Critical Review
Critical Review
Judul : Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Laut Pulau Enggano Secara Terpadu Dan
Berkelanjutan
Penulis : Parpen Siregar
Tahun Terbit : 2017
Nomor Jurnal : Progam Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu
PENDAHULUAN
Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara dua fenomena yaitu laut dan darat. Mereka
menujukkan perbedaan dua dunia dengan perbedaan flora dan fauna. Wilayah ini secara ekologi
tidak dapat berdiri sendiri, karena tergantung pada keseimbangan yang ada antara berbagai
elemen alam, seperti angin dan air, batu dan pasir, flora dan fauna, yang berinteraksi membentuk
ekosistem pesisir yang unik. Dengan potensi yang unik dan didukung dengan nilai ekonomi tinggi
maka wilayah pesisir dihadapkan pada ancaman yang tinggi pula, maka hendaknya wilayah
pesisir ditangani secara khusus agar wilayah ini dapat dikelola secara berkelanjutan.
Peranan sumberdaya dan jasa pesisir dan laut diperkirakan akan semakin meningkat di masa
mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional sejalan dengan peningkatan
jumlah penduduk. Di Indonesia sendiri pada tahun 2017 laju pertumbuhan penduduknya sebesar
1,49% per tahun dengan jumlah penduduk mencapai 258 juta orang. Hal ini akan mendorong
meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sumberdaya dan jasa lingkungan. Sementara itu,
ketersediaan sumberdaya alam di darat semakin berkurang dan tidak lagi mencukupi, sehingga
pilihan kemudian diarahkan untuk memanfaatkan sumberdaya dan jasa pesisir dan laut untuk
mempertahankan dan sekaligus melanjutkan pertumbuhan yang ada. Indonesia merupakan
negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan panjang pantai sekitar 81.000
km serta sekitar dua pertiga wilayahnya berupa perairan (laut), Indonesia memiliki potensi
sumberdaya pesisir dan laut yang sangat besar.
Wilayah pesisir dan laut hingga pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya
alam dan jasa lingkungan yang sangat potensial untuk pembangunan ekonomi. Kawasan pulau-
pulau kecil ini memiliki potensi pembangunan yang cukup besar karena didukung oleh adanya
ekosistem dengan produktivitas hayati tinggi. Karena itu wilayah pesisir dan laut merupakan
tumpuan harapan manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya di masa mendatang.
Pembangunan di pesisir dan laut yang merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat, tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam pesisir dan
laut. Di dalam aktivitas ini sering dilakukan perubahan-perubahan pada sumberdaya alam.
Perubahan-perubahan yang dilakukan tentunya akan memberikan pengaruh pada lingkungan
hidup. Makin tinggi laju pembangunan, makin tinggi pula tingkat pemanfaatan sumberdaya alam
dan makin besar perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup. Oleh karena itu,
dalam perencanaan pembangunan pada suatu sistem ekologi pesisir dan laut yang berimplikasi
pada perencanaan pemanfaatan sumberdaya alam, perlu diperhatikan kaidah-kaidah ekologis
yang berlaku untuk mengurangi dampak negatif yang merugikan bagi kelangsungan
pembangunan itu sendiri secara menyeluruh. Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam
pesisir dan laut perlu dipertimbangkan secara cermat dan terpadu dalam setiap perencanaan
pembangunan, agar dapat dicapai suatu pengembangan lingkungan hidup di pesisir dan laut
dalam lingkungan pembangunan.