BAB I
PENDAHULUAN
seperti hanya pusing. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang
pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung
persen.(1)
1
2
39,9% yang terkecil di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Tengah (37,0%)
44,1% dengan kisaran yang terkecil di Povinsi Banten (36,2%) dan yang
dan kebutaan. stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%) merupakan
darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung
dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
tuberkulosis (7,5 %), yakni mencapai 6,8 % dari populasi kematian pada
mungkin mencapai 1 milyar orang dan sekitar 7,1 juta kematian akibat
kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-
organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan
dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.(2)
Selain itu hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%),
umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan
60% orang yang sudah lansia mengalami penyakit hipertensi dan rata-rata
penyakit diabetes harus melakukan kontrol yang ketat pada tekanan darah
yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.
masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor
serebrovaskular. (2)
dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi
ginjal. (2)
1 Januari 6
2 Februari 12
3 Maret 9
4 April 9
5 Mei 15
6 Juni 9
7 Juli 9
8 Agustus 9
9 September 9
10 Oktober 9
11 November 15
6
12 Desember 14
Jumlah 125
Sumber : (5)
1.3. Tujuan
penulis dapat:
dengan hipertensi.
dengan hipertensi.
dilaksanakan.
1.4.1 Sasaran
1.4.3 Manfaat
1. Bagi penulis
2. Bagi Puskesmas
hipertensi.
medical bedah.
evaluasi.
berikut :
1. Observasi partisipatif
keperawatan.
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
Tahun 2018
data.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai.(4)
11
12
potensial.(2)
1. Berdasarkan penyebab
1. Hipertensi Pulmonal
perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta
mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas dan tidak
paru.(2)
(2) Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.
pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada
sebagainya.(2)
15
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
berat dapat ditemukan edema pupil (edema pada diskus optikus). Menurut
Price, gejala hipertensi antara lain sakit kepala bagian belakang, kaku
kuduk, sulit tidur, gelisah, kepala pusing, dada berdebar-debar, lemas, sesak
sulit tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat,
intrakranial.(7)
16
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah yang antara lain usia, jenis
(1) Usia
bahwa risiko hipertensi 17 kali lebih tinggi pada subyek > 40 tahun
salah satu orang tuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30%
tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain merokok, diet rendah
tekanan darah telah dilaporkan oleh beberapa studi. Berat badan dan
orang dewasa.(6)
lebih (overweight).(6)
garam.(6)
situasi dan sumber daya (biologis, psikologis dan sosial) yang ada
berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan
perubahaan patologis.
orang kulit putih disebabkan stress atau rasa tidak puas orang kulit
(3) Merokok
yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat
arteri.(6)
21
salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan
(4) Olahraga
ini.(7)
Sumber utama natrium adalah garam dapur atau NaCl, selain itu
(7) Hiperlipidemia/Hiperkolestrolemia
berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua
(mmHg)
Normal ≤120 ≤ 80
Sumber : (1)
25
atau telah terjadinya kelainan organ target. Biasanya ditandai oleh tekanan
hipertensi urgensi.(3)
kiri akut disertai edema paru, dissecting aortic aneurysm, angina pectoris
2.1.6 Patofisiologi
kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon angiotensin dan
26
penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam berlebihan.
darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal.
sistolik.(7)
Penderita hipertensi tinggi renin memiliki kadar renin tinggi akibat jumlah
hipertrofi dan proliferasi otot polos vaskular. Kadar renin dan angiotensin
Sedangkan pada pasien rendah renin, akan mengalami retensi natrium dan
2.1.7 Pathway
Penyumbatan pembuluh
Paparan Kurang pengetahuan Ketidakefektifan Koping
darah
informasi
kurang
vasokontriksi
Resistensi pembuluh darah otak Nyeri Kepala
Gangguan Resiko
Otak Suplai O2 ke Otak ketidakefektifan perfusijaringan
Sirkulasi
otak
Resiko Cidera
Blood flowdarah vasokontriksi Iskemia
miokrad
(8)
Sumber:
29
(1) Stroke
lebih dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan
hipertensi pada gagal ginjal kronik oleh karena penimbunan garam dan
hipertensi.(9)
darah(1)
sebagai berikut :
1) Insiatif Sendiri
kemauan.
3) Kelompok program
klien.(11)
2.2.1 Pengkajian
ada secara spontan atau hanya tampak pada aktivitas yang meningkatkan
tertekan.(11)
1. Identitas
Identitas klien yang biasa dikaji pada hipertensi adalah usia dan
pekerjaan.
2. Keluhan Utama
pasien berobat atau keluhan atau gejala saat awal dilakukan pengkajian
pertama kali yang utama. Keluhan utama klien tonsilitis biasanya nyeri
diderita oleh klien dari timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien
tempat lain selain Rumah Sakit umum serta pengobatan apa yang
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda Vital
batas normal.
nyeri/ansietas).
kebersihannya.
abdomen.
39
Yang perlu dikaji adalah aktivitas apa saja yang biasa dilakukan
ketidakmampuan mobilisasi.
kesehatan.
2) Pola nutrisi
3) Pola eliminasi
kateter.
energi, jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah tidur,
dan insomnia.
40
kedalaman pernapasan.
termasuk spiritual
41
sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan
keperawatan untuk mencapai hasil bagi anda, sebagai perawat, yang dapat
petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga mengacu
pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis
masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama
dengan keluarga klien sering menanyakan penyakit klien itu apa dan
hidung).
atau resiko, yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.(8)
iskemia miokard
vaskuler serebral
2.2.3 Intervensi
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas nama klien. Tindakan ini
kolaboratif. (13)
meliputi; meletakkan pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk
sebagai alat komunikasi antara sesama perawat dan tim kesehatan lainnya;
Dx KEPERAWATAN DAN
KOLABORASI
respirasi) putput
asites cairan
normal antiaritmia
menghindari
kelelahan
8. Monitor toleransi
aktivitas pasien
9. Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan
ortopneu
menurunkan stress
Vital Sign
Monitoring :
suhu, dan RR
2. Monitor VS saat
pasien berbaring,
3. Auskultasi TD pada
bandingkan
RR, sebelum,
aktivitas
49
5. Monitor jumlah,
jantung
6. Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
7. Monitor pola
pernapasan
abnormal
8. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
9. Monitor sianosis
perifer
cushing triad
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
11. Identifikasi
penyebab dari
tujuan dari
pemberian oksigen
50
untuk mengurangi
stress
inotropik,
nitrogliserin dan
vasodilator untuk
mempertahankan
kontraktilitas
jantung
antikoagulan untuk
mencegah trombus
perifer
lingkungan
dan PR keterbatasan
51
adekuat
5. Monitor pasien
akan adanya
emosi secara
berlebihan
6. Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasi dengan
tenaga rehabilitasi
medik dalam
merencanakan
tepat
mengidentifikasi
52
aktivitas yang
mampu dilakukan
3. Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik,
4. Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
5. Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
dan krek
6. Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
membuat jadwal
53
latihan diwaktu
luang
8. Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
9. Sediakan
penguatan positif
beraktivitas
mengembangkan
penguatan
spiritual
secara komprehensip
masa lampau
6. Evaluasi bersama
kesehatan lain
tentang
ketidakefektivan
lampau
keluarga untuk
mencari dan
55
menemukan
dukungan
8. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
9. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
penanganan nyeri
(farmakoligi, non
farmakologi dan
interpersonal)
nyeri untuk
menentukan
intervensi
teknik non
farmakologi
untuk mengurangi
nyeri
56
kontrol nyeri
keluhan dan
berhasil
pasien tentang
managemen nyeri
Analgesic
Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi
frekuensi
4. Pilih analgesik
kombinasi dsari
57
analgesik ketika
satu
5. Tentukan pilihan
analgesik tergantung
nyeri
6. Pilih rute
pemberian secara
IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
7. Monitor TTV
pemberian analgesik
pertama kali
8. Berikan analgesik
9. Evaluasi efektivitas
gejala (efek
samping)
berhubungan dengan masukan Food And Fluid Intake 1. Kaji adanya alergi
berlebihan(14) makanan
58
kebutuhan nutrisi C
dikonsultasikan
8. Ajarkan pasien
bagaimana membuat
59
catatan makanan
harian
Nutrition monitoring
1. BB pasien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan BB
jumlah aktivitas
yang biasa
dilakukan, monitor
orangtua selama
makan
4. Monitor lingkungan
selama makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
dan perubahan
pigmentasi
9. Monitor kekeringan,
mudah patah
muntah(14)
mempertahankan
4. Mampu pasien
9. Monitor waktu
10. Monitor/catat
kebutuhan tidur
dan jam
2.2.4 Implementasi
direncanakan. (13)
Tujuan implementasi
3. Mencegah penyakit
2.2.5 Evaluasi
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
1. Pengertian Evaluasi
keadaan pasien (hasil yan diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
2. Tujuan Evaluasi
3. Jenis-jenis Evaluasi
b. Evaluasi hasil
secara paripurna..
(3) A : Analisis
terjadi atau juga dapat dituliskan masalah baru yang terjadi akibat
(4) P : Planning
ditentukan sebelumnya.
rencana atindakan yang baru atau sebelumnya tidak dapat ditentukan bila
timbul masalah baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak
BAB III
TINJAUAN KASUS
DENGAN HIPERTENSI
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 70
Agama : Islam
Pendidikan : SD
P : beban pikiran
R : Di daerah kepala
66
67
5. Genogram
68
Keterangan :
: Klien
Kegiatan Frekuensi
1 2
1. Nutrisi
a. Makan 3 x / hari
½ porsi
f. BB 38
g. TB 145 cm
69
2. Eliminasi
a. BAK
b. BAB
3. Personal Hygine
a. Mandi 2x /hari
a. waktu 4 jam
6. a. Merokok
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran Umum
Nadi : 85 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 350c
c. Kepala
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada secret, bisa membedakan bau bauan seperti bau wangi dan
e. Mata
sclera berwarna putih, bulu mata ada, alis mata tidak lebat.
Mukosa bibir tampak lembab, tidak ada sariawan, tidak bau mulut,
merasakan gula terasa manis dan garam terasa asin. Gigi seri, gigi
g. Leher
Saat di palpasi tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan.
i. Jantung
j. Abdomen
Tidak terdapat lesi, dan perut pasien membuncit, tidak ada nyeri
tekan.
k. Genitalia
Tidak terkaji
l. Ekstermitas
berikan
4 4
4 4
72
Keterangan :
yang di beri.
yang ringan.
bantuan
1 2 3 4
1. Makan 10
2 Minum 10
gigi)
73
menyiram)
6 Mandi 15
9 Mengenakan pakaian 10
11 Kontrol bleder(BAK) 10
12 Olah raga 10
140
Total Score
Mandiri penuh
Keterangan : Mandiri
Mandiri : 140
Ketergantungan Total : 60
b. KATZ
mobilisasi, kontrol BAB dan BAK dan makan klien masih bisa
1 2 3 4
anda?
lahir?
10
Total Score 3
intelektual Ringan
1 2 3 4
kepalanya. Gagguan
DO : Nyeri Kepala
memegang kepalanya
- Suhu :350c
- Nadi : 85 x/ menit
lutut
DO : Sistemik
76
asokontriksi
Afterload
Meningkat
Fatique
Intoleransi
aktifitas
3 DS : Kurangnya
di deritanya. Perubahan
DO Status
Paparan
informasi
kurang
Kurang
pengetahuan
keterbatasan informasi.
1 2 3 4 5
nyaman nyeri kepalaa tindakan asuhan pengkajian nyeri skala nyeri yang
mengontrol karakteristik,
nyeri berkurang
mampu melakukan
78
adekuat 3. Memberikan
tidur dan
lamanya
tidur/istirahat
klien
pendidikan penyakitnya.
kesehatan 2. Mengetahui
hipertensi yang di
deritanya
Waktu
ketidaknyamanan
Klien
3. Memberikan obat
mengatakan
analgesik sesuai indikasi
nyeri pada daerah
kepalanya.
2. Klien terlihat
meringis sambil
memegang
kepalanya
3. Klien mendapat
obat analgesic
tidur/istirahat klien
bingung saat di
tanya tentang
penyakitnya oleh
mahasiswa
Waktu
2. Memberikan obat
analgesik sesuai
indikasi
tidur/istirahat klien
hipertensi perawat.
presipitasi
2. Memberikan obat
analgesik sesuai
indikasi
di tempat tidur.
dalam
penyembuhannya
1 2 3 4 5
faktor presipitasi
verbal dari
ketidaknyamanan
3. Memberikan obat
dibagian kepala
- Skala : 3(0-5)
- TD : 180/mmHg
- RR : 22x/menit
pada otak
84
ke-2
1. Melakukan pengkajian
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
faktor presipitasi
2. Memberikan obat
adekuat
adanya kelelahan
lamanya tidur/istirahat
klien
berjalan
lutut
A : Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
adanya kelemahan
ke-2
yang menyebabkan
kelelahan
adekuat
lamanya tidur/istirahat
klien
informasi hipertensi
dideritanya
oleh mahasiswa
86
A : Kurangnya pengetahuan
tentang hiprtensi
berhubungan dengan
keterbatasan informasi
ke -2
1. Mengkaji tingkatan
pengetahuan klien.
2. Memberikan pendidikan
hipertensi
1 2 3 4 5
faktor presipitasi
2. Memberikan obat
dibagian kepalamulai
berkurang
memgang kepalanya
- Skala : 3(0-5)
- TD : 170/mmHg
- RR : 22x/menit
pada otak
ke-3
1. Melakukan pengkajian
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
faktor presipitasi
2. Memberikan obat
adekuat
lamanya tidur/istirahat
klien
S : Klien mengatakan
apabila berjalan
memegang lutut
A : Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
adanya kelemahan
ke-3
adekuat
lamanya tidur/istirahat
klien
informasi hipertensi
dideritanya
mahasiswa
A : Kurangnya pengetahuan
tentang hiprtensi
berhubungan dengan
keterbatasan informasi
ke -3
1. Mengkaji tingkatan
pengetahuan klien.
2. Memberikan pendidikan
hipertensi
1 2 3 4 5
sesuai indikasi
kepalanya
- Skala : 2 (0-5)
- TD : 170/mmHg
- RR : 22x/menit
P : Intervensi dipertahankan
sesuai indikasi
berjalan
91
lututnya
A : Intoleransi aktifitas
kelemahan
P : Intervensi dipertahankan
informasi hipertensi
dideritanya
oleh mahasiswa
A : Kurangnya pengetahuan
P : Intervensi diberhentikan
92
93
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan diungkapkan antara kesenjangan antara teori
dan kenyataan yang ditemukan klien dengan hipertensi di UPTD Puskesmas Beber
Kabupaten Cirebon Tahun 2018. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas makan
kesenjangan yang terjadi akan diuraikan dalam setiap komponen keperawatan. Dan
komponen yang mengalami kesenjangan dimana pada kasus tidak muncul tetapi
terdapat pada teori yaitu pada proses keperawatan pengkajian dan diagnosa
4.1 Pengkajian
yang ditandai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
mengatakan nyeri pada daerah kepalanya, skala nyeri 3 (0-10), Ny. K suka
91
94
situasional/maturasional.
keterbatasan informasi.
situasional/maturasional.
- Skala : 3(0-5)
- TD : 180/mmHg
- RR : 22x/menit
Intervensi :
Intervensi :
keterbatasan informasi
Intervensi :
mengatasi hipertensi
kasus adalah :
keterbatasan informasi
mengatasi hipertensi
- Skala : 2 (0-5)
- TD : 170/mmHg
- RR : 22x/menit
P : Intervensi dipertahankan
P : Intervensi dipertahankan
keterbatasan informasi
dideritanya
mahasiswa
keterbatasan informasi
P : Intervensi diberhentikan
BAB V
hipertensi di UPTD Puskesmas Beber Kabupaten Cirebon Tahun 2018 dari tanggal
25 Januari 2018, maka penulis dapat menentukan simpulan dan serta memberikan
saran.
5.1 Simpulan
selama 30 menit.
keterbatasan informasi.
mengatasi hipertensi
istirahat cukup.
5.2 Saran
1. Puskesmas
2. Klien
dengan gaya hidup sehat seperti : tidak bekerja berlebihan, olahraga dan
103
3. Institusi