Anda di halaman 1dari 3

FPRJ 2: Wanna be bad guys

Aku Jovian. Aku di kenal sebagai orang yang ramah, baik, selalu menolong orang, dan
tidak sombong. Banyak orang yang menyukai sikapku. Tapi, apakah menjadi baik akan selalu
mendapatkan hal yang baik pula? Itu semua tidak sesuai dengan harapanku.
Scene 1:

Aku selalu membantu temanku di sekolahan, apalagi saat ulangan. Aku selalu
menyontekkan semua jawabanku ke teman-temanku sampai aku sering kena marah guru karena
aku selalu membantu temanku saat ulangan.
Guru: “Joviaaaaaan!”
Jovian: “ada apa bu?”
Guru: “sudah ibu peringatkan beberapa kali. Kamu itu jangan nyontekin temen2 kamu”
Jovian: “memang ada yang salah ya bu? Bukannya membantu teman itu perbuatan baik ya?”
Guru: “kalau mau bantu teman bukan gini caranya”
Memang apa salahnya melakukan perbuatan baik? Kenapa aku sering kena marah ya?
Scene 2:

Aku sering di palak oleh preman jalanan karena aku terlalu baik kepada mereka. Awal
ceritanya gini! Saat aku pulang sekolah, aku di palak oleh dua orang preman.
Preman 1: “heh lu! Lu tau gak ini wilayah siapa?”
Jovian: “wilayah masyarakat sini lah bang, memangnya ada apa bang?”
Preman 2: “ bener juga ya”

Preman 1: “ Heh! Ini nih wilayah kami. Kalau lu mau lewat sini lu harus bayar. Kalau gak kami
hajar lu”
Jovian: “tenang2 bang. Mumpung aku lagi punya rezeki, nih buat abang”
Preman 1: “baik bener lu ya. Sekarang lu boleh lewat ke tempat ini”
Jovian: “makasih bang”

Setelah kejadian itu, mereka mulai sering memalakku. Tapi dengan keramahanku, aku
senantiasa menabung dan memberikan uangku kepada mereka.
Teman 1: “eh lu lemah banget ya. Masa’ dengan preman cemen gitu kamu langsung takut”

Jovian: “bukannya aku takut ya, aku memang mau sedekah ke mereka. Aku ingin jadi orang
baik kok”

Teman 1: “apa? Untuk apa ngasih sedekah ke orang2 bego kayak mereka. Cemen banget sih
lu! Tinggal sekali tonjok langsung kabur mereka tuh”
Scene 3:

Dengan sikap baikku ini, aku sering dimanfaatkan oleh orang lain. Aku terkadang
membersihkan kelas sendirian, menraktir teman-teman, berusaha sok pahlawan tapi aku malah
kena sialnya. Dan begitulah kehidupanku. Aku menyukai seorang gadis, dan kuputuskan
bahwa aku akan menembaknya.
Jovian: “mau gak kamu jadi pacarku?”
Gadis: “maaf ya! Kamu terlalu baik buatku”

Apa? Karena aku terlalu baik? Memang apa salahnya menjadi orang baik. Oke kali ini
aku akan menjadi orang jahat. Aku coba menanyakan kepada temen2ku bagaimana cara
menjadi orang jahat.
Scene 4:
Jovian: “cara jadi orang jahat gimana ya?”
Temen 1: “ lu bego ya?”
Jovian: “cara jadi orang jahat gimana ya?
Temen 2: “lu stress ya?”
Jovian: “cara jadi orang jahat gimana ya?
Temen 3: “lu gila kali ya?”
Jovian: “cara jadi orang jahat gimana ya?
Temen 4: “Sercing aja di gugel, susah amat”

Aku tampak seperti orang bodoh. Aku buka hp’ku dan googling tentang “bagaimana
cara menjadi orang jahat”. Dan aku mendapatkan tips cara menjadi orang jahat.

Aku sudah melakukan perbuatan jahat, namun saat aku melakukannya aku sial terus.
Aku mencuri, dan aku di kejar2 dan dihajar masa.
Aku meninju preman yang memalakku, aku malah dihajar habis-habisan.
Aku menjahili temanku, aku malah dipukulin.
Aku selalu siaaaaaal.
Aku merenung, dan tiba-tiba terdengar suara seseorang.
Orang: “Kamu tahu apa yang telah kamu lakukan?”
Jovian: “apa maksudmu?”
Orang: “untuk apa kamu menjadi jahat?”
Jovian: “untuk mendapatkan segalanya”
Orang: “apa kamu yakin untuk mendapatkan segalanya kamu harus menjadi orang jahat?”
Jovian: “iya, soalnya aku selalu salah kalau aku menjadi orang baik”

Orang: “kamu salah jalan kalau kamu menjadi orang jahat. Yang membuatmu salah bukan
karena kamu menjadi baik. Tapi kamunya sendiri yang memang salah. Ada batasan-batasan
saat kamu menjadi orang baik. Menolong orang itu yang sewajarnya saja. Jadilah orang yang
benar-benar bermanfaat bagi orang lain. Jangan menyiksa diri menjadi orang jahat.”

Jovian: “aku bantu temen saat ujian aku malah kena marah. Aku ngasih uang ke preman malah
dibilang lemah. Aku di tolak cewek karena aku terlalu baik. Kenapa aku selalu salah?”
Orang: “itu kamunya aja yang begoooo. Kalau sedang ujian, mana boleh nyontekin orang.
Preman itu di kasih nasehat bukannya uang. Kalau tingkahmu begini siapa juga yang mau sama
kamu. Tapi lihat! Lebih banyakan mana temanmu saat kamu jadi jahat sama kamu saat jadi
baik?”

“Lihat sekarang! Sekarang kamu gak punya teman karena kamu jadi jahat kan? Lihat
perbandingan saat kamu menjadi baik. Orang baik itu di sukai oleh banyak orang. Sekarang,
luruskan niatmu untuk menjadi orang baik. Jadilah karakter yang lebih baik lagi.”
“kamu mau gabung dengan rohis?”
Jovian: “Rohis?”

Orang: “iya, bersama rohis kami akan menjadikan kamu menjadi karakter yang lebih baik lagi.
Memiliki teman banyak. Dan tidak membuatmu menuju ke jalan yang sesat.”
Jovian: “beneran? Kalau gitu aku mau ikut”

Rohis, ini beneran. Sekarang hidupku berubah. Aku sudah menjadi karakter yang lebih baik.
Dan hal yang tak terduga. Gadis yang aku sukai ternyata adalah anggota rohis juga. Mungkin
ini memang rencana mereka agar aku bisa gabung dengan rohis. Tapi bukan karena itu aku
gabung dengan rohis. Aku gabung dengan rohis karena hati nurani dan aku ingin menjadi
karakter yan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai