Anda di halaman 1dari 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK Ei aga anna ana MZ, ebayer as aaa Seat 1210 Te) 726020, a. (2) S387 Nomor PR.03-02-8t/09 Jakarta,22 April 201 Lampiran = Kepada Yth 1. Para Kepala Balai Besar dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional 2. Para Kepala Satuan Kerja (SNVT/SKPD) di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga di Vempat Peribal Korcksi dan Penjelasan Tambahan atas Seksi 5.3 Perkerasan Beton Semen Divisi 5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen pada Spesifileasi Umum 2010 (Revisi 3) Sebagai koreksi dan penjelasan tambahan atas Scksi 5.3 Perkerasan Beton Semen Divisi 5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen pada Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) yang disahkan berdasarkan Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.10/SE/Db/2014 tanggal 12 November 2014 dan menjawab surat Kasatker PJN I Jawa Tengah No.PR.03.02/PIN.IJATENG/V/201 5/39 tanggal 17 ‘April 2015 perihal Percobaan Penghamparan pada Perkerasan Beton Semen dan Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu Lintas Lebih Awal (Fast Track), dengan ini kami sampaikan hal ~ hal sebagai berikut yen yang tidak memenuhi 1. Koreksi tentang ketentuan panjang percobaan di dalam daerah perma ketentuan Spesifikasi Ketentuan Pasal 5.3.6 Panjang Percobiaan, Pada paragraf ke-6 semula disebutkan: Bilamana hasil percobaan penghamparan lanjutan tidak memenuhi Spesifikasi, Penyedia Jasa hharus menyiapkan lokasi percobaan yang lain. Percobaan penghamparan yang memenubi Spesifikasi harus dibongkar, kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan. Ketentuan tersebut dihtapus dan diubah menjadi Bilamana hasil percobaan penghamparan lanjutan tidak memenuhi Spesifikasi, Penyedia Jasa harus menyiapkan lokasi percobaan yang lain. Percobaan penghamparan yang tidak memenuhti Spesifikasi harus dibongkar, kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan. 2. Penjelasan tambahan tentang ketentuan pembayaran untuk panjang percobaan a, Ketentuan pasal 5.3.6 Panjang Percobaan, Paragraf ke-1 Penyedia Jasa harus menyediakan instalasi, peralatan dan menunjukkan metode pelaksanaan ipekerjaan dengan melakukan percobaan penghamparan dengan panjang tidak kurang dari 30 m di lokasi yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan, Percobaan tambakan dapat diperimahkan oleh Direksi Pekerjaan, bilamana percobaan pertama dinilai tidak memerouhi ketentuan, Paragraf ke-2 Setelah percobaan pertama disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka percobaan sepanjang ‘minimum 150 m tetapi tidak lebih dari 300 m harus dilakukan di daerah kerja permanen. Pekerjaan int harus menunjukkan seluruh aspek pekerjaan dan harus mencakup setiap tipe sambungan yang digunakan dalam Pekerjaan. bb Ketentuan Pasal 5.3.10.1) Pengukuran untuk Pembayaran, Paragraf ke-3 menyebutkan Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang ditaksamakan di luar daerah pekerjaan ‘permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran. Ketentuan pada kedua pasal tersebut menegaskan bahwa: a, Percobaan penghamparan harus dilakukan dalam 2 (dua) tabapan : pereobaan pertama (di luar dacrah pekerjaan permanen), yang jika kemudian dinyatakan memenuhi ketentuan harus dilanjutkan dengan percobaan lanjutan (di dalam daerah pekerjaan permanen); b. Pekerjaan perkerasan hasil percobaan pertama (di luar daerah kerja permanen) tidak boleh diukur untuk pembayaran. Pembayaran untuk percobaan penghamparan pertama telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan. c. Percobaan penghamparan lanjutan harus dilakukan setelah percobaan pertama dinyatakan memenuhi ketentuan dan jika hasil percobaan lanjutan dinyatakan memenuhi Spesifikasi maka dapat diukur sebagai volume diterima untuk pembayaran pekerjaan. 3. Penjelasan tambahan tentang panjang percobaan untuk Spesifikasi Khusus Interim SKh-1.5.3, Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu Lintas Lebih Awal (Fast Track) Ketentuan Spesifikasi Khusus Pasal SKh-1.5.3.6 Panjang Pereobaan, Paragraf 1 Penyedia Jasa harus menyediakan instalasi, peralatan dan menunjukkan metode pelaksaraan pekerjaan dengan melakukan percobaan penghamparan dengan panjang tidak kurang dari 15 m di lokasi yang disediakan oleh Penyedia Jasa di luar daerah permanen. Paragrat 2: Ketentuan lain terkait Panjang Percobaan harus mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.6. Ketentuan pada kedua pasal tersebut menegaskan bahwa a. Ketentuan pada paragraf 1 tersebut berlaku kiusts untuk untuk perkerasan beton semen untuk pembukaan Lalu lintas lebih awal (fast track) dengan panjang percobaan penghamparan pertama (di luar daerah kerja permanen) adalah minimal 15 m, hal ini berbeda dengan ketentuan seperti disebutkan dalam butir 2.a yang berlaku umum pada perkerasan beton semen dengan panjang percobaan penghamparan pertama minimal 30 m. b. Ketentuan lain mengenai percobaan penghamparan untuk pekerjaan beton semen untuk pembukaan lalu lintas lebih awal (fast track) harus mengacu pada ketentuan Spesifikasi ‘Umum termasuk bahwa diperlukan percobaan penghamparan 2 (dua) tahap yakni di uar dan di dalam daerah kerja permanen, Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. BINA TEKNIK 17 198703 1 001 ‘Tembusan: disampaikan kepada Yth. T. Plt. Direktur Jenderal Bina Marga (sebagai laporan); 2. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga; 3. Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I, I, Is 4, Direktur Bina Program. 5. Pertinggal

Anda mungkin juga menyukai