Ipi160117 PDF
Ipi160117 PDF
Abstrak
Optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa dengan melaksanakan
penyeimbangan beban pada dasarnya adalah akan memberikan beban pada transformator
tersebut yang sesuai dengan kapasitas Transformator serta memberikan beban yang
diperbolehkan sesuai dengan SPLN. Sehingga kemampuan atau batasan-batasan yang di
alirkan pada beban dapat optimal. Penyeimbangan beban pada transformator distribusi
yang terletak di jalan Perintis kemerdekaan 11 kompleks Wessabbe yang sebelumnya
dilakukan pengukuran beban saat beban puncak dan juga di siang hari waktu di luar beban
puncak. Data-data hasil pengukuran dianalisis dan selanjutnya dilakukan optimalisasi
pembebanan transformator dan setelah penyeimbangan beban diukur kembali untuk
dianalisis Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1
kWh tiap bulan atau sama dengan Rp.21.560.080,00/bulan, setelah penyeimbangan beban
adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat
menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap bulan atau PLN dapat menekan
kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80 tiap bulan pada gardu distribusi UNAC.
Abstract
Optimization of 3-phase distribution transformer loading to implement load balancing is
basically a load on the transformer will provide the appropriate transformer capacity and
provide load permitted in accordance with SPLN. So the capability or limitations that
circulate in the load can be optimized. Balancing the load on distribution transformers
located on Pioneer street independence 11 Wessabbe complex previously measured during
peak loads during the day time and also beyond the peak load. The data were analyzed and
the results of the measurement is then performed after optimization of load transformer and
load balancing are measured again to be analyzed. The total energy loss before balancing
the load is equal to 26950.1 kWh per month or equal to Rp.21.560.080,00/month, after
balancing the load is equal to 202.919 kWh per month, or equal to Rp. 162,335.200 / month.
Can suppress the energy loss by 26747.181 kWh per month or PLN can reduce losses of Rp.
21,397,744.80 each month at distribution substations UNAC.
PENDAHULUAN
Beban tidak seimbang adalah masalah umum yang dihadapi pada sistem 3 fasa, hal ini diakibatkan karena yang
mendominasi adalah pelanggan 1 fasa dari pada pelanggan 3 fasa. Walaupun demikian dengan banyaknya
pelanggan 3 fasa tetap tidak menjamin keseimbangan fasa. Apabila terjadi ketidakseimbangan beban pada
sistem 3 fasa maka kawat netral akan dialiri arus dan perbedaan sudut beban per fasa adalah tidak sama dengan
120° beban transformator yang tidak seimbang akan muncul arus netral
Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah satu atau kedua syarat
keadaan tidak seimbang tidak dipenuhi.
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan vektor diagram arus pada gambar berikut ini
(a) (b)
Gambar 1. Vektor Diagram Arus
Gambar (1a) menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga
vektor arusnya (IR, IS, IT) adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (IN). Sedangkan pada
gambar (1b) menunjukkan vektor diagram arus yang tidak seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor
arusnya tidak sama dengan nol sehingga muncul sebuah besaran yaitu arus netral karena faktor
ketidakseimbangannya.
Apabila pada penyaluran daya ini arus-arus fasa dalam keadaan seimbang, maka besarnya daya dapat
dinyatakan sebagai berikut:
dimana:
P : daya pada ujung kirim
V : tegangan pada ujung kirim
cos : faktor daya
Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena terjadi penyusutan dalam saluran. Penyusutan
daya ini dapat diterangkan dengan menggunakan diagram fasor tegangan saluran model fasa tunggal seperti
yang terlihat pada Gambar di bawah ini:
Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah sebagai acuan perhitungan dalam usaha mengoptimalkan pembebanan
pada transformator distribusi 3 fasa
a. Menentukan persentase pembebanan dan ketidakseimbangan beban transformator distribusi 20 kV.
b. Mengevaluasi persentase besarnya rugi-rugi (losses) Energi akibat ketidakseimbangan transformator
distrubusi 20 kV.
c. Menganalisis besarya Efek kerugian energi dan besarnya saving energi setelah menyeimbangkan beban
pada transformator 3 fasa.
METODE PENELITIAN
Metode optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa yaitu dengan melaksanakan penyeimbangan
beban dalam rangka menghitung besarnya saving kWh yang bisa diperoleh. Sebelum penyeimbangan beban
pada transformator terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah pengukuran dan perhitungan arus yang
mengalir pada kawat pembumian dan penghantar netral. Berikut ini gambar yang menjelaskan bagian mana saja
yang menjadi titik timbulnya losses energi.
1
1 N
222 S
T
Gambar 2. Titik (1) dan (2) yang mengakibatkan Susut Energi
Proses penyeimbangan beban transformator pada dasarnya memiliki tujuan untuk memperkecil nilai arus yang
mengalir pada titik (1) dan (2).
Proses penyeimbangan beban transformator dengan metode ini sebelumnya terlebih dahulu kita melakukan
beberapa langkah yaitu sebagai berikut:
Data awal
Hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penyeimbangan beban transformator adalah data awal, dalam hal
ini data yang diperlukan adalah:
1. Beban per jurusan
2. Beban total (Rel)
3. Komposisi Beban
4. Penampang dan panjang JTR
5. Nilai tahanan pembumian
Beban Per jurusan, penyeimbangan beban transformator setiap jurusan dengan cara melakukan pengukuran
beban gardu.
Pengambilan data transformator yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Rayon Timur Cabang Makassar.
Waktu pelaksanaan pengukurannya per jurusan dan rel adalah pada waktu beban puncak yaitu sekitar pukul
18.00 s/d 21.00 dan pada siang hari pukul 08.30 s/d 12.00 (di luar waktu beban puncak).
Analisis optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 phase dengan melaksanakan penyeimbangan beban
yaitu pada:
Nama Gardu : UNAC
Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 11
Daya/Phase : 200kVA/ 3 fasa
ANALISIS PERHITUNGAN
Perhitungan untuk mengetahui besarnya saving kWh dari data hasil pengukuran sebelum penyeimbangan dan
pengukuran data beban setelah penyeimbangan pada transformator distribusi.
VLn (I R I S IT )
kVA terukur
1000
Maka:
kVA terukur
% kVA 100 %
kVA terpasang
171 , 612
% kVA 100 %
200
% kVA =85,8 %
Fasa R: 78,996 %
ketidakseimbangan T - R: 12,45%
Fasa S:88,190 %
ketidakseimbangan S–R: 10,43%
Fasa T : 90,233 %
ketidakseimbangan S – T: 2,27%
VLn (I R I S IT )
kVA terukur
1000
Maka:
kVA terukur
% kVA 100 %
kVA terpasang
% kVA =57,594 %
S: 60,799 %
ketidakseimbangan S – R: 17,51%
T: 61,830 %
ketidakseimbangan S – T: 1,67%
Jadi gardu transformator tersebut dalam kondisi beban yang tidak seimbang.
Sebelum melakukan penyeimbangan beban, terlebih dahulu melakukan analisis perhitungan besarnya rugi-rugi
energi (susut daya) berdasarkan data yang diperoleh sebelum penyeimbangan beban transformator maka untuk
mencari besarnya arus yang mengalir (lihat pada gambar 1) di atas pada penghantar netral (1) dan pembumian
(2) dapat dihitung sebagai berikut:
I N I R 0 I S 120 I T 240
Maka:
IN = 232–129,5+j224,29–132,5–j229,49
IN = – 30 - j5,196
IN2 = (– 30–j5,196)2
IN ( 30 ) 2 ( 5 ,196 ) 2
IN =30,447 <-170,174OA
Kehilangan Energi pada Pembumian WBP (Waktu Beban Puncak) jika diketahui:
IN = 30,447 A
Tahanan pembumian R = 5 Ω
Cos Φ = 0.85
t (Waktu) = 1 Jam
P V .I N . t . Cos
P I N . R .t .Cos
2
P ( 30 , 447 ) 2 . 5 . 1 . 0 , 85
P = 3,94 kWh
Dimana:
R = Resistansi konduktor ( Ω )
ρ = Resistivity konduktor (Ω– mm2/m)
L = Panjang dari konduktor ( m )
A = Luas penampang konduktor (mm2)
R = ρ. L / AOhm (Ω)
R = 0.00402. 650/0.07
R = 37,33Ω
P = IN2. R. t. CosΦ
P = (30,447)2.37,33. 1. 0,85
P = 29,42kWh
Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu beban puncak (WBP) yaitu sebesar:
Maka:
IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° +j Sin 120°)+ IT (Cos240° + j Sin 240°)
IN=146–88,5 + j 153,282–90–j155,88
IN = – 32,-j2,598
IN2 = (– 32–j2,598)2
IN ( 32 ) 2 ( 2,598 ) 2
IN = 32,604 <-175,430O A
Jadi Kehilangan Energi pada Pembumian saat WLBP Bisa diketahui berapa besar kehilangan energi pada kawat
pembumian:
P V .I N . t . Cos
P I N
2
. R . t . Cos
P ( 32 , 604 ) 2 . 5 . 1 . 0 ,85
P = 4,52 kWh
Besarnya kehilangan energi pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar:
P = IN2. R. t. CosΦ
P = (32,604)2.37,33. 1. 0,85
P = 33,73kWh
Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu di Luar beban puncak (WLBP) yaitu sebesar:
Jadi sebelum penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh
Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka dilakukan pengukuran dan perhitungan kembali arus
yang mengalir per jurusan yang kemudian dikalkulasi untuk mencari besarnya arus yang mengalir pada
pembumian dan penghantar netral.
Usulan dan rencana penyeimbangan pada transformator yang diharapkan sebagian beban fasa R ditukarkan
dengan fasa S dan juga pada fasa T adalah sebagai berikut
Setelah melakukan penyeimbangan beban maka terlebih dahulu melakukan pengukuran beban pada masing-
masing jurusan beban transformator antara lain adalah
Pengukuran beban masing-masing jurusan pada malam hari diperoleh dalam tabel 3 yaitu:
VLn ( I R I S IT )
kVA terukur
1000
maka:
kVA terukur
% kVA 100 %
kVA terpasang
Demikian juga dapat ditentukan besarnyan Persentasi beban tiap fasa yaitu sebagai berikut:
Pengukuran beban masing-masing jurusan pada siang hari diperoleh sebagaimana dalam tabel berikut:
VL n ( I R I S I T )
kVAterukur
1000
kVA terukur
% kVA 100 %
kVA terpasang
115 , 69
% kVA 100 %
200
% kVA =57,845
Demikian juga dapat ditentukan besarnya Persentasi beban tiap fasa adalah yaitu sebagai berikut:
Jadi Gardu Transformator tersebut dalam kondisi beban yang hampir seimbang.
Perhitungan rugi-rugi setelah penyeimbangan waktu beban puncak (WBP) diperoleh sebagai berikut:
Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu
sebagai berikut:
I N I R 0 I S 120 I T 240
Maka:
IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° + j Sin 120°)+ IT (Cos240° + j Sin 240°)
IN = 254–126+j 218,232–125–j216,500
IN = 3+ j1,732
IN2 = (3 + 1,732)2
IN ( 3 ) 2 (1, 732 ) 2
Dengan menggunakan Rumus di bawah ini kita bisa mengetahui berapa besar kehilangan energi pada kawat
pembumian:
P V . I N .t .Cos
P I N 2 . R .t .Cos
P (3,464) 2 .5.1.0,85
P 0 , 051 kWh
Kehilangan Energi pada Penghatar Netral setelah penyeimbangan WBP
Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka untuk mencari kehilangan energi pada penghantar netral
diperoleh seperti di bawah ini:
maka energi yang hilang pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar:
P = IN2. R. t. CosΦ
P = (3,464)2.37,33. 1. 0,85
P = 0,380kWh
Jadi setelah penyeimbangan beban transformator maka kehilangan daya pada WBP yaitu sebesar:
Perhitungan Rugi-Rugi setelah Penyeimbangan pada Waktu Luar Beban Puncak (WLBP)
Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu
sebagai berikut:
Maka:
IN = IR (Cos 0° + j Sin 0°) + IS (Cos120° +j Sin 120°) + IT (Cos240° + j Sin 240°)
IN = 169–84+j 145,488–83–j143,756
IN = 2+ j1,732
IN2 = (2 + 1,732)2
I N ( 2) 2 (1,732) 2
Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui seperti di bawah ini:
P V . I N .t .Cos
P I N 2 . R .t .Cos
P (2,646) 2 .5.1.0,85
P 0 , 03 kWh
Besarnya kehilangan energi pada kawat Netral dapat diketahui seperti di bawah ini:
untuk: IN = 2,646A
Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka kehilangan daya pada WLBP yaitu sebesar:
Jadi setelah penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh
Dengan Asumsi Harga Energi Listrik rata-rata dalam 1 kWh yaitu: 1 kWh = Rp. 800, -
Saving energi dalam kWh setelah adanya penyeimbangan beban transformator yaitu:
Dari hasil analisis pada transformator sebelum penyeimbangan diperoleh kehilangan energi sebesar
26.950kWh/bulan. Setelah penyeimbangan beban diperoleh kehilangan Energi hanya sebesar 202,919 kWh/bln.
Maka dapat menekan kehilangan Energi (susut) sebesar 26.747,181 kWh/bulan. Yang bila diuangkan dapat
diperoleh sebesar Rp. 21.397.744,80
SIMPULAN
Persentase pembebanan pada waktu beban puncak (WBP) adalah sebesar 85,8 % (171,612 kVA) dan
persentase ketidakseimbangan terbesar antara fasa R dan fasa T yaitu 12,45%
Kehilangan (susut) Energi pada gardu distribusi UNAC 200 kVA
a. Sebelum Penyeimbangan Beban Transformator:
Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 4.002,6 kWh dan pada waktu
diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 22.947,5 kWh atau total kehilangan energi sebesar
26.950,1 kWh tiap bulan
b. Setelah Penyeimbangan Beban Transformator:
Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 51,809 kWh dan pada waktu
diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 151,109 kWh atau total kehilangan energi sebesar
202,919 kWh tiap bulan
Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan atau sama
dengan Rp.21.560.080,00 /bulan, setelah penyeimbangan beban adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan
atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap
bulan atau PLN dapat menekan kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80tiap bulan
DAFTAR PUSTAKA