1~5
ISSN: 1978-1520 838
ABSTRAK
Pengontrolan berbasis mikrokontroler merupakan suatu teknologi elektronika yang
memungkinkan suatu sistem dapat dikontrol secara otomatis tanpa melibatkan tenaga manusia.
Semakin meningkatkannya manusia dalam melakukan perjalanan, terutama dengan
menggunakan transportasi darat berupa kereta api. Maka tingkat keselamatan dalam perjalanan
perlu diperhatikan. Pada model transportasi kereta api, tingat kecelakaan di palang pintu
perlintasan sangat tinggi, disebabkan tidak adanya palang pintu atau palang pintu masih
dioperasikan secara manual.
Dengan memanfaatkan teknologi mikrokontroler, dibuat suatu prototype pada palang
pintu perlintasan kereta api yang akan menutup dan membuka secara otomatis. Prototype ini
ditempatkan di pinggir rel kereta api, jika kereta api akan melewati perlintasan maka sensor
suara akan medeteksi dan mengirimkan sinyal ke kendali mikrokontroler untuk menutup palang
pintu dan menyalakan indikator merah. Jika sensor suara mengalami kegagalan, maka sensor
infra merah yang difungsikan sebagai cadangan akan menggantikan fungsi dari sensor suara.
Setelah kereta api melewati pintu perlintasan, sensor ketiga yaitu sensor infra merah aktif untuk
mengirim sinyal ke kendali mikrokontroler untuk membuka palang pintu dan menyalakan
indikator hijau pada traffic light.
Kata kunci : Prototype, Mikrokontroler, Sensor Suara dan Sensor Infra merah
ABSTRACT
Microcontroller based control of an electronic technology that allows a system can be
controlled automatically without involving manpower. Increasingly improve human to travel,
especially by using ground transportation such as trains. Then the level of safety in the course
need to be considered. In the model railway transportation, tingat crossing accident on the
doorstop is very high, due to the absence of a doorstop or a doorstop still operated manually.
By utilizing the microcontroller technology, created a prototype at the doorstop railroad
crossings will close and open automatically. This prototype was placed on the railroad, if the
train will pass through the crossings will sound detecting sensor and sends a signal to the
control of the microcontroller to close the latch and the red LED lights. If the sound sensor
fails, the infrared sensors that functioned as a reserve will replace the function of the sound
sensors. After the train passed the crossing, the third sensor is active infrared sensors to send
signals to the control of a microcontroller to open the latch and green LED lights on the traffic
light.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi elektronika sekarang ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia membutuhkan
bantuan dari sesuatu yang bekerja cepat , teliti, dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatis dapat
menggantikan manusia untuk mengerjakan sesuatu dalam lingkungan berbahaya bagi
keselamatan atau daerah yang harus diamati dengan pengamatan lebih dari kemampuan panca
indera manusia. Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika akan mampu mengatasi masalah
– masalah yang rumit sekalipun, dengan ketelitian dan kecepatan serta ketepatan yang sangat
tinggi.
Sebuahprototypesering digunakan sebagai bagian dari proses desain produk untuk
memungkinkan para perancang memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi alternatif –
alternatif desain, test teori dan kinerja mengonfirmasi sebelum memulai produksi sebuah produk
baru.
Sedangkan mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program did umumnya terdiri dari CPU
(Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital
Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler
ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler
menjadi sangat ringkas.
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Alat
pendeteksi sinyal suara bekerja berdasarkan prinsip pemfilteran suara yang didengar oleh
komponen mikrofon. Sinyal analog hasil pembacaan mikrofon akan disaring dengan
menggunakan unit bandpass filter yang meloloskan sinyal analog.
Sedangkan Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai
media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar
infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah
tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
Penerapan alat tersebut diatas dalam kehidupan masyarakat saat ini, dikenal transportasi
laut, udara dan darat. Transportasi darat yaitu Kereta Api sebagai alat transportasi yang
mempunyai daya angkut yang besar dalam sekali jalan. Tapi tidak jarang kita mendengar terjadi
kecelakaan kereta api di pintu perlintasan penyeberangan kereta api yang menyebabkan
kecelakaan bahkan terjadi korban jiwa, Sehingga secara otomatis akan menyebabkan kemacetan
yang panjang karena tingginya arus kendaraan yang akan menyeberang menjadi terganggu atau
terhenti sama sekali.Berbagai faktor yang menjadi penyebab hal ini, salah satunya adalah
ketiadaan palang pintu perlintasan atau kegagalan pintu menutup saat dibutuhkan karena
kegagalan operator untuk menutup pintu perlintasan (human error).
Oleh sebab itu perlu dikembangan suatu teknologi Pengontrolan otomatis yang dapat
mengurangi tingkat kecelekaan yang terjadi dan mengurangi ketergantungan terhadap manusia
(operator). Teknologi tersebut adalah “Prototype Palang Pintu Otomatis Pada Jalur
Lintasan Penyeberangan Kereta Api Berbasis Mikrokontroler”. Dimana alat ini dapat
menggantikan pekerjaan seorang operator dalam melakukan pekerjaaannya dan mengurangi
kecelakaan di lintasan kereta api.
Penelitian ini akan dirancang untuk menutup dan membuka setealah mendapat masukan
kedua infra merah yang terpasang di pinggir rel. Kelemahan dari sistem ini yaitu :
1. Tidak adanya backup sensor jika sensor yang terpasang mengalami kegagalan atau
ganggauan.
2. Tidak adanya lampu traffic light pada pintu perlintasan, hal ini sangat penting sebagai
peringatanbagi pengendara yang akan melintas.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
840 ISSN: 1978-1520
2. METODE PENELITIAN
2.1Bahan dan alat Penelitian
2.3Blok Perancangan
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS ISSN: 1978-1520 841
Adapun fungsi masing – masing unit dari blok diagram diatas adalah sebagai berikut :
1. Rel Kereta Api, sebagai jalur kereta api untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lain.
2. Sensor Suara, rangkaian yang berfungsi sebagai penerima suara dengan
memanfaatkan sinyal frekuensi sebagai inputan
3. Sensor IR (Infra Merah), rangkaian yang memanfaatkan sinar infra merah dengan
menggunakan led sebagai inputan, dimana jika terhalang akan berlogika 1 (high)
dan tidak terhalang berlogika 0 (low)
4. Kendali dengan Mikrokontroler, sebagai otak dari prototype ini yang akan
memproses input dan output dari sensor, motor dc maupun traffic light
5. Motor DC, berfungsi untuk membuka dan menutup palang pintu secara otomatis
setelah mendapatkan respon dari kendali mikrokontroler
6. Traffic Light, sebagai alat pengatur lalu lintas yang mempunyai minimal 2 buah
indikator lampu yaitu merah dan hijau
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
842 ISSN: 1978-1520
1. Kereta api tidak ada Palang Pintu terbuka dan indikator traaffic light Ok
berwarna hijau.
2. Kereta api ada Sensor Suara akan medeteksi adanya kereta api Ok
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS ISSN: 1978-1520 843
c. Motor Servo
Rangkain motor servo berfungsi membuka dan menutup palang pintu setelah
mendapatkan respon dari mikrokontroler.
Rangkaian ini berfungsi untuk menyalakan indikator lampu merah dan lampu hijau
setelah mendapat masukan dari pengendali mikrokontroler. Dimana indikator warna merah akan
menyala ketika sensor suara atau sensor infra merah pertama memberikan input ke
mikrokontoler. Indikator warna hijau menyala ketika sensor infra merah kedua bereaksi ketika
kereta api telah melewati palang pintu secara keseluruhan.
4. KESIMPULAN
Setelah melakukan seluruh proses penelitian prototype ini, penulis menarik
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Pemanfaatan teknologi pengontrolan menggunakan mikrokontroler sangat cocok digunakan
karena memiliki fitur – fitur yang cukup lengkap, hemat dalam pengunaan daya dan tidak
perlu pengawasan manusia dalam pengoperasiannya.
2. Prototype pengamanan palang pintu jika diimplementasikan sangat membantu menekan
kecelekaan di pintu perlintasan kereta api yang sering terjadi dan mengurangi biaya
operasional perusahaan yang menggunakannya.
5. SARAN
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS ISSN: 1978-1520 845
Dalam penelitian ini masih ada kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu,
penulis memberikan saran untuk mengembangkan prototype ini untuk menutupi kelemahan dan
kekurangannya yaitu :
1. Protoype ini disarankan terhubung ke sistem pengawasan kereta api, agar proses
pengawasan dan kinerja alat ini dapat dipantau dari jarak jauh.
2. Tempat penelitian seharusnya dilakukan di perusahaan kereta api, agar data – data tentang
kereta api dapat diperoleh secara langsung, baik itu secara visual maupun dengan
mengambil data – data pada bagian arsip perusahaan kereta api.
3. Untuk penelitian selanjutnya, prototype ini dapat dikembangkan pada rel kereta api ganda
(double track).
4. Sensor yang digunakan sebaiknya ditambah dengan menggunakan sensor gerak yang
dipasang di bantalan rel kereta api, agar proses pendeteksian kereta api lebih teliti dan
akurat, serta memasang alarm sebagai peringatan jika kedua sensor tidak aktif pada saat
bersamaan.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
846 ISSN: 1978-1520
DAFTAR PUSTAKA
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)