Melanoma Maligna
Adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran
berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Penyebabnya belum diketahui, sering terjadi pada
usia 30 sampai 60 tahun. Frekwensi sama pada pria maupun wanita.
Berbagai faktor yang diperkirakan sebagai faktor penting dalam mekanisme karsinogenesis
keganasan adalah sebagai berikut
l. Faktor genetik.
Adalah keluarga yang menderita keganasan ini meningkatkan risiko 200 kali terjangkitnya
Melanoma Maligna. Ditemukan Melanoma Maligna familial pada 8% kasus baru. Terjadinya
Melanoma Maligna jugu dihubungkan dengan terjadinya keganasan lainnya misalnya
retinoblastoma dan beberapa sindroma keganasan dalam keluarga.
2. Melanocytic nevi
Keadaan ini dapat timbul berhubungan dengan kelainan genetik atau dengan lingkungan
tertentu. Jumlah nevi yang ditemukan berkaitan dengan jumlah paparan sinar matahari pada
masa kanak-kanak dan adanya defek genetik tertentu. Sejumlah 30 - 90% Melanoma Maligna
terjadi dari nevi yang sudah ada sebelumnya.
3. Faktor biologik
Trauma yang berkepanjangan merupakan risiko terjadinya kegansan ini, misalnya pada iritasi
akibat ikat pinggang. Keadaan biologik lainnya yang mempengaruhi adalah berkurangnya
ketahanan imunologik, misalnya pada penderita pengangkatan ginjal dan juga M. Hodgkin
akan meningkatkan kejadian Melanoma Maligna. Perubahan keadaan hormonal juga
meningkatkan kejadian Melanoma Maligna dan juga meningkatkan
kekambuhan setelah pengobatan pada penderita Melanoma Maligna.
4. Faktor lingkungan
Paparan sinar UV dari matahari merupakan faktor penting yang dikaitkan dengan
peningkatan terjadinya Melanoma Maligna, terutama bila terjadi sun burn yang berulang pada
orang yang berpigmen rendah. Gejala dan tanda-tanda spesifik ditemukan pada Melanoma
Maligna yang telah dikenal secara luas, adalah sebagai berikut (ABCDEF dari Melanoma
Maligna)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3435/1/08E00071.pdf
gejala klinis
Melanoma maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu : superficial spreading melanoma
(SSM), nodular melanoma (NM), lentigo malignant melanoma dan acral lentiginous
melanoma (ALM).
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis pasti melanoma maligna adalah pemeriksaan histopatologi dengan melakukan
biopsi jaringan kulit yang dicurigai mengandung sel-sel kanker tersebut (skin biopsy).
Pemeriksaan penunjang lainnya dapat dilakukanuntuk mengetahui ada tidaknya metastasis
dari melanoma maligna ke organ-organ lain.
Staging adalah suatu proses untuk mengetahui seberapa jauh kanker tersebut bermetastasis.
Stagging diperoleh melalui pemeriksaan fisik,biopsi dan juga proses pencitraan. Staging juga
membantu untuk mementukan terapi yang tepat dan prognosis penyakit pasien. Staging pada
melanoma maligna yang paling sering digunakan adalahTNM System dari american joint
commission cancer (AJCC).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=14485&val=970&title=
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR
Berdasarkan diskusi kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa penyakit yang diderita Ny.
Sutini 56 tahun adalah basalioma.