PENDAHULUAN
1
2
dengan Intervensi pada klien CHF disertai ansietas bisa dengan teknik
farmakologi maupun nonfarmakologi, teknik nonfarmakologi yang bisa
diterapkan diantaranya komunikasi teraupetik. Salah satu faktor yang dapat
menurunkan tingkat kecemasan pasien yaitu dengan memberikan
komunikasi teraupeutik . Hal ini berdasarkan teori yang diungkapkan
Peplau, asuhan keperawatan yang berfokus pada individu, perawat dan
proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien .
Berdasarkan teori ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan,
dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik, dimana
perawat memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi,
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kesehatan pasien melalui proses
komunikasi.
Metode lain dalam upaya penurunan kecemasan diantaranya
keperawatan komplementer, dimana perawat akan melakukan intervensi
berupa hipnoterapi dalam menurunkan ansietas pada klien dengan CHF.
Terapi keperawatan komplementer ini dimungkinkan dilakukan oleh
perawat karena secara legal etik sudah tercantum dalam Permenkes No.HK.
02. 02/ME NKES/148 /1/2010. Hipnoterapi ini menitik beratkan pada
pemberian sugesti-sugesti positif pada klien yang harapannya akan
menimbulkan perilaku mekanisme koping konstruktif pada klien. Sumber
ansietas pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar. Dengan
Hipnoterapi pikiran bawah sadar bisa ditembus dan menemukan akar
permasalahan yang tersimpan di pikiran bawah sadar. Setelah menemukan
akar permasalahannya dengan menggunakan teknik tertentu, klien akan
dibimbing untuk menyelesaikan akar permasalahannya sehingga nantinya
tidak berpengaruh negative terhadap kehidupan mulai saat ini dan
seterusnya (Ehlers et al, 2010; Lynn et al,2012) Hipnoterapi dilakukan
melalui 5 tahap, yaitu pre-induksi/pengkajian, induksi, deepening, terapi
pikiran, terminasi. Pada tahap deepening inilah klien dibawa masuk ke alam
bawah sadarnya, kemudian pada tahap terapi pikiran terapis dapat
memberikan keyakinan positif untuk menghilangkan ansietas yang dialami.
Melalui tahap-tahap hipnoterapi,klien yang mengalami ansietas tingkat
sedang akan menurun dan klien dapat menjalani kehidupan lanjutnya
dengan lebih baik (Alladin & Alibhai, 2007; Ehlers et al,2010; Lynn et al,
2012).
Dengan melihat tingginya angka prevalensi penyakit jantung dengan
ansietas yang dirawat di ruang melati Puskesmas Pamotan yang mencapai
rata-rata 15 pasien perbulan dari total 50 pasien dengan diagnosa CHF, serta
besarnya pengaruh ansietas terhadap kesembuhan klien, mahasiswa
memilih kasus penyakit jantung kongestif disertai ansietas untuk dilaporkan
sebagai studi kasus dalam laporan praktik ini.
3
2. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti dapat memperluas ilmu pengetahuan
dan menambah wawasan tentang Pasien Congestive Heart
Failure (CHF) disertai dengan Ansietas.
4. Bagi Puskesmas
Menjadikan wawasan dan pengetahuan perawat dalam
mengaplikasikan intervensi yang sesuia untuk pasien congestive
heart failure (CHF) dengan masalah keperawatan ansietas
secara lebih tepat dan sesuai dalam instansi kesehatan lebih
tepatnya Puskesmas Pamotan.
5. Bagi Perawat
Diharapkan dapat menambah refrensi dalam melakukan
asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan Congestive
Heart Failure (CHF) disertai Ansietas.