Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dari kemajuan-kemajuan yang telah ada memberikan dampak positif

bagi perkembangan peralatan kesehatan dimana munculnya alat – alat baru ini

tentu harus didukung dengan sumber daya manusia yang terampil dan

professional dalam hal ini tenaga Elektromedik lah yang diharapkan mampu

bekerja dengan profesional dalam menangani serta pengelolaan peralatan

Elektromedik itu sendiri sehingga dapat bermanfaat dan berdaya guna

maksimal sehingga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan.

Untuk menghasilkan tenaga kesehatan Teknik Elektromedik tersebut

perlu penanganan, pembinaan dan pengelolaan yang menyeluruh, terarah dan

terpadu serta berusaha untuk melibatkan mahasiswa/i sebagai pelaku utama

dalam kegiatan proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan memberikan pengalaman belajar dilapangan serta

mandiri dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar kepada mahasiswa

ke dalam dunia nyata.

PKL merupakan suatu bentuk pengaplikasian seluruh kemampuan

dan teori yang sudah dipelajari di kampus kemudian diterapkan dan

dikembangkan dalam dunia kerja yang nyata. Sehingga dapat menambah

ilmu, pengalaman , wawasan , serta relasi kedepannya. PKL ini juga

merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh mahasiswa

1
tingkat akhir (semester 6) untuk mendapatkan kelulusan bidang studi yang

telah ditempuh selama ini.

Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa /

mahasiswi Teknik Elektromedik diharapkan mampu mencapai tujuan yang

diinginkan setelah melaksanakan PKL di RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

HAJI ADAM MALIK MEDAN ( RSUP HAM )

1.2. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyelesaiannya, penulis membuat

pokok-pokok batasan yang akan dibahas, yaitu : mengenai speksifikasi ,

fungsi , prinsip kerja , pemeliharaan serta perbaikan alat SYRINGE PUMP

yang akan dibahas dan di uji setelah PKL selesai.

1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Mahasiswa

memperoleh pengalaman dan kesempatan mengenai perbaikan dan

pemeliharaan serta pengoperasian alat. Adapun tujuan dilaksanakannya

Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) adalah :

1. Memahami lebih lanjut dan mendalam masalah teknik perencanaan,

pemasangan dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan Elektro Medik.

2. Memahami falsafah tentang keselamatan kerja dan keamanan terhadap

penderita, petugas lingkungan dan peraltan Elektro Medik.

3. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan.

2
4. Perbaikan alat medis therapy, alat radiologi, alat laboraturium, dan dasar

kalibrasi peralatan kesehatan.

1.4.Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Lapangan ( PKL )

Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit

Umum Pusat H. Adam Malik Medan maka laporan PKL adalah salah satu

syarat untuk menyelesaikan tugas akhir dengan tujuan menyelesaikan program

pendidikan D-III Teknik Elekro Medik Universitas Sari Mutiara Indonesia

Medan. Adapun tujuan yaitu:

1. Mengumpulkan data serta mendapatkan informasi dari alat-alat medic

seperti alat radiologi, laboraturium, diagnostic, life support & life saving

dan lain-lain.

2. Untuk menambah buku wawasan dan buku perpustakaan dan penunjang

pengetahuan generasi yang akan datang.

1.5.Sistematika penyusunan laporan

Laporan ini di dasarkan atas hasil Praktek Kerja lapangan di Rumah Sakit

Umum Pusat H. Adam Malik dengan tahapan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Mengungkapkan secara singkat latar belakang, tujuan PKL, sasaran PKL,

pembatasan masalah, metode perumusan masalah dan sistematika yang

digunakan dalam penyusunan laporan.

Bab II : Gambaran Umum Rumah Sakit

Membahas RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

3
Bab III : Pembahasan Laporan Kerja Harian

Membahas hasil kegiatan kerja selama PKL

Bab IV : Pembahasan

Membahas alat medik yang di dukung dengan teori dasar, prinsip kerja sampai

pada pengaplikasiann alat yang diperoleh dari berbagai sumber sebagai

referensi .

Contoh alat :

1. Suction Pump

Bab V : Penutup

Berisi kesimpulan dann saran hasil yang sudah di paparkan di laporan ini.

4
BAB II

GAMBAR UMUM RUMAH SAKIT

2.1 RSUP H. Adam Malik Medan

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah Sakit

Umum milik Pemerintah Pusat yang secara teknis berada di bawah

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan RI,

berlokasi di jalan Bunga Lau No. 12 Medan Tuntungan.

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan pusat

rujukan kesehatan regional untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dan

Bagian Tengah yang meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara,

Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat pada khususnya dan wilayah

Sumatera pada umumnya.

Tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Pusah H. Adam

Malik telah diatur dalam Menteri Kesehatan No. 224/Menkes/Per/III/2008

tertanggal 11Mmaret 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP H.

Adam Malik yang secara rinci diuraikan sebagai berikut :

A. Kedudukan

1. RSUP H. Adam Malik adalah unit pelaksanaan Teknis di

lingkungan Kementeria Kesehatan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Upaya

Kesehatan.

5
2. RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut

dengan sebutan Direktur Utama.

B. Tugas Pokok

1. Menyelenggarakann upaya penyembuhan dan pemulihan secara

paripurna, pendidikan, penelitia dan pengembangan secara serasi,

terpadu dan berkembang dengan upaya peningkatan kesehatan

lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

C. Fungsi RSUP H. Adam Malik Medan

Berdasarkan Permenkes RI/Nomor 244/Menkes/PER/III/2008, untuk

melaksanakan tugas tersebut, RSUP H. Adam Malik Medan

menyelenggarakan fungsi:

1. Pelayanan medis

2. Pelayanan dan asuhan keperawatan

3. Penunjang medis dan non medis

4. Pengolahan sumber daya manusia

5. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran

dan kedokteran berkelanjutan

6. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya

7. Penelitian dan pengembangan

8. Pelayanan rujukan

9. Administrasi umum dan keuangan

6
2.2 Tujuan RSUP H. Adam Malik Medan

a. Terselenggaranya kegiatan jasa pelayan dan usaha di bidang kesehatan

secara optimal untuk meningkatkan status kesehatan dan senantiasa

berorientasi kepada kepentingan massyarakat.

b. Terselenggaranya pendidikan tenaga keehatan yang bermutu dengan

jumla, jenis dan jenjang yang memenuhi kebutuhan.

2.2.1 Visi RSUP H. Adam Malik Medan

Visi RSUP H. Adam Malik Medan adalah menjadi Rumah Sakit

Pendidikan dan Pusat Rujukan NAsional yang terbaik dan bermutu di

Indonesi pada tahun 2019.

2.2.2 Misi RSUP H. Adam Malik Medan

Misi RSUP H. Adam Malik Medan adalah:

1. Melaksanakan Pelayanan, Pendidikan, Penelitian dan Pelatihan di

Bidang Kesehatan yang Paripurna dan Terjangkau.

2. Melaksanakan Pengembangan Kompetensi SDM secara

berkesinambungan.

3. Mengampu Rumah Sakit Jejaring dan Rumah Sakit di wilayah

SUMATERA.

7
2.2.3 Budaya Rumah Sakit

Wujudnkan dan kembangkan pikiran, ucapan dan tindakan unutk membangun

budaya kerja berlandasan pada tiga sendi, yaitu :

Professional

Bekerja secara cermat,tertib disilin dan semangat tinggi

Dengan kemampuan optimal melakukan tugas dengan pengetahuan dan

keterampilan terkini

Dengan perhitungan tepat, cepat matang serta berani mengambil resiko

Intergritas

Berdasarkan imam dan taqwa

Jujur, iklas, setia, dan bertanggung jawab

Berdasarkan pengabdian serta rela berkorban

Lapang hati dan bijaksana

Kerjasama

Memupuk saling pengertian dengan sesama pegawai

Menghormati dan menghargai pendapat pegawai yang lain

Menghayati siri sebagai dari sistem dan kesehatan organisasi

8
2.2.4 Motto RSUP H. Adam Malik Medan

Motto RSUP H. Adam Malik Medan adalah Mengutamakan

keselamatan pasien dengan pelayanan.

P : Pelayanan cepat

A : Akurt

T : Terjangkau

E : Efisien

N : Nyaman

2.2.5 Susunan Organisai RSUP H. Adam Malik Medan

Susunan Organisai RSUP H. Adam Malik Medan terdiri dari :

A. Direktur Utama

B. Direktur Medik dan Keperawatan

C. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

D. Direktorat Keuangan

E. Direktorat Umum dan Operasional

F. Unit-unit Non Struktural

9
2.3 Struktural Organisasi IPSMRS ( Instalasi Pemeliharaan Sarana

Medis Rumah Sakit )

Sumber Daya Manusia yang ada pada Instalasi Pemeliharaan Sarana

Medis, sebanyak 21 orang, terdiri dari 1 orang Kepala Instalasi, 1 orang Wakil

Kepala Instalasi, 1 orang Kapokja Perencanaan/Administrsi dan 2 orang staf

administrasi, 1 orang Kapokja Peralatan Medis di gedung IGD dan Cardiac

didampingi 3 orang pokja pelaksana, 1 orang Kapokja Pelaksana Medis di gedung

Rindu A, Flu Burung , Rindu B, IRJ dan IRM di damping 4 orang pokja

pelaksana, 1 orang Kapokja Peralatan Medis di gedung Laboraturium dan

Workshop terdiri dari 3 orang pokja pelaksana. Untuk lebih jelas SDM yang ada

pada Instalassi Pemeliharaan Sarana Medis dapat dilihat pada berikut ini :

10
DIREKTUR UTAMA

Dr.Bambang Prabowo, M.Kes

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN


Ka.IPSRS
Dr. Mardianto,SpPD, KEMD

Ka.IPSRS SARANA MEDIS


KA.INST.PEMELIHARAAN

Indriani

Ka.IPSRS SARANA MEDIS


WAKA.INST.PEMELIHARAAN

Arifin Tarigan,ST

Ka.IPSRS

Penanggung jawab Perencanaan / ADM

1. Yoseflin Tarigan (Ka.Pokja)


2. Rogate Ellina
3. Fatimah Syam

Pokja Peralatan Medis Pokja Peralatan Medis Pokja Peralatan Medis Pokja Workshop dan
Peralatan Medis
Instalasi IGD dan Cardiac Instalasi Rindu A, Flu Instalasi Radiologi, IDT, IBP, Laboratorium
Burung , Rindu B, IRJ dan IPI dan Lab Skill
IRM
1. Asrul ( Ka,Pokja)
1 Nasib V.H (Ka.Pokja) 2. Nurdin
1 M. Abduh N.(Ka.Pokja)
2 Nuridah Usman,ST 2 Linda S. G. 3. Hardi
3 Rizaldi I. N., SKM 1 Izharul Helmi D. (Ka.Pokja) 4. Meriston
3 Soripada M.
4 Ahmad 2 Janson M. S.
4 Eva Klara V.,ST
5 Martin G 3 Dermawaty S.
4 Fazri M.

Ka.IPSRS

11
BAB III

PEMBAHASAN ALAT

3.1. Pasien Monitor

Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitoring

kondisi fisiologis pasien. Dimana proses memonitoring tersebut dilakukan secara

continue, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga.

Adapun pasien monitor ini memiliki 4 parameter, yaitu :

1) ECG : pemerikssaan aktivitas kelistrikan jantung dalam pemeriksaaan

ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung

pasien dalam satuan menit

2) Tensi/NIBP ( Non Invasive Blood Pressure) pemeriksaan tekanan darah

3) Saturasi darah/SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah

4) Temperature, pemeriksaan suhu tubuh pasien.

Gambar 3.1 Pasien Monitor

12
3.1.1 Speksifikasi Alat

Merk : Bionet

Type : BM3

SN : D1M1100098

3.1.2 Bagian – Bagian Pasien Monitor


Print
Silent

Key program

Display
Menu

ON / OFF

Keterangan :

a) Layar Display berfungsi menampilkan display grafik jantung dan data

pasien.

b) Tombol Power / ON / OFF Digunaka untuk menghidupka dan

mematikan.

c) Menua berfungsi untuk pemilihan mode sertauntukpenyettingan

program.

d) Display berfungsi sebagaitampilatau output darialat.

e) Konektor adalah konektor yang menghubungkan anatara alat defib

dengan kabelECG, spo2 , temp , NIBP .

f) Tombol silent untukmematikanbunyi alarm jika alarm

13
g) Tombol F untukmengunci program setelahdisetting

h) Printer adalah pencetak hasil dari detak jantung pasien.

3.1.3 Prinsip Kerja Pasien Monitor

Power supply board, fungsinya untuk :

1) Penyearah dan filter input tegangan AC.

2) Penstabil akan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian.

3) Baterai charger.

4) Menghasilkan perintah power fail ke main board.

5) Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel

6) Mematikan DC power supply, jika terjadi kerusakan pada power

3.1.4 Langkah Pengoperasian Alat

1) Lepaskan penutup debu

2) Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan

3) Hubungkan alat ke stop kontak

4) Hidupkan alat dengan menekan /memutar tombol ON/OFF ke posisi

ON

5) Set rentang nilai range) untuk temperature, pulse dan alarm

6) Hubungkan semua aksesoris ke tubuh pasien

14
7) Setelah pengoperasian selesai, matikan alat dengan menekan tombol

ON/OFF ke posisi OFF

8) Lepaskan hubungan alat dari stop kontak

9) Lepaskan semua aksesori pada pasien

10) Bersihkan alat, dan simpan alat pada tempat yang aman.

3.1.5 Pemeliharaan

1) Melakukan pembersihan pasien monitor setiap habis pakai dan

mencuci peralatan yang kontak dengan pasien dengan desinfektan.

2) Memeriksa uji kinerja alat bila tidak bisa di kalibrasi

3) Kalibrasi oleh BPFK

3.3.6Troubleshooting

No Masalah Tindakan perbaikan

1 Grafik ekg tidak terbaca - kurangnya gel pada elektroda.

- pemasangan elektroda pada

tubuh pasien kurang pas/ tidak

melekat dengan baik

- kondisi kabel elektroda rusak

- jika ada kerusakan diperbaiki

atau diganti

15
2 Terjadi malfungsi di temperature - cek apakah probe temperature

bagus apa tidak kalau tidak

diganti

3 Manset terjadi malfungsi - cek manset apakah ada

kebocoran atau tidak

- cek selang apakah ada

kebocoran atau tidak

- jika terjadi lakukan perbaikan

jika tidak bisa ganti.

3.2 Defibrilator

Defibrillator merupakan alat yang digunakan untuk memberikan

terapi energi listrik dengan dosis tertentu ke jantung pasien melalui

electrode (paddle Apex dan Sternum) yang ditempatkan di permukaan

dinding dada pasien. Dengan memberikan energi kejut listrik untuk

mengaktifkan kembali aktivitas jantung.

Gambar 3.2 Defibrilator.

16
3.2.1 Spesifikasi Alat

Nama Alat : Defibrilator

Merk : Paramedic

Model/Type : CU – ER5

No. Seri : S5K50E005

Tegangan Supply : 12 V 3.6 A DC

3.2.2 Bagian – Bagian Defibrilator

conektor
Peddle Sternum

Peddle apex
Tombol power

Tombol manual
Selector

Buzzer

Keterangan :

a) Layar Display berfungsi menampilkan display grafik jantung dan data

pasien.

b) Tombol Power Digunaka untuk menghidupka dan mematikan.

c) Tombol Manual berfungsi untuk melakukan pengisian dan pembuangan

dengan cara menekan tombol manual.

17
d) selector berfungsi untuk mengatur settingan parameter pada alat.

e) Konektor ECG adalah konektor yang menghubungkan anatara alat defib

dengan kabel ECG.

f) Paddle berfungsimenghantarkan energy listrik / shock

listrikdarialatdefbrilatormenujupasien

g) Kabel electrode ECG berfungsiuntuksadapanpadajantung

h) Printer adalah pencetak hasil dari detak jantung pasien.

3.2.3 Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja defibrillator yaitu arus listrik masuk kerangkaian catu

daya, lalu disearahkan menggunakan dioda. saat tombol Charge

ditekan akan mengisi kapasitor setelah kapasitor terisih penuh, tombol

Shock ditekan akan melepaskan muatan listrik yang ada di kapastor ke

pasien melalui media paddle sternum dan paddle apex.

3.2.4 Cara pengoperasian Alat

1. Lepaskan pakaian dari dada pasien. Lap kelembaban dari


dada pasien
2. Oleskan gel pada terapi elektroda paddle sternum dan Apex.
3. Pasang paddle terapi elektroda ke pasien seperti pada
gambar
4. Ubah ke mode “manual defib” dengan cara memutar Knob
rotary
5. Pilih energi, Anda dapat memilih tingkat energi dengan
menyesuaikan tombol pemilihan energi pada peralatan
6. Tekan tombol “charge” pada panel depan. jika menggunakan
paddle eksternal, tekan tombol “charge” pada paddle, dapat

18
digunakan sebagai gantinya. sebuah progres bar akan
ditampilkan dalam pada area informasi defibrasi.
7. Apabila charge telah terisi penuh Tekan tombol “shock”
untuk memberikan terapi kejut kepada pasien melalui media
paddle sternum dan apex.
..
3.2.5 Pemeliharaan

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2. Cek dan periksa kondisi elektroda

3. Cek fungsi tombol/swicth, perbaikibila rusak

4. Cek baterai, lampu indikator dalam kondisi baik

5. Cek sistem catu daya, perbaiki bila rusak

6. Cek fungsi tombol charge dan discharge

7. Lakukan pengukuran energi (watt/joule)

8. Lakukan uji kinerja alat

3.2.6 Troubleshooting

No Masalah Tindakan Perbaikan

1. Alat tidak bisa mentriger - Periksa kontraktor pada relay,

tegangan baterai

2. Indikator lowbatt terus - Periksa baterai , bersihkan

menyala konektor charger baterai,

periksa charger baterai

3. Penunjuk meter - eriksa paddle, bersihkan

menunjukan muatan konektor relay.

19
kapasitor tetapi tidak bisa

mentriger Konektor paddle

, konektor relay

4. Semua lampu indikator - Lakukan pengisian ulang baterai

menyala Baterai masih ,lampu hijau mulai padam

bisa untuk pengoprasian

kapasitorsampai lampu

hijau padam

3.3 Infuse Pump

Infusion pump adalah peralatan medik yang digunakan untuk

mengontrol pemberian cairan infus secara elektronik.Alat ini

merupakan salah satu alat rumah sakit yang sangat pentingyang di

masukkan kedalam tubuh melalui sirkulasi darah pasien secara langsung

melalui vena.

Gambar 3.1 Infuse pump

Gambar 3.3 Infuse Pump

20
3.3.1 Spesifikasi Alat

Nama Alat : Infuse Pump

Merek : Terumo Voltage : 100 – 240 V

AC

Type : TE-112 Hz : 50/60 Hz

SN : 1313000086

3.3.2 Bagian – Bagian Infuse Pump

3.3.2.1 Bagian Depan

FLOW ERR

OCCLUSION

AIR
COMPLETION

EMPTY
DOOR
SELECT

ΣmL CLEAR
INFUSION SET
CHARGER

BATTERY START/STOP

START/STOP/SLINCE
POWER PURGE

21
Keterangan :

1. Occlusion : berkedip saat saluran infus terhambat

2. Air : berkedip jika ada gelembung udara didalam selang

3. Empty : berkedip saat infus sudah mau habis

4. Door : berkedip saat pintu pump tidak terkunci dengan baik

5. Flow err : berkedip saat kesalahan pada laju aliran infus

6. Completion : bekedip jika infus pump mencapai target yang diingikan

7. Charge : menyala saat kita menyambungkan kabel power ke stop kontak

8. Bateray: menyala saat kita menggunakan baterai

9. Star/stop : merupakan indikator lampu , cahaya hijau untuk berjalan ,

cahaya orange untuk menghentikan

10. Select : digunakan untuk beralih antara mode D. rate dan D. limit

11. ΣmL Clear : digunakan untuk menghapus volume yang sudah masuk

kepasien

12. Infusion set : digunakan untuk memeilih berapa ukuran selang infus

13. Power : untuk menghidupkan dan mematikan alat

14. Purge : untuk mengalirkan cairan infus apabila ada gelembung udara

didalamnya

15. Star/stop/silence : tombol untuk memulai menghentikan dan mematikan

alarm.

3.1.1.1 Bagian Dalam Pintu

Keterangan :

a) Air-in-line detector : mendeteksi gelembung udara di selang infus

22
b) Peristalatic : tekanan pada selang untuk menurunkan larutan

c) Occlucion detector : mendeteksi sumbatan pada selang

d) Tubing clamp : secara otomatis klem selang infus saat pintu terbuka

e) Release lever : digunakan untuk memasang atau melepaskan infus

AIR-IN-LINE DETECTOR

PERISTALTIC FINGERS

OCCLUSION DETECTOR

TUBING CLAMP

RELEASE LEVER

3.3.2.2 Bagian Belakang

POLE CLAMP DRIP SENSOR


CONECTOR

AC POWER
SUPPLY
CONECTOR
NURSE CALL
CONECTOR
23
Keterangan :

1) Pole clamp : digunakan untuk melekatkan alat ke tiang infus

2) AC power supply conector : tempat kabel power

3) Drip sensor : aksesoris sensor tetesan

4) Nurse call conector : menghubungkan ke nurse call

3.3.3 Prinsip Kerja Alat

Prinsip dasar dari infusion pump adalah mengubah energi listrik

menjadi energai gerak.Gerak disini adalah gerakan dari putaran motor

yang berfungsi menggerakan sistem peristaltic yang digunakan untuk

mendorong cairan masuk kedalam sirkulasi peredaran darah pasien.

Prinsip dasar alat ini bekerja dari rangkaian oscilator, yang akan

memberikan sinyalnya ke motor yang akan dikendali kan oleh pengendali

motor. Kemudian saat motor bekerja tetesan sensor dan pengelola sinyal

pada level air bekerja yang keluarannya akan mengerjakan rangkaian

buzer, pada sensor tetesan akan mendeteksi berapa banyak tetesan yang

keluar menuju pasien. kecepatan tetesan dapat dikendalikan oleh

pengendali laju tetesan yang akan mengerjakan pengendali motor. Hasil

tetesan dan setingan laju aliran tetesan dapat dilihat pada display.

Infuse Pump menggunakan tabung cairan infus, selang infus dan

jarum suntik. Hanya saja jalannya cairan dapat dikontrol dengan

memberikan gerakan peristaltik (memijat) pada selang infus.Gerakan ini

24
dilakukan oleh sebuah motor, dan dimonitor oleh sensor yang semuanya

bekerja dibawah kendali mikrokontroller.

3.3.4 Cara Pengoperasian Alat

1) Sambung kabel ke mesin dan sumber listrik

2) Lakukan priming pada set infus, pastikan tidak ada udara sepanjang

selang.

3) Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “ self checking”

semua tombol alarm akan menyala.

4) Buka pintu pump, geser klem yang terletak di bawah lalu pasang set

infus dan pastikan posisi set infus dalam posisi lurus, tutup kembali

pintu pump.

5) Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di antara

permukaan cairan dan drip nozzle.

6) Tekan tombol infusion set “15”19’20”60”, sesuai dengan set infus yang

digunakan. Atur kecepatan aliran sesuai yang di kehendaki

7) Isi nilai D. Limit dengan menekan tombol select lalu tekan tombool

naik atau turun sesuai keinginan

8) Hubungkan set infus dengan IV kateter lalu buka roler klem

9) Tekan tombol START lampu indikator operation akan menyala hijau.

Berarti mesin mulai beroperasi.

25
10) Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien

tekan tombol stop 2x, lalu tombol Smf CLEAR.

11) Lampu “ COMPLETION” akan meyala apabila volume cairan yang

masuk sudah D. limit yang diinginkan . mesin akan stop, lampu

indikator akan berwarna merah

12) Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol stop, buka

pintu pump lepaskan set infus dari mesin dan matikan mesin dengan

menekan tombol power

13) Simpan infuse pump

3.3.5 Pemeliharaan

1) Jangan meletakkan infus pump ditempat yang mungkin akan

mendapatkan goncangan dan getaran

2) Bersihkan chasing

3) Pemeriksaan kinerja alat

4) Kalibrasi

3.3.6 Troubleshooting

No Masalah Tindakan Perbaikan

1. Alarm AIR - Keluarkan gelembung udara

tersebut dengan menggunakan

purge

26
2. Alarm Occlusion - Adanya sumbatan pada selang

infus kemudian lepass selang

infus dan bersihkan sumbatan

sampai cairan infus benar-benar

mengalir lancar

- Klem pengatur tetesan tertutup

3. Low voltage - Tegangan bateray melemah

maka hubungkan alat ke sumber

tegangan.

4. Alarm empty - cek cairan infuse ( bisa saja

disebabkan karena cairan infuse

mau habis atau telah habis)

- jikan infus habis ganti dengan

yang baru

- drip sensor tidak terpasang

dengan benar pada tabung

tetesan atau tabung tetesan

terlalu penuh sehingga drip

sensor alarm.

- set kembali drip sensor ke posisi

semula.

27
5. Alarm door - pintu pump terbuka

6. Flow Sensor - drip sensor tidak terpasang

- selang infus terlipat

7 Alarm completion - jumlah D limit yang di set

sudah selesai

28
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Suction Pump

Suction Pump merupakan peralatan medis yang difungsikan

sebagai penghisap cairan. Dalam dunia medis, mesin ini sering digunakan

untuk menghisap cairan lendir atau cairan yang tidak berguna yang

mengganggu keselamatan pasien. Mesin ini bekerja menggunakan motor

AC yang berfungsi sebagai pompa penghisap.

Gambar 4.1 Suction pump

4.2 Spesifikasi Alat

Nama Alat : Suction pump

Merk : SUNGSIM

Model/Type : SWS -100

No. Seri :-

29
4.3 Bagian – BagianSuction Pump

Keterangan :

1) Motor : adalah suatu alat yang menghasilkan putaran yang dihubungkan

dengan kontruksi suction pump

2) Botol penampung cairan : berfungsi untuk menampung cairan.

3) Selang : berfungsi sebagai pengalir cairan selama alat bekerja

4) Suction regulator : berfungsi sebagai mengontrol kekuatan daya hisap

5) Manometer : berfungsi sebagai daya hisap

6) Foot switch : fungsinya untuk mengaktifkan sucion tanpa harus menekan

tombol (sakla ON/OFF)

4.4 Blok Diagram Suction Pump

ON / OFF /foot Kapasistor


switch

Pasien
FUSE MOTOR

Tegangan AC Tabung

30
4.5 Prinsip Kerja Suction Pump

Ketika alat di hubungakan ke jala-jala PLN komponen pada alat

mendapatkan supply tegangan. Pertama kali tegangan masuk ke fuse, pada

alat ini fuse berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi arus singkat

kemudian fuse mengalirkan tegangan masuk ke ON / OFF dan dari ON /

OFF masuk kekapasistor sebagai stater motor dan kemudian motor

bergerak sesuai dengan daya hisap yang kita atur pada selector daya hisap

pada alat ( High atau LOW ).

4.6 Cara Pengoperasian Alat

1) Sambungkan kabel power ke stop kontak

2) Atur regulator suction pada tekanan yang diinginkan

3) Hidupkan mesin suction, pastikan berfungsi dengan baik

4) Matikan alat apabila sudah tidak digunakan

5) Lepaskan kabel power , bersihkan alat dan rapikan alat

4.7 Pemeliharaan

1) Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2) Cek kondisi filter ganti bila perlu, cek kondisi membrane ganti bila

perlu

3) Cek daya hisap

31
4.8 Troubleshooting

No Penyebab Masalah Tindakan Perbaikan

1. Suction pump tidak hidup - periksa sumber arus PLN

- periksa kabel power

- periksa fuse

- periksa kapasitor

- motor rusak atau kumparan

pada motor terbakar, digulungg

ulang atau ganti motor yang

baru

2. Suction tidak menghisap - cek selang tersumbat, robek dan

mengganti selang yang robek /

tersumbat

- cek filter, apabila kotor

- cek membran pada motor baik

yang hisap maupun

menghembus

3. Manometer tidak berfungsi - Cek daya hisap selang dengan

32
cara menutup selang

- Cek selang dan ganti selang

apabila rusak

- Cek tabung pengaman apabila

karetnya rusak dan ganti selang

yang rusak & ganti karetnya

- Vacuum regulator tidak

berfungsi dengan baik, bisa

diganti / bersihkan

- Cek manometer, kalau

manometer tidak berfungsi

diganti

33
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) MAhasiswa

memperoleh pengalaman dan kesempatan mengenai perbaikan dan

pemeliharaan serta pengoperaian alat, seperti :

a) Memahami lebih lanjut dan mendalam masalah teknik perencanaan

pengistalan, pemasangan dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan

elektromedik

b) Memhami falsafah tentang keselamatan kerja dan keamanan terhadap

penderita, petugas lingkungan dan peralatan medis

c) Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Umum milik

Pemerintah Pusat yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jendral Bina

Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan RI, berlokasi di jalan Bunga Lau No. 12

Medan Tuntungan.

2. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan pusat rujukan

kesehatan regional untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dan Bagian

Tengah yang meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi

Riau, dan Provinsi Sumatera Bara. RSUP H. Adam Malik dibangun secara

34
bertahap dimana pembangunan tahap pertamameliputi gedung polikinik,

gedung CMU ( Central Medical Unit) rawat inap dengan kapasitas 300

tempat tidur, gedung farmasi, dapur dan cuci, kamar jenazah dan kamar

perawat/

3. Membahas alat medic yang didukung denganteori dasar prinsip kerja

sampai pada pengaplikasian alat

B. Saran

Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran

1. Saran untuk pihak kampus

Pihak kampus seharusnya dapat memberi jadwal apa aja yang harus

dilakukan selama PKL sedang berlangsung, agar dapat mahasiswa PKL

ini merasakan semua alat yang belum pernah di operasikan

2. Saran untuk adik-adik TEM USM

Diharapkan kepada adik –adik nanti suatu PKL kalian lebih aktif bertanya

agar waktu ditanya sama pembibing lapangan lebih mengerti

35

Anda mungkin juga menyukai