PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media massa atau pers merupakan suatu alat penyampaian informasi yang
sangat penting dan efektif dalam kehidupan masyarakat. Media massa atau Pers
adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan
jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
1|Komunikasi Massa
Muhammad Najib : media sosial memiliki kecepatan akses (real time), media sosial
menggunakan interaksi dua arah, jangkauan media sosial lebih luas dan dapat
menjangkau seluruh pengguna di dunia, media sosial bisa mengirim gambar, teks, dan
video, dan media sosial lebih mudah dan murah dibandingkan media massa. Karena
kecepatannya dalam mengakses informasi dengan hitungan menit, media sosial juga
mulai menggantikan peranan media massa dalam menyebarkan berita-berita.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana dengan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya
maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Seperti apa korelasi Media Massa dengan Media Sosial ?
2|Komunikasi Massa
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Dani Vardiansyah (2004) tentang catatan akhir, bagi sebuah awal, dalam
bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual,
“Komunikasi merupakan sebuah proses interaksi pertukaran lambang. Lambang
juga disebut tanda, kode atau symbol. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya,
selalu mrnggunakan symbol serta memaknai simbol-simbol yang digunakannya,
membuat manusia disebut animal symbolicum”.
Tujuan Komunikasi
3|Komunikasi Massa
Fungsi Komunikasi
Manfaat Komunikasi
B. Komunikasi Massa
4|Komunikasi Massa
pesan yang kontinyu serta serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industri (Rakhmat, 2003: 188).
C. Media Massa
Media massa adalah media komunikasi yang jangkauannya mencakup
banyak orang. Dewasa ini, media massa telah menjadi bagian yang sangat penting
bagi masyarakat, karena media massa adalah sarana untuk memperoleh berita dan
informasi. Tanpa kita sadari, media massa menimbulkan efek yang kuat dalam
membentuk persepsi khalayak . Adanya berita atau penyiaran yang dipublikasikan
secara terus menerus dan mempunyai konten yang sama, terkadang dapat
membuat pola pikir masyarakat tertuju dan terpengaruh oleh berita yang disiarkan
oleh media.
Media massa merupakan alat untuk memberitakan informasi secara
meluas dan merata. Media massa yang semakin berkembang juga semakin
mempengaruhi pola pikir dan sikap publik dalam menyikapi suatu berita.
Kadangkala suatu berita yang disampaikan secara berbeda oleh media massa
dapat menimbulkan konflik dan bukan penyelesaian masalah. Ideologi yang
5|Komunikasi Massa
berbeda dari masing-masing media massa semakin memberi efek besar dalam
pembentukan opini publik.
Secara umum media massa berguna sebagai alat pembentuk realitas sosial,
yaitu menumbuhkan opini publik dalam rangka berproses politik. Apabila
mengacu pada Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers media massa
memiliki beberapa fungsi yaitu ; media informasi, media pendidikan, media
hiburan, lembaga ekonomi, dan sebagai media kontrol sosial. Dalam menjalankan
fungsinya sebagai media kontrol sosial, media massa memiliki beberapa peranan
yaitu ; Social Participation, Social Responsibility, Social Support, Social Control.
Media sosial atau social media adalah sebuah media untuk bersosialisasi
satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk
saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu :
6|Komunikasi Massa
10. Micro blog (Twitter, Plurk, Pownce, Ttwirxr, Plazes, Tweetpeek, dan
sebagainya)
7|Komunikasi Massa
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel 1
Media Massa
8|Komunikasi Massa
Tabel 2
Media Sosial
9|Komunikasi Massa
B. Korelasi Media Massa dengan Media Sosial
Siklus berita 24 jam adalah sebuah ilusi - karena tidak ada ‘siklus’ berita -
kini kita hidup di era yang dilingkupi berita. Berita dan informasi saling beririsan,
berbenturan, dan menyatu secara online dan offline tanpa titik asal.
Potensi adanya berita baru dalam media massa dan media sosial bervariasi
sesuai dengan:
Skala berita – peristiwa besar terliput secara baik oleh media massa, dan
peristiwa bencana kerap dilaporkan lebih dulu oleh media social.
Hubungan dengan pejabat – berita mengenai pemerintah dan perusahaan
disodorkan kepada wartawan.
Daerah – media massa berfokus pada berita-berita kota sementara media
sosial sering menyampaikan daerah lainnya.
Isu masyarakat – isu-isu daerah yang kurang diperhatikan sering muncul
kepermukaan melalui media sosial sebelum menjadi pemberitaan luas di
media massa.
10 | K o m u n i k a s i M a s s a
Isi berita tidak tepat lagi dikategorikan berdasarkan platform atau label-label
tradisional. Pembuat berita mulai bekerja di semua platform. Pendekatan yang lebih tepat
adalah mengenali isi berita sebagai hasil karya profesional atau masyarakat biasa.
Media sosial individu memiliki audiens yang sangat kecil (97% akun Twitter
memiliki kurang dari 100 followers ), maka volume konten, dan bahkan siapa yang
menyampaikan berita tercepat, bukan merupakan pertimbangan utama; jangkauan
audiens dan kredibilitas merupakan faktor yang lebih penting dalam menganalisa
dampaknya.
Sebuah survei yang dilakukan McKinsey baru-baru ini terhadap 3.542 eksekutif
global menemukan bahwa 83% perusahaan menggunakan setidaknya satu teknologi
media sosial. Menurut McKinsey, perusahaan secara ekstensif menggunakan konferensi
video online (60%), jejaring sosial (53%), blog (43%), video sharing (41%), wiki (26%),
microblogging (25%) dan podcast (25 %).
Pada 2011, IBM menyatakan diri sebagai sebuah “bisnis sosial” dalam whitepaper
berjudul “The Social Business: Advent of New Age”.
Juga pada tahun 2011, Gartner Inc menerbitkan sebuah buku berjudul “The Social
Organization: How to Use Social Media to Tap the Collective Genius of Your Customers
and Employees “.
11 | K o m u n i k a s i M a s s a
MEDIA SOSIAL MEMILIKI DAMPAK PENTING TERHADAP
PEMBERITAAN DAN KOMUNIKASI PUBLIK, SEPERTI TERLIHAT DALAM
BANYAK CONTOH PUBLIKASI. MISALNYA:
3. Berita kematian Osama Bin Laden pada 2011 dimuat pertama kali di Twitter
ketika seorang tetangga men-twit kegaduhan dari seberang rumahnya ketika
pasukan keamanan AS menyerang tempat persembunyian Bin Laden.
(Sumber : Laird, S. (2012, April 18). How social media is taking over the news
industry, Mashable. Retrieved from http://mashable.com/2012/04/18/ social-
media-and-the-news)
12 | K o m u n i k a s i M a s s a
5. Ketika Clarence House (@ClarenceHouse) mengumumkan pertunangan
Pangeran William dengan Catherine (Kate) Middleton pada 16 November
2010, keluarga kerajaan men-twit pengumuman tersebut, serta merilis pernyataan
resmi.
(Sumber : Kelly, L. (2010, November 16). Prince Williams’ engagement news
comes courtesy of Twitter. The Washington Post, Celebritology 2.0. Retrieved
from
http://voices.washingtonpost.com/celebritology/2010/11/prince_williams_big_n
ews_comes.html)
6. Keberhasilan gerakan demokrasi di Tunisia, Mesir, Iran dan Suriah yang dikenal
sebagai ‘Arab Spring’ sebagian besar adalah berkat media sosial. Wael Ghonim,
mantan manajer pemasaran Google yang menciptakan halaman Facebook yang
membantu mengatur pemberontakan di Mesir, mengatakan dalam sebuah
wawancara di CNN “Saya ingin bertemu Mark Zuckerberg suatu hari dan
berterima kasih padanya ... jika Anda ingin membebaskan masyarakat berikan
saja mereka internet”.
(Sumber : Ghonim, W. (2011, February 14). CNN Egyptian Wael Ghonim
Facebook to thank for freedom. CNN. Retrieved from http://www.facebook.com/
video/video.php?v=10150139218344853)
13 | K o m u n i k a s i M a s s a
3. Pengaruh media massa, terutama koran utama dan televisi terhadap politisi,
pembuat kebijakan dan pemerintah (yang sering tidak proporsional kepada
audiens mereka sebenarnya);
4. Jangkauan mereka ke masyarakat yang lebih tua.
Media Sosial menjadi bermanfaat dan menjadi saluran komunikasi yang semakin
penting karena:
1. Meningkatnya penggunaan media sosial sebagai situs berita dan informasi oleh
semakin banyak orang;
2. Penggunaan terus-menerus dan ketergantungan terhadap media sosial di
kalangan masyarakat muda khususnya;
3. Penyebarluasan berita dan informasi melalui media sosial dan jejaring sosial,
memperluas audiens media massa;
4. Referensi ke situs berita utama yang seringkali datang dari media sosial
(misalnya, dalam percakapan online dan link posting);
5. Peningkatan penggunaan media sosial untuk komunikasi publik yang diawali
oleh pelanggan, karyawan dan warga, termasuk komentar tentang brand ,
produk dan layanan.
14 | K o m u n i k a s i M a s s a
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekarang kita hidup pada era yang dilingkupi berita. Cerita dan komentar
dapat muncul dari siapa saja, kapan saja, di mana saja. Berita dan informasi saling
beririsan, berbenturan, dan menyatu secara online dan offline. Pembuat konten
profesional memperoleh informasi dari masyarakat, dan masyarakat menyebarkan
kembali konten profesional. Organisasi media massa menggunakan media sosial
dan media sosial menggunakan media massa. Pembuat konten profesional
menggunakan media sosial, dan non-profesional (para amatir atau masyarakat)
menggunakan media sosial.
15 | K o m u n i k a s i M a s s a
DAFTAR PUSTAKA
Isentia_whitepaper_indonesia_v2
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Buku 1 Edisi 6. 2011, Salemba Humanika,
Jakarta.
William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media dan Masyarakat Modern,
Edisi Kedua. 2008, Kencana, Jakarta.
16 | K o m u n i k a s i M a s s a