Anda di halaman 1dari 11

Diagnosa Keperawatan

“Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons aktual dan potensial dari
individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan sebagai proses kehidupan”
(Carpenito, 2000). Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada klien marah dengan
masalah utama perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :
 Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
 Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
Rencana Tindakan
No Diagnosis
TUK/SP Tindakan
1 Resiko perilaku kekerasan TUM: Selama perawatan Tindakan Psikoterapi
diruangan, pasien tidak a. Pasien
 BHSP
memperlihatkan perilaku
 Ajarakan SP I:
kekerasan, dengan criteria hasil o Diskusikan penyebab, tanda dan gejala, bentuk dan akibat
PK yang dilakukan pasien serta akibat PK
(TUK):
o Latih pasien mencegah PK dengan cara: fisik (tarik nafas
 Dapat membina hubungan saling dalam & memeukul bantal)
percaya o Masukkan dalam jadwal harian
 Dapat mengidentifikasi  Ajarkan SP II:
penyebab, tanda dan gejala, o Diskusikan jadwal harian
bentuk dan akibat PK yang o Latih pasien mengntrol PK dengan cara sosial
sering dilakukan o Latih pasien cara menolak dan meminta yang asertif
 Dapat mendemonstrasikan cara
o Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
mengontrol PK dengan cara :
 Ajarkan SP III:
o Fisik
o Diskusikan jadwal harian
o Social dan verbal
o Latih cara spiritual untuk mencegah PK
o Spiritual
o Masukkan dalam jadawal kegiatan harian
o Minum obat teratur
 Ajarkan SP IV
 Dapat menyebutkan dan
o Diskusikan jadwal harian
mendemonstrasikan cara
o Diskusikan tentang manfaat obat dan kerugian jika tidak
mencegah PK yang sesuai
 Dapat memelih cara mengontrol minum obat secara teratur
PK yang efektif dan sesuai o Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
 Dapat melakukan cara yang  Bantu pasien mempraktekan cara yang telah diajarkan
sudah dipilih untuk mengontrl  Anjurkan pasien untuk memilih cara mengontrol PK yang
PK sesuai
 Memasukan cara yang sudah  Masukkan cara mengontrol PK yang telah dipilih dalam
dipilih dalam kegitan harian kegiatan harian
 Validasi pelaksanaan jadwal kegiatan pasien dirumah sakit
 Mendapat dukungan dari b. Keluarga
keluarga untuk mengontrol PK  Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
 Dapat terlibat dalam kegiatan merawat pasien PK
diruangan  Jelaskan pengertian tanda dan gejala PK yang dialami
pasien serta proses terjadinya
 Jelaskan dan latih cara-cara merawat pasien PK
 Latih keluarga melakukan cara merawat pasien PK secara
langsung
 Discharge planning : jadwal aktivitas dan minum obat
Tindakan psikofarmako
 Berikan obat-obatan sesuai program pasien
 Memantau kefektifan dan efek samping obat yang diminum
 Mengukur vital sign secara periodic

Tindakan manipulasi lingkungan


 Singkirkan semua benda yang berbahaya dari pasien
 Temani pasien selama dalam kondisi kegelisahan dan
ketegangan mulai meningkat
 Lakaukan pemebtasan mekanik/fisik dengan melakukan
pengikatan/restrain atau masukkan ruang isolasi bila perlu
 Libatkan pasien dalam TAK konservasi energi, stimulasi
persepsi dan realita
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan Perilaku
Kekerasan
2. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif

XVI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan Criteria hasil Intervensi
Resiko TUM: 1. klien mau membalas1. ber salam panggil nama
menciderai diri Kliendapat salam 2. sebutkan nama perawat
sendiri, orang melanjutkan 2. klien mau menjabat sambil jabat tangan
lain dan peran sesuai tangan 3. jelaskan maksud
lingkungan dengan tanggung3. klien mau menyebut hubungan interaksi
jawab. nama 4. jelaskan kontrak yang
TUK 1: 4. klien mau tersenyum akan dibahas
Klien dapat 5. klien mau kontak 5. beri rasa aman dan
membina mata simpati
hubungan saling 6. klien mau 6. lakukan kontak mata
percaya. mengetahui nama singkat tapi sering
perawat
1. beri kesempatan untuk
1. klien mengungkapkan
TUK 2: mengungkapkan perasaan
Klien dapat perasaanya 2. bantu klien untuk
mengidentifikasi2. klien dapat mengungkapkan
kemampuan mengungkapkan penyebab perasaan
penyebab penyebab perasaan jengkel/kesal
kekerasan marah dari
lingkungan atau
orang lain
1. Anjurkan klien
TUK 3 : 1. klien mampu mengungkapkan apa
Klien dapat mengungkapkan yang dialami dan
mengidentifikasi perasaan saat dirasakan saat marah
tanda-tanda marah/jengkel 2. Observasi tanda-tanda
perilaku 2. klien dapat perilaku kekerasan pada
kekerasan menyimpulkan tanda- klien
tanda marah yang 3. Simpulkan bersama klien
dialami. tanda dan gejala kesal
yang di alami

1. Anjurkan klien untuk


1. Klien dapat mengungkapkan perilaku
TUK 4; mengungkapkan kekerasan yang biasa
Klien dapat perilaku kekerasan dilakukan klien .
mengidentifikasi yang biasa dilakukan 2. Bantu klien bermain
perilaku 2. Klien dapat bermain peran sesuai dengan
kekerasan yang peran dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan perilaku kekerasan biasa dilakukan.
yang biasa dilakukan 3. Bicarakan dengan klien
3. Klien dapat apakah dengan cara yang
mengetahui cara yang dilakukan klien
biasa dilakukan untuk masalahnya selesai
menyelesaikan
1. bicarakan akibat dan cara
masalah
yang dilakukan klien
1. Klien dapat 2. bersama klien
TUK 5; menjelaskan akibat menyimpulkan akibat
Klien dapat dari cara yang cara yang digunakan oleh
mengidentikasi digunakan klien
akibat perilaku  Akibat pada klien
kekerasan sendiri 3. Tanya pada klien apakah
 Akibat pada orang ia ingin mempelajari cara
lain yang baru dan yang

 akibat pada sehat.

lingkungan
1. Bantu klien memilih cara
TUK 6 : yang paling tepat untuk
Klien dapat 1. klien dapat klien
mendemonstrasi menyebutkan contoh 2. Bantu klien
kan cara pencegahan perilaku mengidentifikasi manfaat
mengontrol kekerasan secara : cara yang telah dipilih
perilaku - Fisik: Tarik nafas 3. Bantu klien untuk
kekerasan dalam , olah raga, menstimulasikan cara
memukul bantal tersebut atau dengan role
- Verbal: Mengatakan play
secara langsung 4. Beri reinforcement
dengan tidak positif atas keberhasilan
menyakiti. klien menstimulasikan
2. klien dapat cara tersebut
mendemonstrasikan 5. Anjurkan klien untuk
cara fisik (memukul menggunakan cara yang
bantal) untuk dipelajari saat jengkel
mencegah perilaku atau marah.
kekerasan.
1.Jelaskan jenis-jenis obat
yang di minum pada
klien dan keluarga.
TUK 7 : 2.Diskusikan manfaat
Klien dapat 1. Klien dapat minum obat dan kerugian
menggunakan menyebut kan obat – berhenti minum obat
obat dengan obat yang di minum tanpa seijin dokter
benar ( sesuai dan kegunaanya ( 3.Jelaskan prinsip benar
dengan program jenis ,waktu,dosis,dan minum obat(baca nama
) efek ) yg tertera pd botol
obat,dosis obat ,waktu
dan cara minum)

1.Anjurkan klien minum


obat tepat waktu
2.Anjurkan klien
melaporkan pada perawat
2. Klien dapat minum atau dokter jika
obat sesuai program merasakan efek yang
pengobatan tidak menyenang kan
3.Beri pujian jika klien
minum obat dengan
benar.
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu Dx SP IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa 1 SP 1 1. Membina hubungan S : Klien senang karena
15/01/13 saling percaya dengan disapa oleh perawat.
17.00 mengungkapkan O:
komunikasi terapeutik  Klien mau berjabat tangan
2. Menyapa klien dengan  Klien mau bercerita
ramah,baik verbal tentang diri nya
maupun non verbal.  Kontak mata cukup
3. Memperkenal diri A : Klien mampu membina
dengan sopan. hubungan saling percaya,
4. Menjelaskan tujuan SP 1 tercapai.
pertemuan dengan P : Lanjutkan SP 2,klien dapat
lengkap mengidentifikasi penyebab
5. Menanyakan nama klien marah.
dengan lengkap. K : Klien di minta untuk
6. Mengatakan dengan mencari penyebab marah.
jujur dan menepati janji
7. Menunjukkan rasa
empati dan menerima
klien apa adanya.
8. Memberikan perhatian
kepada klien dan
17.00
SP 2 perhatikan
kebutuhan dasar klien S : Klien marah apabila
keinginannya tidak
terpenuhi
1. Mengkaji pengetahuan O:
klien tentang perilaku • Klien dapat
kekerasan dan penyebab. mengungkapkan perasaan
2. Memberikan kesempatan marah atau jengkel.
kepada klien untuk • Klien tampak tegang
mengungkapkan tegangan dan tatapan mata
perasaan penyebab tajam.
perilaku kekerasan A : Klien mampu
3. Memberikan pujian mengungkapkan penyebab
terhadap kemampuan marah atau jengkel,SP 2
klien memngungkap kan tercapai.
persaan nya. P : Lanjutkan SP 3, klien dapat
mengontrol dan
penanganan perilaku
kekerasan dengan cara
sholat dan berdoa.
K : Klien diminta untuk
mencari penyebab dan
tanda marah yang belum di
ungkapkan

Rabu SP 3 1. Mendiskusikan bersama S : klien saat marah akan


klien tentang apa yang berbicara dengan nada
16/01/2013
dirasakan saat klien tinggi, tangan mengepal,
12.30 marah matanya menatap tajam,
2. Mendiskusikan bersama wajahnya tampak merah.
klien tentang tanda-tandaO : pasien menunjukkan
perilaku kekerasan. tanda-tanda :
a. Nada suara tinggi
b. Mata menatap tajam
c. Tangan mengepal.
A : klien mampu
mengidentifikasi tanda dan
gejala saat marah atau
jengkel. SP 3 tercapai.
K : klien diminta untuk
mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering
dilakukan.
SP 4 1. Menganjurkan klien S : klien akan marah-marah
untuk mengungkapkan apabila keinginanya tidak
perilaku kekerasan yang dipenuhi dan memukul
bias dilakukan. pintu / jendela.
2. Membantu klien bermain O : klien tampak :Tegang,
peran sesuai dengan tangan mengepal, mata
perilaku kekerasan. menatap tajam, wajah
3. Membicarakan dengan memerah.
klien apakah dengan caraA : klien mampu
yang dilakukan oleh mengungkapkan perilaku
klien masalah akan kekerasan yang bisa
teratasi. dilakukan. SP 4 tercapai.
P : lanjutkan SP 5, klien dapat
mengungkapkan perilaku
yang sering dilakukan saat
marah.
K :klien diminta untuk
mengingat kembali akibat
yang akan ditimbulkan.
Kamis SP 5 1. Membicarakan akibat S : klien sangat menyesal
18/01/2013 atau kerugian dan cara dan ingin minta maaf
11.15 yang dilakukan kilen setelah dirinya marah –
pada saat marah marah dan memukul
2. Menyimpulkan bersama ayahnya.
klien akibat dari cara O : klien tampak : sedih,
yang digunakan oleh ingin menangis, mata
klien menatap tajam, wajah
3. Menanyakan kepada memerah.
klien apakah klien mau A : klien mampu
mempelajari cara-cara mengungkapkan akibat
yang baru dan sehat atau kerugian dari perilaku
kekerasan yang
dilakukannya, SP 5
tercapai.
P : lanjutkan SP 6, klien
dapat mengontrol perilaku
yang sering dilakukan saat
marah.
K : klien diminta untuk
berlatih mengontrol marah
dengan cara sholat dan
berdoa.
12.00 SP 6 1. Melatih klien S : Klien mengatakan jarang
mengontrol perilaku sholat dan merasa doa nya
kekerasan dan tidak dikabulkan.
penanganan dengan cara O : Klien tidak melaksanakan
sholan dan berdoa sholat dan berdoa.
2. Menganjurkan klien A : SP 6 belum tercapai
memasukkan dalam P : Ulangi dan Pertahankan SP
jadwal kegiatan. 6,
K : Klien diminta berlatih
untuk meminum obat
secara teratur

SP 7 1. Melatih klien minum S : Klien mengatakan minum


obat dengan teratur obat secara teratur setelah
2. menganjurkan klien makan.
memasukkan dalam O : Klien mau minum obat
jadwal kegiatan tanpa paksaan perawat.
A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 – SP 7.
K : Klien diminta untuk
mempertahankan apa yang
telah dilakukan tadi.

Anda mungkin juga menyukai