Anda di halaman 1dari 12

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (3): 600-611

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2015

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK SIAM


(Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah
Grogot Kabupaten Paser)
Faisal Floperda Akbar Wanda 1

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan dan tingkat
nilai efisiensi usaha tani jeruk siam di desa Padang Pangrapat kecamatan
Tanah Grogot kabupaten Paser. Metode pengambilan sampel yang digunakan
metode sample random sampling (acak) yaitu cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap petani dalam
satu kelompok tani jeruk siam dengan jumlah anggota kelompok tani sebanyak
20 orang petani. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk
menghitung pendapatan dan tingkat nilai efisiensi usahatani jeruk siam
menggunakan alat analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan total
biaya, pendapatan dan keuntungan usaha tani jeruk siam serta pendapatan
padi sawah. Total biaya produksi jeruk siam Rp354.653.833,33/thn dan rata-rata
Rp17.732.691,67/anggota kelompok tani/ha/thn. Biaya produksi padi sawah
Rp398.522.166,57 dan rata-rata Rp19.926.108,33/anggota kelompok tani/ha/thn.
Total pendapatan jeruk siam Rp831.846.166,57/thn dan rata-rata
41.592.308,33/anggota kelompok tani/ha/thn. Pendapatan padi sawah
Rp.455.877.833,43/thn dan rata-rata Rp22.793.891,67. Nilai R/C Ratio usaha
tani jeruk siam sebesar 3,35 Layak. Nilai R/C Ratio padi sawah sebesar 2,14
Layak untuk dilaksanakan.

Kata kunci : pendapatan, jeruk, padi, biaya, usaha tani

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan
pembangunan nasional memegang peranan penting dalam menyediakan pangan
bagi seluruh penduduk. Selain itu sektor pertanian merupakan andalan sebagai
penyumbang devisa negara, termasuk pertanian di bidang usaha tani jeruk.
Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan
masyarakat secara umum. Pembangunan pertanian memberikan sumbangan
kepada masyarakat serta menjamin bahwa pembangunan yang menyeluruh itu
mencakup penduduk yang hidup dari bertani, yang jumlahnya besar dan untuk
tahun-tahun mendatang (Krisnandhi, 2009).

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: faisalfloperdaakbarwanda@ymail.com
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

Sektor pertanian banyak memiliki manfaat bagi masyarakat dan negara


selain karena mayoritas masyarakat indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
komoditas pertanian berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan penduduk
terutama melalui produksi pangan yang dikonsumsinya. Pangan yang dimaksud
meliputi nabati (dari tumbuhan) dan hewani. Dengan kata lain komoditas
pertanian merupakan sumber pangan bagi manusia yang memberi zat gizi yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia (Rachmawan, 2001).
Keberhasilan pengembangan suatu komoditas ditentukan dari tingkat
pendapatan dan tingkat efisiensinya pendapatan petani tersebut. Komoditas
yang dikembangkan dalam hal ini jeruk siam harus dapat memberikan
keuntungan dan dapat berkembang dengan mempertimbangkan faktor
ekternalitas. Dengan kata lain petani menanam dan mengembangkan usaha tani
jeruk siam jika secara tingkat pendapatan menguntungkan.
Kabupaten Paser merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi
pertanian cukup besar. Salah satunya jeruk yang saat ini dibudidayakan oleh
masyarakat di desa Padang Pangrapat kabupaten Paser yang sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang mengusahakan jeruk,
yang memanfaatkan pematangan padi sawah sebagai penambah perekonomian
petani sehari-harinya disamping komoditi yang lainnya seperti kelapa sawit dan
salak.
Usaha tani jeruk di kabupaten Paser khususnya masyarakat di desa
Padang Pangrapat kecamatan Tanah Grogot mulai membudidayakan tanaman
jeruk pada tahun 2009 dan tanaman jeruk mulai berproduksi pada tahun 2011.
Kabupaten Paser adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan yang
sangat berpotensial dengan usaha tani jeruk karena didukung oleh wilayah yang
cukup luas, sarana serta struktur tanah. Adapun luas lahan dan produksi jeruk
desa Padang Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser tahun 2009-
2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Luas lahan dan produktivitas jeruk siam desa Padang Pangrapat
kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser tahun 2009-2013.
LUAS PENDAPATAN
PRODUKTIVITAS
NO TAHUN LAHAN (Rp/ha/Thn)
(TON/HA)
(HA)
1. 2009 24 - -
2. 2010 24 - -
3. 2011 24 33,6 10.080.000,-
4. 2012 24 120 36.000.000,-
5 2013 24 144 43.200.000,-
Sumber : Petugas Penyuluhan Lapangan Kecamatan Tanah Grogot
Dengan luas lahan yang cukup luas, kabupaten Paser mempunyai potensi
yang cukup besar dalam mengembangkan produksi jeruk siam salah satunya
Kec. Tanah Grogot desa Padang Pangrapat, Jeruk merupakan sumber

601
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 600-611

pendapatan sebagian besar penduduk disamping kegiatan lainnya. Hal ini tidak
terlepas dari adanya peranan pemerintah setempat yang senantiasa memberikan
bimbingan dan bantuan kepada para petani agar produksinya dapat ditingkatkan
sehingga pendapatan usaha tani jeruk juga meningkat.
Sampai saat ini informasi mengenai efisiensi dan permasalahan pendapatan
usaha tani jeruk siam di desa Padang Pangrapat masih terbatas, sedangkan hasil
dari analisis pendapatan usaha tani jeruk siam ini menunjukan apakah usaha
tani jeruk siam layak atau tidak layak untuk di kembangkan. Informasi ini
berguna bagi para petani maupun investor yang tertarik untuk mengembangkan
atau menanamkan modalnya dalam usaha tani jeruk siam. Sehingga dengan
adanya investasi dalam pengembangan usaha tani ini diharapkan meningkatkan
jumlah produksi jeruk siam dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan atau
pendapatan petani dan investor itu sendiri.
Dengan latar belakang terebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian serta membahas masalah tersebut melalui penulisan skripsi dengan
judul penelitian : “Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam ( Studi Kasus di
Desa Padang Pangrapat Kec. Tanah Grogot Kab. Paser )”. Berkaitan dengan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah.
Rumusan Masalah Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada deskripsi diatas, maka rumusan
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
Berapa besar pendapatan usaha tani Jeruk Siam di Desa Padang Pangrapat
Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser ?
Berapa besar tingkat efisiensi usaha tani Jeruk Siam di Desa Padang Pangrapat
Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pendapatan usaha tani Jeruk Siam di Desa Padang Pangrapat
Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser.
Untuk mengetahui tingkat nilai efisiensi usaha tani Jeruk Siam di Desa Padang
Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Kerangka Dasar Teori


Pengertian Usaha Tani
Ilmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari cara-cara menentukan,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi
seefektif dan seefisien mungkin sehingga produksi pertanian menghasilkan
pendapatan petani yang lebih besar. Ilmu usaha tani juga didefinisikan sebagai
ilmu mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut
pengertian yang dimilikinya tentang kesejahteraan.
Produksi
Partadiredja (2000), mendefinisikan produksi adalah segala kegiatan
untuk menciptakan atau menambah manfaat atas suatu benda untuk

602
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

memuaskan orang lain. Menurut Rosyidi (2004), produksi adalah setiap usaha
yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.
Faktor Produksi
Faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses
produksi Daniel (2002), produksi tidak dapat dilakukan jika tidak ada bahan-
bahan yang memungkinkan dilakukan produksi itu sendiri. Faktor produksi
merupakan semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau
memperbesar nilai barang tersebut.
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua faktor produksi yang digunakan, baik
dalam bentuk benda maupun jasa selama produksi berlangsung. Biaya produksi
adalah sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor
produksi atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi,
baik scara tunai maupun tidak tunai (Daniel, 2002).
Penerimaan
Penerimaan petani dipengaruhi oleh hasil produksi. Petani menambah hasil
produksi bila tiap tambahan produksi tersebut menaikkan jumlah penerimaan
yang diperoleh. Penerimaan (revenue) adalah penerimaan dari hasil penjualan
outputnya (Boediono, 2002).
Pendapatan
Pendapatan adalah hasil dari usaha tani, yaitu hasil kotor (bruto) dengan
produksi yang dinilai dengan uang, kemudian dikurangi dengan baiaya
produksi dan pemasaran sehingga diperoleh pendapatan bersih usaha tani
(Mubyarto,2003). Sedangkan menurut Mosher (2002), pendapatan di bidang
pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah
dikuranngi dengan biaya selama kegaiatan usaha tani.
Efisiensi
Efisiensi dalam analisis ekonomi digunakan sebagai alat untuk mengukur
atau mengetahui keuntungan dari suatu usaha menurut Mubyarto (2003), untuk
menghasilkan suatu hasil produksi (output) diperlukan bantuan kerja sama
beberapa faktor produksi sekaligus.
Harga
Harga merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat
tukar yang lain dengan satu barang tertentu. Harga merupakan elemen pokok
dalam pemasaran karna langsung berhubungan dengan permintaan hasil total,
dimana dalam penetapan harga ini dapat berbeda-beda dari tempat yang satu
ketempat yang lain (Winardi, 2004).
Definisi Konsepsional
Menurut Gustiyana (2004), pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pendapatan usaha tani dan pendapatan rumah tangga. Pendapatan merupakan
pengurangan dari penerimaan dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga
yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha tani ditambah dengan
pendapatan yang berasal dari kegiatan diluar usaha tani.

603
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 600-611

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung ke lapangan dan
mengadakan wawancara dengan responden petani Jeruk Siam. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari dokumen, laporan dan atau langsung dari instansi
yang berwewenang. Data yang diperlukan berupa dokumen, hasil observasi,
dokumentasi, dan wawancara, sedangkan sumber data berasal dari masyarakat yang
ada di “desa Padang Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser
Kalimantan Timur”.
Definisi Operasional
Agar diperoleh informasi yang lebih jelas mengenai apa yang diteliti
sesuai dengan konsep di atas, maka dalam definisi operasional dapat dikemukakan
penjelasan sebagai berikut.
1. Responden adalah petani yang melaksanakan usaha tani jeruk siam dan
sudah pernah melakukan pemanenan.
2. Produksi jeruk yaitu jumlah produksi jeruk yang dihasilkan (Kg).
3. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi,
biaya ini meliputi :
a. Biaya sarana produksi meliputi biaya pembelian benih, pupuk, dan pestisida
(Rp).
b. Biaya penyusutan alat adalah biaya yang diperoleh dengan cara
memperhitungkan biaya pembelian alat dibagi dengan umur ekonomis alat
yang bersangkutan (garis lurus).
c. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan baik untuk tenaga
kerja keluarga atau tenaga kerja upahan, biaya ini dihitung berdasarkan
upah yang berlaku dilokasi penelitian berdasarkan Hari Orang Kerja
(HOK) yang dikonservasikan setara dengan pria dewasa (Rp).
4. Penerimaan adalah satuan rupiah yang dihitung berdasarkan jumlah
produksi (output) yang terjual dengan harga yang berlaku (Rp).
5. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dari usaha tani jeruk
siam dikurangi biaya yang dikeluarkan selama musim tanam (Rp).
6. Harga adalah harga jual jeruk siam ditingkat petani dilokasi penelitian
(Rp/kg). Sedangkan menurut Saladin (2003), harga adalah sejumlah uang
sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa.
Biaya lainnya adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam memasarkan jeruk
siam dan biaya lainnya yang mendukung proses produksi maupun pasca penen
seperti biaya pengangkutan, biaya BBM dinyatakan dalam satuan (Rp).
Populasi dan Sampling
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling (tunjuk
langsung) dengan pengambilan data secara sample random sampling (acak)
yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk

604
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

diambil kepada setiap petani dalam satu kelompok tani jeruk siam. Dengan jumlah
anggota kelompok tani sebanyak 20 orang petani.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan ditempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Observasi tidak langsung adalah
pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu
peristiwa yang diselidiki. Dalam melakukan observasi, peneliti melakukan
observasi ke lokasi penelitian, di kecamatan Tanah Grogot. Menurut
Sugiono (2013:194) observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain.
2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
lebih mendalami responden secara spesifik yang dapat dilakukan dengan
tatap muka ataupun komunikasi menggunakan alat bantu komunikasi.
Sugiyono (2013:194) mengemukakan wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur.
3. Dokumentasi dapat diperoleh dalam bentuk program kerja kecamatan dan
dokumen lainnya yang sesuai dengan fokus penelitian. Pada penelitian ini
digunakan teknik penelitian lapangan (field research) dengan cara
pengumpulan data hasil survei dengan menggunakan daftar pertanyaan.
Sugiyono (2012:240), menyatakan bahwa, dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang.
Teknik Analisis Data
Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Total Biaya
Sudarsono (2008), total biaya dihitung dengan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
Keterangan:
TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)
TFC = Total Biaya Tetap/Total Fixed Cost (Rp)
TVC = Total Biaya Variabel/Total Variable Cost (Rp)
2. Penerimaan
Sukirno (2002), untuk mengetahui jumlah penerimaan yang diperoleh dapat
diketahui dengan menggunakan rumus:
TR = P x Q
Keterangan:
TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)
P = Harga Produk/Price (Rp)
Q = Jumlah Produk/Quantity (kg)

605
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 600-611

3. Pendapatan
Mubyarto (2003), pendapatan dihitung dengan cara mengurangkan total
penerimaan dengan total biaya, dengan rumus sebagai berikut:
I = TR – TC
Keterangan:
I = Penapatan/Income (Rp)
TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)
TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)
4. Efisiensi Usaha Tani Jeruk Siam
Efisiensi adalah Perbandingan antara penerimaan dan biaya di mana penerimaan
lebih besar dibandingkan dengan total biaya. Menurut Harnanto (2003), untuk
mengetahui R/C ratio yang diproleh petani jeruk siam desa Padang Pangrapat
kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser adalah.
R/C ratio =
Keterangan:
R/C ratio = Perbandingan antara penerimaan dan biaya
TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)
TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)
Keputusan:
R/C ratio >1= Berarti usaha yang dilakukan secara ekonomis efisien atau
menguntungkan.
R/C ratio <1 = Berarti usaha yang dilakukan secara ekonomis tidak efisien
atau tidak menguntungkan.
R/C = 1 = Berarti usaha mengalami titik impas

Hasil Penelitian
Biaya Produksi Usaha Tani Jeruk Siam
Biaya Tidak Tetap (variable cost)
1. Biaya Bibit
2. Biaya pupuk
3. Biaya Bahan Bakar
4. Biaya pestisida
5. Biaya tenaga kerja
Biaya Tetap (fixed cost)
1. Biaya penyusutan alat
Tabel Rekapitulasi Biaya Produksi Usaha Tani Jeruk Siam
No Uraian Biaya Biaya
Biaya Tidak Tetap (Kel Tani/Rp/thn) (Rata-rata Rp/ha/thn)
1 a. Bibit 54.300.000,00 2.715.000,00
b. Pupuk 80.810.000,00 4.040.500,67
c. Pestisida 23.020.000,00 1.151.000,00
d. Tenaga Kerja 162.975.000,00 8.148.750,00

606
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

e. BBM 1.965.000,00 98.250,00


Total Biaya Tidak Tetap 232.070.000,00 16.153.500,00
Biaya Biaya
2. Biaya Tetap
(Kel Tani/Rp/thn) (Rata-rata Rp/ha/thn)
Penyusutan Alat 31.583.833,33 1.579.191,67
Total Biaya Tetap 31.583.833,33 1.579.191,67
Tabel Rekapitulasi Pendapatan Rata-rata Usaha Tani Jeruk Siam
Jumlah Jumlah
No Uraian
(Kel Tani/Rp/thn) (Rata-rata Rp/ha/thn)
1. Penjualan 1.186.500.000,00 59.325.000,00
2. Total Biaya 354.653.833,33 17.732.691,67
3. R/C ratio 3,35 3,35
4. Laba Bersih 831.846.166,67 41.592.308,33
Sumber: data primer (diolah) 2015

Tingkat Efisiensi Usaha Tani Jeruk Siam


Untuk mengetahui apakah usaha tani jeruk siam di desa Padang
Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser Layak atau tidak Layak
diketahui dengan R/C ratio, yaitu membagi total penerimaan (TR) dengan total
biaya (TC)

R/C  
TR
TC  3,35

Dari hasil perhitungan menunjukan R/C ratio sebesar 3,35 berdasarkan


kaidah efisien usaha jeruk siam dikatakan efisien karna memiliki nilai rasio
penerimaan atas biaya yang lebih dari satu (R/C ratio > 1) atau setiap 1 unit
biaya yang dikeluarkan menghasilkan kenaikan sebesar 3,35 sehingga kegiatan
usaha tani jeruk siam efisien/layak karna memberikan penerimaan lebih besar
dari pada pengeluaran.
Biaya Produksi Usaha Tani Padi Sawah
Biaya Tidak Tetap (variable cost)
1. Biaya Bibit
2. Biaya pupuk
3. Biaya Bahan Bakar
4. Biaya pestisida
5. Biaya tenaga kerja
6. Biaya Giling Padi
Biaya Tetap (fixed cost)
1. Biaya Penyusutan Alat

607
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 600-611

Tabel Rekapitulasi Biaya Produksi Usaha Tani Padi Sawah


Uraian Biaya Biaya
No
Biaya Tidak Tetap (Kel Tani/Rp/thn) (Rata-rata Rp/ha/thn)
1. a. Bibit 7.020.000,00 351.000,00
b. Pupuk 63.966.000,00 3.198.300,00
c. Pestisida 32.815.000,00 1.640.750,00
d. Tenaga Kerja 261.525.000,00 13.076.250,00
e. BBM 3.890.000,00 194.500,00
f. Biaya Penggilingan 63.966.000,00 3.198.300,00
Total Biaya Tidak Tetap 376.336.000,00 18.816.800,00
Biaya Biaya
2. Biaya Tetap
(Rata-rata Rp/thn) (Rata-rata Rp/ha/thn)
Penyusutan Alat 22.186.166,57 1.109.308,33
Total Biaya Tetap 22.186.166,57 1.109.308,33
Sumber: data primer (diolah) 2015

Tabel Rekapitulasi Pendapatan Rata-rata Padi Sawah


Jumlah Jumlah
No Uraian
(Rp/thn) (Rp/ha/thn)
1. Penjualan 854.400.000,00 42.720.000,00
2. Total Biaya 398.522.166,57 19.926.108,33
3. R/C ratio 2.14 2,14
4. Laba Bersih 455.877.833,43 22.793.891,67
Sumber : data primer (diolah) 2015
Tingkat Efisiensi Usaha Tani Padi Sawah
Untuk mengetahui apakah usaha tani Padi Sawah di desa Padang
Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser Layak atau tidak Layak
diketahui dengan R/C ratio, yaitu membagi total penerimaan (TR) dengan total
biaya (TC)

R/C  TR
TC  2,14

Dari hasil perhitungan menunjukan R/C ratio sebesar 2,14 berdasarkan


kaidah efisien usaha padi sawah dikatakan efisien karna memiliki nilai rasio
penerimaan atas biaya yang lebih dari satu (R/C ratio > 1) atau setiap 1 unit
biaya yang dikeluarkan menghasilkan kenaikan sebesar 2,14 sehingga kegiatan
usaha tani padi sawah efisien/layak karna memberikan penerimaan lebih besar
dari pada pengeluaran.

608
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

Tabel Laporan Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam di Desa Padang Pangrapat
Periode Januari s.d Desember 2014.
Penjualan Usaha tani Jeruk Siam Rp1.186.500.000,00
Biaya Produksi :
Beban Bibit Rp 54.300.000,00
Beban Pupuk Rp 80.810.000,00
Beban Pestisida Rp 23.020.000,00
Beban Tenag Kerja Rp 162.975.000,00
Beban Penyusutan Alat Rp 31.583.833,33
Beban Bahan Bakar Rp 1.965.000,00 (+)
Biaya Usaha Rp354.653.833,33 (-)
Laba Bersih Usaha tani Jeruk Siam Rp831.846.166,67
Tabel Laporan Pendapatan Tambahan Padi Sawah Pada Usaha Tani Jeruk Siam
di Desa Padang Pangrapat Periode Januari s.d Desember 2014.
Pendapatan Lain-lain
Penjualan Usaha Lain-lain Rp854.400.000,00
Biaya Produksi :
Beban Bibit Rp 7.020.000,00
Beban Pupuk Rp 63.966.000,00
Beban Pestisida Rp 32.815.000,00
Beban Tenaga kerja Rp 261.525.000,00
Beban Penyusutan Alat Rp 22.186.166,57
Beban Bahan Bakar Rp 3.890.000,00
Beban Gilingan Padi Rp 7.120.000,00 (+)
Biaya Usaha Rp398.522.166,57 (-)
Laba Bersih Usaha Lain-lain Rp455.877.833,43
Tabel Dari Laporan Keuangan Individual Dapat Dibuat Laporan Konprehensip
Penjualan Usaha Tani Jeruk Siam Rp1.186.500.000,00
Biaya Produksi :
Beban Bibit Rp 54.300.000,00
Beban Pupuk Rp 80.810.000,00
Beban Pestisida Rp 23.020.000,00
Beban Tenag Kerja Rp 162.975.000,00
Beban Penyusutan Alat Rp 31.583.833,33
Beban Bahan Bakar Rp 1.965.000,00 (+)
Biaya Usaha Rp354.653.833,33 (-)
Laba Bersih Usaha Tani Jeruk Siam
Rp831.846.166,67
Pendapatan Lain-lain Rp 854.400.000,00
Beban Lain-lain Rp398.522.166,57 (-)
Rp455.877.833,43
(+)
Laba Bersih Usaha Tani Rp1.287.724.000,10

609
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 600-611

Tabel Laporan Kelayakan Gabungan Usaha Tani Jeruk dan Padi Sawah
No Jenis Komoditi Pendapatan Total Biaya Produksi R/C Ratio
1 Jeruk Siam Rp1.186.500.000,00 Rp354.653.833,33 3,35%
2 Padi Sawah Rp 854.400.000,00 Rp398.522.166,57 2,14%
Total 1 + 2 Rp2.040.900.000,00 Rp753.175.999,90 2,70%

Penutup
Pendapatan usaha tani jeruk siam 20 anggota kelompok tani di desa Padang
Pangrapat sebesar Rp831.846.166,67/thn dengan rata-rata Rp41.592.308,33/anggota
kelompok tani/ha/thn. Dan pendapatan padi sawah Rp455.877.833,43/thn dengan rata-
rata Rp22.793.891,67.
Dari hasil perhitungan tingkat efisiensi, usaha tani jeruk siam di desa Padang
Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten Paser efisien untuk di usahakan
dengan nilai R/C Ratio sebesar 3,35 Layak. Dan hasil perhitungan kelayakan
padi sawah menunjukkan bahwa usaha tani tambahan padi sawah layak untuk
dilaksanakan dengan nilai R/C Ratio sebesar 2,14 Layak.
Untuk petani di desa Padang Pangrapat kecamatan Tanah Grogot kabupaten
Paser dapat memperhitungkan pengeluaran biaya variabel seperti biaya pupuk,
biaya pestisida dan biaya tenaga kerja agar biaya tersebut dapat dialokasikan
secara tepat serta meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbanyak
jenis tanaman pada satu lahan agar pendapatan dari usaha tani jeruk dan
pendapatan lain-lain tersebut lebih meningkat lagi.
Untuk pemerintahan dan instansi yang terkait dalam bidang pertanian di
kabupaten Paser lebih memperhatikan petani, khususnya di desa Padang
Pangrapat kecamatan Tanah Grogot dengan mengadakan penjualan pestisida
dan pupuk bersubsidi agar petani dapat meminimalkan pengeluaran biaya
produksi sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani dapat meningkat.

Daftar Pustaka
Boediono. 2002. Pengantar ilmu ekonomi, no. 1 ( Ekonomi Mikro ). BPFE,
Yogyakarta.
Daniel, M. 2002. Pengantar ekonomi pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Gustiyana, H. 2004. Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian.
Salemba empat: Jakarta.
Hernanto, F. 2003. Ilmu usaha tani. Peneber swadaya. Jakarta.
Krisnandhi, S. 2009. Menggerakkan dan membangun pertanian. C.V. Yasaguna.
Jakarta.
Mosher, A. T. 2002. Menggerakkan dan membangun pertanian (Terjemahan
oleh Krisnadhi dan B. Samad). Yasaguna. Jakarta.
Mubyarto. 2003. Pengantar ekonomi pertanian. LP3ES. Jakarta.
Partadiredja, A. 2000. Pengantar ekonomi. BPFE. Jakarta.

610
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Faisal F. A, Wanda)

Rachmawan. 2001. Komoditas Pertanian Sebagai Sumber Gizi. Modul dasar


bidang keahlian. Departemen Pendidikan Nasional, Proyek
Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
Rosyidi, S. 2004. Pengantar teori ekonomi (pendekatan pada teori ekonomi
mikro
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan
ke-17. Alfabeta. Bandung.
Sukirno, S. 2002. Pengantar teori mikro ekonomi . Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Winardi. 2004. Aspek-aspek bauran pemasaran (Marketing mix). Mandar
Maju. Bandung.

611

Anda mungkin juga menyukai