Anda di halaman 1dari 6

1

Departemen Keperawatan Gawat Darurat

ANALISIS JURNAL
RUANG ICU

Oleh :
RAHMI SURYANA AMAR, S.Kep 70900117010
RISQA NURUL FIKRIYAH, S, Kep 70900117005
SAMPARA , S.Kep 70900117
IIS MEYLANI NURJANNAH S, Kep 70900117

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(.......................................) (.........................................)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2018

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017
2

FORMAT ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel : Pengaruh terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing terhadap penurunan skala
nyeri dada pada pasien dengan diagnose medis Acute Coronary Syndrome
2. Kata Kunci : terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing, nyeri dada, Acute Coronary
Syndrome
3. Penulis : Fatin Lailatul B, Nurviki

Telaah Step 1 (Fokus penelitian)


Problems Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan dari 57
juta kematian di dunia akibat penyakit tidak
menular, 36 juta atau 2 per tiga diantaranya
disebabkan karena kardiovaskuler, kanker,
diabetes, penyakit paru-paru kronis (WHO, 2010).
Indonesia mengalami peningkatan insidensi
penyakit kardiovaskular, menurut laporan dari
RISKESDAS di 2007 prevalensi nasional penyakit
jantung adalah 7,2. Berdasarkan diagnose
kesehatan professional dan gejala, Nyeri dada
adalah salah satu keluhan yang paling umum yang
membawa pasien ke keadaan gawat darurat
sementara kekuatan tekanan darah meningkat,
darah akan menekan dinding arteri ketika darah di
pompa ke seluruh tubuh. Untuk mengatasi nyeri
dada dan peningkatan tekanan darah pada pasien
dengan penyakit jantung koroner (IMA), diperlukan
peran perawat dalam bentuk tindakan mandiri.
Seperti memberikan terapi relaksasi, yang dalam
hal ini dilakukan dengan panduan terapi imajinasi
terbimbing.

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017
3

Intervention Terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing


 Bagaimana mekanisme intervensi tersebut dapat
mengatasi masalah
Terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing berguna
untuk merangsang produksi endhorphin dalam
darah yang berperan dalam relaksasi dan sebagai
analgesik alami dalam mengurangi nyeri dada.
Dimana ketika pasien di ajak bicara dalam kondisi
tenang, nyaman dan membayangkan memori yang
indah yang pernah dialami oleh pasien. Dalam
kondisi ini secara tidak langsung akan
mengaktifkan system analgesi di otak. System
analgesi di otak akan membantu memblok impuls
nyeri di sumsum tulang belakang.

Comparison Intervention Tidak ada intervensi pembanding.


Outcome Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik
relaksasi imajinasi terbimbing hanya dapat
dilakukan pada pasien dengan skala nyeri rendah
dan tidak dapat dilakukan pada pasien yang
mengalami nyeri yang berat, hal ini di karenakan
pada pasien dengan nyeri berat mengalami
kesulitan untuk focus mengikuti terapi yang
diberikan.

4. Telaah Step 2 (Validitas)


Recruitment  Bagaimana metode penelitian ini?
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah
Case Study atau studi kasus

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017
4

 Bagaimana tehnik sampling ?


Teknik sampling yang digunakan pada penelitian
ini tidak di jelaskan.
- Besar sampel,
Jumlah sampel pada penelitian ini tidak dijelaskan
secara jelas , penulis hanya membagi sample
menjadi 2 yakni pasien A dan pasien B
 Kriteria inklusi dan ekslusi.
tidak dijelaskan criteria inklusi dan ekslusi
Analisis :
Dalam jurnal sudah dijelaskan dengan jelas
metode penlitian tetapi tidak menjelaskan
secara jelas jumlah populasi dan jumlah sampel
dalam penelitian serta tidak mejelaskan teknik
sampling yang digunakan, begitupun dengan
criteria inklusi dan eksklusinya
Maintenance Sampel di bagi menjadi 2 yakni , pasien A
dengan nyeri ringan dan pasien B dengan Nyeri
Berat. Pada saat sebelum di lakukan intervensi
kedua smpel di ukur tekanan darah skala nyeri
dan respon nonverbalnya. Setelah itu dilakukan
teknik relaksasi imajinasi terbimbing. Setalah
selesai peneliti kembali mengukur tekanan
darah, skala nyeri dan respon nonverbal dari
responden.
Analisis : dalam penelitian tidak dijelaskan SOP
pada pelaksanaan intervensi sehingga kami
mencari sumber lain dari jurnal penelitian
dengan intervensi serupa.
Berikut ini adalah standar operasional prosedur

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017
5

Menurut Snyder (2006) teknik guided imagery


secara umum antara lain:

1. Membuat individu dalam keadaan santai yaitu


dengan cara:
1) Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau
berbaring).
2) Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada
suatu titik atau suatu benda di dalam ruangan.
3) Fokus pada pernapasan otot perut, menarik
napas dalam dan pelan, napas berikutnya
biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap
fokus pada pernapasan dan tetapkan pikiran
bahwa tubuh semakin santai dan lebih santai.
4) Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat
dari ujung kepala sampai ujung kaki.
5) Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali
pernapasan dalam dan pelan.

2. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:


1) Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu
tempat yang menyenangkan dan merasa senang
ditempat tersebut
2) Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium,
dan apa yang dirasakan
3) Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati
berada ditempat tersebut
4) Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda
inginkan (uraikan sesuai tujuan yang akan
dicapai/diinginkan)

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017
6

3. Beri kesimpulan dan perkuat hasil praktek yaitu:


1) Mengingat bahwa anda dapat kembali ke tempat
ini, perasaan ini, cara ini kapan saja anda
menginginkan
2) Anda bisa seperti ini lagi dengan berfokus pada
pernapasan anda, santai, dan membayangkan
diri anda berada pada tempat yang anda
senangi
4. Kembali ke keadaan semula yaitu:
1) Ketika anda telah siap kembali ke ruang dimana
anda berada
2) Anda merasa segar dan siap untuk melanjutkan
kegiatan anda
3) Anda dapat membuka mata anda dan ceritakan
pengalaman anda ketika anda telah siap
(Snyder, 2006 )

Measurement Tidak dijelaskan

5. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi
imajinasi terbimbing terhadap nyeri dada pada pasien dengan acute coronary syndrome,
namun dalam penelitian juga dijelaskan bahwa intervensi ini hanya cocok untuk pasien
dengan nyeri dada ringan dan sedang, sedangkan untuk pasien dengan nyeri dada berat
tidak begitu efektif, hal ini dikarenakan pasien dengan nyeri dada berat mengalami
kesulitan untuk focus terhadap intervensi yang diberikan.
Teknik relaksasi imajinasi terbimbing tidak membutuhkan biaya dan alat,
sehingga bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, serta tidak menimbulkan efek
samping.

Kelompok 3
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2017

Anda mungkin juga menyukai