Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

- Menurut PPDGJ III, diagnosis terdiri dari 5 aksis, yaitu :


1. Aksis I : Gangguan klinis dan kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
2. Aksis II : Gangguan kepribadian dan retardasi mental
3. Aksis III : Kondisi medis umum
4. Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan

Antara aksis I,II,III tidak selalu harus ada hubungan etiologi atau patogenesis

Hubungan antara aksis I,II, III, dan aksis IV dapat timbal balik saling mempengaruhi

Menurut DSM-IV-TR evaluasi multiaksial merupakan suatu sistem yang mengevaluasi pasien menurut
sejumlah variabel dan mengandung 5 aksis. Aksis I dan II meliputi klasifikasi gangguan mental : 17
klasifikasi mayor dan lebih dari 300 gangguan spesifik. Dalam banyak kasus, pasien mengalami gangguan
pada kedua aksis tersebut. Contohnya : seorang pasien mungkin mengalami gangguan depresif mayor
yang dicatat pada aksis I dan gangguan kepribadian obsesif konfulsif pada aksis II.

 Aksis I : Terdiri dari gangguan klinis dan kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
- Gangguan yang biasanya pertama kali di diagnosis pada masa bayi, kanak-kanak, atau remaja (
tidak termasuk retardasi mental )
- Delirium, demensia, dan gangguan amnestik serta gangguan kognitif lain.
- Gangguan mental akibat suatu kondisi medis umum yang tidak di klasifikasikan di tempat lain
- Gangguan terkait zat
- Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
- Gangguan mood
- Gangguan ansietas
- Gangguan somatoform
- Gangguan buatan
- Gangguan disosiatif
- Gangguan seksual dan identitas gender
- Gangguan makan
- Gangguan tidur
- Gangguan pengendalian impuls yang tidak di klasifikasikan di tempat lain
- Gangguan penyesuaian
- Kondisi lain, yang menjadi fokus perhatian klinis

 Aksis II : Terdiri dari gangguan kepribadian dan retardasi mental. Kebiasaan penggunaan
mekanisme defensi tertentu dapat dinyatakan pada aksis II
- Cluster A
o Gangguan kepribadian paranoid ( Curiga dan tidak percaya yang berlangsung lama
terhadap orang sekitar )
o Gangguan kepribadian skizoid ( Menarik diri dari kehidupan sosial, lebih menyukai
kesendirian )
o Gangguan kepribadian skizotipal ( Bersikap sangat aneh, mempunyai ide-ide dan
keyakinan yang aneh )
- Cluster B
o Gangguan kepribadian antisosial ( Tidak mampu memenuhi norma sosial, ditandai
dengan perilaku kriminal )
o Gangguan kepribadian ambang ( Afek, mood, perilaku dan hubungan objek dan citra diri
yang tidak stabil )
o Gangguan kepribadian histrionik ( Mudah tercetus dan emosional serta perilaku peunuh
warna, dramatis, terbuka )
o Gangguan kepribadian narsistik ( Menganggap dirinya spesial dan mengharapkan
perlakuan khusus )
- Cluster C
o Gangguan kepribadian menghindar ( Sensitivitas yang ekstrem terhadap penolakan dan
menyebabkan penarikan diri )
o Gangguan kepribadian bergantung ( Tidak dapat membuat keputusan tanpa nasehat
dan keyakinan berlebih dari orang lain )
o Gangguan kepribadian obsesif – kompulsif ( Pola pervatif perfeksionisme dan
ketidakfleksibelan )
o Gangguan kepribadian YTT ( Untuk gangguan fungsi kepribadian yang tidak memenuhi
kriteria gangguan kepribadian manapun )

Anda mungkin juga menyukai