Anda di halaman 1dari 45

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – teori Tentang Konsep

A. Konsep Dasar Data

1. Pengertian Data

Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam

masalah teknologi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data

sudah mencakup banyak aspek. Berikut ini adalah beberapa definisi

mengenai data :

Menurut Tavri Mahyuzir ( Analisis dan Perancangan Sistem

Pengolahan Data, 1983) “ Data adalah fakta atau gambaran dalam

bentuk mentah”. Data merupakan suatu istilah yang mengartikan

seluruh fakta, bilangan – bilangan, huruf – huruf, dan simbol –

simbol. Data juga dapat mewakili pengukuran atau objek – objek dan

kejadian – kejadian. Menurut William S Davids ( Analisi dan

Perancangan Sistem Pengolahan Data, 1983 :14) “Data merupakan

informasi yang dimanipulasi atau diolah oleh komputer.”

2. Jenis – Jenis Data

Terdapat beberapa pengelompokan data berdasarkan beberapa

hal, diantaranya :

a. Berdasarkan cara memperolehnya

9
10

1) Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dari objek

atau dari suatu kejadian.

Contoh : data kependudukan yang dicatat oleh petugas

sensus.

2) Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak /

orang lain.

Contoh : data kependudukan yang ada di kantor kelurahan.

b. Berdasarkan Sumber Data

1) Data Internal, yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan

atau kondisi suatu instansi/ organisasi/ lembaga.

Contoh : data kepegawaian di kantor Tata Usaha

2) Data Eksternal, yaitu data yang menggambarkan situasi /

kondisi.

Contoh : data siswa yang mengikuti kegiatan sosial di

kecamatan, banyaknya pesanan kue talas Rahma.

c. Data berdasarkan jenis pengukurannya

1) Data Kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk

angka – angka.

2) Data Kuantitaf, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata –

kata yang mengandung makna.

d. Berdasarkan sifat data


11

1) Data Diskrit, yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka –

angka, bilangan asli dan biasanya merupakan hasil suatu

perhitungan.

2) Data Kontinyu, yaitu data yang disajikan dalam bentuk

interval tertentu, berada dalam batas suatu nilai tertentu ke

nilai tertentu lainnya dan biasanya merupakan hasil dari

pengukuran.

e. Data berdasarkan waktu pengumpulannya

1) Data Cross Section, yaitu data yang dibuat pada suatu titik

waktu.

2) Data Time Series / Data Berkala, yaitu data yang

menggambarkan sesuatu pada suatu periode waktu.

3) Data hasil pengukuran.

3. Pengolahan Data

Ada tiga tahapan dalam pengolahan data yaitu :

a. Data Input ( memasukan data ke dalam proses pengolahan)

b. Data Transmition/Processing/Tranformation (proses pengolahan

data)

c. Information Output ( mengeluarkan/menampilkan informasi)

Kegiatan / fungsi kerja yang dilakukan pada tahap ke 1 (Data Input)

diantaranya :
12

1) Record , yaitu memasukan data. Contoh memasukan angka –

angka dan pengoperasiannya kedalam kalkulator manual atau

kedalam software kalkulator, mengetikan data ke dalam

spreadsheet, merubah isi data yang telah disimpan sebelumnya.

2) Code, yaitu Melakukan pengkodean atau merubah kode yang

telah ada sebelumnya. Contoh membuat kode Perempuan sebagai

P.

3) Select, yaitu melakukan pemilihan data yang akan dioleh.

4) Store, yaitu menyimpan data atau suatu informasi untuk

pengambilan keputusan.

Kegiatan / fungsi kerja yang dilakukan pada tahap ke 2 (Data

Transmition / Processing / Tranformation )

1) Calculating, yaitu melakukan perhitungan atau operasi aritmatik

terhadap data.

2) Summarizing, yaitu merangkum atau mengakumulasi beberapa

data.

3) Classifying, yaitu melakukan pengolahan data. Yakni terdiri atas:

a) Categorizing, yaitu mengelompokan data berdasarkan

kategori tertentu.

b) Sorting, yaitu mengurutkan data. Secara umum ada 2 cara

pengurutan data yakni Pertama Ascending yaitu pengurutan

data dari urutan terkecil / terawal ke urutan terbesar / terakhir

berdasarkan suatu kelaziman misalnya A-Z dan 1,2,3 dan


13

seterusnya ke nilai terbesar. Cara Ascending diterapkan pada

hal umur, masa kerja, lama waktu dan sebagainya. Kedua

Descending yaitu pengurutan data dari urutan terbesar /

terakhir ke urutan terkecil / terawal yakni cara urutannya

kebalikan dari Ascending.

c) Merging, yaitu menggabungkan dua atau lebih set data

berdasarkan kriteria tertentu.

d) Matching, yaitu menyesuaikan data – data berdasarkan

keperluan pengguna terhadap grup data.

Kegiatan / fungsi kerja yang dilakukan dalam tahap ke 3

(Information Input), diantaranya :

1) Displaying Result, yaitu menampilkan hasil dari tahap ke 2 ke

dalam monitor atau kedalam bentuk cetakan di kertas atau pada

lembaran slide.

2) Reproduce, yaitu menyimpan / mengarsipkan informasi untuk

dapat digunakan oleh pemakai lain yang membutuhkan.

3) Telecomunicating, yaitu menyimpan informasi secara elektronik

melalui saluran komunikasi. Contoh di E-mail dan di halaman

WEB.

Proses pengolahan data dapat dijelaskan secara ringkas dengan

Diagram Alur Proses Pengolahan Data, seperti dibawah ini :


14

Gambar 2.1 Diagram alur proses pengolahan data menjadi informasi

Sumber: Al Bahra bin Ladjamudin, 2005

Informasi yang dihasilkan dapat dijadikan data untuk

menghasilkan informasi lain atau hasil dari tindakan atas keputusan

yang diambil berdasarkan suatu informasi agar dapat kembali

dijadikan sebagai data untuk selanjutnya diproses dan langkah –

langkah hal seperti itu dapat terjadi secara terus menerus hingga

didapat suatu pencapaian yang dimaksud.

Siklus informasi merupakan gambar yang menjelaskan proses

menghasilkan informasi secara ringkas dengan mengelompokkan

langkah – langkah yang diperlukan di dalamnya.

Banyak cara untuk menggambarkan siklus informasi apalagi

jika digambarkan secara khusus pada suatu perusahaan, suatu event

tertentu dan sebagainya.

Salah satu gambaran siklus informasi menurut Burch dan

Grudnitski 1989 sebagai berikut :


15

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Sumber: https://n3esha.files.wordpress.com/2010/10/picture3.png

[sabtu, 2 mei 2016 jam 20:00 WIB]

Keterangan :

1. Data yang akan dioleh dicatat atau dikumpulkan.

2. Selanjutnya data dimasukan ke dalam model pengolahan.

3. Dari pengolahan data, dihasilkan informasi.

4. Infomasi diterima atau digunakan oleh si Penerima informasi.

5. Penerima mengambil keputusan atau tindakan berdasarkan

informasi yang diterima.

6. Tindakan yang diambil menghasilkan data baru.


16

7. Data baru yang berasal dari hasil tindakan dicatat kembali untuk

diinput ke model pengolahan kembali, demikian selanjutnya

hingga membentuk siklus.

8. Peran database sebagai hasil dari penyimpanan data, dimana

suatu waktu bilamana diperlukan database dijadikan bahan data

yang akan diproses sesuai tujuan ataupun bentuk informasi yang

diingainkan.

Pangkalan data atau basis data (dalam bahasa inggris :

database, atau sering juga dieja basis data) adalah kumpulan

informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik

sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer

untuk memperolah infomasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak

yang digunakan untuk mengolah dan memanggil kueri (query) basis

data disebut sistem manajemen basis data (database management

system, DBMS).

4. Siklus Pengolahan Data

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat

dikembangkan lagi menjadi lebih terorganisir. Siklus pengolahan

data yang dapat di kembangkan atau biasa dikenal dengan (

expanded data processing cycle). Sekarang banyak digunakan oleh

perusahaan – perusahaan di dalam negari.


17

Gambar 2.3 Diagram Siklus Pengolahan Data Yang

Dikembangkan

Sumber : https://rendyarnandha88.blogspot.com/2013/11/latihan-

pti.html [sabtu, 2 mei 2016 jam 20:05 WIB]

ORIGINATION : mengumpulkan semua data dengan proses

pencatatan (recording) data ke dokumen dasar

INPUT : proses memasukan data ke dalam proses komputer melalui

input device.

PROCESSING : proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan

ke komputer yang dilakukang oleh alat pemroses ( processing

device)

OUTPUT : proses untuk menghasilkan data yang telah diolah

melalui output device, sehingga menjadi sebuat informasi.

DISTRIBUTION : prose penyaluran hasil output ( informasi) kepada

pihak atau komponen yang membutuhkan informasi tersebut.


18

STORAGE : proses perekaman hasil pengolahan data. Hasil

pengolahan data disimpan di storage dan dapat diambil lagi untuk

proses pengolahan data selanjutnya.

B. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem pertama kali dikemukakan oleh Bertalanffy

dan Ashby (1940). Konsep ini pada awalnya dikaji berdasarkan filosofi

ilmu pengetahuan yang meliputi ilmu teknik, fisika, biologi, geografi,

sosiologi, teori organisasi, manajemen dan ekonomi. Saat ini, kajian

tersebut disebut juga sebagai teori sistem.

1. Pengertian Sistem

Menurut Mathiassen (2000), sistem adalah kumpulan dari

komponen – komponen peralatan model requirement, function dan

interface. Sistem pada dasarnya sekumpualan unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama – sama

untuk mencapai tujuan tertentu ( Sutabri, 2004). Sedangkan menurut

Sutedjo dan Philip (2003), sistem dalah kumpulan eleman yang

saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan

yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu

kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Dari beberapa definisi

mengenai sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa sistam adalah

suatu kesatuan prosedur atau elemen yang saling berintegrasi atau

bekerja sama ( sinergi) satu dengan yang lainnya dalam proses


19

pengolahan masukan menjagi keluaran yang diinginkan atau sesuai

sasaran untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan sistem merupakan target sasaran akhir yang ingin

dicapai oleh suatu sistem atau subsistem. Ada tiga komponen sistem

yaitu input, proses dan output.

Gambar 2.4 Komponen Dasar Sistem

Sumber:http://hermansyahbong.blogspot.com/2012/10/tugassistem-

informasi-manajemen.html [sabtu, 2 mei 2016 jam 20:06 WIB]

2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu,

mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebuah sistem (Tata

Sutabri, 2005:11). Karakteristik- karakteristik tersebut adalah:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling bekerja

sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem

yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.
20

b. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

yang dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

Batasan sistem ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem itu

sendiri.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari sistem merupakan apapun yang ada di luar

lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem

tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem atau interface merupakan media yang

menghubungkan sistem dengan sub sistem yang lainnya untuk

dapat berinteraksi membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan sistem dapat berupa pemeliharaan (maintenance input)

dan sinyal (signal input). Maintenance input merupakan energi

yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi,

sedangkan, signal input adalah energi yang di proses untuk

menghasilkan keluaran.
21

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini

merupakan masukan yang berguna bagi sub sistem yang lain.

g. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang mengubah

masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Hal ini

karena sasaran sangat berguna untuk menentukan masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


22

Gambar 2.5 Karakteristik Sistem

Sumber : Tata Sutabri (2012:43)

3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak dan Fisik

1) Sistem Abstrak

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide

– ide yang tidak tampak secara fisik.Contoh : Sistem teologi.

2) Sistem Fisik

Sistem Fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat

dilihat oleh mata.Contoh : Sistem komputer.


23

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

1) Sistem Alamiah

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses

alam bukan buatan manusia. Contoh : Sistem tata surya.

2) Sistem Buatan

Sistem Buatan adalah sistem yang dibuat oleh campur tangan

manusia.Contoh : Sistem irigasi.

c. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu

1) Sistem Tertentu

Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian – bagian

dapat dideteksi dengan pasti.Contoh : Sistem komputer.

2) Sistem Tak Tentu

Sistem Tak Tentu adalah sistem yang hasilnya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Contoh :

Sistem organ tubuh.

d. Sistem Tertutup dan Terbuka

1) Sistem Tertutup

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan diluar sistem dan bekerja secara otomatis

tanpa campuran tangan pihak luar.


24

2) Sistem Terbuka

Sistem Terbukan adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya.

C. Konsep Dasar Informasi

Informasi memiliki peranan yang penting dalam organisasi ibarat

darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Suatu sistem yang

kurang mendapatkan informasi akan sulit berkembang bahkan dapat

menjadi mati.

Sebelum mendifinisikan informasi, penulis memaparkan definisi

dari data.Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian dan kesatuan nyata.Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek

nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor

tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi (Al

Bahra bin Ladjamudin, 2005:8).

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau

diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan

(Tata Sutabri, 2005:23). Gordon B. Davis mendefinisikan informasi

sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

saat mendatang (Mulyanto, 2009:17).


25

Dari beberapa penjabaran definisi informasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data

menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan

sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

1. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga

hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat

waktu (timeliness) (Mulyanto, 2009:20).

a. Akurat (accuracy)

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi

harus jelas mencerminkan maksud dan tujuannya.

b. Tepat Waktu (timeliness)

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah

usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan

landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relevansi (relevancy)

Relevan berarti informasi memiliki manfaat untuk penerimanya

karena relevansi informasi untuk setiap penerima berbeda-

beda.Bruch dan Grudnitski menganalogikan kualitas informasi


26

sebagai pilar-pilar dalam bangunan yang menentukan baik

tidaknya pengambilan keputusan

Gambar 2.6 Kualitas informasi

(Sumber: Mulyanto, 2009:22)

2. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian

besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan

nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Al Bahra bin

Ladjamudin, 2005:12).

Nilai suatu informasi didasarkan atas 10 sifat, (Tata Sutabri,

2005:31) yaitu:

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat

diperoleh.Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi

sulit mengukurnya.
27

b. Luas dan lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap.Informasi

sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak

dapat digunakan secara baik.

c. Ketelitian

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi

tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan

kesalahan pengambilan keputusan.

d. Kecocokan

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai

dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan penting

menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan

penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk

pengambilan keputusan.

e. Ketepatan Waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat

diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga

dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang,

karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan

keputusan.
28

f. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai

informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan

format informasi.

g. Fleksibilitas / Keluwesan

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas

tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer /

pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

h. Dapat Dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

dapat dibuktikan kebenarannya.Kebenaran informasi bergantung

pada validitas data sumber yang diolah.

i. Tidak Ada Prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan

informasi.

j. Dapat Diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur

agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


29

D. Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum definisi Sistem Informasi adalah sekelompok

elemen-elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan

menggunakan masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan dan dapat digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan yang tepat (Jeffrey L. Whitten, 2006:45).

Menurut James Alter (1992) dalam buku Information System:

AManagement Perspective, mendefinisikan sistem informasi sebagai

kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi (Mulyanto, 2009:28).

Lebih lanjut lagi, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat

manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2005:42).

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem

informasi merupakan komponen yang terdiri dari Manusia, teknologi

informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,

menganalisis dan mendistribusikan informasi untuk mencapai suatu

tujuan. Definisi sistem informasi diilustrasikan sebagai berikut:


30

Prosedur
Kerja
Data berupa
teks, gambar,
Yang dicoba audio, video
dilakukan sistem

Tujua Prosedur Prosedur


n Cara kerja Kerja Kerja
Bertugas
memasukan
data
Prosedur
Kerja
Perangkat yg
memproses
informasi
Gambar 2.7 Definisi Sistem Informasi

(Sumber: Mulyanto, 2009:30)

2.2 Unified Modeling Language (UML)

A. Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah “ keluarga notasi grafis

yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian

dan desain sistem perangkat lunak, khusunya sistem yang dibagun

menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP)”.

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para

ahli :
31

1. Menurut (Hend,2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan,

membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem peranngkat

lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho, 2005). “ Unified Modeling Language (UML)

adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis

objek”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML)

adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk

memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak

berbasis OOP ( Object Oriented Programming)”.

UML dideskripsikan oleh beberapa diagram, diantaranya:

1. Use-Case Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 246-250), use-case diagram

adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan

pengguna. Dengan kata lain, diagram ini mendeskripsikan siapa yang

akan menggunakan sistem itu dengan cara apa pengguna berinteraksi

dengan sistem.
32

a. Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan

saling terkait, baik terotomatisasi maupun secara manual untuk

melengkapi suatu tugas bisnis tunggal.

Gambar 2.8 Contoh Diagram Model Use Case

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 246)

b. Pelaku (Actor) adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi

dengan sistem untuk pertukaran informasi.

Gambar 2.9 Simbol Aktor

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 247)

c. Hubungan (Relationship) pada diagram use case digambarkan

sebagai sebuah garis antara dua simbol. Pemaknaan hubungan

berbeda-beda tergantung bagaimana garis tersebut digambar dan

tipe simbol apa yang digunakan untuk menghubungkan garis

tersebut.
33

d. Gabungan (Association): hubungan antara pelaku dengan use

case, dimana terjadi interaksi di antara mereka.

Gambar 2.10 Contoh Hubungan Asosiasi

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 248)

e. Extend: use case yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari

use case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah

orisinil dan karena itu memperluas fungsinya.

Gambar 2.11 Contoh Hubungan Extension

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 249)

f. Uses: satu atau lebih use case yang melakukan berbagai langkah

fungsionalitas yang identik.


34

Gambar 2.12 Contoh Hubungan Uses

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 249)

g. Depends On: use case mana yang memiliki ketergantungan pada

use case lain untuk menetapkan rangkaian use case yang perlu

dikembangkan.

Gambar 2.13 Contoh Hubungan Depends On

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 250)


35

h. Inheritance: pada saat dua atau lebih pelaku berbagi kelakuan

umum.

Gambar 2.14 Contoh Hubungan Inheritance

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 250)

2. Class Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 400), class diagram

menggambarkan struktur objek yang terdapat pada sistem. Diagram

ini menunjukkan objek yang terdapat pada suatu sistem serta relasi

antara objekobjek tersebut.


36

Gambar 2.15 Contoh Class Diagram

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007,406)


37

Beberapa elemen yang terdapat dalam class diagram, yaitu:

a. Class: digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas

tiga bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class.

Bagian tengah mendefinisikan atribut class. Bagian akhir

mendefinisikan method dari sebuah class.

Gambar 2.16 Class

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007,407)

b. Association: merupakan sebuah hubungan yang paling

umum antara dua class dan dilambangkan oleh sebuah garis

yang menghubungkan antara dua class. Garis ini bisa

melambangkan tipe-tipe hubungan. Contohnya one-to-one,

one-to-many, many-to-many.

Gambar 2.17 Association

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007,406)

c. Composition: jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri

dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka

class tersebut memiliki relasi composition terhadap class


38

tempat dia bergantung tersebut. Sebuah hubungan

composition digambarkan sebagai garis dengan ujung

berbentuk jajaran genjang berisi/solid.

Gambar 2.18 Composition


(Sumber: Whitten & Bentley, 2007,407)
d. Aggregation: jika sebuah class bisa berdiri sendiri

walaupun merupakan bagian dari class yang lain.

Gambar 2.19 Aggregation

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007,407)

Cara bagaimana atribut dan metode diakses oleh kelas lain

didefinisikan dengan visibility. UML menyediakan tiga

tingkat dari visibility, yaitu:

a. Public : ditandai dengan simbol “+”

b. Protected : ditandai dengan simbol “#”

c. Private : ditandai dengan simbol “-“

3. Activity Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 390), Activity diagram

adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan

secara grafis aliran kerja dari sebuah proses bisnis, langkah - langkah
39

dari sebuah use case, atau logika dari sebuah perilaku objek (object

behavior/method).

Activity diagram adalah representasi grafis dari aliran kerja

(workflow) atas aktivitas-aktivitas yang bertahap dan aksi-aksi di

dalam sebuah sistem.

Diagram ini juga mendukung proses seleksi, pengulangan

(iterasi), dan konkurensi.

Activity diagram sejenis dengan state diagram/statechart

diagram. Diagram ini mendeskripsikan/menggambarkan kumpulan

aktivitas dengan menunjukkan sekuensial dari aktivitas yang

dilakukan. Diagram ini juga bisa menunjukkan aktivitas yang

bersifat kondisional atau paralel.


40

Gambar 2.20 Contoh Activity Diagram

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 392)


41

4. Sequence Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 394-395), Sequence

diagram menggambarkan bagaimana objek-objek berinteraksi satu

sama lain melalui pesan dalam eksekusi dari sebuah use case atau

operasi. Sebuah system sequence diagram membantu untuk

mengidentifikasi pesan tingkat tinggi yang masuk dan keluar dari

sistem. Beberapa notasi yang terdapat di dalam system sequence

diagram, yaitu:

a. Actor, berupa aktor yang memulai pada use case ditunjukkan

dengan simbol use case aktor.

b. System, berupa kotak yang menunjukkan sistem yang sedang

berjalan, ditandai dengan notasi titik dua (:) pada awal nama

sistem.

c. Lifelines, berupa garis putus-putus menurun dari simbol aktor

dan sistem.

d. Activation bars, berupa balok yang terletak di atas lifelines,

menunjukkan periode waktu ketika terdapat interaksi secara

aktif.

e. Input messages, berupa anak panah mendatar dari aktor ke sistem

yang menunjukkan pesan masuk, dimana kata pertama diawali

dengan huruf kecil, sedangkan kata berikutnya diawali dengan

huruf besar dan tidak ada spasi, diikuti dengan tanda kurung yang

berisi parameter yang dibutuhkan.


42

f. Output messages, berupa anak panah mendatar dengan garis

putus-putus dari sistem ke aktor yang menunjukkan pesan keluar.

g. Receiver Actor, berupa aktor lain yang menerima pesan dari

sistem.

h. Frame, berupa kotak yang menambahkan pesan terpisah untuk

menunjukkan perulangan, alternative, atau pilihan.

5. Statechart Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 395), Statechart diagram

menggambarkan semua state ( kondisi) yang dimiliki oleh suatu

objek dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah.

Statecart diagram tidak digambarkan untuk semua class hanya yang

mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi

class berubah dengan state yang berbeda.

State adalah sebuah kondisi selama kehidupan sebuah objek

atau ketika objek meiliki beberapa kondisi, melakkan beberapa aksi

atau menunggu sebuah event. State dari sebuah objek dapat

dikarakteristikkan oleh nilai atribut – atribut dari class. State dari

sebuah objek ditemukan dengan pengujian/pemeriksaan pada atribut

dan hubungan dari objek. Notasi UML untuk state adalah persegi

panjang/bujur sangkar dengan ujung yang dibulatkan.


43

Gambar 2.21 Start state dan stop state

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 395)

Masing - masing diagram harus mempunyai satu dan hanya

satu start state ketika objek mulai dibuat. Sebuah objek boleh

mempunyai banyak stop state.

Gambar 2.22 State Transition

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 396)

Sebuah state transition dapat mempunyai sebuah aksi dan atau

sebuah kondisi penjaga ( guardian condition) yang terasosiasi

dengannya, dan mungkin juga memunculkan sebuah event. Sebuah

aksi adalah kelakuan yng terjadi ketika state transition terjadi. Sebuah

event adalah pesan yang dikirim ke objek lain di sistem. Kondisi

penjaga adalah ekspresi boolean ( pilihan Ya atau Tidak) dari nilai

atribut – atribut yang mengijinkan sebuah state transition hanya jika

kondisi benar. Kedua aksi dan penjaga kelakuan dari objek dan secara

tipikal menjadi operasi.


44

6. Collaboration Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 396), Collaboration

diagram menggambarkan interaksi objek yang diatur oleh objek

sekelilingnya dan hubungan antara setiap objek dengan objek yang

lainnya. Dalam menujukan pertukaran pesan, collabiration diagram

menggambarkan objek dan hubunganya. Jika penekanannya pada

waktu atau urutan sequence diagram, tapi penekanannya pada konteks

gunakan collaboration diagram.

Gambar 2.23 Collaboration Diagram

(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 396)

7. Component Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 397), Component

diagram menggambarkan struktur dan hubungan antara komponen

piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.


45

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi

source code maupun binary code, baik library maupun executable.

Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau

package, tapi dapat juga dari komponen – komponen yang lebih

kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan

layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Gambar 2.24 Component Diagram


(Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 397)

8. Deployment Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, 398), Deployment diagram

menggambarkan arsitektur fisik dari perangket keras dan perangkat

lunak sistem, menunjukan hubungan komputar dengan perangkat

(nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes,


46

executable component dan objek yang dialokasikan untuk

memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node

tertentu dan ketergantungan komponen.

Gambar 2.25 Deployment Diagram

Sumber: Whitten & Bentley, 2007, 3


47

2.3 Sistem Manajemen Aset

A. Manajemen Aset

Manajemen aset merupakan suatu bidang keilmuan dalam dunia

pendidikan yang muncul akibat adanya kenyataan terutama di indonesia

yang memiliki kekayaan suber daya baik sumber daya alam (SDA)

maupun sumber daya manusia (SDM) dan juga infrastruktur yang masih

belum dikelola dengan baik.

Menutur Hariyono (2007). Pengelolaan Aset adalah kegiatan

mengelola suatu barang yang dimiliki muali dari perencanaan,

pengadaan, operasi dan pemeliharaan serta penghapusan. Berdasarkan

pada Departement of Threasury and Finance (2004). Bahwa pengertian

Manajemen Aset adalah proses pengelolaan suatu barang yang memiliki

nilai dan manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang digunakan dalam

kegiatan operasional Perusahaan.

B. Konsep Manajemen Aset

Menurut Britton, Connellan, Croft (1989) mengatakan Asset

Management adalah “define good asset management in term of

measuring the value of expenditure on its management (Siregar,

2004:517). Menurut Sugiama (2013:15) berdasarkan pada pengelolaan

aset fisik, secara defenitif manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk

memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan

kebutuhan aset, mendapatkan, ,menginvetarisasi, melakukan legal audit,


48

menilai, mengoprasikan, memelihara, membaharukan atau

menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.

Menurut Siregar (2004:518-520)

1. Inventarisasi Aset

Proses kerja yang dilakukan dalam inventarisasi adalah pendataan,

kodefikasi atau labelling, pengelompokan dan

pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.

2. Legal Audit

Demikian menyangkut legal audit sebagai lingkup kerja manajemen

aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset system dan

prosedur penguasaan atau pengalihan aset. Selajutnya identifikasi

dan mencari solusi atas permasalahan legal, dan strategi untuk

memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait dengan

penguasaan dan pengalihan aset. Masalah yang sering dihadapi

dalam legal audit, menyangkut status penguasaan yang lemah, aset

dikuasai pihak lain, pemindahan aset yang tidak termonitor dan lain-

lain.

3. Penilaian Aset

Penilaian aset merupakan suatu proses kerja untuk melakukan

penilaian atas aset yang dikuasi. Biasanya hal ini dikerjakan oleh

konsultan penilaian yang independen. Manfaat dari penilaian aset

biasanya digunakan oleh para pemilik aset/property baik individu


49

atau organisasi untuk dilakukan pengembangan dan optimasi aset,

sehingga aset yang dimiliki menghasilkan pendapatan (income).

4. Optimasi Aset

Optimasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang

bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai,

jumlah/volume, legal dan nilai ekonomi yang dimiliki aset tersebut.

C. Tujuan Manajemen aset

Tujuan manajemen aset dapat ditentukan dari berbagai dimensi

atau sudut pandang. Secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk

pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi

secara efektif dan efisien. Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai

dengan tujuan sebagaimana yang telah ditepakan sebelumnya.

Sedangkan efektifitas berarti derajat keberhasilan yang dapat dicapai

bedasdarkan tujuan yang telah ditetapkan. Atau efektifitas adalah suatu

ukuran yang menunjukan tinggi-rendahnya target yang telah dicapai

missal jumlah capaian, yang dicapai dan keseluruhan target yang

ditetapkan. Jika capaian target tersebut tinggi, berarti efektifitasnya

makin tinggi pula. Serangkaian kegiatan yang dapat merealisasikan

tujuan dengan tepat, maka berarti seluruh kegiatan tersebut memiliki

efektifitas yang tinggi. Dengan kata lain efektif itu mampu mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.

Adapun efisien berarti menggunakan sumber daya serendah

mungkin untuk mendapat hasil (output) yang tinggi, atau efisien itu rasio
50

yang tinggi antara output dengan input. Dalam manajemen aset, efisiensi

yang senantiasa melekat dalam setiap tahap pengelolaan aset, terutama

upaya mencapau efisiensi yang tinggi dalam menggunakan waktu,

tenaga dan biaya. Jika tujuan aset dinyatakan lebih spesifik disbanding

tujuan secara umum, maka tujuan manajemen aset yang lebih rinci

adalah agar mampu :

1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimize the

whole life cost of assets)

2. Dapat menghasilkan laba maksimum (profit maximum)

3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum

(optimizing the utilization of assets)

2.4 Alat Yang Digunakan Untuk Perancangan

A. Java Netbeans

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development

Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang

berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk

pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai

macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah

IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam

suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User

Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu

debugger, Netbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk


51

menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program

netbeans yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu

dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini

pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop,

enterprise, web, and mobile applications dengan Java language, C/C++,

dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan

Ruby.

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan

pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki

hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan

proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi

sponsor utama. Dan saat ini pun netbeans memiliki 2 produk yaitu

Platform Netbeans dan Netbeans IDE. Platform Netbeans merupakan

framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk

menyederhanakan pengembangan aplikasi deskto dan Platform

NetBeans juga menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi

desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik

terhadap aplikasi.

JDK (Java Development Kit)

JDK adalah suatu modal utama ketika kegiatan progamming

menggunakan Java menjadi pilihannya. JDK berisi satu bundled

KIT, dimana proses kompilasi source-code java menjadi byte class


52

dilakukan dengan menggunakan JDK ini. Netbeans atau JCreator

hanyalah IDE(Integrated Development Editor). Ketika melakukan

kompilasi melalui Netbean sebenarnya JDK yang sudah terintsall

didalam komputerlah yg dipanggil, hanya saja proses kompilasi

dipermudah dengan cara memanggil langsung lewat IDE (Josescalia,

2004).

B. MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem ( RDBMS )

yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public

license ( GPL ). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan, namun

tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau

komersil. MySQL sebenarnya merupakn turunan salah satu konsep

uatama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structure Query

Language). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk

mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh

IBM, namun telah di adopsi dan digunakan sebagai standar industri.

Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user-

friendly dibandingkan dengan menggunakan perintah-perintah

pemograman dBASE atau Clipper yang masih menggunakan perintah-

perintah pemograman

C. iReport
53

IReport adalah utilitas (perkakas) pelaporan, yang dikembangkan di

lingkungan Java guna membantu user dan developer

(pengembang/programmer) mendesain laporan secara visual. Melalui

antar muka yang simple namun kaya akan fitur, iReport menyediakan

fungsi yang paling penting untuk membuat laporan yang kompleks

dengan mudah, sehingga akan menghemat banyak waktu.

Report menggunakan library JasperReports untuk membuat laporan.

JasperReports, dalam hal ini adalah inti dari iReport. JasperReports

adalah utilitas pelaporan open source yamg paling populer didalam

teknologi Java, dan iReport adalah report designer visual untuk

JasperReports, iReport dapat terhubung ke database apapun dan

memperoleh data dari sumber data yang berbeda. Selain itu dapat

mengekspor laporan ke PDF, XHTML, OpenOffice, MS Word, MS

Excel, XML, Text, dan lain lain. User Interface (UI) dari iReport sangat

user friendly. Hal ini memberikan beberapa langkah mudah untuk

menghasilkan laporan dengan menggunakan bantuan Wizard Laporan,

Fitur antar muka di iReport termasuk: Fasilitas Drag-and-drop (tarik

dan letakkan) untuk Elments Report (elemen laporan). Window Palette

yang terdiri dari Report Elements dan Tools Navigasi yang mudah dari

report objects melalui Report Inspector

Anda mungkin juga menyukai