Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS RANGKAIAN LISTRIK

FENOMENA TRANSIENT

NAMA : KAMAL

NIM/KELAS : 17306141027/FISIKA B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2017 / 2018


A. TUJUAN
a. Menentukan konstanta waktu
b. Membandingkan nilai keluaran data percobaan dengan
perhitungan matematis.
B. DASAR TEORI
Gejala peralihan atau transient merupakan perubahan nilai
tegangan atau arus maupun keduanya baik sesaat maupun dalam jangka
waktu tertentu (dalam orde mikro detik). Transient merupakan tegangan
listrik sebaga suatu kejadian yang sebenarnya tidak diinginkan dan bersifat
sangat cepat akan tetapi transient terjadi secara alami sehingga tidak dapat
di cegah perubahan pada tegangan ataupun arus tersebut.
Penyebab fenomena transien karena terjadi perubahan parameter
rangkaian akibat pensaklaran, rangkaian terbuka (open circuit) atau
hubung singkat (short circuit). Perubahan yang terjadi secara cepat
tersebut, pada dasarnya juga tidak dapat terjadi tanpa adanya pertukaran
energi yang biasanya tersimpan dalam medan magnet seperti induksi dan
atau medan listrik dari kapasitansi.
Transient yang terjadi dapat dilihat seprti pada gambar berikut

Gambar 2.1 Rangkaian Ekivalen R-C( hambatan murni,


kapasitor).
Pada gambar diatas merupakan skema dari salah satu fenomena
transient yang terjadi dimana perubahan tegangan dalam waktu yang
sangat cepat, yang secara matematis dalat dituliskan perubahan tersebut
sebagai berikut:

Vt= e-t/Rc Vt= Vo (1- e—t/RC)

Persamaan 2.1(kosong) Persamaan 2.2(isi)

Pada bentuk gelombang arus untuk rangkaian R-C dari kedua persamaan diatas
( pers. 2.1 & pers. 2.2) didapat :

V = tegangan (Volt)
Vo= tegangan awal (Volt)
R = tahanan/hambatan murni (Ohm)
C = kapasitor(µF)
Vt = tegangan transient (volt)
t = waktu (detik)
C. ALAT BAHAN
1. AFG
2. Resistor(10k ohm)
3. Capasitor (100 nF)
4. CRO
5. PCB
6. Kabel Penjepit Buaya
D. LANGKAH KERJA
1. Menyusun rangkaian seperti gambar 2.1
2. Mengkalibrasi alat yang akan digunakan seperti pada multimeter
sehingga data yang didapat lebih failed
3. Setelah itu mengatur kerja pada mesin AFG dan CRO sehingga
mendapatkan nilai keluaran gelombang pada layar monitor dimana
garis horiziontal sebagai niali keluaran t (waktu) dan garis singgung
vertical sebagai nilai keluaran v(tegangan transient)
4. Mengukur hasil keluaran dengan memperhatikan dan menganalisis
grafik gelombang pada monitor
5. Mencatat hasil keluaran pada table
6. Melakukan perhitungan data keluaran denga rumus persamaan 2.1
dan persamaan 2.2
7. Menganalisis kedua hasil yang didapat

E. HASIL PERCOBAAN

1. Tabel percobaan
 Table 5.1.1(pengosongan)

ti(s) Vt(volt)
0.0002 s 0.006
0.0004 s 0.003
0.0006 s 0.001
0.0008 s -0.0015
0.001 s -0.003
0.0012 s -0.0045
0.0014 s -0.0055
0.0016 s -0.0065
0.0018 s -0.0075
0.002 s -0.008
0.0022 s -0.0085
0.0024 s -0.009
0.0026 s -0.009
0.0028 s -0.0095
0.003 s -0.0095
0.0032 s -0.01
0.0034 s -0.01
 Table 5.1.2(pengisian)

ti(s) Vt(volt)
0.0002 s -0.006
0.0004 s -0.003
0.0006 s -0.0005
0.0008 s 0.0015
0.001 s 0.0035
0.0012 s 0.0045
0.0014 s 0.0055
0.0016 s 0.0065
0.0018 s 0.0065
0.002 s 0.008
0.0022 s 0.0085
0.0024 s 0.009
0.0026 s 0.009
0.0028 s 0 .0095
0.003 s 0.0095
0.0032 s 0.01
0.0034 s 0.01

2. Grafik data
 Grafik pengosongan

4 y = -6.147ln(x) - 45.65
2 R² = 0.9888

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 Series1
-2
Log. (Series1)
-4

-6

-8

-10

-12
Grafik 5.2.1

 Grafik pengisian

12
y = 6.0858ln(x) + 45.31
10
R² = 0.9908
8

4
Series1
2
Log. (Series1)
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004
-2

-4

-6

-8

Grafik 5.2.2

3. Grafik perhitungan

 Grafik perhitungan pengosongan

Grafik Pengisian t vs Vt Berdasarkan Hasil Hitung


1

0.9

0.8

0.7

0.6
Tegangan Transient

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035
waktu
Grafik 5.3.1
 Grafik perhitungan pengisian

Grafik Pengisian t vs Vt Berdasarkan Hasil Hitung


0.8

0.7

0.6

0.5
Tegangan Transient

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035
waktu

Grafik 5.3.2

4. Nilai keluaran peritungan pada matlab

 Nilai keluaran rumus pengosongan


 Nilai keluaran rumus pengisian
F. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yang telah dilakukan dengan perlakuan terhadap
sebuah rangkaian yang tersusun seperti pada gambar 2.1 yang memiliki
nilai keluaran berupa gelombang yang muncul dalam layar monitor, yang
kemudian dilakukan pengambilan data berupa nilai tegangan transient
terhadap waktu berjalannya perubahan yang terjadi secara sangat cepat.
kedua data yang diperoleh selanjutnya dilakukan ppengolahan data
dengan Microsoft excel sehngga diperoleh data grafik pengosogan dan
pengisian yang didalam kedua grafik tertera nilai yang menunjukan
ketepataan data terhadap keadaan sebenarnnya melalui pendekatan
logaritma yang diperoleh masing-masing sebesar R² = 0.988 dan R² =
0.990. daari keuaaran tersebut menunjukan bahwa data yang diperoleh
cukup dikatakan baik karena mnilai korelasi mendekati satu.
Kemudian dari semua data yang ada serta yang diperoleh tersebut
dapat ditentukan nilai tetapan Ʈ = R*C , yang sebelumnya didapat hasil
dari persamaan 2.1 dan persamaan 2.2

Vt= e-t/Rc & Vt= Vo (1- e—t/RC)

Persamaan
2.1(kosong)
Dari kedua persaamaan diatas diperooleh nilai keluaan saaat pengosongan
dan pengisisn teganagan yang terjad sangat cepat yang kemudian dikenal
sebagai tegangan transient yang dalam praktikum kali ini dihasilkan nilai
vt yang cenerung naik ada fase pengisian yang dimana tegangan yang
dihasilkan mendekati nilai satu sementara pada saat fase pengosongan
nilai cenderung turun dan berbalik arah menjauhi nilai satu.
Sementara pada hasil perhitungan nilai keluaran pada matlab
menghasilkan nilai yang cukup baik yaitu pada pengisian nilai yang
dihasilkan pada setiap waktu sebesar 0,8 dan pada saat fase pengosongan
sebesar 0,0. Akan tetapi hal ini tentu membuat pertanyaan besar mengapa
hal tersebut bisa terjadi? sementara itu untuk percobaan kali ni
diasumsikan terjadi kesalahan perhitungan penentuan nilai T dan Ʈ pada
data yang terjadi karena kurangnya komunikasi dan pemahaman
terhadap ketersediaan data dan pengolahan rumus dimasing-masing
anggota kelompok, selain itu kecerobohan pengambilan data yang terjadi
bias menjadikan ketidaksesuaian antara hasil serta teori yang ada. Hal ini
tentu data dijjadikkann bahan evaluassi erhadap pelaksaaan kegiatan
praktikum selanjutnya sehingga kejadiaan hal semacam ini tidak terjadi
kembali, sehingga data yang dihasilkan lebih falid dan sesuai dengan
keadaan teori yang ada serta bisa dibuktikan cara fisis.
G. KESIMPULAN

H. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai