Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Pembelajaran


Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2008) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal (Arsyad, 2008). Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2008)
mengemukakan tiga ciri media yaitu:
a) Ciri Fiksatif (Fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Trasnformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif.
c) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

2.2. Media Pembelajaran Matematika Berbasis GeoGebra


GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001.
Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah prgram komputer untuk
membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Hohenwarter &
Fuchs (2008) juga menyatakan bahwa GeoGebra sangat bermanfaat sebagai
media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut.

5
a) Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Dalam hal ini, dalam pembelajaran yang bersifat tradisional, guru
memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan
memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.
b) Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi
konsep matematika tertentu, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam
maupun lingkaran luar segitiga, atau garis singgung.
c) Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi peserta didik
untuk menemukan suatu konsep matematis, misalnya tempat kedudukan
titik-titik atau karakteristik parabola.

2.3. Model Pembelajaran ICARE


Tahapan pelaksanaan ICARE dipaparkan sebagai berikut :
 Introduction
Pada tahap pengalaman pembelajaran ini, para guru atau fasilitator
menanamkan pemahaman tentang isi dari pembelajaran kepada para
peserta didik. Bagian ini harus berisi penjelasan tujuan pembelajaran
dan apa yang akan dicapai selama pelajaran tersebut.
 Connection
Pada tahap connection dari pembelajaran, guru menseting
pembelajaran agar siswa mampu menghubungkan bahan ajar yang
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa dari pembelajaran atau
pengalaman sebelumnya.
 Application
Bagian application harus berlangsung paling lama pada proses
pembelajaran yang mengharuskan siswa berusaha secara mandiri atau
bersama-sama dengan kelompoknya, untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dengan menggunakan informasi dan
kecakapan baru yang telah mereka peroleh.

6
 Reflection
Bagian ini merupakan ringkasan dari pembelajaran, sedangkan peserta
memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka
pelajari.
 Extension
Kegiatan bagian extension adalah kegiatan dimana guru menyediakan
kegiatan yang dapat dilakukan siswa setelah pembelajaran berakhir
untuk memperkuat dan memperluas pembelajaran. Kegiatan extension
dapat dilakukan dengan meberikan tugas rumah pada siswa. Kegiatan
extension dapat meliputi penggalian informasi baru, atau latihan soal.

2.4. Kemampuan Pemecahan Masalah


Masalah matematika memerlukan beberapa tahap yang melibatkan rumus-
rumus tertentu untuk menentukan solusi atau penyelesaian dari masalah tersebut.
Adapun indikator-indikator kemampuan pemecahan masalah menurut NCTM
(2000) adalah sebagai berikut.
1. Memformulasikan masalah
2. Menerapkan berbagai strategi untuk menyelesaikan permasalahan
3. Menyelesaikan masalah
4. Mengecek dan menginterpretasikan hasil yang telah diperoleh
5. Menggeneralisasi hasil yang telah diperoleh dari permasalahan

Pada penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan


pemecahan masalah matematika siswa adalah indikator yang merujuk pada
NCTM (2000). Kemampuan pemecahan masalah dalam matematika perlu
dilatih dan dibiasakan sedini mungkin kepada siswa. Kemampuan ini sangat
diperlukan siswa sebagai bekal dalam memecahkan masalah dan masalah
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

7
2.5. Kualitas Media Pembelajaran
Menurut Nieveen (dalam Suharta, 2013), hal penting yang perlu
diperhatikan dalam penelitian desain adalah kualitas produk, yaitu valid, praktis,
dan efektif. Kriteria valid tardiri dari validitas isi (relevan) dan validitas konstruk
(konsisten). Untuk lebih jelasnya, kualitas dan kriteria kualitas disajikan sebagai
berikut.
Tabel 2. 1 Kualitas dan Kriteria

Kualitas Kriteria
Validitas isi (relevan) Intervensi dan desain didasarkan pada pengetahuan
state-of-the-art atau “nilai tambah”, di samping
sesuai dengan suatu teori
Validitas konstruk Intervensi dirancang secara logis, atau ada
(konsisten) konsistensi antara satu komponen dengan komponen
lainnya
Praktis Intervensi dapat digunakan dalam setting yang telah
didesain dan dikembangkan
Efektif Penggunaan intervensi berakibat pada hasil yang
diharapkan
(Suharta, 2013)

Anda mungkin juga menyukai