Anda di halaman 1dari 3

Batuan Beku Ultrabasa

Berdasarkan persentasi silika, batuan beku ultrabasa memiliki < 45% SiO2
. Umumnya keterbentukannya pada daerah plutonik. Mengandung mineral
Olivin biasanya kaya magnesium; bentuk euhedral hingga anhedral, piroksen
kadang-kadang ditemukan relatif banyak, dan juga amfibol. Beberapa
mineral aksesori seperti spinel, apatit, sulfida, Ca-plagioklas, bijih besi,
termasuk kromit.Batuan ultramafik (mengandung lebih dari 90% mineral
mafik) diklasifikasikan dengan metode lain. Batuan dengan butir halus jarang
ditemukan. Jenis yang umum didefinisikansebagai berikut:
-Peridotit: merupakan nama untuk batuan yang mengandung 40-100% olivin,
dengansisanya piroksen dan/atau hornblende.
-Dunit: merupakan nama untuk batuan yang mengandung 90-100% olivin,
dengankomponen sisanya lebih banyak piroksen dan sedikit hornblende.
-Piroksenit: batuan yang memiliki unsur mayor berupa piroksen, dengan
sisanya olivindan/atau hornblende.
-Hornblendit: batuan yang memiliki unsur mayor berupa hornblende, dengan
sisanya
piroksen dan/atau olivin.

Batuan Beku Basa

Batuan beku asam cenderung membentuk suatu tubuh intrusi yang

besar karena sifat kekentalan magmanya yang tinggi, sehingga tidak bisa

melalui celah-celah yang sempit dalam bentuk dyke atau sill. Ciri khas dari

batuan beku asam adalah kelimpahan dari potash feldspar dibanding jenis

plagioklas. Temperatur pembekuan batuan beku asam sekitar 800o C.

Kondisi ini kebanyakan tidak mampu melarutkan batuan sampingnya,

sehingga tingkat proses asimilasi yang terjadi kecil. Yang termasuk batuan

beku asam yaitu : Granit, Aplit, Pegmatit, Riolit, Obsidian, Pumis, Sienit Dan

Trakit.

2.4 Batuan Beku Intermediet

Batuan beku Intermediet berwarna agak lebih gelap dari pada batuan

beku asam yaitu abu-abu hingga abu-abu kehitaman . Mempunyai ukuran

butir halus sampai kasar. Bentuk intrusi dari batuan beku inrtermedit ini
kebanyakan termasuk Laccolith, Lapolith, Dtyke dan Sill. Bentuk-bentuk

intrusi ini dikontrol oleh kekentalan magmanya yang menengah. Sebagian

dapat melalui celah-celah yang agak sempit dalam bentuk dyke atau sill.

Komposisi jenis-jenis feldspar sudah mulai adanya perimbangan antara

potash feldspar dan plagioklas. Temperatur pembekuan sekitar 900oC,

proses asimilasi mulai nampak dan dapat ditemukan xenolith-xenolith

sifatnya basa pada tepi tubuh intrusi atau pada batuan beku luarnya.

Berdasarkan perbandingan jenis-jenis feldsparnya, maka batuan beku

Intermediet dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu :

 Batuan dengan komposisi potash feldspar dan plagioklas hampir sama;

terdiri dari granodiorit – andamellit – monzonit dan latit – dasit.

 Batuan dengan komposisi plagioklas lebih dominan dari pada potash

feldspar , terdiri dari : diorit – tonalit dan andesit – dasit.

BATUAN BEKU ASAM

Batuan beku Asam adalah batuan yang terbentuk dari magma asal
yang bersifat sillisic (asam), yang umumnya berasal dari batas lempeng
konvergen yang mengalami partial melting pada kerak bagian bawah (lower
crust). Batuan beku asam umumnya berwarna terang (felsik) dengan indeks
warna <10%. Batuan beku asam memiliki kandungan silika >65%.
Berdasarkan genesanya, batuan beku asam terbagi menjadi 2: batuan
beku asam plutonik dan batuan beku asam vulkanik.

1. Batuan Beku Asam Plutonik


Batuan beku asam plutonik terbentuk ketika magma yang meleleh
kemudian mendingin di bawah permukaan bumi. Hal itu disebabkan oleh
pergerakan tektonik lempeng yang saling bergerak dan bertumbukkan
satu dengan yang lainnya
2. Batuan Beku Asam Vulkanik.
Umumnya lava yang bersifat silisic (asam) dan banyak dike derajat
kristalisasinya sangat buruk, dan tipikal teksturnya berbutir halus sampai
glassy. Batuan beku asam vulkanik memiliki kandungan silika yang tinggi
(>65%) namun terbentuk pada temperatur yang rendah di permukaan
bumi.
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan piroklastik merupakan batuan yang tersusun oleh material hasil dari letusan
gunung berapi akibat adanya gaya endogen, yang kemudian mengalami pengendapan
sesuai dengan bidang pengendapan nya, lalu setelah proses pengendapan mengalami
proses kompaksi (litifikasi) yang kemudian menjadi batuan piroklastik. Batuan piroklastik ini
terbentuk dari hasil letusan gunung berapi yang memiliki material asalnya yang berbeda, lalu
terendapkan sebelum mengalami suatu proses transportasi oleh media air.
Keterbentukannya batuan piroklastik diawali oleh meletusnya gunung api,
mengeluarkan magma dari dalam bumi diakibatkan dari energi yang sangat besar yaitu gaya
endogen dari pusat bumi.
Mekanisme pengendapan batuan piroklastik ada 2 macam yaitu adalah Fall Deposit
dan Flow Deposit, Penjelasan dari 2 macam ini adalah sebagai berikut :
1. Fall Deposit,
Fall Deposit adalah endapan piroklastik yang dibentuk oleh jatuhan mineral-mineral
halus hasil dari erupsi gunung volkanik yang tertransportasikan oleh media angin.
2. Flow Deposit
Flow Deposit adalah endapan piroklastik yang tertransportasikan oleh media air
dimana terjadi pencampuran dari segala macam ukuran butiran.
A. Mineral Penyusun Batuan Piroklastik
Mineral penyusun batuan piroklastik dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Mineral sialis, yang terdiri atas mineral kuarsa, mineral feldspar dan mineral
felspatoid.
 Mineral femis yang kaya kandungan besi-magnesium, terdiri atas olivin, piroksin dan
melilit.
 Mineral tambahan seperti biotit, amfibol dan hipersten.
Klasifikasi Batuan Piroklastik

1. Klasifikasi Menurut Wentworth


 Debu/tufa berukuran butir 0 – 2 mm.
 Lapili berukuran butir 2 mm – 32 mm.
 Block/bomb berukuran butir 32 mm – 256 mm.

Anda mungkin juga menyukai

  • Krista Log Rafi
    Krista Log Rafi
    Dokumen2 halaman
    Krista Log Rafi
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • HTTP
    HTTP
    Dokumen2 halaman
    HTTP
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • HTTP
    HTTP
    Dokumen2 halaman
    HTTP
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Krista Log Rafi
    Krista Log Rafi
    Dokumen2 halaman
    Krista Log Rafi
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Golongan 7
    Golongan 7
    Dokumen7 halaman
    Golongan 7
    Rosiyanti Sinaga
    Belum ada peringkat