PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 52,55 saham perseroan
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BLKM dan dimiliki publik baik dalam
negeri maupun luar negeri 47,45% di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode TLK.
Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan kawasan regional yang dimana
memiliki potensi pasar yang besar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki jutaan
konsumen jangka panjang yang loyal pada semua sektor produk di seluruh Indonesia bahkan
kawasan regional (kawasan asia).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan adanya persaingan bisnis yang ketat, perusahaan perlu mengenali kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada perusahaan, dalam persaingan ini akan
membantu dalam mengenali diri, serta mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada dan
menghindari atau meminimalkan setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran dapat pula
dijadikan tolak ukur agar produk – produk yang dihasilkan oleh perusahaan mampu dikenali dan
dikonsumsi oleh sasaran dengan tepat guna. Pemasaran disuatu perusahaan, selain bertindak
dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip – prinsip yang unggul dan perusahaan harus
meninggalkan kebiasaan – kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus - menerus
melakukan inovasi, karena konsumen lebih menginginkan produk yang berdasarkan kehendaknya.
Oleh karena itu, untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa
menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.
Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa
pasar, keputusan produk, penetapan harga promosi dan distribusi (marketing mix). Bauran
pemasaran yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mampu
mempertahan eksistensi perusahaan di pasar baik skala nasional maupun internasioanal, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya produk yang dihasilkan serta bertambahnya pelanggan dari PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dari tahun ke tahun.
2
d. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat.
e. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli
layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan
secara komersil.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Jumlah pekerjanya terlampau besar sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran
untuk gaji pegawainya.
b. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan.
c. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan
Pemegang Saham Telkom lainnya.
d. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah
eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.
3. Opportunity
a. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di
Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
b. Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat
potensial.
c. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki
akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi
pertumbuhan bisnis Telkom.
4. Threats
a. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya,
telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil.
c. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan
3
ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi
pada saat ini.
d. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap
Telkom.
e. Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman
keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil
usahanya.
4
Firdaus Roeswandi, General Manager Divisi Business Service Telkom Area Jawa Timur,
pada Antara di Kediri, Selasa (29/05) usai penandatanganan nota kerja sama program
KIM.
Tahun ini ditargetkan sebanyak 1.000 koperasi di wilayah Jatim sudah tergabung
dalam program Koperasi Modern Indonesia (KIM), yang bekerja sama dengan
Kementerian Koperasi dan UKM. Dalam acara yang berlangsung di tempat peristirahatan
kawasan wisata Gunung Kelud, Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kediri itu,
sebanyak 450 nota kesepahaman ditandatangani koperasi wanita dan umum di Kabupaten
Kediri dan perwakilan dari 38 kabupaten/kota dengan Telkom.
Keesokan harinya, penandatanganan kerja sama serupa akan dilakukan Telkom
dengan 100 koperasi di Kota Kediri, sehingga total ada 550 nota kesepahaman program
KIM.
Sebelumnya, 392 koperasi di sejumlah daerah di Jatim telah lebih dulu bergabung
dalam program ini dan sebagian di antaranya sudah berjalan. Dalam program ini, Telkom
menggandeng Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) sebagai salah
satu saluran komunitas untuk mitra pendamping bagi koperasi.
"Telkom akan memberikan jaringan internet Speedy serta langganan secara gratis
dan aplikasi transaksional untuk pengembangan bisnis koperasi, termasuk manajemen dan
pelatihan bagi SDM-nya," ujar Firdaus.
Setelah program sudah berjalan, Telkom akan mendapatkan pembagian fee sebesar
20 persen dari pendapatan bisnis transaksional lewat internet, sedang 80 persen lainnya
untuk koperasi dan mitra pendamping. Pada tahap awal, Telkom memberikan paket bundel
tiga layanan, yaitu aplikasi e-Koperasi, financial channeldan Delima (transaksi pengiriman
uang elektronik).
5
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1. Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang
baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah
menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik
tetap terjaga.
2. Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih
-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan atau
staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan
informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan
lancar.
3. Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
4. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi
mempertahankan perusahaan.
5. Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh
masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja Public Relations sebuah perusahaan.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.ums.ac.id/51634/3/PDF%20%28BAB%20I%29.pdf
2. https://www.scribd.com/document/329613728/Analisis-SWOT-PT-Telkomsel
3. https://www.merdeka.com/teknologi/jaringan-internet-kendala-program-koperasi-modern-
telkom.html