Anda di halaman 1dari 5

Prof. Dr.(H.C.

Dahlan Iskan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-7

Masa jabatan

19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Didahului oleh Mustafa Abubakar

Digantikan oleh Rini Soemarno

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara

Masa jabatan

23 Desember 2009 – 19 Oktober 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


Didahului oleh Fahmi Mochtar

Digantikan oleh Nur Pamudji

Informasi pribadi

Lahir 17 Agustus 1951 (umur 65)

Magetan, Jawa Timur, Indonesia

Suami/istri Nafsiah Sabri

Anak Azrul Ananda

Isna Fitriana

Agama Islam

Tanda tangan

Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 65 tahun), adalah
mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya. Posisinya tersebut
kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23
Desember 2009.[1] Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia
Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan
Mustafa Abubakar.

Karier

Awal karier

Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan
Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan
Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Jawa Pos

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000
ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun
kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di
Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah[3], serta 40 jaringan percetakan di
Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di
Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal
JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Fangbian Iskan Corporindo (FIC)

Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan
memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan
menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Perusahaaan Listrik Negara (PLN)

Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang
dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta.[1][4] Semenjak
memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam
waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau
pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia
bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi
Tenggara, dan Citrawangan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita
sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat
meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.[5]

Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program
utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal
restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.[6]

Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham
perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa.[7] Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai
bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun
BUMN.[7]

Ia juga giat mendukung program mobil nasional yang berpenggerak listrik. Pada tanggal 5 Januari 2013,
ia mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik Tucuxi di kawasan Tawangmangu, Jawa Timur.
Dahlan Iskan selamat, namun mobilnya rusak parah. Setelah kecelakaannya bersama Tucuxi, Dahlan
Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan
mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang akan dipertunjukkan di KTT APEC di Bali. Mobil listrik
tersebut meliputi jenis mobil-mobil sport, bus, minibus, dan lain-lain, di antaranya Selo, Arimbi dan
Gendhis.
Konvensi Capres 2014 Partai Demokrat

Pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya; Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino
Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono
Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat[8].
Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11
peserta konvensi di kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara
Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya.[9]

Kehidupan pribadi

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak
ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan
mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.[10]

Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang
pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi transplantasi hati di Tiongkok.[11]

Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan
pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di
Surabaya.[1]

Tersangka kasus Gardu Induk

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 5 Juni 2015 menetapkan Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi pembangunan 21 gardu listrik induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat kala menjabat sebagai
Direktur Utama PLN. Sehari sebelumnya, Dahlan diperiksa selama 9 jam sebagai saksi dalam kasus yang
sama. Proyek gardu induk ini senilai Rp 1,063 triliun, dan dinilai merugikan negara sebesar Rp 33,2
miliar. Sebelumnya Kejati DKI Jakarta telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini.[12] Dahlan Iskan
kemudian meluncurkan situs web gardudahlan.com tempat dia menjelaskan berbagai hal tentang kasus
ini, termasuk pertanggungjawabannya terhadap kasus ini.[13]
PENDIDIKAN
 SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun
 Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan
 Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan
 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat)

KARIR
 2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara
 2009, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara
 2009, Dahlan sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
 2002, Mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya
 1982, Pimpinan surat kabar Jawa Pos
 1976, Wartawan majalah Tempo.

PENGHARGAAN
 Penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementerian paling berpengaruh
selama tahun 2011
 “Inspiring Leader” Award dari harian Seputar Indonesia (Koran Sindo)
 Soegeng Sarjadi Award

SOCIAL MEDIA
dahlaniskan.wordpress.com
Dahlanis.com

Anda mungkin juga menyukai