PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
produktif secara sosial dan ekonomis. Hidup sehat berarti tercapainya suatu
1
2
pasal 1 ayat 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
yang telah diberikan kepada pasien. Kegunaan rekam medis dibagi menjadi
Maksud dari aspek dokumentasi ini bahwa suatu berkas rekam medis
Informasi yang tepat dan akurat sangat diperlukan guna menunjang mutu
riwayat penyakit pasien. Informasi ini dipakai sebagai bahan untuk pelaporan
rumah sakit (Huffman, 1994). Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk
dapat mengelola dan menata segenap sumber daya yang ada sebaik
mungkin. Maka dibutuhkan alat bantu untuk dapat mengelola dan menata
secara cepat, tepat, dan akurat sehingga pelayanan yang baik dapat
dihasilkan. Alat bantu tersebut adalah software SIMRS. SIMRS atau SIRS
2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan
rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. Secara garis besar
laporan internal rumah sakit dan laporan eksternal rumah sakit. Laporan
Salah satu bentuk pelaporan eksternal rumah sakit yaitu laporan data
rawat jalan (RL 4b) dilaksanakan setiap tahun oleh masing-masing rumah
sensus harian morbiditas pasien rawat jalan, yang di dalamnya berisi item
kasus penyebab cedera yang paling banyak terjadi adalah kasus kecelakaan
2009 mengenai kewajiban menyalakan lampu motor pada siang atau malam
2013 menyebutkan bahwa dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu
dan remaja setiap harinya. Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab
utama kematian anak-anak di dunia, dengan rentang usia 10-24 tahun. Oleh
Salah satu fasilitas rawat jalan di RSUP dr. Sardjito adalah Instalasi
Gawat Darurat (IGD). Instalasi ini berfungsi untuk menerima pasien yang
ini banyak melayani pasien yang datang akibat dari kecelakaan lalu lintas.
rekam medis pasien, baik lembar rawat darurat maupun pada SIMRS kurang
yang lengkap pada berkas rekam medis khususnya pada lembar rawat
dan item penyebab cederanya (external cause). Apabila data external cause
pasien IGD kasus kecelakaan lalu lintas di RSUP dr. Sardjito pada tahun
2011 sebanyak 1933 kasus, dan dari banyak kasus tersebut hanya 130
rawat jalan penyebab kecelakaan (RL 4b), sehingga pada triwulan keempat
tahun 2011 laporan tersebut belum dapat terisi semua, hanya terisi 95 dari
484 kasus kecelakaan lalu lintas, dalam arti persentase keterisian laporan
tersebut hanya 19,6%. Dalam alur yang seharusnya, data external cause
yang diinputkan ke SIMRS berdasarkan data yang tertulis pada lembar rawat
darurat yang diisikan oleh dokter triage, yaitu berupa anamnesis. Kemudian
melalui SIMRS, hal ini dilakukan karena petugas morbiditas sudah tidak
membuat laporan tersebut. Oleh karena itu, tidak lengkapnya data external
7
ingin mengangkat topik tugas akhir dengan judul “Kajian Kelengkapan Data
External Cause Pada SIMRS Pasien Gawat Darurat Kasus Kecelakaan Lalu
Sardjito Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
SIMRS pasien gawat darurat kasus kecelakaan lalu lintas untuk pembuatan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
4b.
2. Tujuan khusus
SIMRS.
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Praktis
4b).
b. Bagi Peneliti
2) Manfaat Teoritis
langsung.
9
E. Keaslian Penelitian
Pada SIMRS Pasien Gawat Darurat Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Untuk
Morbiditas Pasien Rawat Jalan (RL 2b) di RSJ Prof. dr. Soeroyo
morbiditas pasien rawat jalan (RL 2b). Persamaan dengan penelitian ini
berkas rekam medis kasus kecelakaan lalu lintas pasien rawat inap di
keterisian data external cause menurut dokter IGD dan petugas rekam
ini dilakukan di RSUP Dr. Sardjito dan lebih difokuskan pada pengkajian
external cause.
RS Dr. Sardjito menjadi Rumah Sakit Pemerintah tipe A. Rumah Sakit ini
dijangkau masyarakat.
Tabel 2. Jumlah Tempat Tidur tahun 2012 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta