Anda di halaman 1dari 18

Pada Pembangunan Pasar Balleangin menggunakan dua macam pondasi

yaitu:
Pondasi Telapak (foot plat) biasanya dipakai pada bangunan lantai 2 keatas,
akan tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan pada bangunan rumah lantai 1
(melihat kondisi tanah), akan tetapi sangat jarang sekali digunakan. Pondasi telapak
bisa digunakan untuk menumpu kolom bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong
asap dan beberapa bangunan sipil lainnya. Pondasi ini berbentuk papan yang terbuat
dari beton bertulang dan diletakan di atas tanah pada kedalaman tertentu dengan
dimensi dan ketebalan yang tertentu pula. Biasanya, pondasi ini dibuat dengan
dimensi yang lebih besar daripada kolom diatasnya, Hal ini bertujuan agar beban
yang diteruskan ke pondasi dapat disebarkan keluasan tanah yang lebih besar
dibawahnya.

IV.2.1 Pekerjaan Kolom Beton dan Sloof


Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. SK SNI T-15-
1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga kali dimensilateral terkecil.

A. Tahapan dan Metode Pelaksanaan Kolom Pedestal dan Sloof


Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan pondasi foot plat, antara lain :

25
1. Besi Tulangan Sengkang (D8) Polos dan Tulangan Pokok (D14) Polos
2. Beton K-225
3. Kawat Baja
4. Bekisting
5. Angkur
Tahap pelaksaan di lapangan:
1. Pemasangan Tulangan Sloof dan bekisting kolom pedestal
Pemasangan tulangan terlebih dahulu setelah pasang bekisting pedestal,
sloof agar tidaj terjadi join pada sambungan kolom dengan sloof, dan
pemasangan bekisting kolom pedesstal sesuai gambar rencana

Gambar IV.2.1.1 Pemasangan bekisting kolom Pedestal Gambar IV.2.1.2 Pemasangan Tulangan
Sumber. Dokumentasi penulis Sumber. Dokumentasi penulis

2. Pengecoran kolom pedestal dan pemasangan ankur


Pengecoran kolom pedestal dan pemasangan ankur dilakukan dengan sistim
site mix, atau pengecoran langsung di lapangan dengan menggunakan mesin
molen.

26
Gambar IV.2.1.3 Pengecoran Kolom Pedestal Gambar IV.2.1.4 Mix Desgin
Sumber. Dokumentasi penulis Sumber. Dokumentasi penulis

Gambar IV.2.1.5. Pekerjaan pengecoran sloof


Sumber. Dokumentasi penulis

IV.1 Pekerjaan Tanah

IV.3.1 Pekerjaan Timbunan

Timbunan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi
akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan Timbunan, antara lain :

1. Dump Truck
2. Buldoser
3. Tanah Timbunan
A. Pekerjaan pengangkutan tanah timbuan kelokasi

27
Gambar IV.3.1.1. Pekerjaan pengangkutan Timbunan dengan Dum Truck
Sumber. Dokumentasi penulis

B. Penghamparan timbunan

penghaparan timbunan dilakukan dengan menggunakan alat bera (Buldozer) untuk

mempermudah penghaparan dilokasi.

Gambar IV.3.1.2. Pekerjaan Penghamparan Timbunan


Sumber. Dokumentasi penulis

IV.2 Pekerjaan Struktur Baja

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai
unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras
dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon
pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya(tensile strength),
namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya

28
(ductility). Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi
yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan
logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium,
dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering
digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.

IV.4.1 Mobilisasi Bahan

Mobilasi bahan adalah mendatangkan bahan kelokasi kerja atau lokasi proyek
yang telah ditentukan tempatnya.

Gambar IV.1.1. Bahan struktur baja


Sumber. Dokumentasi penulis

IV.4.2 Pekerjaan Kolom Baja

Baja struktur adalah suatu jenis baja yang berdasarkan pertimbangan kekuatan
dan sifatnya, cocok sebagai pemikul beban. Baja struktur banyak yang dipakai untuk
kolom dan balok pada bangunan bertingkat. Pada pembangunan pasar balleangin
struktur yang digunakan adalah struktur baja berat.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan kolom Baja IWF, antara lain :
1. Base platt 30x30.12
2. Kolom Baja IWF 250.250.9.14.16
3. Baut (D16)

29
4. Kunci Pas
5. Scaffolding
6. Tabung gas; isi 30 kg dan 12 kg
7. Katrol
8. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
9. Bor duduk ( bench drilling machine)

A. Tahapan dan Metode Pelaksanaan Kolom Baja IWF 250.250.9.14.16


Tahap pelaksanaan di lapangan:
1. Pemotongan dan perakitan struktur baja di bengkel lokasi proyek sesuai
gambar kerja

Gambar IV.4.2.1 Pekerjaan pemotongan baja IWF Gambar IV.4.2.2. Pekerjaan pembuatan lubang baut
Sumber. Dokumentasi penulis base platt
Sumber. Dokumentasi penulis

2. Angkur yang sudah terpasang pada kolom pedestal berdasarkan gambar


rencana

30
Gambar IV.4.2.3. Angkur pada Kolom Pedestal
Sumber. Dokumentasi penulis

3. Untuk pemasangan base plate kolom baja sudah dirakit terlebih dahulu di
bengkel pada lokasi proyek tinggal dilakuakan pemasangan sesuai dengan
gambar rencan, pada angkur kolom pedestal dilakukan dengan cara manual
atau menggunakan tenaga manusia.

Gambar IV.4.2.4. Pekerjaan Pemasangan Kolom Baja


Sumber. Dokumentasi penulis

Setelah pemasangan kolom baja pada pada ankur telah selesai maka
dilakukan pengancingan dengan menggunakan baut (D16).

31
Gambar IV.4.2.5 Pekerjaan Pemasangan baut pengancing pada ankur
Sumber. Dokumentasi penulis

IV.4.3 Pekerjaan Balok

balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal
bangunan akan beban-beban.

Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan balok Baja IWF, antara lain :
1. Base platt 30x30.12
2. Kolom Baja IWF 250.250.9.14.16
3. Baut (D22)
4. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
5. Kunci Pas
6. Scaffolding
7. Tali
8. Rantai
IV.4.3.1. Pekerjaan Pemasangan Balok Induk
Setelah balok dirangkai di bengkel kerja kemudian dinaikan, alat yang
digunakan untuk menaikan balok dengan menggunakan alat Scaffolding dan
trackel manual. Balok terlebih dahulu diikat pada rantai kemudian ditarik
secarah manual dengan bantuan trackel/katrol.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan balok Baja IWF, antara lain :
1. Baja IWF 250.125.6,9.12
2. Baut (D16)
3. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)

32
4. Kunci Pas
5. Scaffolding
6. Tali
7. Rantai

Gambar IV.4.3.1. Pekerjaan pemasangan kolom Gambar IV.4.3.2. Katrol yang dipasang pada
Sumber. Dokumentasi penulis Scaffolding
Sumber. Dokumentasi penulis

IV.4.3.2. Pemasangan sambungan balok pada kolom


Pemasangan sambungan dilakukan untuk menggabungkan beberapa
batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan, proses ini dilakukan
dengan cara manual atau menggunakan tenaga manusia.

33
Gambar IV.4.3.3. Pekerjaan peasangan balok induk pada kolom
Sumber. Dokumentasi penulis

IV.4.3.3. Pemasangan Balok Anak


Balok Anak adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada
balok induk, dapat menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang
diakibatkan oleh beban lentur yang bekerja pada balok tersebut. Pemasangan
balok anak ini dilakukan dengan menggunakan sambungan las.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan balok Baja IWF, antara lain :
1. Baja IWF 200.100.5,5.8.12
2. Baut (D16)
3. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
4. Kunci Pas
5. Scaffolding
6. Tali
7. Rantai

Gambar IV.4.3.4. Pekerjaan peasangan balok anak


Sumber. Dokumentasi penulis

34
IV.4.4. Pekerjaan pemasangan rafter kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi
struktur framework (truss).

Kuda-Kuda Gabel Profil WF

Gambar IV.4.4.1. Pekerjaan peasangan rafter kuda-kuda


Sumber. Dokumentasi penulis
Setelah kuda-kuda dirangkai dibawah kuda-kuda kemudian dinaikan
keatas pada alat yang digunakan untuk menaikan kuda-kuda keatap
digunakan alat trackel manual. Rangka kuda-kuda terlebih dahulu diikat pada
rantai kemudian ditarik secarah manual dengan bantuan trackel yang di ikat
pada tiang Tuggal.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan rafter kuda-kuda, antara lain :
1. Base platt 15x20.10
2. Baja IWF 200.100.5,5.8.11
3. Baut (D16)
4. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
5. Kunci Pas

35
6. Scaffolding
7. Tali
8. Rantai
Pada pekerjaan pemasangan rafter kuda-kuda, rangka kuda-kuda sudah
terlebih dahulu dirangkai di bawah lantai sebelum kuda-kuda dinaikkan
setelahkuda-kuda dinaikan dan ditempatkan pada base flat yang tersedia, bese
flat merupakan dudukan antara rafter kuda-kuda dengan kolom sebagai
pengikat antara kuda-kuda dan kolom. Plat dudukan kuda-kuda tersebut
disambung dengan baut angkur 16 mm.

IV.4.5. Pekerjaan pemasangan gording kanal C


Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil
pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng,
usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.
Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-
kuda.
Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus
disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas
titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda juga harus disesuaikan
dengan panjang usuk yang tersedia.
Gording terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada
gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan
sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi
sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal
yang terjadi pada gording.
 Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi
12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m.

36
 Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan
mempunyai dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi
antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm.
 Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d.
12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau
framework yang disebut jurai. Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari
tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi
bisa digeser (diperpanjang / diperpendek).

Gambar IV.4.5.1. Pekerjaan peasangan Gording Gambar IV.4.5.2. Pekerjaan pengecetan Gording
Sumber. Dokumentasi penulis Sumber. Dokumentasi penulis

Setelah gording sudah dinaikkan dilakukan pemasangan. Gording


ditempatkan diatas kuda-kuda pada titik buhul kuda-kuda. Penyambungan dilakukan
dengan pengelasan. Pada titik buhul kuda-kuda diberi plat baja yang berfungsi
sebagai pengikat dan dudukan gording, pertemuan antara gording dilakukan
pemotongan agar dapat dilakukan penyambungan. Sambungan antar gording
dilakukan pengelasan dan diberi plat baja siku pada bagian dalam gording sebagai
pengikat antar kedua gording. Penampang gording Kanal C. 100.50.20.3.2 dengan
Panjang 30 M.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan rafter kuda-kuda, antara lain :

37
1. Mesin Las
2. Baja Kanal C. 125.50.20.3,2
3. Timah las,(nikko steel welding elektroder, RD 260, 32x350mm)
4. Plat baja siku
5. Mesin Cat
6. Cat

IV.4.6. Pekerjaan grouting

Grouting adalah suatu proses dimana suatu cairan campuran antara


semen dan air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan
dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu
akan menjadi padat secara fisika maupun kimiawi. pekerjaan grouting
merupakan salah satu cara dalam perbaikan pondasi (foundation treatment)
pada bendungan air terutama bendungan.
Selain itu grouting juga metode untuk mengisi rongga struktur beton
yang kropos dan penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna,
Mortar fillet ( Pinggulan sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin
dudukan bearing pondasi jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak
yang besar, tentunya semen Grouting siap pakai yang mempunyai
karakteristik tidak susut dan dapat mengalir sangat baik, memenuhi
persyaratan standar corps of engineering CDR C-621 dan ASTM C-1107.
Menurut James Warner (2005), tipe – tipe sementasi (grouting)
berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi enam (6) jenis, yaitu:
1. Sementasi penembusan (permeation grouting).
2. Sementasi pemadatan (compaction grouting).
3. Sementasi rekahan (fracture/claquage grouting).
4. Sementasi campuran/jet (mixing/jet grouting).
5. Sementasi isi (fill grouting) dan

38
6. Sementasi vakum (vacuum grouting).

Sedangkan menurut Soedibyo (1993), tipe sementasi (grouting)


berdasarkan bahan yang digunakan ada 3 tipe, yaitu:
1. Injeksi bahan kimia
2. Injeksi sistem Soletanche dan
3. Injeksi dengan semen.

Gambar IV.4.6.1 Pekerjaan Grouting


Sumber. Dokumentasi penulis

Semen terlebih dahulu dicampur, Setelah bekisting dipasang pada


sambungan kolom dengan pondasi pedestal, kemudian campuran semen
groting yang sudah dicampur terlebih dahulu di tuangkan kedalam bekisting
untuk merekatkan antara kolom pedestal dengan plat Ankur.

IV.4.7. Pekerjaan Pemasangan Atap

Atap adalah penutup rumah (bangunan) sebelah atas atau benda yang
dipakai untuk menutup atas rumah. Jadi, atap bisa diartikan sebagai struktur
yang terletak di bagian paling atas bangunan dan berguna untuk menutupi
struktur-struktur di bawahnya.

39
Fungsi utama atap yakni untuk melindungi rumah dari perubahan
cuaca baik panas, hujan, salju, petir, angin, debu, dan sebagainya. Atap juga
memiliki fungsi proteksi untuk menutupi ruangan yang berada di bawahnya,
menahan radiasi panas yang berlebihan, mencegah tampias hujan, dan
mengurangi pergerakan angin. Pada perkembangannya, atap pun mempunyai
peranan penting dalam mempengaruhi estetika suatu bangunan.

Gambar IV.4.7.1. Pekerjaan Pemasangan Atap


Sumber. Dokumentasi penulis

Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangn Atap Spandek sebelumnya


disiapkan diatas atap (disusun) pada titik-titik tertentu untuk memudahkan dalam
pekerjaan.

Alat yang digunakan pada pekerjaan Atap antara lain:

 Alat pemotong genteng (Gerinda)


 Bor (Drill).
 Baut D10.
 Spandek Zincalum.

IV.4.8. Pekerjaan Plat Lantai

40
Pekerjaan plat lantai pada pembangunan pasar balleangin
menggunakan plat lantai komposit dan beton metode bondek. Bondek adalah
bahan galvanis yang dibentuk menyerupai “seng gelombang” tapi bukan sebagai
fungsi material penutup atap seng. Bondek adalah material pelapis bawah cor lantai
beton sebagai penganti bekisting kayu (triplek). Bondek juga sekaligus di desain
untuk mengkonversi penggunaan besaran diameter besi dan mengkonversi ketebalan
cor beton. Sistem tekuk (gelombang plat) di desain sekaligus membantu kekuatan
struktur beton cor plat lantai.

Gambar IV.4.8.1. Pekerjaan Pemasangan Plat Lantai Bondek


Sumber. Dokumentasi penulis

 Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangn Plat Bondek sebelumnya


disiapkan diatas Struktur Balok (disusun) pada titik-titik tertentu untuk
memudahkan dalam pekerjaan.

Alat yang digunakan pada pekerjaan pemasangan plat bondek antara lain:

 Alat pemotong (Gerinda)


 Bor (Drill).
 Baut (D10)
 Bondek (floordeck) T. 700.100mm

41
42

Anda mungkin juga menyukai