PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari berbicara dan public speaking ?
2. Apa manfaat dari public speaking ?
3. Apa saja jenis jenis public speaking ?
4. Bagaimana strategi dan Teknik dari public speaking ?
5. Bagaimana Cara Mengatasi Gugup saat Public Speaking ?
1
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menambah pengetahuan tentang definisi dari
berbicara dan Public Speaking.
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manfaat Public
Speaking.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang jenis-jenis
Public Speaking.
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang strategi Public
Speaking.
5. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui cara mengatasi gugup
saat Public Speaking.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
3. Memperluas jaringan
Kemampuan berkomunikasi dengan baik atau public speaking yang
Anda miliki dapat memperbanyak teman, kenalan, rekan bisnis yang bisa
memperluas jaringan Anda.
3
Rasa percaya diri ini bisa Anda tuangkan dalam berbagai aspek kehidupan
yang bisa mendorong Anda menjadi sukses
6. Mengurangi ketidaktahuan
Ketika Anda memutuskan untuk menjadi seorang public speaker maka
pada saat itu juga Anda telah memutuskan untuk mengurangi
ketidaktahuan Anda dalam segala bidang. Karena pada dasarnya seorang
public speaker selalu mencari tahu informasi atau ilmu-ilmu baru untuk
bisa mereka sampaikan ke orang lain.
C. Jenis-jenis berbicara
4
b. Berbicara berdasarkan tujuan
Berbicara di muka umum pada masyarakat atau public speaking yang
mencakup empat jenis, yaitu :
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahukan atau
melaporkan, yang bersifat informative (invormative speaking),
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak,
mendesak, meyakinkan (persuasive speaking),
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan
tenang dan hati-hati (deliberative speaking).
Berbicara pada konferensi (conference speaking) :
Diskusi kelompok (group discussion), yang dibedakan atas :
a) Tidak resmi (informal), dan masih diperinci lagi atas :
Kelompok studi (study groups)
Kelompok pembuat kebijaksanaan (policy making
groups)
Komik
b) Resmi (formal) yamg mencakup pula:
Konferensi
Diskusi panel
Simposium
Prosedur parlementer (parliamentary prosedure)
Debat
5
Dia haruslah mengetahui ide utamanya dan urutan yang mantap dari ide-
idenya, tetapi hendaknya dia memilih bahasa yang tepat sebaik dia berbicara.
Pengulangan-pengulangan akan turut mempermudah pilihan tersebut. Pada
umumnya, kian sedikit catatan yang dibuatkan kian baik, sebab catatan-
catatan itu turut menghambat penyajian yang lancar dan bersemangat seta
diselingi oleh transisi-transisi yang terjadi. Kalaupun catatan harus
dipergunakan, haruslah dibatasi pada hal-hal yang amat penting dan singkat-
singkat, yang ditulis pada kartu kecil.
6
Kesempatan-kesempatan bagi pembicaraan yang bersifat kekeluargaan
atau persahabatan, antara lain:
1. Pidato sambutan selamat datang,
2. Pidato perpisahan,
3. Pidato penampilan, penyajian, dan perkenalan,
4. Pidato jawaban atau balasan,
5. Pidato atau sambutan dalam pembukaan suatu upacara, pemberian ijazah,
dan lain-lain,
6. Pembicaraan sesudah makan,
7. Pidato atau sambutan pada saat-saat memperingati hari jadi, dan hari ulang
tahun,
8. Pidato atau sambutan penghiburan, pertunjukan, dan lain-lain, serta
9. Pidato atau kata-kata pujian tentang seseorang yang telah meninggal
dunia.
(Powers, 1951 : 208)
7
D. Strategi dan Teknik Public Speaking
c. Teknik Vokal
Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila seorang public
speaking menguasai tiga hal berikut:
1. Pernapasan
Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak
agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk
berbicara di depan publik, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat
menyampaikan kalimat yang panjang pada volume suara yang benar.
2. Volume
Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya
suara. Volume suara ketika berbicara di depan publik hanya sedikit lebih
keras dari volume berbicara sehari-hari. Berbicara dengan volume keras
hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja. Selebihnya, berbicara
keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens
pun bosan.
8
3. Ekspresi vokal
Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang
baik akan lebih berarti jika disertai dengan ekspresi yang tepat. Ekspresi
terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a) pitch, faktor tinggi rendahnya suara,
b) pace, faktor kecepatan berbicara,
c) phrasing,faktor kecakapan memenggal kalimat, dan disertai dengan
jeda.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus yang
perlu diperhatikan, antara lain:
9
a) Mengetahui informasi yang dibutuhkan seperti : Membatasi pokok
pembicaraan.
Andai kata kita telah biasa dengan pokok masalah yang hendak
disampaikan maka yang menjadi masalah adalah mencari bahan yang
lebih banyak yang diperlukan. Akan tetapi, bila kita membutuhkan bahan
tambahan, kita dapat mengkumpulkannya dari berbagai sumber, misalnya
dari buku-buku, eksiklopedia, majalah, makalah, dan lain-lain. Kalau
kebetulan ada orang-orang ahli dalam bidang itu yang dapat kita hubungi,
kita dapat mengadakan wawancara dengan mereka.
1. Pendahuluan
10
2. Isi
3. Simpulan
Simpulan sebaiknya tidak lebih dari satu atau dua kalimat. Simpulan
hendaknya merangkumkan butir-butir penting dari pembicaraan kita.
Beberapa kata terakhir hendaklah dipilih yang tepat dan baik yang
diucapkan dengan penuh semangat dan penekanan.
3. Pengenalan Tempat
11
4. Penampilan Fisik
12
3. Hanya Membutuhkan Dua atau Tiga Pokok Utama
Pembicara tidak perlu menyuguhkan segunung fakta pada audiens. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali yang mampu diingat audiens
(kecuali jika mereka mencatat). Pilihlah dua atau tiga point saja. Bagi audiens,
mereka bisa membawa pulang dua atau tiga hal yang bermanfaat. Jika pembicara
bisa menghindari kompleksitas yang tidak perlu. Ini berarti, tugas sebagai
pembicara menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
13
7. Apa yang Terjadi Selama Berbicara, Manfaatkan untuk Keuntungan
Anda
Salah satu alasan orang takut berbicara di depan umum adalah tidak mau
dipermalukan di hadapan orang banyak. Jika semua kegelisahan itu terjadi,
memang akan membuat pembicara mendapat malu.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Meningkatkan profesionalisme
2. Meningkatkan kemampuan dan kualitas diri
3. Memperluas jaringan
4. Meningkatkan rasa percaya diri
5. Meningkatkan kemampuan mempengaruhi
6. Mengurangi ketidaktahuan
7. Memahami dan menyelesaikan masalah
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Juniarti, Elly dan Pramana. 2006. General Public Speaking. Jakarta: Public
Speaking School.
16