Anda di halaman 1dari 4

Total Suspended Solid (TSS) dan Total Disolved Solid (TDS)

Ayu Novi Rianty (1157040008)


Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRACT
An experiment of determining TSS and TDS in sewage waste water has been conducted to determine the quality
of waste water in terms of dissolved solids and suspended solids through filtration process. The waste water is
filtered with a 2 μm pore filter, so that the larger residues (TSS) will be retained on the filter paper. While
dissolved solids (TDS), will break through filter paper. The TSS value can be determined from weighing after
heating to obtain a constant weight. TSS content allowed in waters up to 500 mg / L. The higher the content of
TSS, the dissolved oxygen content in water will be lower.

Keywords: suspended solid, disolved solid, waste water, filtration,

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan penentuan TSS dan TDS dalam air limbah selokan untuk mengetahui kualitas dari
air limbah tersebut dari segi padatan terlarut dan padatan tersuspensinya. Air limbah disaring dengan saringan
yang berukuran pori 2µm, sehingga residu-residu yang berukuran lebih besar (TSS) akan tertahan pada kertas
saring. Sedangkan padatan terlarut (TDS), akan menerobos kertas saring. Nilai TSS dapat ditentukan dari
penimbangan setelah pemanasan sehingga diperoleh berat yang konstan. Kandungan TSS yang diperbolehkan
dalam perairan maksimal 500 mg/L. Semakin tinggi kandungan TSS maka kandungan oksigen terlarut dalam air
akan semakin rendah.

Kata kunci: padatan tersuspensi, padatan terlarut, air limbah, filtrasi

pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan


1. Pendahuluan pembangkit listrik tenaga air.
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup Istilah “total padatan” mengacu pada materi
dan merupakan dasar bagi perikehidupan di bumi. yang terdapat dalam air atau air limbah, yang
Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berhubungan baik itu dengan konduktansi dan
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air kekeruhan. Total padatan (juga disebut residu)
merupakan salah satu kebutuhan utama bagi adalah istilah yang digunakan untuk bahan yang
manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi tersisa di wadah setelah penguapan dan
faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan pengeringan sampel ar. Total padatan meliputi total
manusia. padatan tersuspensi, yaitu total padatan yang
Kesadaran pentingnya kualitas air tertahan pada saringan, dan total padatan terlarut
berkembang lebih perlahan. Sejak awal manusia yaitu bagian yang melewati saringan.
menilai kualitas air hanya melalui penampakan Zat padat tersuspensi merupakan tempat
fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
biologi, kimia, dan medis berkembang berbagai heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk
cara tersedia untuk mengukur kualitas air dan endapan yang paling awal dan dapat menghalangi
menentukan pengaruhnya pada kesehatan manusia. kemampuan produksi zat organik di suatu perairan
Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 (Tarigan dan Edward, 2003).
mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa Total padatan terlarut merupakan konsentrasi
golongan menurut peruntukannya. Asapun jumlah ion kation (bermuatan positif) dan anion
penggolongan air menurut peruntukannya adalah (bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena itu,
sebagai berikut : analisa total padatan terlarut menyediakan
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut,
sebagai air minum secara langsung, tanpa tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan
penggolongan terlebih dahulu. Golongan B, yaitu ion. Selain itu, pengujian tidak memberikan
air yang dapat digunakan sebagai air baku minum. wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik.
Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut
keperluan perikanan dan peternakan. Golongan digunakan sebagai uji indikator untuk menentukan
D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut
total dapat mencakup semua kation dan anion
terlarut, tapi tabel berikut dapat digunakan sebagai 105⁰C sehingga dapat diperoleh kadar zat padat
generalisasi dari hubungan TDS untuk masalah tersuspensi (dalam ppm) dengan selisih antara berat
kualitas air (Oram, B.,2010). kertas saring dan residu setelah pemanasan dengan
berat kertas saring setelah pemanasan dibagi
2. Metoda Percobaan dengan volume total sampel air yang digunakan.
Sedangkan untuk penentuan padatan terlarut
2.1 Alat dilakukan dengan menggunakan metode yang
sama, yaitu gravimetri. Filtrat hasil penyaringan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah: digunakan untuk analisa padatan terlarut dengan
gelas kimia 100 mL, desikator, oven, neraca menguapkan filtrat tersebut di dalam oven dengan
analitik, pipet volumetri 10 mL dan 50 mL, corong suhu 110⁰C dengan menggunakan cawan porselin
75 mm, erlenmeyer 250 mL, penjepit krus, batan hingga filtrat kering dan di dapatkan padatan. Dari
pengaduk, dan kaca arloji padatan tersebut didapatkan kadar zat padat terlarut
(dalam ppm) dengan selisih antara cawan porselin
2.2 Bahan dan residu setelah penguapan dengan berat cawan
porselin yang telah didapatkan berat konstan dibagi
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah: dengan volume total sampel air yang digunakan.
air limbah selokan sekitar kampus UIN, akuades
dan kertas saring. 3.2 Analisis Hasil

2.3 Persiapan Kertas Saring dan Cawan Total Suspended Solid (TSS) atau padatan
tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan
Kertas saring kering ditempatkan pada kaca arloji kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak dapat
lalu dipanaskan pada suhu 110 ⁰C selama 1 jam. mengendap. Padatan tersuspensi terdiri dan
Didinginkan dalam desikator selama 5 menit, partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya
kemudian ditimbang. Diulangi sampai berat yang lebih kecil dari pada sedimen, seperti bahan-bahan
diperoleh konstan. Langkah-langkah tersebut Organik tertentu, tanah liat dan lainnya. Partikel
dilakukan juga terhadap cawan penguap. menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi
dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton,
2.4 Penentuan TSS zooplatkton, kotoran hewan, sisa tanaman dan
hewan, kotoran manusia dan limbah industri
Disiapkan sejumlah sampel air limbah dan (Azwir, 2006).
dihomogenkan. Diambil 50 mL air limbah tersenut Pada penentuan kadar padatan tersuspensi di
kemudian disaring. Kertas saring dan kaca arloji dalam sampel air ini digunakan metode gravimetri
dipanaskan pada suhu 110 ⁰C selama 1 jam. dengan cara mengendapkan padatan tersuspensi
Didinginkan dalam desikator selama 5 menit lalu yang terkandung di dalam sampel air yang
ditimbang. Diulangi sampai mendapat berat yang dianalisa. Pengendapan dilakukan dengan cara
konstan (± 0,0002 gram) menyaring sampel air sehingga keduanya menjadi
terpisah, dimana padatan tersuspensi memiliki
2.5 Penentuan TDS ukuran molekul yang lebih besar dari pada padatan
terlarut sehingga padatan tersuspensi ini akan
Filtrat hasil penyaringan pada penentuan TSS tertinggal pada kertas saring saat penyaringan
diambil sebanyak 10 mL, dipindahkan ke cawan dilakukan. Sebelum disaring, sampel air terlebih
yang telah konstan. Dilakukan pemanasan selama 2 dahulu dikocok agar zat-zat yang terkandung di
jam pada suhu 110 ⁰C. Didinginkan dalam dalamnya tersebar merata dan homogen kemudian
desikator selama 5 menit lalu ditimbang. Langkah disaring sebanyak 50 mL menggunakan kertas
tersebut diulangi sampai diperoleh berat yang whatman. Endapan yang tertinggal pada kertas
konstan. saring sebagai padatan tersuspensi ini kemudian
diletakkan pada kaca arloji kemudian dilakukan
pemanasan di dalam oven dengan suhu 110 ⁰C
3. Hasil dan Pembahasan selama 1 jam bertujuan untuk menghilangkan kadar
air yang terdapat pada kertas saring maupun
3.1 Prinsip Analisa endapan sehingga akan diperoleh berat padatan
tersuspensi yang akurat. Setelah dilakukan
Prinsip analisa ini adalah menentukan kadar pemanasan maka kertas saring beserta wadahnya
padatan tersuspensi di dalam sampel air dengan didinginkan di dalam desikator selama 5 menit.
menggunakan metode gravimetri. Metode ini Selanjutnya ditimbang hingga diperoleh berat yang
dilakukan dengan menyaring sampel air konstan. Perlu diperhatikan jika tidak diperoleh
menggunakan kertas saring kemudian padatan yang berat konstan maka tahapan pengeringan,
tersaring beserta kertas saringnya dikeringkan pada pendinginan dalam desikator, dan lakukan
penimbangan harus diulangi sampai diperoleh dimana A adalah berat kertas saring, residu dan
berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kaca arloji, B adalah berat kertas sarig dan kaca, C
kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya adalah berat cawan dan residu setelah pemanasan,
atau lebih kecil dari 0,5 mg. Hasil penimbangan dan D adalah berat cawan kosong (semua dalam
dari penentuan TSS dapat dilihat pada Tabel 1. miligram).
Adapun hasil TSS yang diperoleh dari sampel
Tabel 1. Penimbangan penentuan TSS air limbah adalah 140 mg/L dari syarat mutu
menurut PP RI No. 82 Thn 2001 untuk Total
Penimbangan Berat (g) Suspended Solid adalah sebesar 400 mg/L. Dan
Kertas saring 0,8096 TDS 2240 mg/L dari standar kualitas air bersih
Kaca arloji yang telah ditentukan oleh PerMenKes No.
22,9013
416/Men.Kes/Per/IX/1990 untuk Total Dissolved
Kertas saring + kaca +
Solid adalah sebesar 1000 mg/L. Sehingga air
residu setelah 23, 7179
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan tidak
pemanasan
memenuhi syarat baku mutu air bersih.
Ukuran partikel tersuspensi lebih besar
Untuk padatan terlarut juga dilakukan daripada partikel terlarut. Ukuran ini disebabkan
prosedur yang sama seperti pada penentuan kadar oleh kandungan dari padatan tersuspensi dan
padatan tersuspensi. Filtrat yang dihasilkan dari padatan terlarut tersebut dimana kandungan
penyaringan TSS ini yang kemudian digunakan padatan tersuspensi terdiri dari semua zat padat
untuk menentukan kadar padatan terlarut. Filtrat ini (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel
dipindahkan ke dalam cawan porselen untuk yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa
kemudian dilakukan penguapan di dalam oven komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton,
dengan suhu 110⁰C hingga dalam cawan hanya zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen
tersisa padatan kering (tidak ada sisa-sisa air) mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel
selanjutnya didinginkan dalam desikator dan anorganik. Sedangkan kandungan padatan terlarut
dilakukan penimbangan hingga diperoleh berat terdiri dari ion-ion terlarut seperti Merkuri (Hg),
yang konstan. Hasil penimbangan dari penentuan Timbal (Pb), Arsenik (As), Cadmium (Cd),
TDS dapat dilihat pada Tabel 2. Kromium (Cr), nikel (Ni), serta garam magnesium
dan kalsium.
Tabel 1. Penimbangan penentuan TDS Karena secara fisik, sampel terlihat tidak
banyak mengandung padatan maka kandungan
Penimbangan Berat (g) padatan tersuspensinya pun lebih kecil dari padatan
Cawan kosong 36,2058 terlarutnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Cawan+10 mL filtrat jumlah padatan terlarut diantaranya faktor geologi
36,2282
setelah pemanasan dan tanah di daerah aliran selokan, limpasan
perkotaan, pupuk limpasan, air limbah dan septic
sistem limbah, serta efek tumbuhan dan hewan
Melalui perhitungan dibawah ini, dapat yang membusuk.
diperoleh kadar TSS dalam sampel air, yaitu:
4. Kesimpulan
(A − B)mg x 1000 Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kadat
V sampel (mL) TSS sebesar 140 mg/L dan TDS 2240 mg/L. Yang
mana berdasarkan PP RI No. 82 Thn 2001 tentang
dan untuk TDS, Syarat Mutu Air Sungai dan PerMenKes No.
(C − D) mg x 1000 416/Men.Kes/Per/IX/1990 tentang Syarat Mutu Air
Bersih, maka sampel air selokan kampus UIN
V sampel (mL)
Sunan Gunung Djati bandung tidak memenuhi
syarat mutu air bersih dan tidak layak konsumsi.
Daftar Pustaka

Amanda, Friska. 2014. Standar Baku Air Besih dan Air Minum. http://barusan-aja.blogspot.co.id/2014
/07/standar-baku-air-bersih-dan-air-minum.html. diakses pada tanggal 12 Maret 2018

Anonim. 2015. Analisis Kadar TSS, pH, COD, dan logam Fe, Mn, Zn dalam Air Sungai dan Air Limbah di
Laboratorium Lingkungan Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru.
lahttps://dcycheesadonna.wordpress.com/2015/01/14/analisis-kadar-tss-ph-cod-dan-logam-fe-mn-zn-
dalam-air-sungai-dan-air-limbah-di-laboratorium-lingkungan-balai-riset-dan-standarisasi-industri-
banjarbaru/. Diakses pada tangal 12 Maret 2018

Anonim. 2012. Laporan TSS dan TDS. http://hijrah-darwis.blogspot.co.id/2012/02/laporan-tss-tds.html. Diakses


pada tangal 12 Maret 2018

Anonim. Analisa TDS dan TSS Air. https://pojanwibawa.wordpress.com/tag/analisa-tds-dan-tss-air/. Diakses


pada tangal 12 Maret 2018

Azwir. 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri Kelapa Sawit PT. Peputra
Masterindo Di Kabupaten Kampar. Tesis Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro. Semarang

Ihsan, Addinul. 2011. Analisa Kimia Sampel Air Sungai. http://chemistryismyworld.blogspot.co.id/2011


/05/analisa-kimia-sampel-air-sungai_07.html. diakses pada tanggal 12 Maret 2018

Oram, B., 2010, Total Dissolved Solids, http://www.water-research.net/totaldissolvedsolids.htm, diakses tanggal


12 Maret 2018

Tarigan, M.S, dan Edward, 2003, Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) di Perairan
Raha, Sulawesi Tenggara, MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 3

Anda mungkin juga menyukai