Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

Februari 2018
UKL UPL Normalisasi
Sungai Rante Belu Kab. Luwu
Tahun Anggaran 2018

Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang


Provinsi Sulawesi Selatan
KERANGKA ACUAN KERJA
UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
Tahun Anggaran 2018

LATAR BELAKANG

Kegiatan pembangunan infrastruktur di samping memberikan dampak positif juga


memberikan dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Hal
ini terjadi karena pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dan daya
tampung lingkungan setempat, dimana pada akhirnya menyebabkan kerusakan
lingkungan. Kerusakan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama seluruh
lapisan masyarakat, pemerintah dan pihak swasta.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka pemerintah mempunyai kebijakan di


bidang lingkungan hidup. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk
meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan maka diberlakukan
kewajiban dalam dan Upaya Pemantauan Lingkungan bagi pemrakarsa kegiatan.
Studi tersebut merupakan studi kelayakan lingkungan yang harus dibuat oleh
pemrakarasa kegiatan, sehingga melalui dokumen ini dapat diperkirakan dampak
yang akan timbul dari suatu kegiatan kemudian bagaimana dampak tersebut dikelola
baik dampak negatif maupun dampak positif.

Pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan secara kontinyu dimaksudkan untuk


mendapatkan data selengkap mungkin dan bagaimana kecenderungan data tersebut.
Bilamana mengarah ke deteriosasi lingkungan yang lebih besar, maka upaya
pengelolaan lingkungan perlu diperbaiki. Dengan melaksanakan pemantauan yang
baik, diharapkan dapat diperoleh kegiatan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.

Konsistensi pemantauan tidak saja dimaksudkan dengan metode pemantauan,


tetapi juga lokasi dan waktu pemantauan. Metode pemantauan yang berubah-ubah
akan menghasilkan data yang sulit dicari hubungannya. Hal yang sama bila
pemantauan dilaksanakan berpindah-pindah, terdapat kemungkinan bahwa data yang
dihasilkan sudah terkontaminasi oleh pencemar dari kegiatan lain, sehingga data yang
diperoleh tidak akurat lagi. Waktu pemantauan diperlukan agar supaya dapat dilihat
kemungkinan terjadinya pengaruh alam (untuk data fisik-kimia dan biologi), sedangkan
untuk data sosial, faktor waktu tetap perlu diperhatikan karena dalam kurun waktu
yang panjang, perubahan-perubahan sosial dapat terjadi.

Maka dari itu pihak Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi
Sulawesi Selatan dengan dasar atau mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Lingkungan Hidup, akan
melaksanakan kegiatan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu, yang
diharapkan pada tahap pelaksanaan konstruksi tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan.

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Maksud dilaksanakannya UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
adalah :
• Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: pra konstruksi,
konstruksi dan pasca konstruksi terutama pada aspek yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
• mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek maupun disekitar
lokasi proyek;
• memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara
lingkungan dengan kegiatan proyek;
• menyusun Usaha Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Usaha Pemantauan
Lingkungan (UPL) untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan.

Adapun tujuan dilaksanakannya UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
adalah :
• Mengidentifikasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan terutama yang
berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup;
• Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena
dampak besar dan penting;
• Memperkirakan dan mengevaluasi rencana kegiatan yang menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup;
• Membuat matriks UKL dan UPL.

SASARAN KEGIATAN

Sasaran penyusunan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu dapat
berjalan sesuai tahapan pelaksanaan konstruksi tanpa merusak lingkungan hidup
dengan dikeluarkannya rekomendasi/izin mengenai hal-hal yang harus diperhatikan
guna mengoptimalkan dampak penting kegiatan terhadap lingkungan hidup dan saran
tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Dengan melalui UKL-
UPL diharapkan kegiatan pembangunan ini dapat memanfaatkan dan mengelola
sumber daya air secara efisien, meminimumkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif terhadap lingkungan hidup.
LOKASI KEGIATAN
Daerah kegiatan terletak di Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Organisasi p e n g g u n a j a s a a d a l a h Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bidang
Keciptakaryaan dan Bina Teknik di bawah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Dinas
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.

SUMBER PENDANAAN
Untuk Pelaksanaan Kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 200.000.000 (Dua
Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN sesuai Pagu APBD DPA-OPD TA. 2018 Dinas
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.

REFERENSI HUKUM
Dilandasi oleh pertimbangan prinsip-prinsip pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup, maka pelaksanaan UKL dan UPL didasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku guna pengelolaan sumber daya air dan lingkungan
hidup dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan antara lain adalah sebagai
berikut:
• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
• Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 48/I/tahun 2018 tanggal 5 Januari 2018
tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD Dinas Sumber
Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Tahun Anggaran 2018.

LINGKUP KEGIATAN DAN WILAYAH KEGIATAN

• Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pekerjaan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
meliputi komponen yang ditelaah dan batas wilayah studinya. Penyusunan UKL-UPL
Komponen yang ditelaah adalah sebagai berikut :
a. Rencana Kegiatan yang Dikaji
Dalam hal ini penyusunan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
berkewajiban mengumpulkan data dan memberikan uraian tentang rencana
kegiatan pekerjaan, khususnya kegiatan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan
dampak.

b. Komponen Lingkungan yang Dikaji


Penyusunan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu berkewajiban
dalam pengumpulan, analisis dan evaluasi data-data lingkungan khususnya
komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak.

c. Kajian Dampak Lingkungan yang Akan Terjadi


Penyusunan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu memperkirakan
dan menganalisis serta mengevaluasi dampak yang diperkirakan akan timbul
dengan dibuat ringkasan dampak dalam bentuk tabulasi.

d. Kajian UKL-UPL
Penyusunan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu merumuskan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dituangkan dalam matriks
UKL-UPL.

• Wilayah Kegiatan
Batas wilayah studi bagi penyusunan UKL-UPL ditentukan oleh batas kegiatan
pekerjaan, batas ekologi, batas administrasi dan batas sosial. Batas wilayah studi
dimaksudkan untuk dapat memberikan kemudahan serta membatasi lingkup
kegiatan studi sesuai dengan fokus dan sasaran kegiatan dalam Normalisasi Sungai
Rante Belu Kab. Luwu.

METODOLOGI

• Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan akan mencakup kegiatan penyelesaian kesepakatan rencana
kerja dan koordinasi yang akan dilakukan oleh tim penyusun baik intern maupun
extern pelaksanaan kegiatan.

• Pekerjaan Survey Lapangan


Ketua tim dan para anggota penyusun melaksanakan survey lapangan untuk
mendapatkan data primer dan data sekunder yang diperlukan dalam penyusunan
dokumen UKL dan UPL ini. Pengumpulan data primer, berupa pengambilan sample,
pengamatan, penyebaran dan pengumpulan kuesioner, wawancara harus memenuhi
kaidah-kaidah untuk kajian ilmiah dan disesuaikan dengan kedalaman dan cakupan
studi ini. Pengumpulan data sekunder, harus dilakukan dengan cermat dengan data
yang benar dari instansi terkait.
• Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui rona lingkungan hidup, komponen
lingkungan yang akan terkena dampak, dampak yang diperkirakan timbul, upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan yang akan dilaporkan.
Analisis dan pengolahan data komponen lingkungan yang dilakukan diantarnya
komponen fisik dan komponen sosial.
Komponen Fisik :
• Iklim
• Kualitas Fisik kimia : karbon monoksida, belerang dioksida, Nitrogen dioksida,
parikulat dan kebisingan
• Kualitas air : suhu, kekeruhan, TDS, TSS, DHL, amoniak, besi, BOD, Cd,Cr,
COD,Cl2, DO, PO4, Mn, minyak dan lemak, nitrit,PH, Cu, dan Pb
• Tata ruang dan Tata Guna Lahan
• Kebijakan Tata Ruang
Komponen Sosial :
• Kependudukan
• Produk Domestik Regional Bruto
• Pertumbuhan Ekonomi
• Sikap dan Persepsi Masyarakat

• Standar Teknis
Pada prosedur penyusunan UKL-UPL harus memperhatikan standar-standar yaitu :
• Kesesuaian dan pengembangan panduan penyusunan UKL-UPL;
• Kesesuaian dan pengembangan peraturan perundang-undangan di bidang sektor
yang bersangkutan;
• Kesesuaian lokasi dengan tata ruang;
• Kesesuaian dan pengembangan metodologi;
• Keabsahan data yang digunakan termasuk hasil pengujian laboratorium

• Evaluasi dan Test Laboratorium


Beberapa data yang dikumpulkan baik data primer maupun sekunder perlu
dievaluasi dan ditest di laboratorium untuk mendapatkan data dan sampel yang
akurat dan teruji untuk digunakan dalam analisis selanjutnya.

• Penyusunan Laporan
Penyusunan UKL-UPL berkewajiban membuat laporan hasil studi yang diperlukan
baik untuk Pemrakarsa, instansi terkait maupun masyarakat.
• Presentasi
Tim Penyusun UKL-UPL berkewajiban dan bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan presentasi/pembahasan di Unit Pembina AMDAL/UKL-UPL instansi
terkait.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 (Sembilan puluh) hari
kalender.

TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri
dari sebagai berikut:

a. Ketua Tim merangkap Ahli Lingkungan


 Pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan / Planologi / Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang penyusunan pengelolaan lingkungan hidup
dan/atau perencanaan penyehatan lingkungan lainnya minimal 2 (dua) tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim sebanyak 1 (satu)
paket pekerjaan
 Memiliki Serifikat Keahlian di Bidang Teknik Lingkungan minimal klasifikasi
Muda atau memiliki sertifikat pelatihan di bidang lingkungan / amdal
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 3 (tiga) bulan
 Tugas ketua Tim merangkap Ahli Lingkungan adalah :
 Mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
 Mempertanggungjawabkan hasil laporan pekerjaan dengan melakukan
presentasi pembahasan dengan pemrakarsa dan pemda terkait.
 Melaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai dan
melakukan analisa yang menyangkut lingkungan di lokasi dan di sekitar
lokasi studi pada tahap prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi
yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan tersebut.
 Melakukan analisa yang menyangkut kualitas air dan biota perairan dilokasi
dan disekitar lokasi studi pada tahap prakonstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan tersebut
 Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen penunjang Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP, NPWP, SPT dan Referensi
Kerja

b. Ahli Sosial Ekonomi

 Pendidikan minimal S1 Sosial Ekonomi Pertanian/Ekonomi


Manajemen/Ekonomi Studi Pembangunan lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang lingkungan khususnya masalah sosial budaya
minimal 2 (dua) tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ahli sosek sebanyak 1 (satu)
paket pekerjaan
 memiliki sertifikat keahlian/pelatihan di bidang lingkungan / amdal yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berkompoten
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 3 (tiga) bulan
 Tugas Ahli Sosek adalah :
 Melakukan analisa sosial ekonomi budaya akibat dampak pra konstruksi,
konstruksi serta pasca konstruksi
 Bersama-sama dengan tim membuat laporan dan melakukan presentasi

TENAGA PENUNJANG

1) Tenaga Administrasi / Operator Komputer


2) Surveyor

KELUARAN

Tersedianya dokumen hasil studi yang berupa Dokumen UKL UPL sebagai bahan
untuk memperhatikan aspek lingkungan dari tahapan konstruksi nantinya.

LAPORAN PEKERJAAN

Penyusunan hasil laporan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam


peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, disusun laporan-laporan
tentang kemajuan proses pelaksanaan pembuatan UKL dan UPL yang diperlukan oleh
Pemrakarsa.
Dalam pelaksanaan kegiatan, Konsultan diwajibkan membuat laporan yang terdiri
atas:
• Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat : tentang uraian pekerjaan pada bulan yang berjalan
meliputi progress pekerjaan. Aktivitas-aktivitas yang telah dilaksanakan, serta
permasalahan yang dihadapi. Selain itu laporan ini juga sudah harus menguraikan
tentang rencana kerja bulan berikutnya.
Laporan bulanan harus diserahkan : selambat-lambatnya pada akhir minggu ke 3
(tiga) setiap bulannya sebanyak 2 ( dua ) buku laporan.

• Draft Dokumen UKL UPL


• Laporan akhir yaitu Laporan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab. Luwu
yang memuat hasil kajian dari survey dan analisis data, hasil PKM, peta dan
gambar rencana hasil kajian, Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang dibutuhkan

• Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 7 (tujuh) hari sebelum


pelaksanaan presentasi/diskusi final report sebanyak 20 (dua puluh) set laporan
untuk dibahas dan didiskusikan.

• Dokumen UKL UPL


• Dokumen UKL UPL adalah Laporan UKL UPL Normalisasi Sungai Rante Belu Kab.
Luwu yang memuat Penyempurnaan Draft Dokumen UKL UPL berdasarkan
masukan dan koreksi hasil diskusi kegiatan pemaparan/ ekspos/ diskusi antara
Konsultan Penyusun, Pemrakarsa Kegiatan dengan Badan/ Kantor/ Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten/ Kota setempat dan dianggap memenuhi syarat
sebagai bahan penerbitan Rekomendasi Kelayakan Lingkungan dan Izin
Lingkungan dari instansi yang berwenang menerbitkan rekomendasi dan izin
tersebut di Kabupaten/ Kota setempat.
• dibuat masing-masing dalam rangkap 5 (lima) dan Dokumen UKL UPL dianggap
selesai setelah mendapatkan rekomendasi/izin dari instansi setempat.

• Eksternal Disk
Semua laporan di atas berukuran kertas A4 dan dicopy ke dalam eksternal harddisk
1 (satu) buah berisi dokumen-dokumen fisual dari seluruh kegiatan penyelidikan,
survey, dan lain-lain
LAIN-LAIN

1. Lokasi Dan Base Camp Konsultan

Konsultan berikut Konsorsiumnya harus menyediakan/menyewa bangunan yang


akan digunakan sebagai basecamp untuk menunjang kegiatan pekerjaan di lokasi
yang mudah dicapai dari semua akses baik dari lapangan maupun dari Direksi
Pekerjaan yang ditunjuk. Dan dilengkapi dengan sarana komunikasi (telepon/
faximile).

2. Penjelasan Pelengkap

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (terms of
reference) ini akan diberikan atau dapat ditanyakan pada saat Acara Aanwijzing
(penjelasan) di kantor dan di lapangan.
Makassar, Februari 2018

Mengetahui Ditetapkan oleh :


Kepala Dinas Kuasa Pengguna Anggaran
SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Bidang Keciptakaryaan dan Bina Teknik
Provinsi Sulawesi Selatan

Ir. A. Darmawan Bintang,MDevPlg Ir. H. Patiwiri AR,Sp1


Pangkat : Pembina Utama Muda/ IVc Pangkat : Pembina Tingkat I / IVb
Nip. 19670427 199303 1 015 Nip. 19660610 199703 1 008

Anda mungkin juga menyukai