsi oleh para pembimbing/penguji dan ketua
jurusan atau dekan
Abstrak
Kata Abstrak ditulis ditengah halaman. Dituliskann judul skripsi di bawah abstrak
disertai dengan nama dosen pembimbing dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak
dicantumkan kata kunci yang ditempatkan dibawah nama dosen pembimbing . Jumlah
kata kunci 3-5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi system informasi
ilmiah. Dengan kata kunci dapat menemukan judul skripsi.
Abstrak memuat intisari skripsi secara pada dan singkat yang mencakup latar
belakang , masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan akhir, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks dalam abstrak dibuat spasi
tunggal dengan panjang kalimat tidak melebihi 2 halaman kertas kuarto.
Kata Pengantar
Mencantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang,
lembaga, organisasi atau pihak lain yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi.
Panjang tidak melebihi 2 halaman quarto. Pada bagian akhir kata pengantar (pojok
kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut nama penulisnya.
Daftar Isi
Memuat Judul Bab, subbab, dan anak subbab disertai dengan nomor halaman
pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik huruf capital, sedangkan bagian
subbab dan anak subbab hanya ditulis dengan huruf capital pada bagian awalnya saja.
Daftar Tabel
Memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor pemuatan tabelnya. Judul tabel yang
lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar judul tabel diberi jarak 2 spasi.
Daftar Gambar
Memuat nomor gambar, judul gambar, serta nomor pemuatan gambaran, dalam
teks. Judul gambar lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar judul gambar
berjarak 2 spasi.
Daftar Lampiran
Memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta nomor pemuatan lampiran dalam
teks. Judul lampiran lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar judul
lampiran berjarak 2 spasi.
Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai
makna esensial (misalnya singkatan atau lambang) terutama dalam matematika, teknik
atau bahasa maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-lambang atau tanda-tanda
tersebut.
 Isi Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah mengemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil penelitian,
kesimpulan sebuah seminar atau pengalaman pribadi yang berkaitan erat dengan
masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang diteliti mendapat landasan
berpijak yang lebih kokoh.
1.2 Rumusan Masalah
Adalah suatu pertanyaan yang akan dijawab dalam sebuah penelitian. Oleh karena
itu hendaknya disusun secara singkat. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan
variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan
subjek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris atau
dengan kata lain memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan.
Contoh:
 Adakah perbedaan prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita
antara Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan metode X dan Y pada
siswa kelas V SD Alengkapura-Malang
 Adakah hubungan antara prestasi belajar matematika dengan fisika pada siswa
kelas VII SMP Negeri Balaidesa-Malang
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi
dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.
Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan
dengan menggunakan kalimat Tanya, sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam
bentuk pernyataan.
Contoh:
 Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika dalam
menyelesaikan soal cerita antara yang PBM menggunakan metode X dan Y pada
siswa kelas V SD Alengkapura-Malang
 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar matematika
dengan fisika pada siswa kelas VII SMP Negeri Balaidesa-Malang
1.4 Hipotesis Penelitian (Fakultatif)
Hipotesis dalam sebuah penelitian tidak harus selalu ada, sehingga tidak semua
penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang
bersifat eksploratif dan deskrftif tidak membutuhkan hipotesis.
Secara procedural hipotesis diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka,
karena hipotesis adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari
kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang
dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitive atau directional, artinya dalam
rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan perbedaan antar varuabel ,
melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan tersebut.
Contoh :
 Ada perbedaan prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita
antara Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan metode X dan Y pada
siswa kelas V SD Alengkapura-Malang
 Ada hubungan antara prestasi belajar matematika dengan fisika pada siswa kelas
VII SMP Negeri Balaidesa-Malang
 Prestasi belajar matematika siswa kelas X SMU Negeri Padalarang yang
pekerjaan rumah dikoreksi bersama lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan
rumah tidak dikoreksi.
Perlu diingat bahwa hipotesis yang baik hendaknya:
 Menyatakan hubungan (pertautan) antara dua variable atau lebih
 Dapat diuji secara empiris
 Dirumuskan dalam pernyataan yang singkat, padat, dan jelas.
1.5 Kegunanaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya sebuah penelitian terutama
bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti yang
luas. Dengan kata lain dalam subbab ini berisi alas an kelayakan atas`masalah yang
diteliti. Dari uraian tersebut diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap
masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
1.6 Asumsi (Fakultatif)
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang
dijadikan pejakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya
peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap murid dapat diukur dengan menggunakan
skala sikap, sehingga dalam penelitian peneliti tidak perlu membuktikan kebenaran hal
yang diasumsikan tersebut. Oleh karena itu peneliti dapat langsung memanfaatkan hasil
pengukuran sikap yang diperolehnya.
Asumsi dapat bersifat substantive atau metodologis. Asumsi substantive
berhubungan dengan masalah penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkaitan
dengan metodologi penelitian. Yang perlu diperhatikan peneliti adalah, dalam suatu
penelitian asumsi adalah sesuatu yang tidak harus ada (fakultatif).
1.7 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Yang dikemukakan dalam subbab ruang lingkup penelitian adalah variable-variabel
yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Juga dapat
dipaparkan penjabaran variable menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya.
Keterbatasan penelitian tidak harus selalu ada, namun demikian keterbatasan
seringkali diperlukan agar para pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai
dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang
tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut
pada dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan
karena alasan-alasan procedural, teknik penelitian, ataupun karena factor logistic.
Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adapt, tradisi, etika,
dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang
diinginkan.
1.8 Definisi Istilah (Fakultatif)
Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian
atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang
ditegaskan adalah yang berhubungan dengan konsep pokok dalam penelitian. Kriteria
bahwa suatu istilah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau
variable penelitian. Penegasan istilah disampaikan secara langsung dan tidak diuraikan
asal-usulnya. Penegasan istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan
oelh peneliti.
Penegasan istilah dapat berbentuk definisi operasional variable yang akan diteliti,
definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang dapat
diamati. Secara tidak langsung definisi operasional akan menunjuk alat pengambil data
yang cocok digunakan. Contoh definisi operasional dari variable “prestasi aritmatika”
adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi,
mengalikan, membagi, dan menggunkan decimal.
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena dengan teramatinya konsep
atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Selain itu penyusunan
definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa
yang akan dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Penelitian sebagai kegiatan ilmiah, didalamnya memerlukan dugaan atau jawaban
sementara sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Dengan cara demikian
akan diperoleh jawaban yang diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib
mengkaji teori-teori atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah
yang akan diteliti. Dalam mengkaji suatu teori, tidak hanya teori yang relevan saja
lebih-lebih teori yang bertentangan juga diperlukan sebagai kerangka berpikir peneliti.
Kajian pustaka memuat dua hal pokok. Pertama, deskripsi teoritis tentang objek
(variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa
argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya. Untuk dapat
memberikan deskripsi teoritis terhadap variable yang diteliti, maka diperlukan adanya
kajian teori yang mendalam. Kedua, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut
peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan
hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil
penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam subbab tersendiri.
Prinsip bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu:
 Prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian histories), prinsip kemutakhiran
penting karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan cepat. Sebuah teori
yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode
berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi
berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representative.
Hal yang serupa juga berlaku terhadap telaah laporan-laporan penelitian.
 Prinsip relevansi, hal ini diperlukan untuk menghasilkan kajian pustakayang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam metodologi penelitian adalah Rancangan
Penelitian, Populasi dan Sample, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan
Teknik Analisis Data.
3.1 Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu
diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Rancangan
penelitian diartikan sebagai strategi untuk mengatur latar penelitian agar peneliti
memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variable dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian eksperimental rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling
memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variable-variabel lain yang diduga ikut
berpengaruh terhadap variable terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian
eksperimen selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian
berisi penjelasan tentang jenis penilitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan
sifatnya, apakah penelitian ekploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, atau yang lain.
Disamping itu dalam bagian ini dijelaskan pula variable-variabel yang dilibatkan dalam
penelitian serta sifat hubungan antara variable-variabel tersebut.
3.2 Populasi Penelitian
Istilah populasi dan sample tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
menggunakan sample sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasarannya adalah
seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian.
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan,
agar banyaknya sample dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat.
Tujuannya agar sample yang dipilih benar-benar representative atau dapat
mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Sifat Kerepresentatifan sample
merupakan criteria penting dalam pemilihan sample dalam kaitannya dengan maksud
menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian terhadap sample ke populasinya, maka
semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan.
Jadi hal-hal yang dibahas dalam subbab populasi dan sample adalah: (a)
indentifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur
dan teknik pengambilan sample, serta (c) banyaknya sample.
3.3 Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti. Setelah itu baru dipaparkan prosedur pengembangan instrumen,
pengumpul data atau alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini
akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur,
paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrument yang baik juga harus memenuhi
persyaratan realibilitas. Apabila alat ukur tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada
kewajiban melaporkan tingkat validitas dan realibilitas tentang instrument yang
digunakan.
Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian
skor atau kode masing-masing butir pertanyaan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan
secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang
digunakan. Khusus dalam bidang eksakta istilah instrument penelitian kadangkala
dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam
penelitian. Oleh karenanya subbab ini dapat diganti dengan Alat dan Bahan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan (a) Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, (b) Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat
dalam proses pengumpulan data, serta (c) Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pengumpul data, perlu dijelaskan
cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses
mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat berwenang, dan hal lain yang sejenis
tidak perlu dilaporkan. Walaupun hal ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilewatkan
dalam proses pelaksanaan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Subbab analisis data memuat tentang jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat
dari metode yang digunakan, maka terdapat dua jenis statistik yang dapat diterapkan,
yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif (inferensial). Jika statistik induktif maka
terdapat statistik parametrik dan non-parametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan
dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai, atau hipotesis yang hendak
diuji. Oleh karena itu, yang lebih penting untuk diperhatikan dalam analisis data adalah
ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya
mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik
analisis sejenis dalam statistic non parametric. Penerapan statistic parametric secara
tepat harus memenuhi beberapa persyaratan, sedangkan penerapan statistic non
parametric tidak menuntut persyaratan tertentu.
Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analasis data yang digunakan perlu
juga dijelaskan alasan pemilihannya, apabila teknik analisis data yang dipilih sudah
cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar.
Sebaliknya jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang
popular) maka uraian tentang analisis perlu dijabarkan secara rinci.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada umumnya penelitian yang bertujuan menguji suatu hipotesis, laporan
mengenai hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua bagian penting. Pertama,
berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variable. Kedua, memuat uraian
tentang hasil pengujian hipotesis.
Bab hasil penelitian memuat subbab (a) Paparan data, (b) Analisis Data, (c) Pengujian
hipotetsis, dan (d) pembahsan jika diperlukan.
4.1 Paparan Data (Deskripsi Data)
Subbab ini memuat beberapa, utamanya yang berkaitan dengan temuan dan data
yang didapat selama penelitian. Misalnya nilai siswa, hasil angket dalam bentuk skore
atau data-data yang sifatnya kualitatif.
Dalam banyak penelitian, hasil yang sudah disajikan secara statistik atau grafik
tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan terhadap hal tersebut masih
diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat
faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti. Hal-hal yang berkaitan
dengan rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-
temuan tersebut diletakkan dalam lampiran yang ada.
4.2 Analisis Data
Berisi hal-hal yang berkaitan dengan rumus-rumus dan perhitungan yang sesuai
dengan statistik yang digunakan. Dalam hal ini dapat berupa statistik parametrik, non-
parametrik, atau statistik deskriptif.
4.3 Pengujian Hipotesis
Berisi paparan tentang hasil pengujian hipotesis yang pada dasarnya tidak berbeda
dengan penyajian umum temuan penelitian untuk masing-masing variable. Hipotesis
penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam subbab ini, termasuk dalam penyajian
secara berpasangan antara hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
Masing-masing hipotesis diikuti cara pengujiannya serta penjelasan atas`hasil
pengujian secara ringkas dan padat. Penjelasan terhadap hasil pengujian hipotesis ini
terbatas`pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik.
4.4 Pembahasan
Subbab ini mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan
pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana
tujuan penelitian dicapai (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian (3)
mengintegrasikan temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan
(4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus
disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran
terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang
ada.
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting, jika hipotesis penelitian yang
diajukan ditolak. Sebuah hipotesis ditolak, dibebabkan oleh banyak faktor. Pertama,
factor non-metodologis misalnya adanya intervensi variable lain sehingga menghasilkan
kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan
metodologis misalnya instrument yang digunakan tidak sahih atau kurang reliable.
Selanjutnya dalam pembahasan perlu diuraikan lebih lanjut mengenai letak
ketidaksempurnaan instrument yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau
kesalahan yang ada akan menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi
penelitian sejenis diwaktu-waktu yang akan datang.
Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi
teori atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan
bermaksud menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan
bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai
dengan rumusan teori yang baru.
BAB V PENUTUP
Bab penutup memuat beberapa hal penting yang berkaitan dengan kesimpulan dan
saran-saran penting dalam sebuah penelitian.
5.1 Kesimpulan
Isi kesimpulan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan terikat secara substantive terhadap temuan-
temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan
dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan
secara lengkap pada Bab IV. Tata urutannyapun hendaknya sama dengan yang ada
dalam bab tersebut. Dengan demikian, konsistensi dan tata urutan rumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan tetap terpelihara.
5.2 Saran-saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-
batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran tersebut ia tidak mengalami
kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Saran dapat ditujukan kepada
sebuah intitusi perguruan tinggi, pemerintah atau swasta, atau pihak lain yang dianggap
layak.
 Isi Bagian Akhir
Hal-hal penting yang tersarikan dalam bagian akhir sebuah karya ilmiah yang
berupa skrispi adalah (a) Daftar Rujukan, (b) Lampiran-lampiran, (c) Daftar riwayat
hidup.
Daftar Rujukan
Istilah lain untuk daftar rujukan adalah daftar pustaka. Dalam daftar rujukan bahan
pustaka yang dimasukkan harus sudah dimasukkan dalam teks sebelumnya. Artinya,
bahan pustaka yang dipakai sebagai bahan bacaan akan tetapi tidak dirujuk dalam teks
tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya untuk semua bahan pustaka
yang telah disebutkan dalam teks, harus tercantum dalam daftar pustaka.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang telah dirujuk oleh penulis. Penulisannya spasi tunggal, sedangkan jarak
antar rujukan spasi ganda.
Sumber rujukan dapat berupa buku, buku yang berisi kumpulan artikel (ada
editornya), artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya), jurnal, jurnal dari CD-
ROM, majalah atau koran, koran tanpa penulis, karya terjemahan, dokumen resmi
pemerintah, skripsi, tesis, disertasi, makalah dalam seminar atau sejenisnya, internet
berupa karya individual atau artikel/jurnal atau bahan diskusi atau E-mail pribadi.
Lampiran-lampiran
Lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk
sebuah karya ilmiah, misalnya instrumen penelitian, data mentah, hasil penelitian,
rumus-rumus statistika yang diperlukan, hasil perhitungan statistik, surat ijin dan bukti
telah melaksanakan penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk
mempermudah pemanfaatnya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan
menggunakan angka Arab.
Riwayat Hidup
Riwayat hidup yang dicantumkan hendaknya secara naratif dan menggunakan sudut
pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal penting yang
perlu dicantumkan dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat tanggal
lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi, dan informasi tentang prestasi
yang pernah diraih selama belajar terutama di perguruan tinggi maupun pada waktu
dipendidikan dasar dan menengah. Bagi yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan
nama suami/istri dan putrid-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan ukuran spasi
tunggal.
8. Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Penyusunan Laporan
Menurut Dvorak dalam Ary (2011) sering terjadi kesalahan dalam penyusunan
laporan penelitian, yaitu sebagai berikut.
a. Judul laporan penelitian
Terlalu panjang dan tidak mencerminkan dengan tepat masalah yang dpecahkan.
Artinya judul itu lebih luas atau lebih sempit daripada masalah yang dikemukakan.
b. Masalah penelitian
 Pernyataan dan analisis masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, dan
tujuan penyelidikan tidak disebutkan bahkan terpencar-pencar di dalam laporan
sehigga mempersulit peneliti dalam menetapkan masalah.
 Manfaat masalah tidak berarti apa-apa (semata karena untuk mendapatkan gelar
dan bukan karena untuk memperoleh pengalaman profesional yang berharga).
 Pernyataan masalah terlalu bertele-tele atau berbelit-belit.
 Analisisnya tidak berhasil menyelesaikan konsep masalah permasalahan.
 Batasan istilah untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang penyelidikan
tidak disajikan.
c. Tinjauan kepustakaan yang berkaitan
Kaitan kepustakaan tidak jelas. Seringkali peneliti memasukkan beberapa tinjauan
pustaka yang mungkin memiliki keterkaitan yang rendah bahkan tidak terkait sama
sekali. Selain itu terkadang menggunakan bahan pustaka yang tidak asli, padahal bahan
yang asli mudah diperoleh.
d. Metode penelitian dan prosedurnya
Metode penelitian dan prosedur yang digunakan belum sesuai.
 Instrumen penelitian belum diuji cobakan.
 Jumlah sample yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
 Analisis data tidak tepat (statistika)
e. Hasil penelitian
 Data yang belum diproses namun sudah disajikan. Bentuk yang digunakan
terlalu kasar bagi pembaca untuk bisa memperoleh manfaat maksimum dari hasil
penelitian.
 Hasil tidak lengkap
 Hasil tidak ditempatkan pada perspektif yang tepat
 Penafsiran hasil penelitian dicampur adukkan dengan dengan rangkuman hasil
penelitian.
 Generalisasi yang dibuat melampaui data yang telah dikumpulkan. Generalisasi
juga hanya didasarkan pada tinjauan pustaka yang berkaitan bukan pada hasil
penelitian.
2.3 Perbedaan Proposal dan Laporan Penelitian
Proposal penelitian dan laporan penelitian hampir sama dalam banyak hal,
perbedaan utama adalah bahwa proposal penelitian dihasilkan sebelum penelitian
dimulai, sementara laporan penelitian disusun setelah penelitian selesai (Fraenkel &
Wallen, 2009). Selain hal tersebut ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan
tentang proposal penelitian dan laporan penelitian (Fraenkel & Wallen, 2009) yaitu
sebagai berikut.
1. Penelitian Proposal Versus Laporan Penelitian
 Sebuah proposal penelitian mengkomunikasikan rencana peneliti untuk studi.
 Sebuah laporan penelitian berkomunikasi apa yang sebenarnya dilakukan dalam
studi dan apa dihasilkan.
2. Bagian Utama dari Proposal Penelitian atau Laporan
 Bagian utama adalah bagian terbesar dari proposal atau laporan dan umumnya
mencakup masalah yang akan diteliti (termasuk pernyataan dari masalah atau
pertanyaan ,hipotesis penelitian dan variabel, dan beberapa definisi); penelaahan
terhadap sastra; prosedur (termasuk deskripsi sampel, instrumen untuk
digunakan, desain penelitian, dan prosedur yang harus diikuti;
identifikasiancaman terhadap validitas internal; deskripsi dan justifikasi prosedur
statistik digunakan); dan (dalam proposal) anggaran biaya yang diharapkan.
 Semua bagian dari proposal penelitian atau laporan penelitian harus konsisten
dengan satu lain .
3. Bagian Unik untuk Penelitian Laporan
 Perbedaan penting antara proposal penelitian dan laporan penelitian adalah
bahwa laporan penelitian menyatakan apa yang dilakukan bukan apa yang akan
dilakukan dan termasuk hasil aktual penelitian. Dengan demikian, dalam sebuah
laporan, deskripsi temuan terkait untuk masing-masing hipotesis penelitian atau
pertanyaan disajikan, bersama dengan diskusi, temuan penelitian, menyiratkan
pengetahuan secara keseluruhan dan praktek.
 Biasanya, bagian akhir dari laporan ini adalah persembahan beberapa saran
untuk penelitian lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk
mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor-sponsor
penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan
masalah. Dari segi substansi, dapat dinyatakan bahwa proposal tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi adalah laporan tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi minus bab
mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan penutup. Oleh karena itu, format
proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi sama dengan format tugas akhir,
skripsi, tesis, dan disertasi, minus bagian hasil pembahasan, dan penutup.
2. Laporan penelitian adalah kerja akhir dari suatu proses panjang atau pendek dari
suatu penelitian atau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi
sementara ataupun terakhir yang disusun secara sistematis, obyektif, ilmiah, dan
dilaksanakan tepat pada waktunya. Isi dan sistematika laporan hasil penelitian
kuantintatif untuk sebuah skripsi terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar logo, halaman judul,
lembar persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, daftar lainnya. Bagian inti terdiri dari Pendahuluan, Kajian
Pustaka/Landasan Teori. Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Analisis,
Penutup. Sedangkan bagian akhir terdiri dari daftar rujukan, lampiran-lampiran dan
riwayat hidup.
3. Proposal penelitian dan laporan penelitian hampir sama dalam banyak hal,
perbedaan utama adalah bahwa proposal penelitian dihasilkan sebelum penelitian
dimulai, sementara laporan penelitian disusun setelah penelitian selesai.
B. Saran
Mengajukan proposal penelitian memang membutuhkan perencanaan yang matang,
meskipun kadangkala si peneliti mengalami kesulitan. Misalnya dalam menentukan
permasalahan yang ingin diangkat. Oleh karena itu, sebagai peneliti muda kita harus
lebih banyak menguasai tentang menulis proposal penelitian dan laporan penelitian
yang sistematis.
Daftar Rujukan
Indriati, E. (2001). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal. 30
Mardalis. 1999. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Ed. 1 Cet. 4. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional. hal. 43
PPKI .2017. UNIVERSITAS NEGERI MALANG: UMPRESS
Ary, D. dkk. (2010). Introduction to Research in Education (8th ed). United States:
Wadsworth Cengage Learning.
Bahdin. N. & Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Medan: Kencana
Creswell, J.W. (2012). Educational Research (4th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Fraenkel, J.R & Wallen, N.E. (2009). How to Desaign and Evaluate Research
inEducation (7th ed). Newyork: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai