BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susunan.....
C. Struktur Organisasi
1. Susunan organisasi Polres terdiri dari:
a. unsur pimpinan;
b. unsur pengawas dan pembantu pimpinan;
c. unsur pelaksana tugas pokok;
d. unsur pendukung;dan
e. unsur pelaksana tugas kewilayahan.
2. Unsur pimpinan terdiri dari:
a. Kapolres;
b. Wakil Kapolres (Wakapolres).
3. Unsur pengawas dan pembantu pimpinan terdiri dari:
a. Bagops;
b. Bagren;
c. Bagsumda;
d. Siwas;
e. Sipropam;
f. Sikeu;dan
g. Sium.
4. Unsur pelaksana tugas pokok terdiri dari:
a. SPKT;
b. Sat Intelkam;
c. Sat Reskrim;
d. Sat Resnarkoba;
e. Sat Binmas;
f. Sat Sabhara;
g. Sat Lantas;dan
h. Sat Tahti.
5. Unsur pembantu pelaksana kewilayahan
Polsek
Struktur struktur.....
Organisasi Polres Blora
KAPOLRES
WAKA POLRES
Unsur Pimpinan
Unsur Pendukung
POLSEK-POLSEK
5. Adapun.....
5. Adapun tugas dan wewenang dalam struktur organisasi sebagai berikut :
1) Kapolres Blora
Kapolres Blora adalah pimpinan Polres Blora yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Polres Blora;dan
2) Kapolres Blora bertugas memimpin, membina, mengawasi dan
mengendalikan satuan-satuan organisasi dalam lingkungan Polres
Blora dan berfungsi unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya
serta memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain
sesuai perintah KaPolres Blora.
3) Wakapolres Blora
a) Wakapolres Blora adalah pembantu utama Kapolres yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kapolres Blora;dan
b) Wakapolres Blora bertugas membantu Kapolres Blora dalam
melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan,
mengkoordinir pelaksanaan tugas- tugas seluruh satuan
organisasi Polres Blora dan berfungsi dalam batas
kewenangannya memimpin Polres Blora dalam hal Kapolres
Blora berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai perintah
Kapolres Blora.
4) Bagian Operasional Polres Blora
a) Bagops Polres Blora adalah unsur pembantu pimpinan Polres
Blora yang berada dibawah Kapolres Blora;
b) Bagops Polres Blora bertugas merencanakan, mengendalikan
dan menyelenggarakan administrasi operasi kepolisian, termasuk
latihan pra operasi, melaksanakan koordinasi baik dalam rangka
keterpaduan fungsi maupun dengan instansi dan lembaga terkait
dalam rangka pelaksanaan pengamanan kegiatan masyarakat
serta melaksanakan fungsi hubungan masyarakat termasuk
pengelolaan informasi dan dokumentasi (PID);
c) Bagsumda.....
(1) bidang.....
(1) bidang operasional, termasuk pembinaan kesiapsiagaan,
sistem dan metode serta dukungan operasional;
k) analisa.....
k) analisa dan evaluasi atas catatan keuangan, baik berupa laporan
keuangan cetak maupun secara manual serta arsip data
komputer;
l) mengajukan saran dan pertimbangan kepada
Kapolres/Wakapolres Blora mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan bidang tugas keuangan;dan
m) Kasikeu dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh
Bamin dan Banum.
c) SPKT.....
c) SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian kepada
masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan pertama
laporan/pengaduan, pelayanan bantuan/pertolongan kepolisian,
bersama fungsi terkait mendatangi TKP untuk melaksanakan
kegiatan pengamanan dan olah TKP sesuai ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku.
d) mengajukan saran masukan kepada Kapolres/Wakapolres Blora
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugas SPKT bidang
situasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah
Blora;
e) Ka SPKT mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas
masing-masing Unit SPKT termasuk menerima laporan situasi
e) Kasat.....
e) Kasat Intelkam dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit.
c) menyampaikan.....
c) menyampaikan saran masukan kepada Kapolres/Wakapolres
Blora mengenai hal- hal yang berhubungan dengan bidang tugas
Sat Narkoba dalam hal penyelidikan dan penyidikan;
d) Sat Narkoba Polres Blora menyelenggarakan dan membina
fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba serta
koordinasi dalam rangka pembinaan, pencegahan, rehabilitasi
korban dan penyalahgunaan narkoba;dan
e) Kasat Narkoba dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit.
16) Satuan.....
12) Seksi.....
(6) pembinaan.....
(6) pembinaan masyarakat sebagai upaya untuk mendorong
peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan perundang-undangan serta peran
serta masyarakat dalam pengamanan swakarsa;dan
(7) menyelenggarakan tugas-tugas lain sesuai dengan
perturan perundang-undangan dan peraturan
pelaksanaannya serta pelayanan kepentingan warga
masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan/atau pihak yang berwenang.
6. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
yaitu perkembangan kehidupan masyarakat Kab. Blora secara umum, baik
di bidang Demografi, Ideologi, Politik, Sosial, Ekonomi maupun Budaya
akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan situasi Kamtibmas yang
terjadi, serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan
sasaran utama tersebut, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya, maka berdasarkan Identifikasi masalah dapat diketahui
beberapa aspek yang berpotensi menimbulkan kerawanan antara lain :
a. Aspek demografi :
1) wilayah kabupaten Blora juga merupakan daerah dataran tinggi
sehingga banyaknya masyarakat yang melakukan penambangan
dan/atau penggalian batu, tanah sehingga dapat menimbulkan
bencana tanah longsor;
2) perubahan iklim/cuaca diwilayah Kabupaten Blora dimana di kala
waktu musim kemarau terdapat di beberapa wilayah mengalami
kekeringan dan/atau kekurangan air, kebakaran hutan, rumah
penduduk. Dan bila musin hujan sering terjadi rumah roboh akibat
terjangan angin, banjir diwilayah kota atau jalan utama terkait
penataan insfrastruktur yang belum memadai, longsor
jalan/jembatan.
3) kondisi sarana dan prasarana jaalan jalur lalu lintas diwilayah
Kabupaten Blora sering terjadi kerusakan, sehingga menimbulkan
gangguan di bidang lalu lintas dan berpengaruh terhadap
tingginya angka kecelakaan lalu lintas;
4) Wilayah.....
4) wilayah Kab. Blora dilewati sungai bengawan solo meliputi Kec.
Cepu, Kedungtuban dan Kradenan sehingga muncul kerawanan
berupa banjir khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS); dan
5) pengolahan sumber daya alam penggalian pasir sepanjang
sungai bengawan Solo (Kec. Kradenan, Kedungtuban, Cepu) dan
penggalian batu gunung dan gamping (Kec. Jepon) yang tidak
terkontrol akan menimbulkan pengrusakan lingkungan dan
persaingan antara pengguna tehnologi dan tenaga konvensional.
b. Aspek Ideologi
1) isu-isu dari masyarakat maupun LSM yang mempermasalahkan
atau menentang kebijaksanaan pemerintah dengan cara
menyampaikan aspirasinya dalam bentuk Unra, selebaran dan
lain-lain;
2) perkembangan internasional dan regional nasional ISIS (Islamic
State Irak and Suriah). Kelompok ini berkeinginan mendirikan
sebuah 'kekalifahan' atau sebuah negara yang dikuasai satu
pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau
syariah; dan
3) masih ada kelompok radikal tertentu berbasis agama yang masih
meragukan Pancasila sebagai dasar negara dan berusaha
merubah Pancasila dengan ideologi lain (NII/MIM), memecah
persatuan dan kesatuan bangsa melalui perekrutan masyarakat
untuk di baiat selanjutnya ditanamkan ajaran ideologinya dengan
cara membujuk dan menekan untuk mencari dana guna
kelancaran organisasinya.
c. Aspek sosial budaya
1) angka kemiskinan yang relatif tinggi, pengangguran cukup tinggi,
kualitas pembangunan manusia belum optimal, pemerataan dan
mutu pendidikan masih rendah, derajat kesehatan masyarakat
belum optimal, kesetaraan dan keadilan gender masih rendah,
pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan belum optimal;
2) penyalahgunaan miras, narkotika dan rokok dan kenakalan
remaja masih mewarnai diwilayah kabupaten Blora;
LKIP POLRES BLORA TA 2017
22
3) banyaknya.....
3) banyaknya ormas dan LSM yang sering disalah gunakan untuk
kepentingan tertentu dengan melakukan kegiatan aksi unjuk rasa
baik ditujukan kepada perorangan, kelompok maupun instansi;dan
4) terdapatnya perguruan-perguruan beladiri yang menunjukan
eksistensi mereka di dunia persilatan dikhawatirkan menimbulkan
konflik masa antar perguruan tersebut;
d. Aspek politik
Perubahan pimpinan dan kebijakan di tubuh partai politik yang ada di
Indonsia dapat mempengaruhi situasi keamanan dan gangguan
kamtibmas.
e. Aspek ekonomi
1) realisasi investasi dan kinerja sektor ekonomi yang belum optimal;
2) adanya perusahaan yang cukup besar yang memiliki pekerja
menimbulkan kerawanan tersendiri khususnya aksi unjuk rasa
maupun mogok kerja menuntut kesejahteraan pekerja serta
pengangkatan permasalahan lingkungan dan sumber daya alam;
3) peredaran bahan-bahan kimia (borak, pewarna tekstil, formalin,
dll) yang digunakan oleh produsen makanan sebagai campuran
bahan makanan dapat membahayakan kesehatan masyarakat;
4) perubahan musim yang tidak menentu dapat mempengaruhi
perekonomian. Hasil pertanian dan perkebunan gagal panen;
5) kenaikan harga-harga sembako sangat mempengaruhi
perekonomian di wilayah Kab. Blora dan sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat;dan
6) tidak sesuainya daya jual dari produsen ke konsumen sehingga
banyak mengurangi kesejahteraan produsen dan karyawan.
f. Aspek keamanan
1) posisi dan letak Blora yang berbatasan dengan wilayah Polda
Jatim dan daerah lintasan menuju Jawa Timur dapat menimbulkan
kerawanan dibidang lalu lintas, tindak pidana kriminal maupun
tindak pidana terorisme;
2) angka.....
2) angka kemiskinan yang relatif tinggi, pengangguran cukup tinggi,
kualitas pembangunan manusia belum optimal dapat
menimbulkan gannguan kamtibmas;
3) gantung diri merupakan permasalahan klasik yang sering terjadi di
wilayah Kab. Blora dengan cara berpikir yang singkat apabila
menghadapi suatu permasalahan atau penyakit yang tidak
kunjung sembuh;
4) wilayah kab. Blora dimana merupakan kawasan hutan jati yang
cukup besar berdampak banyaknya pencurian kekayaan negara
tersebut berupa pencurian kayu jati;
5) terdapatnya jalur jalan raya yang melewati hutan jauh dari
pemukiman penduduk sering digunakan untuk aksi kejahatan baik
perampasan, banjing loncat maupun pembuangan korban tindak
kejahatan;
6) penyalah gunaan wewenang dan anggaran yang meliputi
anggaran sumber APBD Desa, APBD dan APBN syarat dilakukan
penyelewengan atau penyebab utama tindak pidana korupsi; dan
7) peredaran narkotika dan psikotropika diwilayah Kab. Blora cukup
banyak.
7. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, Polres Blora telah melakukan
langkah-langkah dengan menetapkan kegiatan dan sasaran prioritas yang
ingin dicapai tahun 2016 (tahun ke satu dari Renstra Polres Blora tahun
2015-2019 ).
Pelaksanaan Renja dan Tapkin Polres Blora tahun 2016 kegiatan dan
sasaran prioritas tersebut telah berhasil dicapai oleh Polres Blora antara
lain :
a. informasi Intelijen yang terkumpul dan dilaksanakan melalui deteksi
dini, pendataan pelaku tindak pidana, pendataan orang asing,
pendataan dan pengawasan senpi serta cipta kondisi yang telah
dilaksanakan mampu dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan;
b. meningkatkan.....
b. meningkatkan kegiatan patroli Sabhara Pam Obvit dan Lalu lintas,
dalam rangka pemeliharaan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Blora;
c. mengintensifkan implementasi Polmas dengan menitik beratkan pada
kesungguhan penampilan dan kinerja anggota Polres Blora baik
individu maupun institusi dengan tujuan agar masyarakat dapat lebih
bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penciptaan keamanan
dan ketertiban;
d. memberikan pemahaman Polmas kepada anggota Polres Blora yang
meliputi seluruh aspek perpolisian, dimulai dari tatanan filosofi, idiolgi,
sistem, kebijakan, strategi, program, prosedur hingga mencapai
tatanan tehnik pelaksanaan dilapangan. Pemahaman ini pelayanan;
e. meningkatkan kehadiran Polisi di pusat keramaian, objek vital, tempat
wisata, daerah rawan macet, rawan laka lantas dan memberikan
pelayanan prima meliputi pelayanan SBST (SIM, BPKB, STNK dan
TNKB), perijinan dan pengaduan/laporan dari masyarakat;
f. meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam rangka pemeliharaan
keamanan, ketertiban masyarakat dan kamseltibcar lantas;
g. meningkatkan pemberdayaan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak
guna menangkal ancaman gangguan kamtibmas;
h. meningkatkan kerjasama dengan BNN dan BNNP terkait penanganan
kasus tindak pidana kejahatan narkotika; dan
i. menangani dan back up Polsek jajaran dalam perkara-perkara berat
dan kejahatan lainnya secara profesional, proporsional, obyektif dan
tidak memihak guna menegakkan supremasi hukum.
D. Sistematika.....
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN:
Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Blora
Tahun 2017adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, memuat tentang Latar Belakang, Tugas dan Fungsi,
Struktur Organisasi, permasalahan yang dihadapi dan Sistimatika
Penyajian.
BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja: memuat tentang Rencana
Strategis dan Penetapan Kinerja.
BAB III : Akuntabilitas Kinerja Organisasi sesuai dengan perjanjian kinerja
sasaran strategis dengan hasil pengukuran kinerja dan realisasi
anggaran.
BAB IV : Penutup, memuat tentang Kesimpulan capaian kinerja organisasi
dan langkah-langkah yang akan dicapai.
Lampiran – lampiran :
BAB II.....
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategi
1. Visi Polres Blora
“Terwujudnya Polri yang makin profesional, unggul dan dipercaya masyarakat
guna mendukung terciptanya masyarakat Kab. Blora yang berdaulat, mandiri
dan berkepribadian yang berlandaskan semangat gotong royong.”
2. Misi Polres Blora
a. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan SOP agar
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat Kab. Blora terhadap Polri;
b. mengelola SDM Polri Polres Blora agar terampil profesional dan
bermoral dengan memiliki pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan yang baik dan memadai guna mendukung pelaksanaan
tugas Kepolisian dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat;
c. meningkatkan motivasi kinerja dan tingkat kesejahteraan personel Polres
Blora;
d. memperkuat dan meningkatkan peran intelijen keamanan dalam
melaksanakan deteksi aksi (peringatan dini, pencegahan dini, deteksi
dini) secara cepat dan akurat melalui kegiatan pembinaan, pembentukan
jaringan, penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;
e. memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan dan bimbingan
masyarakat dengan meningkatkan peran Bhabinkamtibmas dalam
mengimplementasikan strategi Polmas yang berada di Desa/Kelurahan
berdasarkan kearifan lokal;
f. menegakkan hukum secara proposional dan professional dengan
menjunjung supremasi hukum dan HAM dan anti KKN;
g. mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas;
h. menerapkan teknologi Kepolisian dan sistem informasi secara
berkelanjutan yang terintegrasi dalam mendukung kinerja Polri yang
optimal;
i. meningkatkan.....
b. persentase.....
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI
UTAMA
b. Persentase 100 % 100%
penyampaian SP2HP
sesuai tahapan
c. Persentase perizinan 100 % 100%
yang tepat waktu
sesuai SOP
d. Respon time 100 % 100%
kehadiran Polri di
TKP
e. Persentase 43 % 42%
penyelesaian
komplain masyarakat
terhadap pelayanan
Polri;
2 Meningkatnya a. Persentase 73 % 90%
penyelesaian dan pengungkapan dan
pengungkapan penyelesaian kasus
terhadap 4 (empat) tindak pidana;
jenis kejahatan b. Persentase
(kejahatan penurunan gangguan 10 % 10%
konvensional, kejahatan keamanan pada jalur
terhadap kekayaan dan pusat aktivitas
negara, kejahatan masyarakat.
transnasional dan c. Persentase 15 % 15%
kejahatan berimplikasi penurunan tindak
kontinjensi) di wilayah pidana Korupsi dan
hukum Polres Blora. Narkoba, pencucian
uang dan
perdagangan
manusia.
d. Persentase 4% 4%
penurunan gangguan
yang berimplikasi
kontijensi
3. Meningkatnya peran a. Persentase produk 53 % 86%
intelijen dalam intelijen yang dapat
mendukung upaya digunakan oleh
Kamtibmas di wilayah pimpinan dalam giat
hukumPolres Blora. lintas sektoral;
c. persentase.....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
29
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI
UTAMA
c. Persentase Polsek 34 % 34%
yang dapat
menurunkan potensi
gangguan keamanan
dan ketertiban
diwilayah
4. Terpenuhinya personel a. Persentase 72% 72%
Bhabinkamtibmas di penempatan 1 (satu)
setiapDesa/Kelurahan Bhabinkamtibmas di
dalam rangka setiapdesa/kelurahan
implementasi polmas secara bertahap;
dan melakukan deteksi b. Persentase peran 70% 82%
dini terhadap potensi Bhabinkamtibmas
gangguan keamanan dalam pemecahan
dan gejala sosial masalah guna
masyarakat. terciptanya
kamtibmas
5. Terjalinnya kemitraan a. Jumlah MoU Polri 8 9
Polri dengan Instansi dengan organisasi
terkait yang bersinergi dan instansi
polisional dalam pemerintahan /
menciptakan keamanan swasta
di wilayah Kab Blora b. Jumlah kerjasama 15 15
secara berkelanjutan. Polri dengan instansi
terkait/Pemda
6. Memantapkan a. Persentase 10 % 18%
keselamatan lalu lintas peningkatan
dalam rangka penindakan 12
mendukung program sasaran prioritas
Decade of Action For pelanggaran lalu
Road Safety 2011- lintas
2020. b. Persentase 1% 36%
penurunan jumlah
laka lantas
c. Persentase 1% 26%
penurunan tingkat
fatalitas korban laka
lantas meninggal
dunia
7. Terwujudnya personel a. Jumlah personel 5 pers 7 pers
Polres Blora yang Polri yang memiliki
profesional, bermoral, standard kompetensi
modern, unggul dan pendidik sesuai
dipercaya masyarakat dengan bidang
melalui perubahan tugasnya;
Mind set.....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
30
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI
UTAMA
Mind Set dan Culture b. Penurunan sikap 50 pers 13 pers
Set prilaku personil yang
melanggar disiplin
dan etika profesi.
c. Jumlah masyarakat 50 pers 37 pers
yang menjadi
anggota Polri
d. Jumlah personil yg 100 pers 34 pers
mengikuti diklat
peningkatan
kemampuan
profesionalisme
personil Polri
8. Terwujudnya sistem a. Persentase 60 % 68%
akuntabilitas kinerja kepatuhan
Polres Blora yang Pelaksanaan dan
mantap dalam rangka penyusunan
mewujudkan Good dokumen sesuai
Governance dan Clean standar AKIP
Government b. Persentase pelibatan 45 % 45%
APIP dalam
pelayanan publik
c. Persentase 50 % 50%
pelaksanaan Reviu
atas tata kelola
kinerja dan keuangan
d. Persentase 75 % 85%
kepatuhan tata
laksana administrasi
aparatur pemerintah
9 Terpenuhinya usulan a. Jumlah 21 21
alpalkam/almatsus Polri usulan pengadaan
guna mendukung alpalkam/almatsus/al
tupoksi Polres Blora sintor
b. Jumlah 0 0
usulan
pembangunan/renofa
si mako Kepolisian di
jajaran Polres Blora
1) Terwujudnya.....
1) Terwujudnya situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif melalui pelayanan
prima Kepolisian di wilayah hukum Polres Blora dengan sasaran realisasi:
a) Persentase penurunan gangguan Kamtibmas
(1) Persentase penurunan kriminalitas realisasi 24%;
(2) Persentase penurunan konflik sosial realisasi 100 %;
(3) Persentase penurunan pelanggaran hukum realisasi 21%.
b) Persentase penyampaian SP2HP sesuai tahapan realisasi 100%;
c) Persentase perizinan yang tepat waktu sesuai SOP realisasi 100%;
d) Respon time kehadiran Polri di TKP realisasi 100%; dan
e) Persentase penyelesaian komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri
realisasi 42%.
2) Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap 4 (empat) jenis
kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara,
kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi) di wilayah
hukum Polres Blora dengan sasaran realisasi:
a) Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana
realisasi 90% ;
b) Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur dan pusat
aktivitas masyarakat realisasi 10%;
c) Persentase penurunan tindak pidana Korupsi dan Narkoba, pencucian
uang dan perdagangan manusia realisasi 15%; dan
d) Persentase penurunan gangguan yang berimplikasi kontijensi realisasi
4%.
3) Meningkatnya peran intelijen dalam mendukung upaya Kamtibmas di
wilayahhukum Polres Blora. dengan sasaran realisasi:
a. Persentase produk intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam
giat lintas sektoral realisasi 86%;
b. Persentase produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian
lainnya dalam rangka Harkamtibmas realisasi 79%; dan
c. Persentase kegiatan yang dapat menurunkan potensi gangguan
keamanan dan ketertiban di wilayah realisasi 34%.
4) Terpenuhinya.....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
32
b. Arah kebijakan.....
a) Melaksanakan....
2) melaksanakan.....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
36
2) Membangun.....
2) Membangun back office dan networking dibidang lalu lintas sebagai
implementasi e-policing pada fungsi lantas guna membangun
sistem-sistem pelayanan prima Kepolisian di bidang lalu lintas.
Untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang
akan dilakukan adalah:
a) Mengembangkan RTMC dan TMC yang terintegrasi dengan back
office pada masing-masing bagian/bidang dan fungsi-fungsi lainnya
sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi (K3I);
b) Membangun dan mengembangkan sistem online Electronic
Registrasi Identification (ERI);
c) Mengembangkan pendataan kecelakaan lalu lintas melalui program
online Integrated Road Safety Management System (IRSMS) guna
pengambilan kebijakan dalam rangka menurunkan tingkat fatalitas
korban laka lantas;
d) Pemetaan dan pemantauan situasi lalu lintas sebagai sistem data
dasar evaluasi dan pengkajian dalam upaya mewujudkan serta
memelihara Kamseltibcarlantas.
3) Membangun budaya tertib berlalu lintas.
Untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang
akan dilakukan adalah:
a) Melanjutkan program road safety (implementasi Inpres Nomor 4
Tahun 2013) sebagai bentuk long life education melalui kegiatan
edukasi, engineering, Gakkum dan kemitraan;
b) Mengembangkan sistem edukasi pelajaran lalu lintas ke dalam
kurikulum sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA dengan
mempersiapkan modul dan hanjar;
c) Menyelenggarakan sistem uji SIM yang berbasis kompetensi;
d) Menyelenggarakan operasi Kepolisian di bidang lalu lintas secara
tematis.
f. Arah kebijakan Polres Blora dalam rangka pencapaian sasaran prioritas
“Memperkuat sistem pengawasan yang efektif untuk mewujudkan
pelayanan kepolisian yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN)”, yaitu:
1) Mengefektifkan....
b) Menyelanggarakan....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
40
Mengoptimalkan.....
LKIP POLRES BLORA TA 2017
41
j. Arah kebijakan....
b) Mengkoordinasikan....
a) menyelanggarakan.....
BAB.....
B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polres Blora Tahun 2017 dilakukan dengan
cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan
dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan
hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut :
A. Pengukuran Capaian Kinerja
1) Terwujudnya situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif melalui pelayanan
prima Kepolisian di wilayah hukum Polres Blora dengan pengukuran capaian
kinerja.:
a) Persentase penurunan gangguan Kamtibmas
(1) Persentase penurunan kriminalitas target 21% realisasi 24%,
capaian 114 % ;
(2) Persentase penurunan konflik sosial target 5% realisasi 100%,
capaian 500 %; dan
(3) Persentase penurunan pelanggaran hukum target 10% realisasi,
21% capaian 210 %.
b) Persentase penyampaian SP2HP sesuai tahapan target 100%
realisasi 100%, capaian 100 %.;
c) Persentase penurunan tindak pidana Korupsi dan Narkoba, pencucian
uang dan perdagangan manusia target 100% realisasi 100%, capaian
100 %;
d) Respon time kehadiran Polri di TKP target 100% realisasi 100%
capaian 100%; dan
e) Persentase penyelesaian komplain masyarakat terhadap pelayanan
Polri target 43% realisasi 42%, capaian 97 %.
2) Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan terhadap 4 (empat) jenis
kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara,
kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi) di wilayah
hukum Polres Blora dengan pengukuran capaian kinerja:
b) Persentase.....
b) Persentase penurunan gangguan keamanan pada jalur dan pusat
aktivitas masyarakat target 10% realisasi 9 capaian 90 %;
c) Persentase penurunan tindak pidana Korupsi dan Narkoba, pencucian
uang dan perdagangan manusia target 15% realisasi 15 %, capaian
100%;dan
d) Persentase penurunan gangguan yang berimplikasi kontijens target 4%
realisasi 4, capaian 100 %;
C. INDIKATOR.....
C. INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
Grafik ....
Grafik 1a. (1)
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase penurunan kriminalitas
Kendala yang dihadapi adalah banyaknya Tindak Pidana yang terjadi tanpa
dapat dideteksi terlebih dahulu seperti Tindak Pidana KDRT 2 Kasus, curat
39 kasus, curas 7 kasus, curanmor 4 kasus, judi 45 kasus, cabul 7 kasus,
tipugelap 7 kasus, ilegal logging 80 kasus, kebakaran13 kasus,
pengeroyokan 2 kasus, penyalah gunaan BBM 2 kasus, penggelapan 4
kasus. Penganiayaan 7 kasus, keterangan palsu 2 kasus, pembunuhan 1
kasus, pencurian biasa 7 kasus, anirat 1 kasus, Hal ini tetap terjadi meskipun
tindakan Preemtif dan preventif telah giat dilaksanakan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatan capaian kinerja :
Tabel 1a.
Data kriminalitas
Grafik.....
Grafik 1a.
Data kriminalitas
Dari grafik diatas bahwa data kriminalitas di atas dapat dilihat jumlah
kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polres Blora selama tahun
2017 adalah sejumlah 238 kasus, selesai 215 kasus dengan capaian
(124%) sedangkan pada tahun 2016 jumlah kejahatan 227 kasus
selesai 215 kasus, dengan capaian (94%). Sehingga dapat disimpulkan
Tabel.....
Tabel 1a. (3)
Tabel perbandingan penurunan pelanggaran hukum
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
persentase penurunan pelanggaran 2015
hukum 20 % 15% 75%
2016
25 % 14% 56%
2017
10% 21 % 210%
PERBANDINGAN DATA
JUMLAH PELANGGARAN HUKUM
TAHUN 2015 , 2016 DAN 2017
Tabel 1b
Tabel 1c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persantase perijinan yang tepat waktu sesuai SOP
Jumlah.....
Jumlah perizinan yang tepat waktu sesuai SOP
NO JUMLAH PERIZINAN 2015 2016 2017 KET
1 PENGAJUAN IZIN 50 35 27
PERIZINAN TEPAT WAKTU
2
SESUAI SOP 50 35 27
PERIZINAN YANG TIDAK
3
BISA DITERBITKAN 0 0 0
JUMLAH 50 35 27
Grafik 1d
Perbandingan perizinan yang tepat waktu sesuai SOP
d) Respon.....
d) Respon time kehadiran Polri di TKP
Tabel 1d
Tabel perbandingan respon time kehadiran Polri di TKP
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Polsek Blora 19 18
2 Polsek Jepon 17 15
3 Polsek Bogorejo 21 20
4 Polsek Jiken 25 22
5 Polsek Sambong 26 25
6 Polsek Cepu 23 20
7 Polsek Kedung Tuban 27 25
8 Polsek Randublatung 30 26
9 Polsek Kradenan 21 20
10 Polsek Jati 18 20
11 Polsek Kunduran 25 23
12 Polsek Todanan 29 30
13 Polsek Japah 30 25
14 Polsek Ngawen 20 20
15 Polsek Tunjungan 24 22
16 Polsek Banjarejo 20 20
RATA-RATA 20 20
Grafik 1d
Grafik.....
Tabel perbandingan respon time kehadiran Polri di TKP
Dari.....
Dari penjelasan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Persentase
2017 komplain dari masyarakat yang ada pada sebanyak 10 realisasi 9
kasus capaian 97% dikarenakan 1 kasus masih tingkat penyelidikan
Grafik 1e
Tabel perbandingan
penyelesaian komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri;
Tabel 2a
Tabel indikator kinerja utama
Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana.
Jumlah.....
Jumlah
pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana
2015 2016 2017
NO JENIS KEJAHATAN
L S % L S % L S %
1 KEJAHATAN
207 186 90 141 129 95 154 134 87
KONVENSIONAL
2 KEJAHATAN
0 0 0 0 0 0 0 0 0
TRANSNASIONAL
3 KEJAHATAN
TERHADAP
KEKAYAAN
76 71 93 86 86 100 84 81 96
NEGARA
4 KEJ BERIMPLIKASI
0 0 0 0 0 0 0 0 0
KONTINJENSI
JUMLAH 283 257 91 227 215 95 238 215 90
Grafik 2a
Tabel perbandingan pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak
pidana.
Tabel 2c
penurunan tindak pidana Korupsi dan Narkoba, pencucian uang
dan perdagangan manusia.
Dari tabel diatas, dapat dianalisa pada tahun 2016 dari 27 kasus
tindak pidana Korupsi dan Narkoba, pencucian uang dan perdagangan
manusia ditargetkan (10%), unuk tahun 2017 sebanyak 11 kss target
15% realisasinya adalah (15%) capaian 100% sehingga apabila
dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 56%
(14 kss)
Data Jumlah tindak pidana
2015 2016 2017
NO JENIS KEJAHATAN KET
L S L S L S
TINDAK PIDANA
1 1 1 2 2 1 1
KORUPSI
TINDAK PIDANA
2 20 7 25 17 11 11
NARKOBA
TINDAK PIDANA
3 0 0 0 0 0 0
PENCUCIAN UANG
TINDAK PIDANA
4 PERDAGANGAN 0 0 0 0 0 0
MANUSIA
Grafik 2c
Tabel perbandingan penurunan tindak pidana Korupsi dan Narkoba,
pencucian uang dan perdagangan manusia.
Tabel 2d
3) Meningkatnya.....
3) Meningkatnya peran intelijen dalam mendukung upaya Kamtibmas di
wilayah hukum Polres Blora.
a) Persentase produk intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam
giat lintas sektoral;
Tabel 3a
Tabel indikator kinerja utama
Persentase produk intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan
dalam giat lintas sektoral.
2015
Produk intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas
sektoral
DIGUNAKAN
N PRODUK JUMLAH PRODUK PIMPINAN
O 2016 2017 2016 2017
Jumlah Produk
- 1.594 2.497 1.594 2.497
intelijen
Grafik.....
Grafik 3a
Grafik produk intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat
lintas sektoral tahun 2016 dibanding 2017 :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah produk intelijen selama
tahun 2017 yang dibuat sebanyak 2.497 produk rencana target 53%
realisasi (86%), capaian kinerja 162% produk terdiri dari LI, Infosus,
Kirkat dan sarat pendapat, dari semua produk yang dibuat yang
digunakan oleh impinan dalam giat lintas sektoral. Sedangkan tahun
2016 dari 1.594 produk yang digunakan 1.594 produk. Upaya yang
dilakukan untuk memenuhi produk intelijen yang dapat digunakan dalam
giat lintas sektoral adalah lebih mempertajam informasi melalui laporan
informasi (LI), Giat Pulbaket Polres dan Polsek).
b) Persentase produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian
lainnya dalam rangka Harkamtibmas;
Tabel 3b
Tabel indikator kinerja utama
Persentase produk intelijen yang dapat digunakan fungsi
Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas
Dari.....
Dari penjelasan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Persentase
produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya
dalam rangka Harkamtibmas pada tahun 2017 target 54% realisai 79%
capaian 146% sedangkan tahun 2016 target 53% realisasi 72%,
capaian kinerja sebesar 135% produk-produk intelijen yang dapat
digunakan fungsi lain dalam rangka Harkamtibmas mengalami
peningkatan 11%
Jumlah produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya
dalam rangka Harkamtibmas
DIGUNAKAN OLH
JUMLAH PRODUK FUNGSI KEPOLISIAN
NO PRODUK LAINYA
2016 2017 2016 2017
1 LI 2.158 2.251 2.158 2.251
2 INFOSUS 14 14 14 14
3 LAPGAS 159 225 159 225
4 LAP ATENSI 2 2 2 2
5 KIR OPS 12 12 12 12
6 KIRSUS 6 6 6 6
7 KIRPAT 2 2 2 2
8 KIRKAT 39 39 39 39
INTEL
9
DASAR 1 1 1 1
10 KIR INTEL 2 2 2 2
11 TELBUL 12 12 12 12
12 TELMING 48 48 48 48
SARAN
13 6 13 6 13
PENDAPAT
BAHAN
14 RAPAT 72 83 72 83
PIMPINAN
JUMLAH 2.533 2710 2.533 2710
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah produk intelijen yang
dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka
Harkamtibmas selama tahun 2017 dari 2710 produk yang dapat
digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas
2710 produk dibandingkan dengan tahun 2016 dari 2.533 yang dapat
digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas
Sedangkan.....
Sehingga jumlah produk intelijen yang dapat digunakan oleh
fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas tahun 2017
dibanding tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 7%.
Grafik 3b
Grafik Produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi
Kepolisian lainnya :
Dari.....
Dari tabel diatas dijelaskan bahwa target Persentase Polsek yang
dapat menurunkan potensi ganggan keamanan dan ketertiban wilayah
pada tahun 2017 denagn target 34% realisasi 34% capaian Kinerja
100%.di bandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 1488 kegiatan
sehingga mengalami kenaikan kegiatan sebanyak 1663 guna
menurunkan gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah
Jumlah kegiatan yang dapat menurunkan potensi gangguan
keamanan dan ketertiban di wilayah.
1 Penggalangan 75 94
2 Patroli 884 995
3 Pembentukan jar info 58 60
4 Pembinaan jaringan informasi 56 58
5 Deteksi giat intelijen 160 180
6 Penyuluhan/sambang 255 276
JUMLAH 1488 1663
Grafik 3c
kegiatan yang dapat menurunkan potensi gangguan
keamanan dan ketertiban di wilayah
2017
72% 72% 100%
Grafik 4b
5.Terjalinnya.....
5. Terjalinnya kemitraan Polri dengan Instansi terkait yang bersinergi polisional
dalam menciptakan keamanan di wilayah Kab Blora secara berkelanjutan.
a. Jumlah MoU Polri dengan organisasi dan instansi pemerintahan/swasta
Tabel 5a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah MoU Polri dengan organisasi dan instansi
pemerintahan/swasta
2015
Grafik 5a
Jumlah MoU Polri dengan organisasi dan instansi
pemerintahan/swasta
2016
13 12 92%
2017
15 15 100%
Grafik 5b
Perbandingan Jumlah kerjasama Polri Polres Blora dengan instansi
terkait/pemda
Dari tabel diatas pada tahun 2017 target 10% realisasi 18 % capaian
180% tahun 2016 target 7% realisasi 22% capaian 314%
Data jumlah
peningkatan penindakan terhadap 12 sasaran prioritas pelanggaran
lalu lintas
NO JENIS GAR 2016 2017
1 TILANG 14.415 41.551
2 TEGURAN 18.827 39.337
JUMLAH 33.242 80.888
Grafik.....
Grafik 6a
Persentase peningkatan penindakan terhadap 12 sasaran prioritas
pelanggaran lalu lintas
b.Persentase.....
b. Persentase penurunan jumlah laka lantas
Tabel 6b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase penurunan jumlah Laka Lantas
2016 2017
NO
LAPOR SELESAI LAPOR SELESAI
1 508 440 386 312
Dari tabel diatas dijelaskan bahwa pada tahun 2017 terdapat kasus
laka lantas sebanyak 386 dibanding dengan tahun 2016 sebanyak 508,
penurunan jumlah laka lantas sebanyak 122 kasus laka (31%)
Grafik 6b
Tabel jumlah Laka Lantas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah fatalitas korban laka lantas
yang terjadi selama tahun 2017 korban MD sebanyak 82 orang,
dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 22
kasus.
Tabel.....
Tabel 6c
Tabel perbandingan penurunan tingkat fatalitas korban laka lantas
meninggal dunia
Tabel.....
Tabel 7a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase Jumlah personel Polri yang memiliki standard
kompetensi pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya
Grafik.....
Grafik 7b
penurunan sikap perilaku personel yang melanggar disiplin dan etika
profesi
c) Jumlah.....
c) Jumlah masyarakat yang menjadi anggota Polri
Tabel 7c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase jumlah masyarakat yang menjadi anggota Polri
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA 2016 2017
Jumlah TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN
masyarakat
yang menjadi 45 45 100% 50 37 74%
anggota Polri
Grafik 7d
Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah personil yang mengikuti diklat peningkatan kemampuan
profesionalisme personil Polri
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut diatas, maka dapat dijelaskan bahwa
Jumlah personil yang mengikuti diklat peningkatan kemampuan
profesionalisme personil Polri pada tahun 2017 target 100 orang realisasi 34
personil, capaian kinerja sebesar 34%, dibanding tahun 2016 mengalami
kenaikan.
Berdasarkan data di atas, ada beberapa faktor yang menyebabkan
target Jumlah personil yang mengikuti diklat peningkatan kemampuan
profesionalisme personil Polri Tahun 2017 di wilayah Polres Blora tidak
terpenuhi karena kuota yang diberikan Polda Jateng masih kurang.
Hal yang dilakukan Polres Blora yaitu mengusulkan jumlah kuota diklat
peningkatan kemampuan profesionalisme personil Polri ke Polda Jateng,
sehingga hal yang diharapkan bisa tercapai.
8) Terwujudnya.....
Tabel 8a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase kepatuhan Pelaksanaan dan penyusunan
dokumen sesuai standar AKIP
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase kepatuhan
Pelaksanaan dan penyusunan 60% 68% 113%
dokumen sesuai standar AKIP
Grafik 8a
Tabel Persentase kepatuhan Pelaksanaan dan penyusunan
dokumen sesuai standar AKIP
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah APIP yang terlibat
Dari.....
dalam upaya peningkatan pelayanan publik baik pelayanan penerbitan
SIM, STNK, BPKB, SKCK, SPKT dan Reskrim selama tahun 2017
sebanyak 5 tempat pelayanan publik pada polres blora untuk
meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
Grafik.....
Grafik 8c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase pelaksanaan Reviu atas tata kelola kinerja dan
keuangan
PERSENTASE KEPATUHAN
NO URAIAN
2016 2017
- Penyusunan dokumen perencanaan 68,97 68.98%
(Renstra, IKU, Renja, Perjanjian
Kinerja, Lkip) sesuai dengan Perkap
dan selaras dengan dokumen
lainnya
Dari.....
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa Persentase
penyusunan dokumen perencanaan Renstra, IKU, Renja, Perjanjian
Kinerja, Lkip sesuai dengan Perkap, mengalir dan selaras dengan
dokumen lainnya dengan hasil penilaian AKIP 68,98. Dibanding dengan
tahun 2016 mengalami kenaikan penilaian
Grafik 8d
Tabel Persentase kepatuhan tata laksana administrasi aparatur
pemerintah
9)Terpenuhinya.....
9) Terpenuhinya usulan Alpalkam/Almatsus Polri guna mendukung Tupoksi
Polres Blora
a. Jumlah usulan pengadaan Alpalkam/Almatsus/Alsintor
Tabel 9a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah usulan pengadaan Alpalkam/Almatsus/Alsintor
Grafik 9 a
Indikator kinerja utama
Jumlah usulan pengadaan Alpalkam/Almatsus/Alsintor
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa Jumlah usulan pengadaan
Alpalkam/Almatsus/Alsintor tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 19 unit alsintor
b.Jumlah.....
b. Jumlah usulan pembangunan
/renovasi Mako Kepolisian di jajaran Polres Blora
Tabel 9b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah usulan pembangunan /renovasi Mako Kepolisian
di jajaran Polres Blora
jumlah 0 0
Dari penjelasan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Polres Blora Tidak
mengusulkan pembangunan /renovasi Mako Kepolisian di jajaran Polres
Blora dikarenakan untuk kondisi mako baik Polres maupun Polsek jajaran
masih layak/baik.
D. Akuntabilitas.....
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini ada hal hal yang
perlu dicermati yaitu, perubahan anggaran dari semula Rp. 82.357.003.000 (Delapan
Puluh Dua Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tiga Ribu Rupiah) dan adanya revisi
penghematan anggaran terutama pada belanja pegawai Polri/PNS Polri dan
belanja barang sebesar Rp. 49.000.000,- (Empat Puluh Sembilan Juta). Sehingga
Dipa Polres Blora menjadi Rp. 82.308.003.000,- (Delapan Puluh Dua Tiga Ratus
Delapan Juta Tiga Ribu Rupiah) dengan capaian realisasi anggaran sebesar Rp.
79.678.023.460,- atau 96,80%. Secara keseluruhan penyerapan anggaran dari 8
(Delapan) program yang ada dengan perincian sebagai berikut :
Tabel.....
Anggaran Output
01
3073
Program Dukungan 3073.994
Dukungan
Manajemen dan Layanan Perkantoran 64.592.806.000 62.720.364.033 99,10 12,00 12,00 100,00 99,96
Pelayanan Internal
Pelaksanaan Tugas (Bulan)
Perkantoran Polri
Teknis Lainnya Polri
01
Program Dukungan 5051 5051.994
Manajemen dan Penyusunan Layanan Perkantoran 8.280.000 8.280.000 100,00 4,00 4,00 100,00 100,00
Pelaksanaan Tugas Kebijakan Polri (Naskah/Dokumen)
Teknis Lainnya Polri
01
5054.001
Program Dukungan 5054
Layanan Manajemen
Manajemen dan Manajemen 14.000.000 14.000.000 100,00 4,00 4,00 100,00 100,00
Anggaran
Pelaksanaan Tugas Anggaran
(Naskah/Laporan)
Teknis Lainnya Polri
02 3084.001
3084
Program Peningkatan Pemenuhan Almatsus (Alat
Pengembangan 177.864.000 177.815.000 99,97 17,00 17,00 100,00 100,00
Sarana dan Prasarana Material Khusus)
Peralatan Polri
Aparatur Polri (unit)
02 5059
5059.994
Program Peningkatan Dukungan
Layanan Perkantoran 4.557.180.000 4.513.958.127 99,05 12,00 12,00 100,00 99,96
Sarana dan Prasarana Manajemen dan
(Bulan)
Aparatur Polri Teknik Sarpras
03
Program Pengawasan 3088 3088.005
dan Peningkatan Pertanggungjawaban Penegakan Kode Etik Profesi 1.560.000 1.560.000 100,00 12,00 12,00 100,00 100,00
Akuntabilitas Aparatur Profesi (Laporan)
Polri
Anggaran Output
03 3089.002
3089
Program Pengawasan Layanan Penyelidikan
Penyelenggaraan
dan Peningkatan Pelanggaran Pegawai Pada 18.000.000 18.000.000 100,00 12,00 12,00 100,00 100,00
Pengamanan Internal
Akuntabilitas Aparatur Polri
Polri
Polri (Laporan)
03
3090 3090.002
Program Pengawasan
Penegakan Tata Penegakan Disiplin dan
dan Peningkatan 42.540.000 30.375.500 71,40 12,00 12,00 100,00 99,97
tertib dan Disiplin Ketertiban
Akuntabilitas Aparatur
Polri (Laporan)
Polri
03
3091
Program Pengawasan 3091.003
Penyelenggaraan
dan Peningkatan Pengawasan dan Pemeriksaan 43.500.000 43.500.000 100,00 12,00 12,00 100,00 100,00
Pemeriksaan dan
Akuntabilitas Aparatur (Laporan)
Pengawasan
Polri
3111
07 Dukungan
3111.994
Program Pengembangan Manajemen dan
Layanan Perkantoran 90.200.000 85.550.000 94,84 12,00 12,00 100,00 99,96
Strategi Keamanan dan Teknis Strategi
(Bulan)
Ketertiban Keamanan dan
Ketertiban
07 3112.001
Program Pengembangan 3112 Layanan Informasi Analisis
48.305.000 39.985.000 82,78 75,00 74,00 98,67 98,67
Strategi Keamanan dan Analisis Keamanan Keamanan
Ketertiban (dokumen)
3114 3114.001
07
Penyelanggaraan Informasi Deteksi Aksi
Program Pengembangan
Strategi Keamanan Strategi Keamanan dan 270.440.000 265.642.000 98,23 12,00 12,00 100,00 99,98
Strategi Keamanan dan
dan Ketertiban Ketertiban Bidang Politik
Ketertiban
Bidang Politik (Jumlah Laporan Kegiatan)
Anggaran Output
3115 3115.001
07
Penyelanggaraan Informasi Deteksi Aksi
Program Pengembangan
Strategi Keamanan Strategi Keamanan dan 323.520.000 317.328.500 98,09 12,00 12,00 100,00 99,97
Strategi Keamanan dan
dan Ketertiban Ketertiban Bidang Ekonomi
Ketertiban
Bidang Ekonomi (Jumlah Laporan Kegiatan)
3116
3116.001
07 Penyelenggaraan
Informasi deteksi Aksi Strategi
Program Pengembangan Strategi Keamanan
Keamanan dan Ketertiban 320.080.000 316.190.000 98,78 12,00 12,50 104,17 104,14
Strategi Keamanan dan dan Ketertiban
Bidang Sosial Budaya
Ketertiban Bidang Sosial
(Jumlah Laporan Kegiatan)
Budaya
3117 3117.001
07 Penyelenggaraan Informasi Deteksi Aksi
Program Pengembangan Strategi Keamanan Strategi Keamanan dan
387.578.000 384.577.000 99,23 12,00 12,00 100,00 99,97
Strategi Keamanan dan dan Ketertiban Ketertiban Bidang Keamanan
Ketertiban Bidang Keamanan Negara
Negara (Jumlah Laporan Kegiatan)
5076.002
09 5076
Pemberdayaan Potensi
Program Pemberdayaan Pembinaan Potensi 3.652.696.000 3.641.396.000 99,69 12,00 12,00 100,00 99,96
Keamanan
Potensi Keamanan Keamanan
(Kegiatan)
3128
Dukungan
10 Manajemen dan
3128.994
Program Pemeliharaan Teknis Pemeliharaan
Layanan Perkantoran 2.511.450.000 2.360.329.500 93,98 12,00 12,00 100,00 99,97
Keamanan dan Keamanan dan
(Bulan)
Ketertiban Masyarakat Ketertiban
Masyarakat
Anggaran Output
3131.003
10 3131
Layanan Pembinaan
Program Pemeliharaan Penyelenggaraan
Pengamanan Objek 164.250.000 141.150.000 85,94 210,00 181,00 86,19 86,09
Keamanan dan Pengamanan Objek
Vital/Objek Vital nasional
Ketertiban Masyarakat Vital
(Giat)
3133
Peningkatan
10 3133.002
Pelayanan
Program Pemeliharaan Layanan Pembinaan Teknis
Keamanan dan 975.381.000 916.521.000 93,97 12,00 12,00 100,00 99,97
Keamanan dan Fungsi Lalu Lintas
Keselamatan
Ketertiban Masyarakat (Giat)
Masyarakat di
Bidang Lantas
3133
Peningkatan
10
Pelayanan 3133.994
Program Pemeliharaan
Keamanan dan Layanan Perkantoran 50.844.000 50.344.500 99,02 12,00 12,00 100,00 99,97
Keamanan dan
Keselamatan (Bulan)
Ketertiban Masyarakat
Masyarakat di
Bidang Lantas
10
Program Pemeliharaan
5080.002
Keamanan dan 5080
Layanan Pengendalian
Ketertiban Masyarakat Pengendalian 355.514.000 355.514.000 100,00 12,00 12,00 100,00 100,00
Operasi Kepolisian
Operasi Kepolisian
(Giat)
Anggaran Output
Teknis Penyelidikan
Pidana dan Penyidikan (Layanan)
Tindak Pidana
3140
11 Penyelenggaraan
3140.001
Program Penyelidikan Identifikasi
Hasil Pemeriksaan Identifikasi 750.000 750.000 100,00 12,00 12,00 100,00 100,00
dan Penyidikan Tindak Penyelidikan dan
(Jumlah hasil pemeriksaan)
Pidana Penyidikan Tindak
Pidana
11 3141 3141.001
Program Penyelidikan Penyelenggaraan Hasil Pemeriksaan
34.250.000 31.571.200 92,18 12,00 12,00 100,00 94,53
dan Penyidikan Tindak Laboratrium Laboratorium Forensik
Pidana Forensik (Hasil Pemeriksaan)
11 3142.001
3142
Program Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana
Penindakan Tindak 1.051.360.000 1.013.679.350 96,42 354,00 341,00 96,33 96,60
dan Penyidikan Tindak Umum
Pidana Umum
Pidana (Jumlah Penanganan TP)
11 3144.001
3144
Program Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana
Penindakan Tindak 221.500.000 214.630.000 96,90 43,00 42,00 97,67 97,66
dan Penyidikan Tindak Narkoba
Pidana Narkoba
Pidana (Jumlah Penanganan)
11 3146.001
3146
Program Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana
Penindakan Tindak 416.142.000 89.620.000 21,54 2,00 0,75 37,50 27,50
dan Penyidikan Tindak Korupsi
Pidana Korupsi
Pidana (Jumlah Penanganan)
11 5083.001
5083
Program Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana
Penindakan Tindak 14.000.000 14.000.000 100,00 2,00 2,00 100,00 100,00
dan Penyidikan Tindak Tertentu
Pidana Tertentu
Pidana (Jumlah Penanganan)
Anggaran Output
5085.001
11
5085 Bantuan Koordinasi,
Program Penyelidikan
Koordinasi dan Pembinaan dan Pengawasan 13.500.000 13.500.000 100,00 9,00 9,00 100,00 100,00
dan Penyidikan Tindak
Pengawasan PPNS Penyidik PNS
Pidana
(Jumlah Bantuan)
3154.001
Layanan bantuan hukum
13 3154
kepada institusi, pegawai
Program Pengembangan Pemberian Bantuan 2.920.000 2.920.000 100,00 70,00 70,00 100,00 100,00
negeri pada polri dan
Hukum Kepolisian dan Nasehat Hukum
keluarganya
(perkara)
82.308.003.00 79.678.023.4
Total 96,80 1.030,00 985,25 95,66
0 60 96,93
BAB IV....
B A B IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Polres Blora tahun 2017 telah dilaksanakan sesuai
Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja yang telah ditentukan, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hambatan maupun kendala. Polres
Blora sebagaimana diuraikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Polres
Blora tahun 2017 ini. Secara keseluruhan keberhasilan capaian target kinerja
Polres Blora tahun 2017 dengan target kinerja sebesar 100 % dapat dicapai
sebesar 114,32% (sangat optimal) dan dari 9 (sembilan) Sasaran Strategis
(Sastra) Polres Blora untuk capaian target kinerja Renstra tahun 2015-2019
pada tahun ketiga dari target sebesar 38,90 % mengalami kenaikan sebesar
44,47 %, dengan rincian penjelasan sebagai berikut sebagai berikut
Sasaran Strategis yang telah dicapai oleh Polres Blora antara lain :
1) Sastra I Terwujudnya situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif
melalui pelayanan prima Kepolisian di wilayah hukum Polres Blora dengan
Capaian Kinerja pada Renja tahun 2017 sebesar 100 % dapat
dicapai sebesar 128,05 %, sedangkan target Kinerja tahun ketiga dari
Renstra tahun 2015-2019 sebesar 54,14 % dapat realisasi sebesar 69,57
% Untuk indikator utama Persentase penyelesaian komplain masyarakat
terhadap pelayanan Polri tidak tercapai sebesar (-) 1% meskipun salah
satu IKU mengalami minus (tidak tercapai) tetapi jumlah total secara
keseluruhan sasaran strategis dapat tercapai ;
8)Sastra.....
Tindak.....
C. Tindak Lanjut
Dalam beberapa indikator kinerja utama yang masih belum tercapaii secara
optimal, maka Polres Blora mengambil langkah-langkah sebagai berikut
1. Polres Blora berupaya melaksanakan monitoring dan evaluasi secara
komprehensif berkaitan target indikator kinerja utama yang belum tercapai
secara maksimal.
2. Melaksanakan koordianasi dengan satuan atas
Demikian Laporan Kinerja Insantsi Pemerintah (LKIP) Polres Blora tahun 2017
sebagai bahan masukan bagi Pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan lebih
lanjut.
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudnya situasi a. Persentase penurunan
Kamtibmas yang aman gangguan Kamtibmas
dan kondusif melalui 1) Persentase penurunan 21% 24% 114%
pelayanan prima kriminalitas
Kepolisian di wilayah
2) Persentase penurunan
hukum Polres Blora. 5% 100% 500%
konflik sosial
3) Persentase penurunan 10 % 10 % 100%
pelanggaran hukum
b. Persentase penyampaian 100 % 100% 100%
SP2HP sesuai taha
tahapan tahapan
c. Persentase perizinan yang 100 % 100% 100%
tepat waktu sesuai SOP
1 2 3 4 5 6
d. Persentase penurunan 4% 4% 100%
gangguan yang
berimplikasi kontijensi